Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris menjadi keterampilan esensial di era global, terutama dalam dunia pendidikan dan pekerjaan. Namun, belum meratanya akses pembelajaran bahasa Inggris di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di daerah Teluk Tomini, menyebabkan kesenjangan kompetensi di kalangan remaja. TPQ Imam Sayfii sebagai lembaga nonformal yang aktif membina siswa usia Sekolah Menengah Pertama menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian ini. Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya kemampuan berbicara siswa karena kurangnya metode pengajaran yang komunikatif dan menyenangkan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui materiself-introductiondengan pendekatan edukatif dan interaktif. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei 2025 dengan melibatkan tujuh siswa sebagai peserta, dibantu oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Metode yang digunakan meliputi permainan peran dan dialog berpasangan yang dikemas dalam suasana santai dan partisipatif. Materi pembelajaran disusun dalam bentuk modul sederhana yang berisi kosa kata, struktur kalimat, dan latihan berbicara yang relevan dengan kehidupan siswa. Evaluasi dilakukan secara kualitatif melalui observasi keterlibatan siswa, ketepatan pengucapan, serta keberanian berbicara di depan teman. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan diri dan kemampuan siswa dalam memperkenalkan diri secara runtut dan benar dalam bahasa Inggris. Siswa yang awalnya ragu-ragu menjadi lebih berani dan aktif dalam setiap sesi. Selain itu, kegiatan ini berdampak positif pada lingkungan belajar di TPQ. Luaran kegiatan berupa, dokumentasi video dan laporan pengabdian yang dapat digunakan secara berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan menjadi model awal yang dapat direplikasi di komunitas serupa guna memperkuat kemampuan berbicara bahasa Inggris di lembaga pendidikan nonformal