Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DAN KEARIFAN LOKAL YANG TERDAPAT PADA FILM IMAM TANPA MAKMUM Dalimunthe, Elvi Susana; Amaliyah, Raudhatul; Mangunsong, Sri Emelda; Manik, Alan Kibar; Harahap, Safinatul Hasanah
KLAUSA (Kajian Linguistik, Pembelajaran Bahasa, dan Sastra) Vol 8 No 1 (2024): KLAUSA Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Ma Chung Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/klausa.v8i1.980

Abstract

Film "Imam Tanpa Makmum" merupakan hasil karya anak bangsa yang dimana didalamnya tidak hanya menceritakan dengan visual sebuah kisah namun terdapat penerapan penggunaan Bahasa Indonesia yang bisa mengimplementasikan orang-orang Indonesia itu sendiri dengan penerapan beberapa kearifan lokal didalam film tersebut. Analisis ini dimaksudkan untuk menemukan, meneliti, dan menilai penggunaan dan penerapan Bahasa Indonesia dan Kearifan Lokal dalam film karya Negara Indonesia ini. Metode analisis yang dipakai pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dimana dalam artikel ini berfokus dalam menemukan penggunaan Bahasa Indonesia dan kearifan lokal yang terdapat pada Film Imam Tanpa Makmum. Hal ini penting agar film tidak hanya menjadi sarana hiburan sermata namun bisa memberikan pengetahuan secara tidak langsung mengenai penggunaan Bahasa Indonesia dan kearifan lokal melayu Riau.
Analisis Makna Kiasan yang Terkandung dalam Lirik Lagu ”Mengapa” Karya Mario G. Klau Dalimunthe, Elvi Susana; Amaliyah, Raudhatul; Mangunsong, Sri Emelda; Sari, Yuliana; Adisaputera, Abdurahman
Narasi: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya Vol. 2 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/narasi.v2i2.3219

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai Analisis Makna Kiasan yang Terkandung dalam Lirik Lagu Mengapa Karya Mario G. Klau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna yang terkandung pada lagu tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriftif kualitatif, data penelitian ini menggunakan lirik lagu ”Mengapa” Karya Mario G. Klau, teknik analisis yang dilakukan, mengidentifikasi, menganalisis, mendeskripsikan, menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini terdapat beberapa bentuk makna yaitu, makna leksikal, makna gramatikal, asosiatif serta terdapat ragam makna yang terdiri dari repetisi(pengulangan), sinonim (persamaan), dan antonimi (lawan kata), (2) makna gramatikal yang terdiri dari proses afiksasi, reduplikasi, dan komposisi, (3) makna asosiasi yang terdiri dari makna konotatif, afektif, dan kolokatif. Penelitian ini dilakukan agar pembaca memahami dan membedakan ragam makna semantik dalam bahasa.
Analisis Tindak Tutur Asertif dalam Film Pendek yang Berjudul “Mencari Saranjana (2023)” Syifan, Amira; Puteri, Anggia; Siagian, Bethesda Ulfa; Dalimunthe, ELvi Susana; Sinaga, Masdiwati; Yassin, Naufara; Amaliyah, Raudhatul; Mangunsong, Sri Emelda; Sinaga, Sri Hartati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis fungsi tindak tutur asertif dalam film pendek Indonesia “Mencari Saranjana (2023)”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi, penelitian ini mengeksplorasi peran bahasa dalam menyampaikan pesan sosial dan budaya melalui media film. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi video film dari YouTube, transkripsi dialog, dan studi literatur terkait. Analisis data mengadopsi teori Miles dan Huberman, meliputi tahap pengumpulan data, reduksi data dengan menyaring dan mengidentifikasi tindak tutur asertif, penyajian data berupa analisis fungsi tindak tutur, dan verifikasi untuk menarik kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan 27 data tindak tutur asertif yang terbagi dalam delapan fungsi: menyatakan, memberitahukan, menyarankan, membanggakan, mengeluh, menyombongkan, menuntut, dan melaporkan. Penggunaan tindak tutur asertif ini berperan penting dalam pengembangan karakter, alur cerita, dan penyampaian pesan tentang mitos dan realitas kepada penonton. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang peran bahasa dalam industri perfilman Indonesia, khususnya dalam konteks pelestarian budaya dan kritik sosial melalui film pendek.