Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN ERITROSIT Ramadhana, Aslamnur Fikri; Indrayani, Sri; Irawan, Aurizal Risandy; Kamila, Rezkia Azka; Apriyandi, Restu Amelia; Bashirah, Danaparamita; Sarah, Dewi; Hilmi, Hanny Latifa; Rachmawati, Afina Dwi; Sinuraya, Rano Kurnia; Destiana, Dika Pramita; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.509 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.22208

Abstract

ABSTRAKMasalah gizi yang utama yang dialami oleh para remaja diantaranya yaitu anemia yang dapat disebabkan karena kurangnya kadar hemoglobin. Kadar hemoglobin seseorang bisa dilihat dari pola makan yang tidak teratur yang akan mempengaruhi asupan makanan yang bisa dilihat dari nilai status gizi. Status gizi seseorang bisa dipantau dengan melihat nilai Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan kadar hemoglobin dan eritrosit dalam tubuh pada mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. Penilitian ini dilakukan dengan mengambil data meliputi jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh dan pemeriksaan laboratorium kadar haemoglobin beserta eritrosit. Data yang diperoleh didistribusikan dalam bentuk distribusi frekuensi kemudian ditampilkan dalam bentuk presentase dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram kemudian dilakukan analisis statistik menggunakan Normalitas Data Shapiro Wilk dan kemudian dilakukan Uji Korelasi Chi-Square. Didapatkan hasil Uji Pearson Chi-Square dengan nilai signifikansi antara BMI dan Hb Sig. (2-tailed) > 0.05 yaitu 0.170  dan nilai signifikansi antara BMI dan eritrosit Sig. (2-tailed) > 0.05 yaitu 0.837, maka dapat dikatakan untuk keduanya tidak terdapat hubungan linear antara BMI dengan Hb maupun Eritrosit. Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh, Hemoglobin, Eritrosit
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP PEMERIKSAAN URIN DENGAN METODE DIPSTIK TEST Mukminah, Izzah Al; Arista, Dwi Yuri; Nurhayati, Nurhayati; Saputra, Billy Dwi; Pramashela, Firda S; Josephine, Gabriella; Fatah, Abib Latifu; Berliana, Nadila; Destiani, Dika Pramita; Sinuraya, Rano Kurnia; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.509 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.25554

Abstract

Urinalisis merupakan metode yang bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatan dan membantu mendiagnosis kondisi medis. Salah satu metode urinalisis yaitu dengan menggunakan dipstik test. Metode ini sangat sederhana, tidak merusak sampel, murah, waktu perlakuan yang singkat dan masih banyak dilakukan sebagai acuan awal dalam menganalisis kondisi kesehatan. Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir pengukurannya, seperti vitamin C. Konsumsi vitamin C, 3-6 jam sebelum urinalisis dengan dipstik test mempengaruhi beberapa parameter dalam dipstik test sehingga menyebabkan hasil yang negatif palsu pada proses analisis kesehatan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil acuan awal mengenai kondisi kesehatan yang dianalisis menggunakan dipstik test. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter pada dipstik test yang mengalami perubahan ketika mengonsumsi vitamin C, 3-6 jam sebelum urinalisis.
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH SOLEH, SOLEH; Listiani, Nita; Maya, Ira; Amelia, Nisa Ayu; Hadad, Nur Diana; El Yahya, Idzni Rusydina; Pardosi, Yessica; Elisabeth, Erlin; Sidharta, Kenny Dwi; Arifa, Irbah; Sinuraya, Rano Kurnia; Destiani, Dika Pramita; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.509 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.22151

Abstract

ABSTRAK Indeks massa tubuh (IMT) adalah salah satu metode untuk menentukan status gizi seorang individu dengan ditentukan dari hasil pengukuran dari berat badan (kg) dibandingkan terhadap tinggi badan (m2). Nilai IMT yang besar atau kategori overweight dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular, salah satunya hipertensi. Hal ini dikarenakan semakin besar massa tubuh atau indeks massa tubuh seseorang, maka akan semakin banyak juga darah yang akan diperlukan untuk menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh, menyebabkan peningkatan tekanan darah. Resiko relatif mengalami hipertensi pada seseorang dengan IMT >25 yaitu 5 kali lebih tinggi dari pada seseorang yang berat memiliki berat badan normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan tekanan darah. Metode yang digunakan adalah analitik observasional dengan analisis korelasi Spearman untuk menentukan korelasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi antara IMT dengan tekanan darah dengan nilai CI sebesar 95% serta nilai koefisien korelasi IMT-sistol sebesar 0,356 dan nilai koefisien korelasi IMT-diastol sebesar 0,319. Kata Kunci:  Indeks Massa Tubuh (IMT), Tekanan Darah, Analitik Observasional
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN Wijayanti, Sinthiya Eka; Maulida, Putri Kholilah; Rahmawati, Nurul Fitri; A, Adrian; Dwi, Fanny Seftiani; Faizah, Ulfa Rahmatul; Nurlatifah, Anggun; Latifa, Hanny; Rachmawati, Afina Dwi; Sinuraya, Rano Kurnia; Destiana, Dika Pramita; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.509 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.22194

