Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IMPLEMENTASI RETROFIT PADA KERUSAKAN STRUKTUR BETON BERTULANG Ndaru Sukmono Aji; Luluk Kristanto; Nur Khamid; Januari Tarigan; Mara Muda Siregar
JURNAL TEKNIK SIPIL PERTAHANAN Vol. 11 No. 1 (2024): JANUARI 2024
Publisher : PPM Sdirjianbang Akademi Militer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63824/jptsp.v11i1.154

Abstract

Tidak semua bangunan yang telah mengalami kerusakan tidak dapat digunakan lagi (demolished). Tetapi masih dapat digunakan lagi setelah dilakukan dengan penilaian (assessment). Dari hasil assessment, selanjutnya dapat dilakukan penggantian elemen struktur (replacement) dan perkuatan struktur (retrofitting). Penulisan disajikan secara literasi untuk memberikan gambaran penerapan retrofit pada struktur beton bertulang serta peningkatan karakteristik struktur yang mampu diberikan sebagai salah satu teknik perbaikan dan peningkatan kinerja struktur. Berdasarkan hasil dari beberapa kajian penelitian, metode Retrofit terbukti dapat meningkatkan kapasitas lentur, geser, dan tekan dari struktur beton bertulang normal yang mengalami kerusakan. Retrofit dapat diimplementasikan dengan baik pada struktur beton bertulang bangunan gedung dan bangunan daerah pantai sesuai standar acuan.
ANALISIS PERBANDINGAN PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN THEODOLITE DAN WATERPASS PADA MEDAN MIRING (SLOPE) DI AKMIL Aditiawan Wisnu Susilo Putra; Luluk Kristanto; Anung Nugroho; Nur Asnah; Arifianto
JURNAL TEKNIK SIPIL PERTAHANAN Vol. 11 No. 1 (2024): JANUARI 2024
Publisher : PPM Sdirjianbang Akademi Militer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63824/jptsp.v11i1.155

Abstract

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi satuan Zeni dan Topografi TNI AD di lapangan khususnya dalam mendukung penyelesaian tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti pemetaan lahan, salah satunya diperlukan metode pengukuran efisien dengan kapasitas alat sesuai kondisi lapangan penugasan. Lokasi penelitian terletak di Area Gedung M. Lily Rochly Akmil menggunakan referensi pengujian metode Waterpassing yang dilakukan pada ring 1-2-3 dengan titik pangkal BM dan ujung titik pangkal yang sama. Ketelitian perhitungan dilakukan dengan perataan kuadrat terkecil untuk mendapatkan standar deviasi alat Theodolite KT 440LR Series dan Waterpass Topcon B2. Hasil pengukuran jarak vertikal (beda tinggi) dari Waterpass memiliki ketelitian lebih baik daripada Theodolite, dimana kesalahan penutup tinggi Waterpass yakni 4 mm (ring 1), 9 mm (ring 2) dan 10 mm (ring 3). Sementara pada Theodolite yakni 7 mm (ring 1), 11 mm (ring 2) dan 14 mm (ring 3). Pada Waterpass standard deviasi adalah 0,02 mm, sedangkan standard deviasi pada Theodolite yakni 0,03 mm. Waktu pengukuran Theodolite terbukti lebih efisien dibandingkan dengan Waterpass, dimana waktu pengukurannya 1/3 kali lebih pendek dari waktu pengukuran alat Waterpass.
PENGGUNAAN METODE PCI DALAM ANALISIS KERUSAKAN JALAN SEGMEN NON ALAT BERAT Ikhlas Nuryudha Yono; Luluk Kristanto; Yulius Wahyu Prasetyo; M Zain Triputra
JURNAL TEKNIK SIPIL PERTAHANAN Vol. 11 No. 2 (2024): JULI 2024
Publisher : PPM Sdirjianbang Akademi Militer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63824/jptsp.v11i2.212

