Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

OPTIMALISASI PRODUKSI TANAMAN KAKAO DI MARGOJOYO DESA KESUGIAN KECAMATAN PULUNG KABUPATEN PONOROGO Muhammad, Muhammad; Parwi, Parwi; Kurniawan, Dhika
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2024): April
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v3i2.202

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah optimalisasi produksi tanaman kakao dengan cara meningkatkan pengatahuan dan meningkatkan keterampilan masyarakat. Metode yang digunakan adalah pelatihan pembuatan pupuk organic cair dan padat, pelatihan perbanyakan tanaman kakao memalui sambung pucuk, pelatihan fermentasi biji kakao dengan alat sederhana, pelatihan pemasaran kakao. Hasil praktek pembuatan pupuk organik padat menunjukkan bahwa warna pupuk kehitam hitaman, beraroma tanah, dapat digunakan langsung pada tanaman. sedangkan untuk pupuk cair digunakan dengan cara disiramkan ataupun disemprotkan dengan perbandingan 1 L pupuk berbanding 10 L air pada tanaman kakao. Manfaat pelatihan pembuatan pupuk organic bagi petani kakao adalah dapat mengurangi pengeluaran belanja pupuk dan petani dapat meningkatkan produksi kakao. Hasil pelatihan perbanyakan tanaman menunjukkan bahwa keberhasilan dalam praktik mencapai 80%. Manfaat pelatihan perbanyakan tanaman, kelompok tani dapat mengurangi pengeluaran dalam pembelian bibit kakao. Hasil pelatihan fermentasi menunjukkan bahwa Alat fermentasi menggunakan alat yang sederhana yaitu besek yang terbuat dari anyaman bambu. Manfaat pelatihan ini harga biji kakao lebih mahal. Selanjtnya hasil pelatihan pemasaran kakao menunjukkan bahwa para petani kakao terbuka wawasannya dalam memasarkan hasil biji kakao. Kesimpulan, Masyarakat petani kakao dengan berberapa pelatihan mendapatkan manfaat antara lain dapat mengurangi belanja pupuk, meningkatkan produksi kakao, mengurangi pengeluaran dalam pembelian bibit. harga jual biji kakao lebih mahal. Petani banyak pilihan dalam memasarkan kakao.
Respon Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays L) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kelinci dan Pupuk Fosfat Parwi, Parwi; Arif Syahdani; Umi Isnatin; Use Etica
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 8 No 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v8i2.662

Abstract

Produktifitas jagung manis di Indonesia masih belum optimal. Produktifitas jagung sebesar 8,13 ton/ha sedangkan potensinya 14-18 ton/ha. Peningkatan produktivitas jagung manis dapat dilakukan melalui pemberian pupuk organik. Pupuk organik cair urin kelinci dapat meningkatkan hasil tanaman jagung manis. Sedikit literatur yang mengkombinasikan urin kelinci dengan keong mas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh pupuk organic cair urin kelinci dan fosfat terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama ialah pupuk organik cair urin kelinci (K) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: K1= urin kelinci, K2= urin kelinci + keong mas, K3= urin kelinci + keong mas + daun pepaya, K4= urine kelinci + keong mas + nanas. Faktor kedua ialah pupuk fosfat (P) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: P1= Tanpa fosfat, P2= SP-36, P3= rock fosfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pupuk organik cair urine kelinci dan fosfat berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, berat tongkol dengan klobot, dan berat tongkol  tanpa klobot. Perlakuan yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi adalah K1P2 (urin kelinci + SP-36).
PEMBERDAYAAN SANTRI DALAM PEMBIBITAN DAN PENANAMAN TANAMAN DURIAN DI PONDOK PESANTREN DARUL QIYAM MAGELANG Trisnaningrum, Niken; Hamawi, Mahmudah; Parwi, Parwi; Muhammad, Muhammad; Etica, Use; Hanif, Muhammad; Isnatin, Umi
Jurnal Terapan Abdimas Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v9i2.19275

