Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Hubungan Aktivitas dan Respon terhadap Hasil Belajar Program Linier Setelah Diterapkan Pembelajaran Genius Learning pada Program Studi Pendidikan Matematika Muchtadi, Muchtadi; Hartono, Hartono; Oktaviana, Dwi
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika Vol 5, No 1 (2017): VOLUME 5 NOMOR 1 JUNI 2017
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.688 KB) | DOI: 10.23971/eds.v5i1.668

Abstract

This research aimed to know the correlation of activity and response to the learning outcomes of linear program after applied learning genius learning on mathematics education program. The research method used is quantitative with the form of quasi-experimental research. The population of this study is all students of the sixth semester with a sample of one class obtained using cluster random sampling technique. The result of data analysis shows that there is a significant relationship between learning activities and responses to student learning outcomes after applied learning genius learning. Student learning activities make a significant contribution to student learning outcomes after the learning of genius learning is applied. Students responses make a significant contribution to student learning outcomes after the learning of genius learning is applied.
EFEKTIVITAS REMEDIASI MENGGUNAKAN BACAAN ALTERNATIF BERBENTUK REFUTATION TEXT PADA MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN Muchtadi Muchtadi
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v3i2.701

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas remediasi menggunakan bacaan alternatif berbentuk refutation text pada materi penjumlahan pecahan dikelas VII SMP Negeri 14 Pontianak dengan indikator keberhasilan ditentukan oleh pencapaian hasil belajar yang tuntas secara klasikal, aktivitas siswa aktif dan respon siswa yang baik. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan bentuk penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII dengan sampel satu kelas yang diperoleh menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil analisis data menunjukkan remedias imenggunakan bacaan alternatif berbentuk refutations text dikatakan efektif dengan indikator pencapaian ketuntasan belajar siswa setelah diberikan remediasi menggunakan bacaan alternatif berbentuk refutation text secara klasikal lebih tinggi dari standar ketuntasan belajar mengajar yang ditetapkan di sekolah tersebut, aktivitas siswa dikatakan aktif selama diberikan remediasi menggunakan bacaan alternatif berbentuk refutation text karena jumlah persentase siswa yang aktif selama pembelajaran berlangsung lebih dari jumlah persentase siswa yang tidak aktif., respon siswakelasVII SMP Negeri 14 Pontianak terhadap pembelajaran menggunakan bacaan alternatif berbentuk refutation textadalah positif.Kata Kunci: Efektifitas Remediasi menggunakan Refutations text, Ketuntasan, Aktivitas, dan Respon.
Hubungan Aktivitas dan Respon terhadap Hasil Belajar Program Linier Setelah Diterapkan Pembelajaran Genius Learning pada Program Studi Pendidikan Matematika Muchtadi Muchtadi; Hartono Hartono; Dwi Oktaviana
Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika Vol 5, No 1 (2017): VOLUME 5 NOMOR 1 JUNI 2017
Publisher : IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.688 KB) | DOI: 10.23971/eds.v5i1.668

Abstract

This research aimed to know the correlation of activity and response to the learning outcomes of linear program after applied learning genius learning on mathematics education program. The research method used is quantitative with the form of quasi-experimental research. The population of this study is all students of the sixth semester with a sample of one class obtained using cluster random sampling technique. The result of data analysis shows that there is a significant relationship between learning activities and responses to student learning outcomes after applied learning genius learning. Student learning activities make a significant contribution to student learning outcomes after the learning of genius learning is applied. Students' responses make a significant contribution to student learning outcomes after the learning of genius learning is applied.
Penalaran Spasial Matematika Siswa Dalam Memecahkan Masalah Bangun Ruang Sisi Datar Di Kelas VIII SMP Negeri 2 Hulu Gurung Anuri Dwi Cahyati; Dewi Risalah; Muchtadi Muchtadi
Justek : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 4, No 2 (2021): November
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/justek.v4i2.6241

