Pendahuluan. Layanan keperawatan merupakan komponen penting dalam penyediaan layanan kesehatan, layanan tersebut sangat penting bagi pasien sepanjang waktu, terutama bagi perawat yang terlibat dalam proses penyembuhan atau rehabilitasi di rumah sakit. Bagi perawat, hal ini akan menjadi sumber stres di tempat kerja. Karena kewajiban dan tanggung jawab mereka yang besar terhadap keselamatan jiwa klien, perawat memiliki risiko lebih tinggi mengalami stres di tempat kerja. Tujuan. Melalui tinjauan pustaka yang sistematis, penelitian ini berupaya mengevaluasi dan menganalisis tingkat stres perawat terkait pekerjaan berdasarkan perbedaan shift (pagi, sore, dan malam). Metode. Tinjauan sistematis dilakukan dengan mencari artikel yang sesuai dengan topik penelitian menggunakan database Pubmed dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian adalah “stress” dan “shift kerja perawat” dalam rentang waktu 5 tahun, yaitu dari tahun 2020 – 2024. Total artikel yang memenuhi syarat inklusi sebanyak 21 artikel pada tahun 2020-2024. Hasil. Shift kerja, terutama shift malam, berpotensi meningkatkan stres kerja pada perawat, dengan risiko yang lebih tinggi terhadap kelelahan fisik dan mental serta gangguan pola tidur. Shift malam, yang menuntut perawat untuk bekerja di luar jam biologis tubuh, memicu berbagai gangguan kesehatan, termasuk tekanan mental dan penurunan kualitas hidup. Kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perbedaan shift kerja memiliki dampak signifikan pada tingkat stres kerja perawat, terutama dalam mengganggu ritme biologis dan kesehatan fisik dan mental mereka.