Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

TANAM LINGKAR BERJAJAR UNTUK MENINGKATKAN POPULASI DAN PRODUKSI PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays - Saccharata) Etica, Use; Hamawi, Mahmudah
AGRITROP Vol 16, No 1 (2018): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.257 KB) | DOI: 10.32528/agr.v16i1.1556

Abstract

Produksi jagung manis dapat ditingkatkan melalui perbaikan genetik dan pengaturan ruang (tumbuh melalui pengaturan populasi tanaman dan ketersediaan unsurhara dan air yang cukup). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tanam lingkar berjajar terhadap populasi dan produksi tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli – Oktober 2017 di Ponorogo, Jawa Timur dengan ketinggian 140 m dpl dan jenis tanah adalah grumosol. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dengan enam kali ulangan. Faktor yang diteliti adalah metode tanam, meliputi : tanam tunggal dengan jarak tanam 20x60 cm; tanam lingkar berjajar dengan jarak tanam 50x70 cm; tanam lingkar berjajar dengan jarak tanam 60x80 cm; tanam lingkar berjajar dengan jarak tanam 70x80 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Perlakuan tanam lingkar berjajar meningkatkan populasi tanaman jagung manis sebesar 239 – 274 % dari tanam tunggal. 2). Tanam Lingkar berjajar dengan jarak tanam 70x80 cm dengan jumlah populasi 75.382 per Ha menghasilkan berat tongkol segar sebesar 26,06 ton/Ha.
Upaya Pembentukan Desa Safety Farming melalui Pendekatan Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Rosanti, Eka; Rahma, Ratih Andhika Akbar; Hamawi, Mahmudah
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.739 KB) | DOI: 10.23917/warta.v24i1.12157

Abstract

Masyarakat di desa Demangan, Siman, Ponorogo, yang kebanyakan berprofesi sebagai petani padi dan holtikultura sering menggunakan pestisida anorganik dalam bertani. Penatalaksanaan pestisida yang kurang aman dapat menyebabkan kontaminasi pestisida dalam darah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pendekatan pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk membentuk desa safety farming sebagai guna meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Kegiatan ini menggunakan metode pemeriksaan darah, FGD, sosialisasi dan evaluasi. Hasil yang diperoleh adalah hasil pemeriksaan pestisida dalam darah petani mampu meningkatkan antusiasme anggota Gapoktan terhadap bahaya pestisida, upaya pendekatan pembelajaran FGD dan sosialisasi bahaya pesitisda mampu meningkatkan pengetahuan sebesar 17% sedangkan FGD dan sosialisasi tentang penatalaksanaan pestisida yang aman dan sehat mampu meningkatkan pengetahuan sebesar 5%, Gapoktan dan Pos UKK terlibat aktif dalam seluruh kegiatan. Pembentukan desa safety farming perlu mendapatkan dukungan berupa pendampingan dan pengawasan dari petugas kesehatan serta Dinas Pertanian. Kunci keberhasilan upaya pencegahan kontaminasi pestisida terhadap tubuh petani adalah penatalaksanaan pestisida yang aman dan sehat termasuk penggunaan APD dan upaya personal hygiene.
MANAJEMEN LIMBAH SEKAM PADI MELALUI PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT DI PONOROGO, JAWA TIMUR LAILA, ALFU; HAMAWI, MAHMUDAH
Jurnal Abdimas Vol 24, No 2 (2020): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekam padi merupakan salah satu limbah pasca pnen padi di Ponorogo. Upaya perbaikan cara penanganan limbah pasca panen padi dapat dilakukan dengan melakukan program kemitraan masyarakat (PKM) kelompok tani padi Unggul Makmur desa Demangan dan Bumi Karso desa Jabung. Tujuan dari PKM ini adalah 1) memberikan ketrampilan pembuatan arang sekam padi dan briket secara in situ, 2) peningkatan wawasan zero waste dan pertanian berkelanjutan. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari 1) asesmen; 2) pelaksanaan program dan 3) monitoring dan evaluasi. Hasil yang dicapai pada program ini adalah 1) petani memahami dan mampu melaksanakan pengomposan jerami secara in situ; 2) hasil praktik pengomposan menghasilkan kompos jermai yang baik; dan 3) terdapat 7 petani yang melakukan pengomposan jerami secara mandiri.
MANAJEMEN LIMBAH SEKAM PADI MELALUI PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT DI PONOROGO, JAWA TIMUR LAILA, ALFU; HAMAWI, MAHMUDAH
Jurnal Abdimas Vol 24, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v24i2.16471