Abstract

Abstract:  This research aims to find out how the spatial mathematical reasoning of students from high, medium and low group students in solving the problem of building a flat side room of class VIII Junior High School 2 Hulu Gurung. The components of spatial reasoning measured in the study were mental rotation, spatial orientation, and spatial visualization. This study uses qualitative descriptive methods with data collection techniques through observation, interview and docmeation studies. The data source in this study is one teacher of mathematics subjects and 16 students of class VIII Of State Junior High School 2 Hulu Gurung.Based on the results of this study showed that of the students of the high, medium and low group in solving the problem of flat side room spatial reasoning students in class VIII junior high school 2 Hulu Gurung entered the moderate category with an average score of 76.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penalaran spasial matematika siswa dari siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah dalam memecahkan masalah bangun ruang sisi datar kelas VIII SMP Negeri 2 Hulu Gurung. Komponen penalaran spasial yang diukur dalam penelitian ini yaitu rotasi mental, orientasi spasial, dan visualisasi spasial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumetasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah satu orang guru mata pelajaran matematika dan 16 siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Hulu Gurung.Berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari siswa kelompok tinggi, sedang dan rendah dalam memecahkan masalah bagun ruang sisi datar penalaran spasial siswa di kelas VIII SMP negeri 2 Hulu Gurung masuk kategori sedang dengan nilai rata- rata 76.     
Berpikir Analitik dalam Menyelesaikan Masalah Matematis Informasi Terbatas Materi Himpunan pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Teriak Alkia Asis; Muchtadi Muchtadi; Dewi Risalah
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 4, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.921 KB) | DOI: 10.24014/juring.v4i4.14202

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir analitik siswa dalam menyelesaikan masalah matematis informasi terbatas materi himpunan. Berpikir analitik yang diteliti merupakan kemampuan siswa yang meliputi membedakan (differentiating), mengorganisasi (organizing) dan memberikan atribut (attributing) dalam menyesaikan masalah matematis informasi terbatas. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, metode tes dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri  dipandu oleh panduan wawancara dan tugas pemecahan masalah matematis. Analisis data dalam penelitian ini adalah kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data  dan setelah  pengumpulan data selesai dalam jangka waktu tertentu. Hasil penelitian berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yaitu ditemukan tiga proses berpikir analitik siswa dalam menyelesaikan masalah matematis informasi terbatas, yaitu (1) Melalui penambahan informasi, yaitu menata hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren antar solusi tersebut dan membangun ulang hal yang menjadi permasalahan dengan menghubungkan bagian-bagian tersebut agar dapat menemukankan solusi akhir (2) Melalui pengubahan/pengalihan informasi, melakukan pengubahan/pengalihan informasi untuk pengembangan solusi, pengembangan solusi dilakukan berdasar dari pengalaman sebelumnya dan membangun ulang hal yang menjadi permasalahan dengan menghubungkan informasi yang relevan atau penting pada saat mengubah/mengalihkan informasi. dan (3) melalui pengubahan pertanyaan, setelah terjadi stuck  pada proses berpikir siswa, kemudian siswa berpikir analitik dengan memperhatikan kembali informasi yang diubah/dialihkan sebelumnya. Kemudian dari informsai tersebut, siswa mengubah pertanyaan sebagai upaya dalam menata kembali informasi yang sudah dibuat.Kata kunci: Berpikir Analitik, Masalah Matematis, Informasi Terbatas
Kecerdasan Logis-Matematis terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah pada Penyelesaian Soal Cerita Materi SPLDV Siswa Kelas X Multimedia SMKN Hulu Gurung Riska Dwita; Muchtadi Muchtadi; Dewi Risalah
JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 2 No. 2 (2022): JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA, Edisi Juli - Desember 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jagomipa.v2i2.176

