Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Kurikulum Merdeka pada SMA sebagai Sekolah Penggerak Wulandari, Devita; Sa’diyah, Lisa Lailatus; Ummah, Nur Siyaadatul; Dewi, Sri; Hariyanto, Edi; Deta, Utama Alan
Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Mitra Edukasi dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58706/jipp.v2n2.p72-78

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum Merdeka Belajar yang telah diterapkan di SMA Negeri 1 Balongpanggang sebagai Sekolah Penggerak dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan hambatan yang dihadapi oleh SMA Negeri 1 Balongpanggang dalam implementasi kurikulum merdeka. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari temuan penelitian dikembangkan secara analisis deskriptif kualitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum menggunakan metode snowballing. Hasil dari penelitian menunjukkan  bahwa : (1) Guru memiliki keleluasaan dalam memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, (2) Implementasi kurikulum merdeka di SMA Negeri 1 Balongpanggang, (3) Asesmen penilaian di SMA Negeri 1 Balongpanggang, (4) Kebijakan merdeka belajar yang diterapkan di SMA Negeri 1 Balongpanggang, (5) Hambatan dalam penerapan kurikulum merdeka di SMA Negeri 1 Balongpanggang meliputi : (a) Guru membutuhkan waktu lebih untuk belajar lagi supaya dapat adaptif dengan tuntutan perubahan yang diharapkan, (b) Kurangnya kualitas atau kompetensi yang dimiliki oleh guru dan (c) Guru diminta untuk lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan berbagai media dan model pembelajaran yang mendorong siswa, (5) Solusi yang diberikan untuk menyelesaikan hambatan dalam penerapan kurikulum merdeka di SMA Negeri 1 Balongpanggang yaitu adanya pengadaan berbagai workshop atau seminar dan membentuk komunitas belajar bagi guru.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN PERMAINAN EGRANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATERI ENERGI MEKANIK Sa’diyah, Lisa Lailatus; Dwikoranto; Setiani, Rahyu
IPF: Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 14 No. 1 (2025): Volume 14 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ipf.v14n1.p11-16

Abstract

The aim of this research is to improve students' critical thinking skills through the application of the Problem Based Learning (PBL) model assisted by stilt games on mechanical energy material. The research design uses a Non-equivalent Control Group Design which is classified as a quasi-experimental group. The subjects in this research were students from SMA Negeri 1 Kalitidu class X-3 as the control class and students from class X-4 as the experimental class. The research instrument consists of an implementation observation sheet, a critical thinking skills test sheet, and a student response sheet. The results of this study state that the implementation of the PBL model assisted by stilts has been implemented in the very good category. Critical thinking skills as measured by prerequisite tests, N-Gain, paired t-test and effect size calculations from the experimental class are in the high category. The average response of students in the experimental class was a positive response in the very good category. Significant results related to students' critical thinking skills before and after implementing the PBL model assisted by stilt games on mechanical energy material with an assessment of the implementation and responses of students which were included in the very good category meant that this learning could be continued and developed in physics learning and other learning. Keywords: Critical Thinking Skills, Problem Based Learning, Stilt Games.
Penerapan Cerdas Cermat Ceria Untuk Meningkatkan Pengetahuan Numerasi Dan Numerik Siswa SD Negeri Sidobandung 1 Dan SD Negeri Sidobandung 2 Sa’diyah, Lisa Lailatus; Dewi, Sri; Alfiah, Lina Christi; Nugraha, Via Aprilia; Saregar, Antomi; Deta, Utama Alan
Dedikasi: Journal of Community Engagement and Empowerment Vol. 1 No. 1 (2023): June 2023
Publisher : Mitra Edukasi dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58706/dedikasi.v1n1.p6-10

Abstract

Desa Sidobandung terletak di Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Dua sekolah dasar yang menjadi pilar pendidikan bagi anak-anak desa Sidobandung untuk menempuh pendidikan dasar yaitu SD Negeri Sidobandung 1 dan SD Negeri Sidobandung 2. Minimnya sarana prasarana penunjang proses kegiatan belajar mengakibatkan kurangnya pengetahuan numerasi dan numerik yang dimiliki siswa di sekolah tersebut. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan lomba cerdas cermat ceria (CCC). Cerdas cermat adalah suatu teknik pembelajaran yang dilakukan melalui sebuah perlombaan untuk meningkatkan pengetahuan numerasi dan numerik siswa. Sampel dalam kegiatan dibagi dalam dua kategori yakni kelas rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah meliputi kelas 1 sampai 3 dan kelas tinggi meliputi kelas 4 sampai 6. Kelas rendah dipilih dari 3 orang perwakilan masing-masing kelas kategori rendah begitu pun dengan kelas tinggi pada setiap sekolah dasar. Dalam pelaksanaannya dibagi dalam 2 sesi, dengan sesi pertama merupakan perlombaan bagi kelas rendah dan sesi selanjutnya perlombaan untuk kelas tinggi. Setiap kelompok yang dapat menjawab akan memperoleh poin dengan ketentuan tertentu. Perlombaan berjalan dengan lancar dan dimenangkan dengan kelompok yang memperoleh poin tertinggi pada masing-masing sesi. Penyebab yang menjadikan perbedaan poin kelompok cukup jauh adalah kurangnya diskusi setiap anggota kelompoknya. Ini dikarenakan kurangnya penerapan kegiatan berdiskusi siswa oleh guru saat di kelas. Selain itu ini juga disebabkan oleh kurangnya fokus siswa dalam mengerjakan soal yang telah diberikan. Oleh karena itu, untuk selanjutnya kegiatan berdiskusi di sekolah perlu ditumbuhkan.