p-Index From 2020 - 2025
2.757
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL BAHARI PAPADAK
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

IDENTIFIKASI JENIS SAMPAH YANG TERDAMPAR DI PANTAI ENA BHARA KABUPATEN ENDE NUSA TENGGARA TIMUR Sinuray, Benedicta Ega Diane; Toruan, Lumban N. L.; Boikh, Lebrina I.
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Sampah laut adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak dapat digunakan biasanya bersumber dari kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam, secara khusus dalam kajian ini memfokuskan pada permasalahan sampah yang terdapat di Pantai Ena bhara, Kabupaten Ende. Lokasi penelitian yang dilakukan pada bulan Juli 2023 dibuatkan transek sepanjang 100 meter dan lebar 10 meter. Sampah yang ditemukan di lokasi penelitian adalah semua jenis sampah yang dikumpulkan ke dalam wadah plastik yang telah diberi label, dibersihkan, disortir berdasarkan kategori. Hasil penelitian menunjukan bahwa sampah yang terdapat pada lokasi penelitian dipengaruhi oleh kegiatan manusia seperti aktivitas pariwisata dan aktivitas perikanan, serta pengaruh yang terjadi secara alamiah bersumber dari vegetasi tumbuhan sekitar pantai, masing-masing pengaruh aktivitas tersebut memberikan uraian bahwa sampah yang berada pada lokasi penelitian dapat diklasifikasikan pada beberapa kategori yaitu plastik, gabus/busa, kain, gelas dan keramik, logam, kertas dan kardus, karet, kayu dan kategori lain-lain. Dari uraian tersebut dapat di simpulkan bahwa jumlah potongan sampah yang terdapat pada Pantai Nanganesa sebanyak 409 potongan. Melalui hasil penelitian yang ditemukan menjadi rujukan bagi peneliti untuk menghasilkan rekomendasi bagi pemerintah dan masyarakat agar secara bijak memperhatikan kebersihan lingkungan pantai dan laut agar tidak tercemar dan tetap terjaga kelestarianya. Kata kunci : Sampah laut, jenis, jumlah,Pantai Ena Bhara, Kabupaten Ende. Abstract -. Marine debris is the residual waste of a product or item that is no longer usable, usually sourced from daily human activities or natural processes, specifically in this study focusing on the problem of waste found at Nanganesa Beach, Ende Regency. The research location conducted in July 2023 made a transect of 100 meters long and 10 meters wide. Waste found at the research site is all types of waste collected into plastic containers that have been labeled, cleaned, sorted by category. The results showed that the waste found at the research site was influenced by human activities such as tourism activities and fisheries activities, as well as influences that occur naturally sourced from plant vegetation around the beach, each influence of these activities provides a description that the waste located at the research site can be classified into several categories, namely plastic, cork / foam, cloth, glass and ceramics, metal, paper and cardboard, rubber, wood and other miscellaneous categories. From this description it can be concluded that the number of pieces of waste found on Nanganesa Beach is 409 pieces. Through the research results found to be a reference for researchers to produce recommendations for the government and society to wisely pay attention to the cleanliness of the beach and marine environment so that it is not polluted and remains sustainable. Keywords: Marine debris, type, total, Ena Bhara beach, Ende Regency
TINGKAT KEPEDULIAN DAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKITAR PESISIR KAMPUNG BAJO KELURAHAN SULAMU KABUPATEN KUPANG Ando, Lauransia A. L.; Sine, Kiik G.; Toruan, Lumban N. L.