Abstract

Abstract. The Darul Qiyam Islamic Boarding School is in Magelang Regency and is a plateau surrounded by 5 (five) mountains, namely Mount Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, Sumbing, and the Menoreh Mountains. This condition makes most of the Darul Qiyam Islamic boarding school area an area with fertile soil derived from volcanic ash. Based on regional conditions like this, the location of the Darul Qiyam hut is suitable for durian plants. On the one hand, the need for durian fruit for cottage purposes is increasing over time with the demand for bread made from durian. The current need for durian is supplied from markets around Magelang. Durian grows abundantly in the village around the Darul Qiyam cottage, while at the cottage location there are only 3 durian trees. This fact occurs due to the students' lack of knowledge in planting durian trees and durian tree nurseries. The solution offered in this activity is to increase knowledge about planting durian seeds and increase skills regarding the propagation of durian seeds. The method used is counseling and assistance in planting durian seeds as well as training in the propagation of durian seeds. The result of this activity was an increase in students' knowledge about durian planting and breeding. Abstrak. Pondok Pesantren Darul Qiyam berada di  Kabupaten Magelang dan merupakan dataran tinggi yang dikelilingi oleh 5 (lima) gunung yaitu Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, Sumbing, dan Pegunungan Menoreh. Kondisi ini menjadikan sebagian besar wilayah Pondok pesantren Darul Qiyam merupakan daerah yang tanah subur yang berasal abu vulkanis. Berdasarkan Keadaan wilayah seperti ini maka lokasi pondok Darul Qiyam cocok untuk tanaman durian. Di satu sisi kebutuhan buah durian untuk keperluan pondok semakin lama semakin meningkat dengan adanya perminataan roti yang berbahan baku durian. Kebutuhan durian sementara ini dipasok dari pasar disekitar magelang.  Durian tumbuh subur di kampung sekitar pondok Darul Qiyam, sedangkan dilokasi pondok hanya terdapat 3 batang pohon durian. Kenyataan ini terjadi karena kurangnnya pengetahuan santri dalam menanam pohon durian dan pembibitan pohon durian. Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan ini adanya peningkatan pengetahuan tentang penanaman bibit durian dan peningkatan ketrampilaan tentang perbanyakan bibit durian. Metode yang dilakuan penyuluhan dan pendampingan penanaman bibit durian serta pelatihan perbanyakan bibit durian. Hasil dari kegiatan ini  yaitu terjadi peningkatan pengetahuan santri tentang penanaman dan pembibitan durian sebesar 75% diperoleh dari hasil pretest dan pos test.  
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PASCA PANEN KOPI GONDOWIDO NGEBEL PONOROGO Sari, Mila Diana; Dewai, Susantriana; Parwi, Parwi
Jurnal Terapan Abdimas Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v8i1.13993

