Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AKURASI DIAGNOSTIK NILAI ADC MRI DALAM MEMPREDIKSI TUMOR JARINGAN LUNAK JINAK DAN GANAS BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI AMIN, ROSMINI; Ilyas, Muhammad; Muis, Mirna; Zainuddin, Andi Alfian; Johan, Muhammad Phetrus; Latief, Nikmatia
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i07.P16

Abstract

ABSTRACT DWI with ADC mapping adds value to conventional MRI imaging by offering assessment of cellularity functionality with the potential to help differentiate between benign and malignant lesions. The aim of this study is to assess the accuracy of the ADC value MRI in predicting soft tissue tumors benign and malignant. This study was carried out by the Radiology Installation of Wahidin Sudirohusodo Hospital from February 2020 to August 2022 with a sample of 36 people and an age range of 9-74 years. The statistical method used was to calculate the value of sensitivity, specificity, Positive Predictive Value and Negative Predictive Value to assess accuracy as well as ROC and Mann Whitney tests. The results show that it consists of 36 samples with soft tissue tumors (malignant: 25 samples and benign : 11 samples). The mean value of ADC for malignant soft tissue tumors is 0.998 ± 0.526 x 10-3mm2/s and benign is 1.705 ± 0.665 x 10-3mm2/s. With a Cut Off value to distinguish malignant and benign soft tissue tumors of 1,265 x 10-3 mm2/s, with a sensitivity of 81.8%, specificity of 80%, Positive Predictive Value 64.3%, Negative Predictive Value 90.9%, Accuracy 80.5% and AUC 0.81. The accuracy of the ADC MRI value is 80.5%, indicating that the ADC value can be used as an additional modality to help predict benign and malignant soft tissue tumors. Keywords: Soft tissue tumor, MRI, DWI, ADC, Histopathology
ISOLASI METHICILLIN-RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) DARI NARES ANTERIOR PASIEN PRE-OPERASI ORTOPEDI Ilhamjaya, Andi Meutiah; Sjahril, Rizalinda; Johan, Muhammad Phetrus; Rasita, Yoeke Dewi; Mochammad Hatta; Andi Alfian Zainuddin; Patellongi, Ilhamjaya; Arden, Ferdinand
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 5 No 3 (2023): December
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v5i3.140

Abstract

Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dapat menyebabkan infeksi yang didapat di rumah sakit (HA-MRSA) atau yang didapat di masyarakat (CA-MRSA). Dengan dampak morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Dalam kondisi sumber daya yang terbatas, ketersediaan deteksi cepat masih belum memadai di beberapa fasilitas laboratorium di Indonesia. Seringkali, membutuhkan waktu lebih dari 48 hingga 72 jam untuk mengidentifikasi MRSA di laboratorium. Oleh karena itu, deteksi cepat menggunakan metode alternatif sangatdiperlukan untuk mempersingkat waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasinya. Semakin cepat teridentifikasi saat skrining nares anterior pada pasien pre operasi ortopedi, maka semakin cepat pula tindakan pencegahan maupun pengendalian infeksi yang dapat dilakukan di Rumah Sakit. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional study. Pada penelitian ini dilakukan pengambilan sampel swab nares anterior pasien rencana bedah ortopedi di RSUP Dr. WahidinSudirohusodo dan RS Universitas Hasanuddin Makassar menggunakan medium transport Amies gel agar. Setelah itu dilakukan inokulasi langsung ke media CHROMOGENIC AGAR MRSA, hasil identifikasi dapat diketahui segera setelah 18-24 jam inkubasi pada media tersebut. Hasil penelitian menunjukkan dari 184 sampel yang diperoleh, proporsi temuan karier MRSA dari swab nares anterior pasien pre-operasi ortopedi di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar adalah 66 pasien (38.4%), dan 8 pasien (4.6%) MSSA, sedangkan 98 pasien (57%)terdeteksi non aureus. Adapun karakteristik pasien yang mempunyai hubungan bermakna dengan temuan MRSA pada swab nares anterior pasien pre-operasi ortopedi yaitu karakteristik administrasi, riwayat rawat inap RS 3 bulan sebelumnya, dan riwayat pengunaan antibiotik 6 bulan terakhir (p value :0.001; 0.015; 0.002). Hasil penelitian disimpulkan bahwa pemanfaatan media CHROMOGENIC AGAR MRSA sebagai salah satu metodekultur untuk skrining MRSA pada nares anterior pasien pre-operasi ortopedi dapat menjadi pilihan yang efektifdan efisien dalam aplikasi klinis di lingkungan Rumah Sakit. Hal ini mengurangi penggunaan banyak bahan dilaboratorium, memudahkan dalam identifikasi langsung koloni oleh karena kekhasan koloni MRSA padamedia CHROMOGENIC AGAR, serta mempersingkat waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasi MRSApada pasien, sehingga dapat memudahkan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran MRSA dilingkungan Rumah Sakit, membantu mengurangi lama rawat inap pasien maupun mengurangi kemungkinanpenggunaan antibiotik jangka panjang pada pasien.