Abstract

Orang dewasa dengan tekanan darah tinggi berisiko morbiditas dan mortalitas karena masalah kardiovaskular di kemudian hari. Tekanan darah tinggi mungkin dipengaruhi oleh kualitas tidur yang buruk. Maka dari itu diperlukan deteksi dini hipertensi dan kualitas tidur yang baik pada orang dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada orang dewasa. Metode yang dilakukan adalah studi cross-sectional yang dilakukan selama satu bulan pada bulan April-Mei 2019 dengan objek (responden)  35 mahasiswa Farmasi Universitas Padjadjaran. Responden akan diminta untuk mengisi kuisoner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Dari kuisioner yang telah diisi kemudian didapatkan skor cut-off PSQI. Data yang telah didapat diproses dan dianalisis dengan perangkat lunak SPSS untuk Windows versi 15.0.Kata kunci : orang dewasa, kualitas tidur, tekanan darah
REVIEW ARTIKEL: PERBANDINGAN EFIKASI, EFISIENSI DAN KEAMANAN VAKSIN COVID-19 YANG AKAN DIGUNAKAN DI INDONESIA WITKA, BESKA ZAUSHA; WICAKSONO, IMAM ADI
Farmaka Vol 19, No 2 (2021): Farmaka (Juli)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i2.32298

Abstract

Virus corona-beta terbaru (SARS-CoV-2) merupakan virus yang dengan sangat mudah dapat menyebar melalui kontak langsung antar manusia dan dapat menyebabkan gejala yang beragam, dimulai dari tanpa gejala, gejala seperti flu ringan hingga sindrom gangguan pernapasan akut, pneumonia dan kematian. Meskipun mengembangkan herd immunity melalui kekebalan alami yang didapatkan dari infeksi memungkinkan untuk mengontrol pandemi COVID-19, jumlah kematian dan konsekuensinya akan sangat merugikan dan bahkan menghancurkan. Oleh karena itu, mengembangkan vaksin yang efektif menjadi sangat penting dan dianggap sebagai satu-satunya cara praktis untuk membentuk herd immunity. Reviewartikel ini bertujuan untuk memberikan informasi serta pemahaman bagi publik mengenai vaksin COVID-19 yang akan digunakan di Indonesia, baik dari segi efikasi (khasiat), efisiensi, serta keamananya. Diharapkan penerimaan publik terhadap vaksin COVID-19 akan meningkat, begitu pula dengan tingkat partisipasi masyarakat sebagai penerima vaksin COVID-19. Terdapat 7 jenis vaksin COVID-19 yang akan digunakan di Indonesia yaitu vaksin yang diproduksi oleh Moderna (mRNA-1273), BioNTech/Pfizer (BNT162b2), AstraZeneca (AZD1222), Sinovac (Coronavac), Sinopharm (BBIBP-CorV), Novavax (NVX-CoV2373) dan PT Bio Farma. Ketujuh vaksin tersebut tidak ada yang paling efektif, efisien dan cocok untuk segala kondisi. Hal ini dikarenakan setiap vaksin memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Walaupun demikian setiap vaksin telah dibuktikan aman secara klinis dan sudah mendapatkan izin penggunaan darurat di berbagai negara.Kata kunci: vaksin COVID-19, efikasi, efisiensi, keamanan
Isu Global Serius Infeksi Virus Nipah (NiV) Pada Manusia Almattin, Bilqis Na'ilah; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 22, No 2 (2024): Farmaka (Juli)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v22i2.51865