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat Pesisir Kampung Bajo di Kelurahan Sulamu Kabupaten Kupang terhadap kebersihan lingkungan yang ada di sekitarnya. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Formula Generik. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Prosedur pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan kategori responden berusia 17-60 tahun. Data hasil observasi dan wawancara kemudian akan diolah menggunakan analisis deskriptif statistik, Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunujukan bahwa tingkat kepedulian Kampung Bajo terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya berada pada kategori baik dengan nilai 3,42. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan tempat sampah di masing-masing rumah masyarakat setempat serta adanya tempat sampah umum yang sudah disediakan oleh pemerintah turut mendukung terciptanya lingkungan yang bersih, selain itu juga masyarakat melakukan kegiatan jumat bersih untuk mendukung kebersihan lingkungan sekitar. Kata Kunci : Kepedulian dan Kesadaran, Masyarakat Pesisir, Kebersihan Lingkungan. Abstract- This study was conducted to determine the level of concern and awareness of the Bajo Village Coastal community in Sulamu Village, Kupang Regency towards the cleanliness of the surrounding environment. Determination of the sample size using the Generic Formula. The data collection methods used in this research are observation, interview, and documentation. The sampling procedure used a random sampling technique with the category of respondents aged 17-60 years. The data from observations and interviews will then be processed using descriptive statistical analysis. The results obtained from this study indicate that the level of awareness of Bajo Village towards the cleanliness of the surrounding environment is in the good category with a value of 3.42. This is influenced by the availability of trash bins in each of the local community's homes and the existence of public bins that have been provided by the government to support the creation of a clean environment, besides that the community also conducts clean Friday activities to support the cleanliness of the surrounding environment. Keywords: Concern and Awareness, Coastal Communities, Environmental Cleanliness
JENIS-JENIS LAMUN DI PESISIR SULAMU, KABUPATEN KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR Leba, Tresna Mahdalena; Toruan, Lumban N. L.; Kangkan, Alexander L.
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis lamun di Perairan Sulamu. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Juni 2023, dengan menggunakan metode transek kuadran pada empat stasiun pengambilan data. Terdapat 8 jenis lamun yang ditemukan pada lokasi penelitian yaitu H. pinifolia, H. Uninervis, H.ovalis, C. serrulata, C. rotundata, T. hemprichii, E. acroides, dan S. Isoetifolium. Kata Kunci: Lamun, Sulamu, Keragaman Abstract- The study aimed to determine the diversity of seagrass species in Sulamu waters. The research was conducted from May to June 2023, using the quadrant transect method at four data collection stations there were 8 seagrass species found at the research site, namely H. pinifolia, H. Uninervis, H.ovalis, C. serrulata, C. rotundata, T. hemprichii, E. acroides, dan S. Isoetifolium. Keywords: Seagrass, Sulamu,Diversity
STRUKTUR KOMUNITAS PADANG LAMUN DI PERAIRAN KELURAHAN SULAMU, NUSA TENGGARA TIMUR Leni, Agelda Herdemris; Toruan, Lumban N. L.; Kangkan, Alexander L.
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Padang lamun memiliki peran penting bagi kehidupan biota-biota laut, sehingga penting untuk dijaga kelestariannya agar keberlangsungan produktivitas pada ekosistem lamun tetap seimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung dan menganalisis komposisi jenis, kerapatan, serta mengetahui indeks ekologi seperti indeks keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi lamun di perairan Kecamatan Sulamu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2023, dengan menggunakan metode deskriptif dan terdapat 4 stasiun di perairan Kelurahan Sulamu. Penentuan lokasi dengan metode purposive random sampling dan menggunakan transek kuadran berukuran 25 cm x 25 cm pada hamparan lamun disetiap titik pengamatan serta jumlah tegakan diamati langsung secara visual. Hasil penelitian menunjukan 8 jenis lamun, yaitu Thalassia hemprichii, Cymodocea serulata, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halodule pinifolia, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, dan Enhalus acoroides. Kisaran kerapatan lamun yang ditemukan yaitu 15,03-2171,6 tegakan/m2. Indeks ekologi lamun menunujukan bahwa nilai keanekaragaman tergolong kategori sedang pada Stasiun I, Stasiun II, dan Stasiun III dan kategori rendah pada Stasiun IV, sedangkan nilai keseragaman tergolong kategori tinggi pada Stasiun I, Stasiun II dan Stasiun III dan kategori rendah pada Stasiun IV, sedangkan nilai dominansi tergolong kategori rendah pada semua stasiun. Kata Kunci: Struktur Komunitas, Ekosistem Lamun, Kabupaten Sulamu Abstract- Seagrass beds have an important role for the life of marine biota, so it is important to be preserved so that the sustainability of productivity in seagrass ecosystems remains balanced. The purpose of this study was to calculate and analyze the species composition, density, and determine ecological indices such as diversity index, uniformity, and dominance of seagrass in the waters of Sulamu District. This research was conducted from May to June 2023, using descriptive methods and there were 4 stations in the waters of Sulamu Village. Determination of location by purposive random sampling method and using quadrant transect measuring 25 cm x 25 cm on seagrass beds at each observation point and the number of stands observed directly visually. The results showed 8 seagrass species, namely Thalassia hemprichii, Cymodocea serulata, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halodule pinifolia, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, and Enhalus acoroides. The range of seagrass density found was 15.03-2171.6 stands/m2. The seagrass ecological index shows that the diversity value is classified as a medium category at Station I, Station II, and Station III and a low category at Station IV, while the uniformity value is classified as a high category at Station I, Station II and Station III and a low category at Station IV, while the dominance value is classified as a low category at all stations. Keywords: Community Structure, Lamun Ecosistem, Sulamu District
JENIS-JENIS MIKROPLASTIK PADA SEDIMEN SUNGAI DI KOTA KUPANG Faustina, Maria Avila; Toruan, Lumban N. L.; Tallo, Ismawan; Saraswati, Suprabadevi A.
