Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Manifestasi Klinis, Manajemen Terapi, Dan Peran Apoteker Dalam Penanganan Long Covid-19 Elaine, Angela Alysia; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 22, No 2 (2024): Farmaka (Juli)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v22i2.54100

Abstract

Coronavirus disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus sever acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 memiliki beberapa gejala yang akan muncul setelah masa inkubasi virus, seperti gejala ringan berupa demam, batuk kering, rasa lelah, hingga gejala berat seperti kegagalan sistem pernapasan. Gejala-gejala yang muncul dapat membaik dalam waktu 2-6 minggu, tetapi pada beberapa kasus, gejala tersebut dapat bertahan cukup lama hingga beberapa bulan. Long COVID-19 kejadian bertahannya gejala lebih dari 3 bulan setelah pertama kali munculnya gejala COVID-19. Beberapa terapi secara non farmakologi dan farmakologi telah direkomendasikan untuk penanganan manifestasi klinis ataupun gejala yang dirasakan pasien pada kondisi long COVID-19, seperti terapi rehabilitasi, pemberian OAINS, kortikosteroid, bronkodilator, beta bloker, hingga antibiotik. Pemberian terapi tersebut bertujuan untuk mengurangi keparahan gejala, meningkatkan fungsi organ tubuh yang terdampak, dan meningkatkan kualitas hidup dari pasien. Dalam penanganan long COVID-19, tenaga kesehatan berperan penting dalam proses pemberian terapi dan pemantauan efek terapi bagi pasien, sehingga gejala yang persisten dapat berkurang. Sebagai salah satu tenaga kesehatan di Indonesia, apoteker memiliki peran penting dalam penanganan long COVID-19 dengan memberikan informasi dan edukasi terkait long COVID-19 serta penanganannya, optimalisasi penggunaan obat yang rasional, hingga menjaga pengelolaan vitamin, obat, ataupun perbekalan farmasi lainnya agar tidak terjadi kekosongan stok di Indonesia.Kata kunci: Long COVID-19, manifestasi klinis, terapi, apoteker.
Studi In-Silico Senyawa Aktif Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) sebagai Kandidat Obat Antikanker Payudara Karim, Bilqisti Kanzabila; Tsamarah, Dinda Firanitha; Zahira, Annisa; Rosandi, Nurul Fauziah; Swarga, Kirana Fayruz; Aulifa, Diah Lia; Elaine, Angela Alysia; Sitinjak, Bernap Dwi Putra
Indonesian Journal of Biological Pharmacy Vol 3, No 3 (2023): IJBP (Desember)
Publisher : Department of Biological Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijbp.v3i3.52060

Abstract

Kanker merupakan suatu kelompok penyakit yang dapat timbul di hampir semua organ yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel abnormal yang tak terkendali. Kanker yang timbul pada jaringan payudara dari pertumbuhan sel-sel abnormal dari epitel duktus maupun lobulus disebut kanker payudara. Salah satu metode terapi kanker payudara yaitu targeted therapy dengan menggunakan reseptor HER2. Penelitian studi in-silico ini dilakukan dengan tujuan untuk meneliti potensi penambatan senyawa aktif dalam daun jambu biji (Psidium guajava L.) terhadap reseptor HER2 (PDB ID: 3PP0) sebagai kandidat antikanker menggunakan metode penambatan molekuler serta prediksi Lipinski’s dan PreADMET. Pengujian dilakukan menggunakan perangkat lunak meliputi, ChemDraw, BIOVIA Discovery Studio 2020 dan AutoDock Tools-1.5.6., serta situs SwissADME dan PreADMET. Dari hasil analisis, diketahui senyawa kuersetin merupakan kandidat obat yang paling baik sebagai antikanker payudara dengan nilai energi gibbs dan konstanta inhibisi berturut-turut yaitu sebesar -7,42 kkal/mol dan 2,66 μm, juga berinteraksi dengan protein reseptor HER2 pada residu asam amino yang sama dengan ligan alami 03Q yaitu Thr798, Thr862, Leu796, Phe864, dan Val734
Studi In-Silico Tanaman Akar Manis (Glycyrrhiza glabra L.) terhadap Reseptor VEGFR-2 pada Kanker Payudara Izzaturrahmi, Ahda Salsabila; Pauziah, Ai Syipa Ulfah; Virliana, Amrina; Sitinjak, Gloria Maharyani Lastiar; Ramadhiany, Ziyan Zulfah; Elaine, Angela Alysia; Sitinjak, Bernap Dwi Putra; Aulifa, Diah Lia
Indonesian Journal of Biological Pharmacy Vol 3, No 3 (2023): IJBP (Desember)
Publisher : Department of Biological Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijbp.v3i3.45597

