Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Development of an Integrated Electric Vehicle Learning Simulator (EVLIS) with Industry-Based Learning to Accelerate Work Readiness of Vocational School Students Sudarsono, Bambang; Arief Ghozali, Fanani; Tentama, Fatwa; Asti Mulasari, Surahma; Wahyuni Sukesi, Tri; Sulistyawati, Sulistyawati; Yuliansyah, Herman; Nafiati, Lu'lu'; Listyaningrum, Prabandari; Pratama, Wegig; R. Hafid Hardyanto, Settings; Rahmawati, Rahmawati
Bulletin of Pedagogical Research Vol. 4 No. 1 (2024): Bulletin of Pedagogical Research
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/bpr.v4i1.1029

Abstract

Technological developments in this modern era require changes in educational approaches to ensure that students have skills that are relevant to the needs of industry, especially electric vehicles. The research aims to develop an industrial integrated electric vehicle learning tool and test its feasibility. This research design adopts Richey and Klein's research and development (R&D) stages with development and internal validation stages. The research objects were carried out at four vocational schools in the Special Region of Yogyakarta and the Automotive Jogjakarta Center (OJC) with research subjects being teachers, experts and industrial practitioners. The resulting research is the competency aspects needed by the electric vehicle industry and the design of electric vehicle learning aids/Electric Vehicle Learning Simulator (EVLIS) that are feasible and ready to be made into product prototypes. EVLIS can help improve the attitude competency, knowledge and skills of electric vehicle technology for vocational school students. Not only that, the development of EVLIS involving the electric vehicle industry can strengthen collaboration/partnership between the industrial world and vocational schools. Keywords: Electric Vehicle Learning Simulator (EVLIS), Industry Based Learning, Work Readiness, Vocational High Schools (SMK)
Edukasi Pencegahan Demam Berdarah Dengue (Dbd) Untuk Meningkatkan Pengetahuan Jumantik Cilik Di Kelurahan Ambarketawang Handayani, Lina; Sulistyawati, Sulistyawati; Nisa Novianti, Tria; Fitriani, Isah; Jumaedi Nasir, Ardiansyah; Wahyuni Sukesi, Tri; Nafiati, Lu’lu’; Asti Mulasari, Surahma; Yuliansyah, Herman; Tentama, Fatwa
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang sulit dideteksi karena dapat tidak menunjukkan gejala sama sekali dan juga bisa menunjukkan gejala yang sangat parah. Di Indonesia, kasus DBD terus meningkat karena mobilitas, kepadatan penduduk, dan perubahan iklim. Kabupaten Sleman, khususnya Kelurahan Ambarketawang, memiliki tingkat kasus DBD yang tinggi pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader jumantik cilik mengenai pencegahan DBD. Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode edukasi kesehatan dan evaluasi. Edukasi kepada 117 kader jumantik cilik dilakukan menggunakan media video animasi dan PowerPoint. Media ini merupakan sebuah pendekatan edukasi yang interaktif dan menarik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan anak-anak tentang DBD dan memotivasi masyarakat untuk menjaga lingkungan agar bebas dari sarang nyamuk. Pengetahuan diukur menggunakan kuesioner pretest dan posttest. Hasil Uji Wilcoxon menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan kader jumantik cilik secara signifikan (p-value 0,000). Edukasi pencegahan DBD dengan media video animasi dan PowerPoint berhasil meningkatkan pengetahuan kader jumantik cilik. Edukasi mengenai pencegahan DBD sejak usia dini akan menciptakan kebiasaan positif yang berkelanjutan, sehingga dapat mengurangi kasus DBD di masa mendatang.
DESA MANDIRI SEHAT BEBAS STUNTING BERBASIS EDUKASI DAN INOVASI DI TEGALREJO GUNUNGKIDUL Tentama, Fatwa; wahyuni Sukesi, Tri; Fitriani Mutmainah, Nur; Sudarsono, Bambang; Asti Mulasari, Surahma; Nafiati, Lu'lu'; Sulistyawati, Sulistyawati; Yuliansyah, Herman; Arief Ghozali, Fanani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 7 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i7.2784-2793

Abstract

Kejadian stunting merupakan permasalahan utama mitra yaitu Kalurahan Tegalrejo, Gedangsari yang merupakan lokus stunting tertinggi di Kabupaten Gunungkidul. Stunting merupakan permasalahan nasional yang upaya pencegahannya harus melibatkan lintas sektor agar terwujud kemandirian kesehatan dalam pencegahan stunting. Perlu dilakukan kerjasama antara masyarakat, pemerintah dan perguruan tinggi agar permasalah stunting ini dapat dikendalikan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mitra dalam melakukan pencegahan terhadap kejadian stunting dengan menggunakan inovasi teknologi sebagai pendukung. Pada akhirnya muara dari kegiatan ini adalah terwujudnya kemandirian kesehatan dalam upaya pencegahan stunting. Metode pelaksanaan program dilakukan dengan penyuluhan, pelatihan, dan praktik termasuk pelatihan dan praktik penggunaan alat-alat dalam pencegahan stunting. Pelatihan ini dilaksanakan selama delapan hari. Sasaran utama pada pelatihan ini adalah kader kesehatan dan perangkat desa di Tegalrejo, Gunungkidul. Hasil kegiatan ini masyarakat mitra memperoleh pengetahuan dan ketrampilan mengenai pelatihan pencegahan stunting, pelatihan penyusunan RPJMDES yang mendukung dalam upaya pencegahan stunting, pelatihan penggunaan alat tas stunting dan timbangan stunting untuk balita, pelatihan penggunaan insinerator skala rumah tangga dan adanya penguatan pengurus posyandu remaja. Selain itu masyarakat mitra juga mendapatkan peralatan pencegahan stunting yang dapat dimanfaatkan oleh kader-kader kesehatan. Program ini dapat diterima dengan antusias oleh masyarakat mitra dan mendapat apresiasi dan dukungan oleh kalurahan Tegalrejo secara maksimal.
The Relationship Between Environmental Factors And Acute Respiratory Infections In Rural Areas: A Literature Review Safira Mohd Akhyar, Athiyah; Solikhah, Solikhah; Wahyuni Sukesi, Tri
Disease Prevention and Public Health Journal Vol. 20 No. 1 (2026): Disease Prevention and Public Health Journal
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/dpphj.v20i1.12502

Abstract

Background: The incidence of acute respiratory infections (ARI) is a significant global public health issue. One of the risk factors affecting ARI is the environment. The environment and ARI have a cross relationship. This study was conducted to clearly determine the relationship between the environment and the incidence of ARI in rural areas. Method: The article review was conducted by searching for articles through electronic databases (Google Scholar, PubMed, and Semantic Scholar) using the keywords environment, respiratory tract infection, and environmental factors for acute respiratory infection in rural areas. The inclusion criteria used were original articles in national and international accredited journals, the year of publication of the article between 2019 - 2024, full text, free access, and cross sectional research design. Exclusion criteria in this study were literature review or systematic review meta-analysis, related to covid-19, and urban areas. Five articles were selected for analysis.  Articles were analyzed by following the Prisma Guidelines. Results: Poor environmental conditions have been identified as a significant risk factor that contributes to the increased prevalence of acute respiratory infections (ARI), particularly in the context of exposure to air pollutants. Furthermore, inadequate environmental conditions have been demonstrated to exacerbate the severity of acute respiratory infections (ARI), as irritated respiratory tracts become more susceptible to invasion by environmental pathogens. These findings underscore the pivotal role of environmental quality, particularly in rural areas, as a crucial predictor of ARI risk and impact.