Abstract

Sekam padi merupakan salah satu limbah pasca pnen padi di Ponorogo. Upaya perbaikan cara penanganan limbah pasca panen padi dapat dilakukan dengan melakukan program kemitraan masyarakat (PKM) kelompok tani padi Unggul Makmur desa Demangan dan Bumi Karso desa Jabung. Tujuan dari PKM ini adalah 1) memberikan ketrampilan pembuatan arang sekam padi dan briket secara in situ, 2) peningkatan wawasan zero waste dan pertanian berkelanjutan. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari 1) asesmen; 2) pelaksanaan program dan 3) monitoring dan evaluasi. Hasil yang dicapai pada program ini adalah 1) petani memahami dan mampu melaksanakan pengomposan jerami secara in situ; 2) hasil praktik pengomposan menghasilkan kompos jermai yang baik; dan 3) terdapat 7 petani yang melakukan pengomposan jerami secara mandiri.
Upaya Pembentukan Desa Safety Farming melalui Pendekatan Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat Eka Rosanti; Ratih Andhika Akbar Rahma; Mahmudah Hamawi
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i1.12157

Abstract

Masyarakat di desa Demangan, Siman, Ponorogo, yang kebanyakan berprofesi sebagai petani padi dan holtikultura sering menggunakan pestisida anorganik dalam bertani. Penatalaksanaan pestisida yang kurang aman dapat menyebabkan kontaminasi pestisida dalam darah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pendekatan pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk membentuk desa safety farming sebagai guna meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Kegiatan ini menggunakan metode pemeriksaan darah, FGD, sosialisasi dan evaluasi. Hasil yang diperoleh adalah hasil pemeriksaan pestisida dalam darah petani mampu meningkatkan antusiasme anggota Gapoktan terhadap bahaya pestisida, upaya pendekatan pembelajaran FGD dan sosialisasi bahaya pesitisda mampu meningkatkan pengetahuan sebesar 17% sedangkan FGD dan sosialisasi tentang penatalaksanaan pestisida yang aman dan sehat mampu meningkatkan pengetahuan sebesar 5%, Gapoktan dan Pos UKK terlibat aktif dalam seluruh kegiatan. Pembentukan desa safety farming perlu mendapatkan dukungan berupa pendampingan dan pengawasan dari petugas kesehatan serta Dinas Pertanian. Kunci keberhasilan upaya pencegahan kontaminasi pestisida terhadap tubuh petani adalah penatalaksanaan pestisida yang aman dan sehat termasuk penggunaan APD dan upaya personal hygiene.
Pembangunan Rumah Simpan dan Bilas Pestisida Di Desa Demangan, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo Sebagai Upaya Menuju Desa Safety Farming Eka Rosanti; Ratih Andhika Akbar Rahma; Mahmudah Hamawi
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 4, Oktober 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i4.15534

Abstract

Petani Desa Demangan, Siman, Ponorogo melakukan kegiatan pertanian padi, kedelai, jagung dan hortikultura menggunakan pestisida anorganik dengan penatalaksanaan yang tidak aman dan sehat sehingga mengakibatkan kontaminasi pestisida dalam darah petani. Oleh karena itu dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan tentang penatalaksanaan pestisida yang aman dan sehat yang berhasil meningkatkan pengetahuan petani, namun belum pada tataran praktek. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menyediakan fasilitas berupa pembangunan rumah simpan dan bilas pestisida dalam rangka menuju desa safety farming di Desa Demangan. Kegiatan ini menggunakan metode FGD, pendampingan dan evaluasi dengan hasil tingginya antusias mitra (Gapoktan Demang Jaya dan Pos UKK Demang Jaya Sehat) dengan kesediaan dana swadaya. Selain itu, pembangunan rumah simpan dan bilas pestisida pada 3 titik berada di lahan bengkok desa. Rumah simpan dan bilas pestisida dilengkapi dengan pesticide box, APD, kotak P3K, APAR, poster dan leaflet. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa perlu mengadakan APD berupa sepatu boot karet yang ringan. Perlu adanya upaya monitoring secara kolaboratif oleh Pos UKK Demang Jaya Sehat, Gapoktan Demang Jaya, Tim Pengabdian dan Puskesmas Siman Kabupaten Ponorogo demi keberlanjutan Desa Safety Farming di Desa Demangan, Siman, Ponorogo.
Effect of Row Circle Method and Variety of Hybrid Corn on Yield of Corn (Zea mays L) Use Etica; Mahmudah Hamawi
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 2, No 2 (2016): June 2016
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v2i2.414