Abstract

Yonzipur 4/TK merupakan salah satu Batalyon Bantuan Tempur satuan pelaksana tugas Kodam IV/Diponegoro, memiliki kompleksitas penugasan satuan sehingga aktifitas dan mobilitas turut meningkat. Dinamika kegiatan yang makin tinggi menyebabkan terjadinya penurunan fungsional jalan yang ditandai dengan munculnya beberapa keretakan hingga lubang. Penelitian kuantitatif dengan menguji langsung di lapangan dimana objek utama jalan sepanjang 400 m, terbagi menjadi 4 segmen, untuk parameter kerusakan digunakan visualisasi serta metode identifikasi dan analisa kerusakan jalan digunakan metode Pavement Conditional Index (PCI) sehingga tujuan penanganan lanjutan dapat diketahui. Jenis kerusakan meliputi Lubang (Potholes), Retak Tepi (Edge Crack), Retak Kulit Buaya (Aligator Crack) dan Pelepasan Butiran (Ravelling). Hasil Indeks Kerusakan PCI tiap segmen meliputi S-1 sebesar 70 (Sangat Baik), S-2 sebesar 46 (Sedang), S-3 sebesar 91 (Sempurna) dan S-4 sebesar 76 (Sangat Baik). Pada S-1 dan S-4 dilakukan penanganan pemeliharaan berkala berupa penambalan sebagian, sedangkan S-3 dilakukan pemeliharaan rutin berupa penambalan bagian yang retak, sedangkan S-2 dilakukan rekonstruksi khususnya lapisan pondasi atas hingga pengaspalan pada area kerusakan.
ULTRA-HIGH-PERFORMANCE CONCRETE (UHPC): MATERIAL BEHAVIOR REVIEW FOR MILITARY FIELD PROSPECTS Luluk Kristanto; Agung Prapsetyo
JURNAL TEKNIK SIPIL PERTAHANAN Vol. 11 No. 2 (2024): JULI 2024
Publisher : PPM Sdirjianbang Akademi Militer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63824/jptsp.v11i2.213

Abstract

Late years, intensity of collapse buildings, facilities and other protection constructions from civilian even military have showing increasingly frequent. As ideas for the restoration of concrete structures, one part of defence technology, developments were carried out for the lightweight materials and frameworks. Mostly the research development of UHPC behavior respectfully increase with visibility at high level characterization, as major advantages of construction difficulties, increasing safety demands, raised the workability, created green environment, protection enhancement and cost with wisely on improving the efficiency of each material, however, its exactly linear for requirement of military construction assignment at the field.
PENGGUNAAN SELF HEALING CONCRETE, TEKNOLOGI MASA DEPAN KONSTRUKSI JALAN DI INDONESIA Agung Wibowo, Irawan; Luluk Kristanto
JURNAL TEKNIK SIPIL PERTAHANAN Vol. 12 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PPM Sdirjianbang Akademi Militer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63824/jptsp.v12i1.259

Abstract

Self Healing Concrete merupakan inovasi beton modern yang mampu memperbaiki retakan secara mandiri. Teknologi ini menjanjikan peningkatan daya tahan dan pengurangan biaya pemeliharaan infrastruktur jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peluang dan tantangan penggunaan Self Healing Concrete sebagai teknologi masa depan konstruksi jalan di Indonesia.. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Hasil yang diharapkan adalah identifikasi peluang Self Healing Concrete seperti peningkatan efisiensi infrastruktur, mendukung keberlanjutan lingkungan, adaptasi dengan iklim indonesia, dukungan stakeholder, kolaborasi dengan institusi penelitian, efisiensi biaya jangka panjang, serta tantangan yang meliputi biaya awal yang tinggi, keterbatasan teknologi, kondisi logistik dan infrastruktur, kurangnya pengetahuan dan sumber daya manusia, regulasi dan standar, resistensi terhadap perubahan.
KOMPARASI FUNGSI DEKONTAMINASI PERSONEL PELETON NUBIKA INDONESIA DAN AMERIKA Luluk Kristanto; Agung Wibowo, Irawan; Fadlika Suwanto, Muhammad
JURNAL TEKNIK SIPIL PERTAHANAN Vol. 12 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PPM Sdirjianbang Akademi Militer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63824/jptsp.v12i1.261