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan logis-matematis terhadap kemampuan pemecahan masalah pada penyelesaian soal cerita materi SPLDV siswa kelas X multimedia SMKN Hulu Gurung. Penelitian ini dilakukan di kelas X Multimedia SMK Hulu Gurung dengan melibatkan 3 subjek, yaitu subjek dengan tingkat kecerdasan logika matematika tinggi, sedang, dan rendah. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling dengan didasarkan pada hasil skor pengisian angket kecerdasan logika matematika. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kredibilitas data adalah triangulasi waktu, sehingga dibandingkan data hasil tes dan wawancara pertama dengam data hasil tes dan wawancara kedua. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa subjek dengan kecerdasan logika matematika tinggi mampu memahami masalah, membuat perencanaan penyelesaian masalah, melaksanakan perencanaan, dan melihat kembali penyelesaian yang diperoleh. Subjek dengan tingkat kecerdasan logika matematika sedang dalam menyelesaikan masalah mampu memahami masalah dan melihat kembali penyelesaian. Subjek dengan tingkat kecerdasan logika matematika rendah dalam menyelesaikan masalah mampu memahami masalah.
Berpikir Intuitif Dalam Menyelesaikan Masalah Matematis Informasi Terbatas Pada Materi Aritmatika Sosial Kelas VII SMP Usmiyati Usmiyati; Muchtadi Muchtadi; Reni Astuti
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 9, No 2 (2022): FAKTOR Jurnal Ilmiah Kependidikan
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/fjik.v9i2.11225

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan berpikir intuitif siswa dalam menyelesaikan masalah matematis informasi terbatas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Dilakukan dengan memberikan tugas pemecahan masalah matematis pada tiga orang siswa yang berkemampuan tinggi dikelas VII SMP. Dari ketiga siswa tersebut berpikir intuitif dalam menyelesaikan masalah. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa tugas pemecahan masalah matematis dan pedoman wawancara. Tahap pertama, siswa menyelesaikan tugas pemecahan masalah matematis dengan berpikir keras dan direkam dengan handphone. Tahap berikutnya peneliti memutar kembali hasil rekaman sambil melakukan wawancara berbasis tugas dan klarifikasi. Temuan pertama, siswa melakukan penambahan informasi, dengan berpikir intuitif, yaitu secara spontan memunculkan bilangan berdasarkan perasaan untuk melengkapi ketidakcukupan informasi pada masalah. Temuan kedua, siswa berpikir intuitif ditandai dengan spontan melakukan pengubahan/pengalihan informasi untuk pengembangan solusi. Pengembangan solusi dilakukan berdasarkan pengalaman sebelumnya. Temuan ketiga, siswa berpikir intuitif pada saat memahami kalimat kedua dari tugas pemecahan masalah matematis, siswa menuliskan pertanyaan baru seperti “Berapa harga jual beras” kalimat ini ditulis dikarenakan ketidakcakupan dari informasi pada soal. Siswa mengubah pertanyaan sebagai upaya dalam menata kembali informasi yang sudah dibuat.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISWA DALAM MEMBUAT PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN IDE KREATIF SCAMPER PADA MATERI UKURAN PEMUSATAN DATA Klara Angellia; Muchtadi Muchtadi; Jamilah Jamilah
Journal of Educational Review and Research Vol 5, No 2 (2022): VOLUME 5 NUMBER 2 DECEMBER 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jerr.v5i2.3439

Abstract

This research is a descriptive qualitative type in the form of a case study. The purpose of this study is that researchers want to see the extent to which students' decision making in making mathematical problem submissions based on SCAMPER's creative ideas. SCAMPER stands for substitute, combine, adapt, modify, put to other uses, eliminate, rearrange/reverse. This research was conducted at SMP Negeri 5 Manyuke with the research subjects being 27 students of class VIII (eight). Data collection techniques used are measurement techniques and direct communication techniques in the form of interviews. The measurement technique here is the researcher gives a test in the form of a student work sheet as a data collection tool and the interviews conducted by the researcher are semi-structured interviews using interview guidelines as a data collection tool. The results of the research that the researchers found were that students' decision making in making problem submissions based on SCAMPER's creative ideas on the size of the data concentration material in general was quite good. In addition, from 27 students there are 6 students who have high abilities, 18 students who have moderate abilities, and 3 students who have low abilities. Of the three levels of student ability, namely high, medium, and low for decision making in making mathematical problem submissions on data centering material, it can be said to be very good for high abilities, good enough for moderate abilities, and very poor for low abilities.
ANALISIS SITUASI DIDAKTIS BERDASARKAN TEORY OF DIDACTIC SITUATION (TDS) MATERI KUBUS DAN BALOK Emia Sumita; Jamilah Jamilah; Muchtadi Muchtadi
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 7, No 2 (2022): Volume 7 Number 2, September 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpmi.v7i2.3414