Abstract

Abstract. Partner in the Community Partnership Program is farmer groups in Wonorejo Jaya forest, Gondowido Village, Ngebel Ponorogo, which have potential in developing coffee products. There are several problems experienced by partners, they are the lack of knowledge and skills of partners about roasting, milling and packaging. Roasting is still done in a simple way, it has using a firebox and a clay roasting pan. Milling is done using a manual tool that is pounded on a hollow of wood or stone, it’s not perfect for hygiene. Packing is not attractive, the color design is bad, it seems less modern. The method of this activity includes the preparation of the place and time, preparation of the implementation, and the evaluation of the activity. The result of the PKM is there is an increase of knowledge and skills of partners, which can be seen from the results of the post-test given after the coffee roasting training by 80%. Coffee milling assistance can motivate farmer groups to buy milling machines with a faster target time. Coffee packaging assistance results in attractive and hygienic packaging.  Abstrak. Mitra dalam kegiatan Program Kemitraan Masyarakat adalah kelompok tani hutan Wonorejo Jaya Desa Gondowido Kecamatan Ngebel Ponorogo yang memiliki potensi dalam pengembangan produk kopi. Terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh mitra yaitu kurangnya pengetahuan dan ketrampilan mitra tentang roasting, penggilingan dan pengemasan. Roasting masih dilakukan dengan cara sederhana yaitu menggunakan tungku api dan wajan penyangrai berbahan tanah liat. Penggilingan dilakukan dengan menggunakan alat manual yaitu ditumbuk diatas cekungan dari kayu atau batu, sehingga higienitas kurang sempurna. Packing dilakukan dengan desain warna yang kurang menarik sehingga terkesan kurang modern. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi persiapan tempat dan waktu kegiatan, persiapan pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan PKM adalah terdapat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra yang terlihat dari hasil post tes yang diberikan setelah pelatihan roasting kopi sebesar 80 %. Pendampingan penggilingan kopi dapat memotivasi kelompok tani untuk membeli mesin penggilingan dengan target waktu lebih cepat. Pendampingan pengemasan kopi menghasilkan kemasan yang menarik dan higienis.  
Response Of Growth And Production Of Shallot To The Genus Of Mycorrhiza And Npk Fertilizer Muhammad, Muhammad; Fajri, Ahmad Dio; Parwi, Parwi; Parwito, Parwito; Susilo, Edi
SINTA Journal (Science, Technology, and Agricultural) Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muda (PDM) Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/sinta.4.2.139-150

Abstract

Mycorrhizal biofertilizer is a biotechnology agent and bio protector that is environmentally friendly and supports the concept of sustainable agriculture. The purpose of this study was to determine the effect of growth and production of shallots on the application of the genus Mycorrhizae and N,P,K fertilizers. This study used a completely randomized design method with two factors: The first factor was the application of the mycorrhizal genera Glomus (M1), Gigaspora (M2), Acaulospora (M3), and the Mycorrhizal Consortium (M4); and the second factor is 0-gram NPK fertilizer (NPK0), 25-gram NPK fertilizer (NPK25), 50-gram NPK fertilizer (NPK50), 75-gram NPK fertilizer (NPK75). The results of the identification of Glomus spore form is obovoid, the spore wall is more than one layer, yellow in color. Gigaspora spore form is globose, spore walls do not have an inner wall, and the spore is yellowish cream in color. Acaulospora spore is elliptic, has 2 spore walls, spores are yellow. The results of mycorrhizal responses and doses of NPK fertilizer on the growth and production of shallots were not significantly different according to the analysis of variance in all observation parameters, but some treatments consistently produced the highest results among other treatments. The highest treatment was M1.NPK50 produced an average number of shallots of 50 pieces, the number of shallot bulbs averaged 13.4 and the diameter of shallot bulbs averaged 4.9.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI IKAN PADA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI UNIT TANJUNG BIDARA KAMPONG GAJAH MALAYSIA Ashari, Riza; Isnatin, Umi; Trisnaningrum, Niken; Wawa, Laola Badu; Herlangga, Muhammad; Parwi, Parwi
Jurnal Terapan Abdimas Vol. 10 No. 1 (2025): Article in Press
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v10i1.19815