Abstract

Penyakit emerging zoonotik salah satunya yaitu penyakit virus Nipah (NiV). Virus Nipah merupakan infeksi yang disebabkan oleh Pteropodidae. Pteropodidae merupakan host alamiah dari penyakit virus Nipah (NiV). Virus Nipah telah menyebar di seluruh dunia, menyebabkan kematian di lima negara: Malaysia, India, Bangladesh, Singapura, dan Filipina, dengan 700 kasus pada manusia dan 407 kematian. Tidak ada laporan kasus di Indonesia, tetapi para peneliti menemukan kelelawar buah (geus Pteropus) yang terdapat di beberapa negara memiliki virus Nipah salah satunya Indonesia. Gejala awal infeksi virus Nipah yaitu sakit kepala, demam, mialgia, sakit tenggorokan, mual, muntah, batuk dan/atau ketidaknyamanan pernafasan. Saat ini, terapi yang digunakan untuk mengobati infeksi virus Nipah didasarkan pada pengobatan umum dan suportif, pengobatan simtomatik, dan menerapkan prosedur untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut. Maka dari itu, artikel ini bertujuan untuk menjelaskan studi mengenai penyakit virus Nipah untuk membuat orang tahu dan menjadi waspada terhadap virus Nipah yang telah terjadi di beberapa negara, terutama di Asia. Review artikel ini dibuat dengan metode komparatif disusun dari berbagai sumber jurnal penelitian mengenai virus Nipah (NiV). Data yang disajikan dalam tinjauan ini memperlihatkan bahwa sumber informasi yang tersedia mengenai virus Nipah sangat terbatas. Kata kunci: penyakit infeksi, NiV, pteropodidae.
Terap Obat Kombinasi Asma Bronkial Pada Pasien Dewasa Hazrina, Aghnia; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 21, No 3 (2023): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v21i3.47924

Abstract

ABSTRAKAsma bronkial merupakan penyakit inflamasi kronik pada saluran pernapasan yang menyebabkan hiperaktivitas yang ditandai dengan adanya peradangan bronkial kronis. Agen anti-inflamasi utama yang digunakan untuk pengobatan asma bronkial adalah Inhaled Corticosteroid (ICS), stabilisator sel mast, dan penghambat autakoid. Saat ini, kortikosteroid merupakan agen paling efektif untuk pengobatan asma bronkial. Namun, penggunaan kortikosteroid secara sistemik terbatas karena kemungkinan efek sampingnya. Oleh karena itu, penggunaan ICS pada umumnya dikombinasikan dengan Long Acting Beta Agonis (LABA). Berbagai uji klinis telah menunjukkan sinergi antara terapi LABA dan ICS yang menghasilkan kontrol gejala yang efektif dalam pencegahan eksaserbasi asma.  Review ini dibuat dengan tujuan menganalisis hasil terapi obat kombinasi asma bronkial pada pasien dewasa.ABSTRACTBronchial asthma is a chronic inflammatory disease of the respiratory tract that causes hyperactivity characterized by chronic bronchial inflammation. The main anti-inflammatory agents used for the treatment of bronchial asthma are Inhaled Corticosteroids (ICS), mast cell stabilizers, and autacoid inhibitors. Currently, corticosteroids are the most effective agents for the treatment of bronchial asthma. However, systemic use of corticosteroids is limited because of their possible side effects. Therefore, the use of ICS is generally combined with Long Acting Beta Agonists (LABA). Various clinical trials have demonstrated the synergy between LABA therapy and ICS resulting in effective symptom control in the prevention of asthma exacerbations. This review was created with the aim of analyzing the results of combination drug therapy for bronchial asthma in adult patients.
ANALISIS PERMASALAHAN KESEHATAN YANG SERING KALI TERJADI SELAMA KEHAMILAN DAN CARA PENANGANANNYA MARANATA, GABRIELLA JOSEPHINE; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 20, No 3 (2022): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v20i3.42166