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Sungai merupakan salah satu ekosistem perairan tawar yang memiliki peran penting terhadap kebutuhan air, diantaranya perikanan, perairan dan kebutuhan lainnya. Adanya aktivitas dari permukiman penduduk, pertokoan, perkantoran, dan lain sebagainya akan meningkatkan produksi sampah, salah satunya adalah sampah plastik. Sampah plastik dari aktivitas sekitar akan masuk ke sungai dan membuat sungai tercemar. Sampah plastik yang tadinya masuk ke sungai akan terdegradasi menjadi mikroplastik melalui proses kimia, fisika,dan biologi. Mikroplastik adalah partikel plastik yang berukuran <5 mm. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis mikroplastik pada sedimen Sungai Kali Dendeng dan Kali Liliba. Metode penelitian mikroplastik terdiri dari sampling dan analisis laboratorium. Lokasi sampling dilakukan pada 10 titik dengan jarak antar titik 1 km. Sampel sedimen diambil sebanyak 150 gr menggunakan pipa besi, kemudian dibungkus menggunakan aluminum foil dan diberi label. Analisis laboratorium melalui tiga tahap, yakni pengambilan sampel sedimen, preparasi sampel sedimen, dan identifikasi mikroplastik. Mikroplastik yang ditemukan pada sedimen DAS Kali Dendeng dan Liliba ada empat jenis, yaitu jenis fiber, fragmen, granula, dan film. Kata kunci : Sedimen, Sungai Kali Dendeng, Sungai Kali Liliba, Mikroplastik, Jenis Abstract - The river is one of the freshwater ecosystems that has an important role in water needs,including fisheries, waters and other needs. The existence of activities from settlements, shops, offices, and so on will increase waste production, one of which is plastic waste. Plastic waste from surrounding activities will enter the river and make the river polluted. Plastic waste that previously entered the river will be degraded into microplastics through chemical, physical and biological processes. Microplastics are plastic particles that are <5 mm in size. The purpose of this study was to determine the types of microplastics in the sediments of Kali Dendeng and Kali Liliba. The microplastic research method consisted of sampling and laboratory analysis. The sampling location was conducted at 10 points with a distance of distance between points 1 km. Sediment samples were taken as much as 150 gr using an iron pipe, then wrapped using aluminum foil and labeled. Laboratory analysis went through three stages, namely sediment sampling, sediment sample preparation, and microplastic identification. There are four types of microplastics found in the sediments of the Dendeng and Liliba River watersheds, namely fiber, fragment, granule, and film types. Keywords : Sediment, Kali Dendeng River, Kali Liliba River, Microplastic, Types
PERSENTASE TUTUPAN VEGETASI HUTAN MANGROVE DI PESISIR PANTAI DESA OETETA, KECAMATAN SULAMU, KABUPATEN KUPANG Ude, Yohana Febrina; Kangkan, Alexander L.; Toruan, Lumban N. L.
