Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

JUAL BELI TRANSFUSI DARAH DALAM HUKUM DAN PANDANGAN ISLAM Nurjanah, Yunisha Husnul; Hasipa, Hani Siti; Amelia, Lienji; Septiani, Nisya Aulia; Faozi, Akhmad; Supriyadi, Tedi
International Journal Mathla’ul Anwar of Halal Issues Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Mathla’ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/ijma.202442.108

Abstract

Konsep transfusi darah atau "Blood Transfusion", merujuk pada proses memindahkan darah dari seorang donor ke penerima untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Perdagangan darah masih marak terjadi. Alasan darah dijual karena keseimbangan antara permintaan dan pasokan darah terganggu. Jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya, dan jual beli yang meskipun sah tetapi tetap dilarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep dasar kajian mengenai jual beli transfusi darah dalam hukum dan pandangan islam. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif naratif dengan pencarian data melalui wawancara. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling (MUI, NU, Muhammadiyah, Persis, dan Tokoh Masyarakat). Hasil penelitian ini adalah ada yang menolaknya karena nilai-nilai agama dan berdasarkan hukum, ada pula sedikit yang mengizinkannya dalam situasi darurat untuk menyelamatakan nyawa seseorang.
Efektivitas Yoghurt Apel dan Wortel Dengan Pemanis Stevia sebagai Solusi Masalah Konstipasi Sakinah, Hajar Zulva; Syalistyawati, Putri; Khotimah, Najwa Khusnul; Agista, Ria; Septiani, Nisya Aulia; Ridwan, Heri; Setiadi, Diding Kelana
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 7 No 2 (2024): Volume 7 Nomor 2 Januari 2024
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jka.v7i2.4096

Abstract

Latar Belakang: Konstipasi merupakan salah satu gangguan saluran cerna yang umum terjadi di kalangan masyarakat. Konstipasi banyak terjadi akibat kurangnya konsumsi serat pangan seperti sayur dan buah atau produk sumber serat lainnya. Data Riskesdas (2018) menunjukan bahwa 95,5% masyarakat Indonesia yang berusia >10 tahun kurang mengkonsumsi buah dan sayur. Padahal asupan serat yang adekuat akan membuat volume feses lebih besar dan konsentrasi feses lebih lunak sehingga frekuensi defekasi menjadi lebih teratur. Kejadian konstipasi berbanding terbalik dengan banyaknya serat yang dikonsumsi oleh seseorang. Selain sayur dan buah, yoghurt juga dapat dijadikan pilihan serat yang baik untuk dikonsumsi. Gabungan dari yoghurt, buah, dan sayur diprediksi efektif dijadikan pilihan makanan fungsional sebagai solusi masalah konstipasi di masyarakat. Tujuan: Mengetahui efektivitas kombinasi produk yoghurt dengan buah apel dan sayur wortel sebagai pilihan makanan fungsional untuk solusi masalah konstipasi. Metode: Literature review dengan model PRISMA. Hasil: Setelah dilakukan penelusuran dan sintesis, ditemukan sebanyak sebelas artikel yang sesuai dengan topik yang diangkat. Kesimpulan: Kejadian konstipasi berhubungan dengan jumlah serat yang dikonsumsi. Campuran yoghurt buah apel dan sayur wortel dinilai lebih efektif sebagai pilihan makanan fungsional untuk mengatasi konstipasi karena dengan ditambahkannya apel dan wortel, kandungan serat, protein, dan jumlah mikroba menjadi meningkat.
Efektivitas Pendidikan Kesehatan Mengenai Perbedaan ASI dan Susu Formula Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Baduta Sopiah, Popi; Nurrahman, Annisa Indah; Azzahirah, Meutya Nabilah; Septiani, Nisya Aulia; Sa'diah, Regina Aulia
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v5i4.1965

Abstract

Pemerintah Indonesia mengeluarkan undang-undang mengenai pemberian ASI pada bayi untuk menurunkan angka kematian bayi dan mendukung pemberian ASI ekslusif pada bayi. Air Susu Ibu (ASI) mengandung semua zat gizi untuk pertumbuhan bayi dengan bentuk yang mudah dicerna serta telah sesuai dengan kebutuhan bayi. Namun, pada praktiknya, susu formula menjadi salah satu pilihan yang diberikan pada bayi dibandingkan ASI. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan ibu dengan baduta tentang perbedaan ASI dan susu formula. Metode: penyuluhan ceramah dengan menggunakan media audiovisual yaitu powerpoint dan leaflet. Evaluasi edukasi dilakukan dengan pre-test post-test kepada peserta dengan jumlah 39 orang ibu yang memiliki baduta dan datang ke Posyandu Melati, Desa Jatihurip pada tanggal 19 Agustus 2024 pukul 07.30-10.30 WIB. Hasil: ada perbedaan pengetahuan antara ibu setelah dilakukan penyuluhan (sebesar 69,743) dengan sebelum dilakukan penyuluhan (sebesar 34,358). Pendidikan kesehatan mengenai perbandingan ASI dan susu formula efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu dengan baduta. Diharapkan dapat menjadi referensi untuk petugas kesehatan di daerah Desa Jatihutip, Sumedang Utara dalam memberikan penyuluhan kepada para ibu untuk mengetahui pentingnya ASI dengan materi perbedaan ASI dan susu formula.