Abstract

Corn yield improved by genetic improving, plant population and fertilizer. The experiment aims to knowing the effect off row circle planting method and hybrid corn variety toward population and yield of corn. The experiment was conducted on August- November 2015 in Siman, Ponorogo, altitude 140 amsl and textured clay grumosol soil types. The experiment was a factorial experiment in a complete block randomized design with two factor and three replications. The first factor was hybrid corn varieties (Bisi-18, NK-7328, Pertiwi-3, and Pioneer-27). The second factor was row circle planting method (single manner with interval planting of 60x40x20 cm; row circle planting method with interval planting of 60x100 cm and 100x50x50 cm). The result showed not significantly interaction between row circle planting method and hybrid corn varieties with respect to population total and corn yield. Row circle planting method with interval planting 100x50x50 cm increased plant population about 164.413 plants/ha and significantly different with single manner with interval planting of 60x40x20 cm (62,881 plants/ha) and row circle planting method with interval planting 60x100 cm (136,774 plants/ha). Hybrid corn varieties was not significantly increased plant population. Pioneer-27 variety of hybrid corn produced weight of wet corn logs by 17,22 ton/Ha and significantly different with Bisi-18, NK-7328 and Pertiwi-3. Hybrid corn varieties was not significantly affects to increasing produce of dry corn kernels. Variety of Pioneer-27 produced dry corn kernels 7,28 ton/ha and was not significantly different with varieties of Bisi-18, NK-7328, and Pertiwi-3. Variety of NK-7328 had percentage weight of wet corn logs into dry corn kernels as big as 55,38% bigger than varieties of Bisi-18, Pertiwi-3 and Pioneer-27.
UJI METABOLIT SEKUNDER Trichoderma sp. SEBAGAI ANTIMIKROBIA PATOGEN TANAMAN Pseudomonas solanacearum SECARA In Vitro Mahmudah Hamawi
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 2, No 1 (2015): December 2015
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v2i1.294

Abstract

Trichoderma sp. are highly potential for secondary metabolite production, which have antibiotic effect such as viridin and trikomidin. Viridin and trikomidin has ability to inhibit the growth of the fungus. The secondary metabolite of Trichoderma sp. are essential for developing sustainable agriculture. Aim of this study is to knowing the ability of Trichoderma sp. secondary metabolite to inhibit the growth of bacteria, Pseudomonas solanacearum under in vitro condition. The results showing that: 1) Trichoderma sp. secondary metabolite has ability as growth inhibitor of P. Solanacearum, 2) There were differences effect between inducted and uninducted treatments, 3) the detain effect of inducted was 13, 45 % and un inducted treatment was higher, as 35,98 %.
PENGARUH DOSIS P DALAM FOSFAT ALAM PADA PENINGKATAN BIOMASA Azolla microphylla Kaulfuss Mahmudah Hamawi
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 2, No 1 (2015): December 2015
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v2i1.296

Abstract

Azolla microphylla is one of the green resources fertilizer, adding natural P respectively will increase the biomass including. The on time embedding of azolla are able to provide nutrition to the plants such as rice especially N. The experiment was conducted in Desember 2nd , 2006 - April 5th , 2007 in Tegalgondo, Karangploso, Malang, East Java ( 550 m up sea level). The experiment applied Randomized Block Design (RBD) under two factors, dose and embedding time with three replications. The doses were applied are P0 = 0 kg ha-1; P1 = 25 kg P ha-1; P2 = 50 kg P ha-1; and P3 = 75 kg P ha-1 . The embedding times were a day before planting, 50 % azolla in 14, 28 and 24 days after planting, 50 % azolla in 21 and 49 days after planting, and 50 % azolla in 35 day after planting. The parameters of observation were wet weigh of azolla; N, P , K contents before and after treatments and azolla decompositions. The result showed 75 kg P ha-1 with interaction of azolla embedding, was the most effective dose to increased azolla biomass.
Effect of P nature phosphate dosage and embedding time of Azolla mycrophylla Kaulfuss on Yield of Rice (Oryza sativa L.) Mahmudah Hamawi; Husni Thamrin Sebayang; Setyono Yudo Tyasmoro
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 2, No 2 (2016): December 2016 (suplement)
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v2i2.731

Abstract

The effort of growing azolla in intercroping rice will be hoped to supply a green manure for rice plants. Additing P of the phosphat rock in the field can be expected to increase the result of rice yield.The research was conducted on December 2, 2006 to April 5, 2007 at Tegalgondo Karangploso of Malang. onsidering those problems, the researcher employs the factorial group randome desigh that compose two factor by controlling as comparison tool (inorganic treatment). The first factor is P in the phosphat rock contained 4 stages. As followed Po (without P), P1 (25 kg P ha-1), P2 (50 kg P ha-1), P3 (25 kg P ha-1). The second factor is time of incorporated Azolla microphylla Kaulfuss (W), which consist 4 stage. As followed W1 (incorporated 1 day before transplanting rice), W2 (50 % the azolla biomass in the field was incorporated during 14, 28, and 42 days after transplanting rice), W3 (50 % the azolla biomass in the field was incorporated during 21, and 49 days after transplanting rice), W4 (50 % the azolla biomass in the field was incorporated during 35 days after transplanting rice). The research was replicated 3 replications. The research finding showed that phosphat rock with 25 kg of P ha-1 doses combinationed with time of incorporating the azolla biomass at 14, 28 and 42 days after transplanting rice, the result of rice would be increasing in 31,4 % and R/C value resulted 1,47. Giving phosphat rock with 25 – 75 kg P ha-1 doses increased the azolla biomass at 146,4 % until 153 % and increased the yield of rice at 21,1% until 43,8 %.