Abstract

Kehamilan merupakan  hal yang lumrah dialami dan bahkan merupakan suatu masa yang didambakan-dambakan oleh kebanyakan wanita yang telah menikah, dimana terjadinya kehamilan melibatkan serangkaian proses yang kompleks dimulai dari fertilisasi hingga kelahiran. Karena proses kompleks yang terjadi dan berbagai perubahan fisiologi selama kehamilan, pengelolaan kesehatan menjadi hal yang tidak mudah untuk dilakukan, dan bahkan berbagai permasalahan medis sering kali terjadi. Pada studi pustaka ini akan dilakukan pembahasan terkait dengan berbagai permasalahan kesehatan yang sering kali terjadi selama kehamilan meliputi Obesitas dalam kehamilan, Gestational Diabetes Mellitus (GDM), Pregnancy Induced Hypertension (PIH), Hipertiroidisme, Hipotiroidisme, Asma, Anemia, Tromboemboli Vena, Demam, Influenza, serta Konstipasi pada ibu hamil. Pembahasan yang dilakukan dimulai penjelasan singkat terkait penyakit, pengaruh perubahan fisiologis selama kehamilan terhadap perkembangan penyakit, pencegahan, pengobatan, serta penanganan lain yang dapat dilakukan. Melalui pembahasan ini diharapkan bahwa berbagai potensi, kondisi, serta komplikasi yang mungkin terjadi, beserta dengan cara penanganan yang tepat terkait permasalahan kesehatan selama kehamilan dapat diketahui dengan jelas.
Manifestasi Klinis, Manajemen Terapi, Dan Peran Apoteker Dalam Penanganan Long Covid-19 Elaine, Angela Alysia; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 22, No 2 (2024): Farmaka (Juli)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v22i2.54100

Abstract

Coronavirus disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus sever acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 memiliki beberapa gejala yang akan muncul setelah masa inkubasi virus, seperti gejala ringan berupa demam, batuk kering, rasa lelah, hingga gejala berat seperti kegagalan sistem pernapasan. Gejala-gejala yang muncul dapat membaik dalam waktu 2-6 minggu, tetapi pada beberapa kasus, gejala tersebut dapat bertahan cukup lama hingga beberapa bulan. Long COVID-19 kejadian bertahannya gejala lebih dari 3 bulan setelah pertama kali munculnya gejala COVID-19. Beberapa terapi secara non farmakologi dan farmakologi telah direkomendasikan untuk penanganan manifestasi klinis ataupun gejala yang dirasakan pasien pada kondisi long COVID-19, seperti terapi rehabilitasi, pemberian OAINS, kortikosteroid, bronkodilator, beta bloker, hingga antibiotik. Pemberian terapi tersebut bertujuan untuk mengurangi keparahan gejala, meningkatkan fungsi organ tubuh yang terdampak, dan meningkatkan kualitas hidup dari pasien. Dalam penanganan long COVID-19, tenaga kesehatan berperan penting dalam proses pemberian terapi dan pemantauan efek terapi bagi pasien, sehingga gejala yang persisten dapat berkurang. Sebagai salah satu tenaga kesehatan di Indonesia, apoteker memiliki peran penting dalam penanganan long COVID-19 dengan memberikan informasi dan edukasi terkait long COVID-19 serta penanganannya, optimalisasi penggunaan obat yang rasional, hingga menjaga pengelolaan vitamin, obat, ataupun perbekalan farmasi lainnya agar tidak terjadi kekosongan stok di Indonesia.Kata kunci: Long COVID-19, manifestasi klinis, terapi, apoteker.
Aktivitas Ekstrak Akar Bixa orellana L. terhadap Isolat Klinis Escherichia coli Resisten Rostinawati, Tina; Wicaksono, Imam Adi; Amalia, Nisa Ayu
Indonesian Journal of Biological Pharmacy Vol 1, No 1 (2021): IJBP (Agustus)
Publisher : Department of Biological Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.718 KB) | DOI: 10.24198/ijbp.v1i1.34987

Abstract

Resistensi antibiotik telah menjadi permasalahan klinis yang utama terhadap kualitas hidup pasien infeksi saluran kemih (ISK) yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Perlu dilakukan pengujian zat aktif yang berasal dari bahan alam terhadap bakteri resisten tersebut. Ekstrak akar Bixa orella L. diketahui memiliki aktivitas terhadap E. coli yang sensitif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas akar Bixa orellana L. terhadap isolat klinis E. coli resisten. Metode yang digunakan adalah difusi agar dengan kertas cakram untuk uji aktivitas antibakteri dan metode pengenceran padat untuk penentuan KHM dan KBM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak akar kesumba keling (Bixa orellana L.) memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 50%, 40%, 30%, 20%, dan 10% dengan nilai KHM 1450 µg/mL untuk isolat pasien 1, dan 2970 µg/mL untuk isolat pasien 2. Nilai KBM 1480 µg/mL untuk isolat pasien 1, dan 3000 µg/mL untuk isolat pasien 2. Nilai kesetaraan aktivitas antibakteri gentamisin terhadap ekstrak etanol Bixa orella L. keling untuk E. coli resisten isolat klinis pasien 1 dan isolat klinis pasien 2 masing-masing sebesar 1 : 1,341x103 dan 1 : 1,254x103 .