Abstract

AbstrakKanker payudara adalah suatu keganasan pada jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus maupun lobusnya.Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang menjadi penyebab utama kematian kanker di Indonesia dan memiliki prevalensi tertinggi terjadi pada wanita. Vascular Endothelial Growth Factor Receptor 2 (VEGFR-2) merupakan protein reseptor utama VEGF yang dikembangkan sebagai agen antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk studi in silico aktivitas senyawa kimia pada tanaman akar manis yang dapat menghambat reseptor VEGFR-2 untuk mengobati kanker payudara. Pengujian dilakukan menggunakan perangkat lunak Chemdraw, Chem 3D, AutoDockTools 1.5.6., BIOVIA Discovery Studio 2021, dan Ligandscout. Dari 16 senyawa tanaman akar manis yang diuji melalui prediksi lipinski rule of five, prediksi ADMETOKS, hingga penambatan molekuler, didapatkan senyawa Licochalcone B yang memiliki potensi sebagai anti kanker dengan energi gibbs sebesar -8.17 Kkal/mol dan konstanta inhibisi sebesar 468.66 nM yang dapat berinteraksi dengan reseptor VEGFR-2 pada residu asam amino ASP A:1046, GLU A:885, CYS A:919, dan GLU A:917.Kata kunci: Akar manis, Kanker payudara, Penambatan molekuler, VEGFR-2
In Silico Study of Mangosteen Fruit (Garcinia mangostana L.) as Pancreatic Anticancer Against AKT Kinase Elaine, Angela Alysia; Nisa, Akhyatun; Tahara, Nabila; Aini, Dzulfah Qurrotul; Syahriar, Zulvan
Indonesian Journal of Biological Pharmacy Vol 3, No 1 (2023): IJBP (April)
Publisher : Department of Biological Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijbp.v3i1.42601

Abstract

Keganasan pada pankreas diakibatkan karena tidak terkendalinya proliferasi sel yang akan mengarahpada berkurangnya proses apoptosis sel. Oleh karena itu, salah satu usaha untuk menangani kasuskanker pankreas ini adalah dengan menghambat protein antiapoptosis seperti AKT kinase. Inhibisiprotein AKT kinase didasarkan pada mekanisme penghambatan fosforilasi protein AKT kinase padasel pankreas. Senyawa golongan xanton dari buah manggis (Garcinia mangostana L.) telah terbuktimemiliki aktivitas antikanker. Pada penelitian ini senyawa golongan santon diteliti potensinya sebagaiobat anti kanker pankreas melalui metode penambatan molekuler yang dilakukan terhadap reseptorprotein AKT kinase dengan bantuan AutoDockTools (versi 4,2.6 dan 1.5.6), divisualisasikan denganBIOVIA Discovery Studio 2020, lalu analisis profil farmakokinetika serta toksisitas dan drug-likenessyang mengacu pada Lipinski’s Rule of Five melalui situs web pre-ADMET. Penambatan molekulermenghasilkan 5 senyawa turunan santon yang memenuhi kriteria. Senyawa 1-isomangostin memilikipotensi aktivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan ligan pembanding dan ligan uji lainnyadengan energi ikatan (ΔG) -9,90 kkal/mol dan konstanta inhibisi 54,9 nM. Hasil prediksi ADMET dari1-isomangostin menunjukkan sifat absorpsi yang baik (HIA = 94%, Caco2 = 39,97), distribusi yangbaik (PPB = 79,1%), tidak mampu menembus sawar otak (BBB = 0,179), dan tidak bersifat toksik.
Studi In Silico Senyawa 5-BOTP dan ADPB sebagai Senyawa Pembawa Radioteranostik terhadap LAT-1 Holik, Holis Abdul; Elaine, Angela Alysia; Sitinjak, Bernap Dwi Putra; Qolbina, Shofura Marsa; Ibrahim, Faisal Maulana; Achmad, Arifudin; Sudarmanto, B.S. Ari; Kartamihardja, Achmad Hussein Sundawa
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 11, No 3 (2024)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v11i3.55077