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.872 KB)

Abstract

Abstrak - Desa Oeteta adalah salah satu desa di Kecamatan Sulamu yang memiliki garis pantai terpanjang yaitu 4.370 m dan banyak ditumbuhi oleh vegetasi mangrove. Hutan mangrove di Desa Oeteta sebagian besar telah digunakan sebagai sumber penghidupan diantaranya pembukaan lahan tambak garam, pengambilan kayu bakar maupun pembangunan pemukiman, dan penebangan hutan mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis mangrove yang ada di pesisir pantai Desa Oeteta dan persentase penutupannya. Pengambilan data mangrove dilakukan pada tanggal 11 November, 23 November, 30 November, dan 7 Desember 2019 pada pukul 10.00-15.00 Wita. Pengukuran parameter lingkungan dilakukan ketika pengambilan sampel mangrove pada pukul 08.00-09.00 Wita. Transek sepanjang 100 meter diperlukan untuk melakukan pengamatan jenis dan penutupan mangrove. Penentuan penutupan mangrove menggunakan teknik hemisperichal photography yaitu menghitung luasan tutupan kanopi dengan menggunakan kamera dari bawah kanopi pohon untuk menentukan jumlah penutupan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis mangrove di pesisir pantai Desa Oeteta yaitu Avicennia alba, Rhizophora apiculata dan Avicennia officinalis. Persetanse penutupan mangrove di pesisir Desa Oeteta memiliki kisaran nilai <50% dan termasuk dalam kriteria jarang dan kategori rusak berat. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jenis mangrove yang ditemukan di pesisir pantai Desa Oeteta, Kecamatan Sulamu terdapat dua famili yaitu Avicenniaceae dan Rhizophoraceae dengan persentase penutupan tertinggi mangrove didominasi oleh jenis Rhizophora apiculata dengan nilai sebesar (49,70%), kemudian diikuti spesies mangrove Avicennia alba dengan nilai sebesar (46,45%). Kata kunci: Mangrove, Penutupan, Oeteta, Sulamu Abstract - Oeteta Village is the one of village in Sulamu district which have the longest coastline namely 4.370 m and is overgrown by mangrove vegetation. Most of mangrove forest in Oeteta village have been used as a source of livelihood including the opening the field of salt ponds, taking firewood and building the settlement, and clearing mangrove forest. The purpose of this study was to determine the types of mangrove on the coast of Oeteta village and the percentage of their mangrove cover. Mangrove data collection was carried out on November 11, November 23, November 30, and December 7, 2019 at 10.00-15.00 WITA. Measurement of environmental parameters was carried out when sampling mangroves at 08.00-09.00 WITA. The 100 meter long transect is needed to observe mangrove species and cover. Determination of mangrove cover using hemisperichal photography technique, namely calculating the area of canopy cover using a camera from under the tree canopy to determine the amount of cover. The results showed that there were three types of mangroves on the coast of Oeteta Village, namely Avicennia alba, Rhizophora apiculata and Avicennia officinalis. The percentage of mangrove cover on the coast of Oeteta Village has a value range of <50% and is included in the criteria for rare and heavily damaged cate gories. Based on the results of this study, it can be concluded that the types of mangroves found on the coast of Oeteta Village, Sulamu District, there are two families namely Avicenniaceae and Rhizophoraceae with the highest percentage of mangrove cover being dominated by Rhizophora apiculata with a value of (49.70%), followed by species Avicennia alba mangrove with a value of (46.45%). Keywords: Mangrove, Closure, Oeteta, Sulamu
KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK RUMPUT LAUT KERING (Eucheuma cottonii) Saraswati, Suprabadevi A.; Toruan, Lumban N. L.; Ayubi, Aludin Al; Huky, Rut Kristiani; Malelak, Gusti Aplisia
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.745 KB)

Abstract

Abstrak - Rumput laut di Indonesia merupakan salah satu sumberdaya perikanan di Indonesia yang dapat dijadikan salah satu sumber andalan ekonomi perikanan nasional. Salah satu jenis rumput laut yang banyak diproduksi di Indonesia adalah jenis Eucheuma cottonii. Mutu atau karakteristik suatu produk sangat penting, hal ini karena dengan adanya mutu produk suatu makanan maka produk tersebut akan aman dan konsumen akan lebih banyak memilih produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisitik organoleptik rumput laut kering (Eucheuma cottonii). Lokasi penelitian dilaksanakan di laboratorium LPPMHP Kupang. Uji organoleptik yang dilakukan adalah uji deskripsi (uji scoring), dimana panelis diminta untuk menilai produk dengan menggunakan skor 1-9 untuk masing-masing atribut sensori. Hasil dari pengujian organoleptik adalah 7,02-7,24. Hasil akhir dari uji organoleptik dipengaruhi oleh penilaian panelis terhadap rumput laut yang dinilai. Panelis dalam uji organoleptik terdiri atas panelis terlatih dan panelis tidak terlatih. Rumput laut (Eucheuma cottonii) kering memiliki warna kemerahan