Abstract

Abstract. The natural resources owned by rural communities are the potency that need to be developed in order to increase the economy. The freshwater fish farming group in the Tanjung Bidara Unit, Kampong Gajah, Malaysia, is the regional economy activator. The potential for developing freshwater fish is quite extensive, by taking advantage of river flows. The aim of this community service activity was to improve the economy of the Gajah village area through empowering fish farming groups. The methods that have been implemented are freshwater fish cultivation and marketing education. As the results, the education given increase in fish farmers' knowledge by 75%, including the knowledge of cultivating good freshwater fish and marketing of the products. The conclusion from this activity was that the community's economy can be improved through empowering freshwater fish farmers.   Abstrak. Sumber Daya alam yang dimiliki masyarakat pedesaan merupakan potensi yang ada untuk dikembangkan guna meningkatkan perekonomian masyarakat desa Kelompok tani ikan air tawar di Unit Tanjung Bidara Kampong Gajah Malaysia merupakan penggerak perekonomian daerah tersebut. Potensi pengembangan ikan air tawar cukup luas, dengan memanfatakan aliran sungai. Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan perekonomian daerah kampong Gajah melaui pemberdayaan kelompok tani ikan. Metode yang telah dilaksanakan adalah penyuluhan budidaya ikan air tawar dan pemasaran.  Hasil kegiatan pengabdian masyarakat berupa peningkatan pengetahuan petani ikan sebesar 75% mengenai budidaya ikan tawar yang baik dan pemasaran hasil ikan. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan melalui pemberdayaan petani ikan air tawar.
Peningkatan Keterampilan Tentang Kualitas Pakan Ternak Kambing Melalui Fermentasi Parwi, Parwi; Isnatin, Umi; Pradhana, Faisal Reza; Kurniawan, Rahmad; Khotami, Ibkar
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i3.16469

Abstract

Background: Ternak kambing memiliki peluang dikembangkan di desa Mrayan yang sebagian besar luas lahannya merupakan hutan. Hutan dikelola dengan sistem agroferestri, sehngga ketersediaan pakan melimpah. Desa Mrayan memiliki sistem pertanian yang tergantung curah hujan. Pakan melimpah saat musim penghujan, sedangkan musim kemarau terbatas. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pembuatan pakan fermentasi menjadi solusinya. pengabdian ini yaitu memberikan peningkatan keterampilan anggota BUMDes dalam membuat pakan fermentasi. Metode: Kegiatan ini bermitra dengan BUMDes Lestari Desa Mrayan Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Anggota mitra berjumlah 20 orang. Metode yang digunakan focus group discussion, sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, monitoring dan evaluasi. Program dilaksanakan selama 3 bulan. Penilaian efektivitas melalui uji laboratorium kualitas pakan ternak dan jumlah anggota yang mengaplikasikan pakan fermentasi. Hasil: Terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang ternak kambing sebesar 80%, yang diukur dari jumlah peserta yang mengaplikasikan pakan fermentasi sebelum dan sesudah kegiatan. Kesimpulan: Kegiatan pelatihan pembuatan pakan fermentasi, pendampingan budiaya rumput dan pendampingan pembuatan pakan fermentasi secara madiri dapat meningkatkan keterampilan peserta.
Tomato (Solanum Lycopersicum) Growth and Production Response On the Provision of Goat Manure and Trichoderma Umi Isnatin; Parwi, Parwi; Etica, Use; Bintaro, Rudi
Journal of Agriculture Vol. 4 No. 02 (2025): Research Articles July 2025
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/joa.v4i02.6156

Abstract

Chemical fertilizers are commonly used a lot in tomato (Solanum lycopersicum) farming to speed up development and make more fruit. This research looks at how goat dung and the biological agent Trichoderma affect the growth and productivity of tomato plants in an attempt to find more environmentally friendly options. The experiment used a fully randomized factorial design (CRD) with three replications. It tested three levels of goat dung (0, 10, and 20 tons/ha) and three levels of Trichoderma treatment (0, 5, and 10 g/g/ g/plant). The results showed that there was no substantial interaction between the manure and Trichoderma treatments, although each element had an effect on several plant metrics on its own. The 20 tons/ha dosage of goat dung had the most impact on the number of leaves, the weight of the fruit, and the amount of organic carbon in the soil. Trichoderma made a big difference in the number of branches and the weight of the fruit. The most significant changes were seen at 10 g/g/ g/plant. These results show that adding organic matter and living things to tomato plants may help make them healthier and more productive. Using 20 tonnes of goat manure per hectare or 10 grams of Trichoderma per plant is a potential eco-friendly way to minimize reliance on chemical fertilizers while maintaining or even increasing crop output and soil fertility. This study backs the idea of using environmentally friendly farming methods for growing tomatoes.