Abstract

Era perang modern akhir-akhir ini dengan perkembangan Iptek dibidang kimia, biologi, radiologi, nuklir, dan bahan peledak, berimplikasi terhadap meningkatnya ancaman senjata CBRNE. Peleton Nubika sebagai ujung tombak di lapangan memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan tugas. Penelitian kualitatif menggunakan teknik studi literatur dan teknik komparatif untuk mendeskripsikan perbandingan dari Peleton Nubika Denzi Nubika Pusziad dengan Decon PLT (Heavy) 20th CBRNE Command. Peleton Nubika dibawah Komando Denzi Nubika dengan satuan pusat nubika Pusziad disiapkan untuk OMP dan OMSP serta bekerjasama dengan instansi nubika terkait. Decon PLT (Heavy) dibawah Komando Area Suport Company dengan satuan pusat Nubika-Jihandak 20th CBRNE Command disiapkan untuk OMP, OMSP dan perbantuan sipil serta memiliki satuan HQ dibidang nubika. Kapabilitas Peleton Nubika lebih bersifat umum dengan salah satu fungsi dekontaminasi didalamnya, dibandingkan Decon PLT (Heavy) dengan tugas khusus dekontaminasi. Operasional Dekontaminasi Personel Peleton Nubika sebanyak 11 stasiun, sedangkan Decon PLT (Heavy) sebanyak 8 stasiun. Optimisme Pemerintah terhadap ancaman senjata nubika berupa peningkatan satus satuan nubika, strategi kekuatan dan kemampuan pertahanan militer dan nirmiliter, serta konsep pembentukan satuan pelaksana nubika tiap Kodam hingga pusat logistik nubika.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN BATU BATA HITAM RAMAH LINGKUNGAN DENGAN PENGGUNAAN BATU BATA MERAH TRADISIONAL Prapsetyo, Agung; Kiki Lestari; Luluk Kristanto; Silitonga, Frangky
JURNAL TEKNIK SIPIL PERTAHANAN Vol. 12 No. 2 (2025): JULI 2025
Publisher : PPM Sdirjianbang Akademi Militer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63824/jptsp.v12i2.323

Abstract

Batu bata hitam adalah jenis batu bata yang dirancang dan diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang serta teknologi produksi yang ramah lingkungan dan dikenal dengan nama Reklea Brick. Penggunaan batu bata hitam mulai diminati karena ramah lingkungan dan bangunan yang dihasilkan lebih nyaman (adem) serta ramah lingkungan, sedangkan batu bata merah tradisional akan memberikan nuasa klasik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dan efisiensi penggunaan batu bata hitam ramah lingkungan dengan batu bata merah tradisional guna mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi antara penggunaan batu bata hitam dibandingkan dengan batu bata merah tradisional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur dan wawancara untuk menilai karakteristik fisik, daya tahan, biaya produksi. Data diperoleh dari berbagai sumber termasuk jurnal nasional, internasional, dan buku referensi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan faktor efektivitas maka penggunaan reclea brick lebih menguntungkan karena lebih mudah dan cepat dalam pemasangan maupun pemleseran karena lebih presisi dan rapi serta tiap meter jumlahnya lebih sedikit, ditambah tidak perlu direndam atau dibasahi, bisa langsung dipasang. Dan perbandingan efisiensi atau secara ekonomi harga batu bata hitam (reclea brick) lebih murah dalam hitungan per 1 m², lebih murah dalam biaya pemasangan dan biaya pemelesteran serta lebih hemat dalam biaya pemeliharaan.