dan tekstur yang kaku. Warna kemerahan terjadi karena saat penjemuran, klorofil yang terkandung dalam rumput laut tergredasi karena terkena cahaya matahari sehingga warna hijau atau cokelat pada rumput laut berubah menjadi kemerahan. Berdasarkan hasil uji organoleptik (uji scoring) rumput laut kering (Eucheuma cottonii) masih memenuhi standar. Kata kunci: Rumput laut, Eucheuma cottonii, Karakterisitik, Penjemuran Abtract - Seaweed in Indonesia is one of the fisheries resources in Indonesia which can be used as a mainstay source of the national fisheries economy. One type of seaweed that is widely produced in Indonesia is Eucheuma cottonii. The quality or characteristics of a product is very important, this is because with the quality of a food product, the product will be safe and consumers will choose the product more. The purpose of this study was to determine the organoleptic characteristics of dried seaweed (Eucheuma cottonii). The research location was carried out in the Kupang LPPMHP laboratory. The organoleptic test carried out was a description test (scoring test), where the panelists were asked to rate the product using a score of 1-9 for each sensory attribute. The results of organoleptic testing were 7.02-7.24. The final result of the organoleptic test is influenced by the panelist's assessment of the seaweed being assessed. The panelists in the organoleptic test consisted of trained panelists and untrained panelists. Dried seaweed (Eucheuma cottonii) has a reddish color and a stiff texture. The reddish color occurs because when drying, the chlorophyll contained in seaweed degrades due to exposure to sunlight so that the green or brown color of the seaweed turns reddish. Based on the results of the organoleptic test (scoring test), dried seaweed (Eucheuma cottonii) still meets the standard. Keywords: Seaweed, Eucheuma cottonii, Characteristics, Drying
HABITAT TIMUN LAUT DI PERAIRAN BATU BAO, DESA TESABELA KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG Rowa, Maria Inkarnansi Weu; Toruan, Lumban N. L.; Tallo, Ismawan
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Penelitian dilakukan di perairan pesisir Batu Bao dari tanggal 12 Oktober - 02 Desember 2020. Penelitian ini dibertujuan untuk mengetahui habitat timun laut. Parameter oseanografi yang diukur meliputi suhu, salinitas, kemiringan persen dan kemiringan derajat, kandungan organik sedimen dasar perairan, untuk menentukan tekstur sedimen dan lamun yang dijadikan sebagai tempat hidup timun laut. Hasil analisis menunjukkan kisaran rata-rata suhu 25-28 0C ( = 26 ± 0.95), salinitas 26-40 ‰ ( = 36 ± 3.14), kemiringan persen 1.4-11.2 % ( = 4.42 ± 2.42), kemiringan derajat 1-6.3 % ( = 2.52 ± 1.32), kandungan organik 0.99-9.34 % ( = 3.49 ± 1.48). Sedimen yang diperoleh dari lokasi yaitu pasir kasar 1.72-21.19 % ( = 7.65 ± 5.11), pasir halus 47.91-84.63 % ( = 67.46 ± 6.71) dan lumpur (silt) 0.01-2.3 % ( = 0.67 ± 0.50) . Sedimen yang berperan penting dalam kehidupan timun laut adalah pasir halus, hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengamatan tersebut dimana semua individu timun laut yang ditemukan terdapat di pasir halus. Jenis lamun yang ditemukan di lokasi penelitian meliputi Halophila ovalis, Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halodule pinifolia, dan Syringodium isoetifoliumdengan Thalassia hemprichii yang mendominasi lokasi pengambilan sampel tersebut. Kata kunci : Timun laut, habitat, parameter oseonografi Abstract - The study was conducted in the coastal waters of Batu Bao from 12 October - 02 December 2020. This study aims to determine the habitat of sea cucumbers. Oceanographic parameters that were measured included temperature, salinity, percent slope and degree slope, organic content of the bottom sediment of the waters, to determine the texture of sediment and seagrass used as a place for sea cucumbers to live. The results of the analysis show that the average temperature range is 25-28 0C (= 26 ± 0.95), salinity 26-40 (= 36 ± 3.1), percent slope 1.4-11.2% ( = 4.42 ± 2.42), degree slope 1-6.3% ( = 2.52 ± 1.32), organic content 0.99-9.34 % ( = 3.49 ± 1.48). Sediments obtained from the site are coarse sand 1.72-21.19 % (= 7.65 ± 5.11), fine sand 47.91-84.63% ( = 67.46 ± 6.71) and silt 0.01-2.3% ( = 0.67 ± 0.50) . Sediment that plays an important role in the life of sea cucumbers is fine sand, this can be proven from the results of these observations where all sea cucumber individuals found are found in fine sand. The types of seagrass found in the study area included Halodule pinifolia, Halophila ovalis, Enhalus acoroides, Syringodium isoetifolium, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, and, with Thalassia hemprichii dominating the sampling location.Keywords : Sea cucumber, habitat, oceanographic parameters
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TAMBAK IKAN DESA BADARAI DARI HASIL KONVERSI MANGROVE Tetik, Maria Regolinda Seuk; ., Yahyah; Toruan, Lumban N. L.