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis situasi didaktis belajar siswa berdasarkan Teory of Didactic Situation (TDS) pada materi kubus dan balok kelas VIII SMP. Selain itu peneliti juga ingin melihat hambatan belajar (learning obstacle) apa saja yang dialami siswa pada proses pembelajaran. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan bentuk studi kasus. Penelitian berjenis kualitatif ini peneliti ingin mendeskripsikan tentang situasi didaktis yang menjadi hambatan belajar siswa berdasarkan TDS. Penenlitian ini dilakukan di SMP N 1 Sungai Raya dan yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan). Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, teknik komunikasi langsung, teknik pengukuran, dan teknik dokumentasi. Selanjutnya untuk alat pengumpulan datanya peneliti menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan tes, dimana tes yang dimaksudkan adalah tes tertulis dengan bentuk soal essay. Didaktis sendiri pada hakikatnya merupakan seni dalam menciptakan situasi yang dapat memfasilitasi proses belajar, sedangkan TDS merupakan dasar dalam pendekatan konstruktivisme, yang pada perinsipnya bahwa pengetahuan dan perilaku siswa hanya dapat dipahami jika perilaku tersebut berkaitan erat dengan situasi dimana ia diamati dan potensi kognitifnya harus dapat dicirikan oleh realitas yang diamati. Adapun hasil dari penelitian ini peneliti menemukan bahwa situasi didaktis yang terdapat dalam proses pembelajaran materi kubus dan balok kelas VIII di SMP N 1 Sungai Raya tidak terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari situasi-situasi yang ada pada TDS yang tidak begitu berjalan maksimal seperti situasi aksi, formulasi, validasi, dan instutisionalisasi. Peneliti juga menemukan hambatan belajar lain yang terjadi pada proses pembelajaran materi kubus dan balok, yaitu epistemological obstacle.
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR ANIME MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF LEARNING PADA MATERI LINGKARAN Muchtadi Muchtadi; Rahman Haryadi; Melina Sapitri
Teorema: Teori dan Riset Matematika Vol 8, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/teorema.v8i1.8203

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku cerita bergambar anime materi lingkaran di kelas VIII MTs Al-huda Mubung yang mencapai kriteria sangat valid dan respon guru dan siswa sangat praktis dan efektif dalam buku ini. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau RND (research and development) dimana prosedur penelitian menggunakan model Borg and Gall yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data/informasi, desain produk, uji coba penggunaan, revisi produk, produksi massal. Namun penelitian ini hanya sampai pada tahap revisi produk karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari guru dan 29 siswa kelas VIII MTs Al-huda Mubung serta dosen yang menjadi validator media. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengukuran dengan melihat kevalidan, kepraktisan dan keefektifan produk yang dihasilkan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi ahli media dan materi, angket respon siswa dan guru. Berdasarkan hasil penelitian, tiga validator memperoleh hasil validasi buku cerita bergambar anime dengan persentase rata-rata 88,42%, respon guru dan siswa terhadap buku cerita bergambar anime melalui angket respon sangat praktis dengan persentase rata-rata 88,89%, dan hasil posttest sangat efektif dengan 24 siswa lulus berdasarkan nilai KKM sekolah ≥ 75 dan 5 siswa tidak tuntas atau mencapai persentase 82,75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa buku bergambar anime yang dikembangkan dapat digunakan sebagai bahan ajar.