Abstract

Kompleksitas patogenesis kanker membuat kanker sulit untuk menemukan target terapi yang tepat, sehingga tingkat keberhasilan obat baru dalam uji klinis rendah. Oleh karena itu, studi pengembangan teknik intervensi yang baru untuk pasien kanker sangat penting. Large-type Amino Acid Transporter 1 (LAT-1) diekspresikan secara berlebihan dalam sel kanker jika dibandingkan dengan sel normal, hal ini menjadikannya salah satu target molekuler khusus untuk terapi kanker. Fungsi LAT-1 adalah memberikan nutrisi pada sel kanker untuk berkembang biak secara masif sehingga penghambatan LAT-1 dapat dijadikan alternatif terapi kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan senyawa potensial yang akan digunakan untuk radioteranostik dengan dua senyawa inhibitor LAT-1 sebagai senyawa pembawa, yaitu 5-Benzyloxytryptophan (5-BOTP) dan asam (S)-2-amino-4-(3,5-diklorofenil) butanoat (ADPB) yang dikonjugasikan dengan senyawa linker dan berbagai agen pengkelat bifungsional (BFCA) terhadap situs antiporter LAT-1. Metode penelitian terdiri dari mode pengikatan senyawa 5-BOTP dan ADPB terkonjugasi dengan LAT-1, simulasi penambatan molekuler, dan analis pre-ADMET. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5-BOTP-6AHA-H2CB-DO2A dan ADPB-6AHA-H2CB-DO2A memiliki afinitas terbaik dan kompleks pengikatan yang terbaik dengan LAT-1 sehingga keduanya berpotensi sebagai agen radioteranostik kanker dengan menghambat LAT-1.Kata kunci: Kanker, radioteranostik, LAT-1, 5-Benzyloxytryptophan, asam (S)-2-amino-4-(3,5-diklorofenol) butanoat.
Analysis of pharmaceutical technical staff needs at hospital X in Bandung using the WISN method Elaine, Angela Alysia; Wicaksono, Imam Adi
Pharmaciana Vol. 14 No. 3 (2024): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/pharmaciana.v14i3.28229

Abstract

One of the essential and inseparable health services in hospitals is pharmaceutical services. Pharmaceutical services in hospitals are carried out by the Hospital Pharmacy Installation (Instalasi Farmasi Rumah Sakit / IFRS). The implementation of pharmaceutical services in hospitals must be supported by adequate, skilled, and competent human resources so that pharmaceutical service activities can run well and are high quality for patients. The lack of human resources for pharmaceutical services will result in excessive workload and reduced quality of pharmaceutical services. One method widely used to determine the number of staff needs is the Workload Indicators of Staffing Needs (WISN). Analysis of the need for pharmaceutical technical staff at Hospital X in Bandung City was carried out using the WISN method. The data used for the analysis were obtained from interviews, observations, and data collection on pharmaceutical services from the pharmacy installation of the Hospital X. The results of the WISN analysis showed that the need for pharmaceutical technical personnel for central pharmacy installations providing outpatient and inpatient services is 87 people, the total need for the emergency room pharmacy satellite is 6 people, the operating room pharmacy satellite is 6 people, and the pharmacy warehouse is 3 people. From the results of WISN ratio, the number of pharmaceutical technical staff available for the central pharmacy installation, emergency room pharmacy satellite, and operating room pharmacy satellite are still inadequate for the existing workload (WISN ratio < 1). In contrast, for the pharmaceutical warehouse, it is adequate (WISN ratio = 1). Therefore, Hospital X needs to consider adding existing pharmaceutical technical staff to support more optimal pharmaceutical services at the hospital.