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam usaha tambak ikan dan untuk mengetahui pendapatan dari hasil tambak tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah masyarakat Desa Badarai yang masih aktif mengelola tambak ikan. Penelitian ini menggunakan teknik sensus dengan melakukan dua cara yaitu observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif untuk menyimpulkan kendala yang dialami petambak dalam mengelola tambak ikan. dan analisis kuantitatif pendapatan untuk mengetahui pendapatan petambak ikan per tahun dari hasil kelola tambak ikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kendala mortalitas pada ikan diakibatkan oleh penggunaan pakan buatan yang berlebihan dan adanya predator yang menyerang ikan di tambak budidaya. Kendala kebocoran pematang dan pintu air akibat usia tambaknya sudah tua dan pasang surut air laut yang menyebabkan kerusakan tersebut. Pendapatan bersih responden Rp. 19,279,559 per tahun sehingga menunjukan bahwa penghasilan dari mengelola tambak ikan kurang baik karena kendala yanag dihadapi responden. Kata kunci: Tambak Ikan, Kendala, Pendapatan Petambak Abstract - The purpose of this study is to find out what obstacles are faced in the fish pond business and to find out the income from the results of the pond. The sample of this research is the people of Badarai Village who are still actively managing fish ponds. This study uses a census technique by conducting two ways, namely observation and interviews. Analysis of the data used is descriptive qualitative analysis to conclude the constraints experienced by farmers in managing fish ponds. and quantitative analysis of income to determine the annual income of fish farmers from the results of fish pond management. Based on the results of the study, it showed that mortality constraints in fish were caused by the use of excessive artificial feed and the presence of predators attacking fish in aquaculture ponds. Constraints of leaking embankments and sluice gates due to the age of the ponds are old and the tides are causing the damage. Net income of respondents Rp. 19,279.559 per year so that it shows that the income from managing fish ponds is not good because of the obstacles faced by the respondents. Keywords : Fish Pond, Constraints, Farmer Income
PEMBERDAYAAN DAN PENGUATAN KAPASITAS EKONOMI LOKAL BAGI PEREMPUAN PESISIR MELALUI USAHA OTAK-OTAK IKAN DI PANTAI WARNA OESAPA Boikh, Lebrina I.; Eoh, Crisca B.; Toruan, Lumban N. L.
Jurnal Bahari Papadak Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran perempuan pesisir sangat dibutuhkan sebagai pengatur ekonomi keluarga khususnya perempuan pesisir yang melakukan usaha kuliner di Pantai Warna Oesapa. Jenis kuliner olahan ikan tentunya dapat menjadi ikon wisata pantai yang mendukung perekonomian lokal lewat pengembangan usaha alternatif wisata kuliner yang telah ada melalui diversifikasi olahan perikanan” otak-otak ikan”. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir melalui pemberdayaan perempuan pesisir dengan memanfaatkan peluang usaha yang ada disekitar mereka. Metode pelaksanaan adalah sosialisasi, pelatihan dan pendampingan bagi perempuan pesisir yang memiliki keinginan kuat untuk memanfaatkan peluang usaha kuliner di destinasi wisata. Kata Kunci: Perempuan Pesisir, Peningkatan Pendapatan, Peluang Usaha, Destinasi Wisata