Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KONFLIK PERAN GANDA DAN PENERAPAN STRATEGI COPING PADA IBU BEKERJA Arifah, Dian Afif; Akbar, Ratih Andhika; Ma’rifah, Siti
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i4.1178

Abstract

Latar Belakang: Konflik peran ganda, seperti work-family conflict (WFC) dan family-work conflict (FWC), merupakan tantangan utama bagi pekerja wanita. Konflik ini dapat berdampak negatif pada kinerja di tempat kerja dan kebahagiaan keluarga jika tidak dikelola dengan baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan WFC dan FWC berdasarkan status pekerja wanita (IRT dan non-IRT) serta mengidentifikasi strategi coping yang digunakan oleh kelompok dengan tingkat konflik rendah. Metode: Penelitian melibatkan 204 responden wanita dari 42 perusahaan formal di Indonesia yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling. WFC dan FWC diukur pada skala 0-5, sedangkan strategi coping juga diukur dengan instrumen berskala 0-5. Analisis data dilakukan menggunakan uji Independent Sample t-test dengan CI 95%. Hasil: Ibu bekerja memiliki skor WFC 0,69 atau 14% lebih tinggi (p<0,05) dan skor konflik keseluruhan 0,40 atau 8% lebih besar (p<0,01) dibandingkan pekerja wanita non-IRT. Namun, tidak ditemukan perbedaan signifikan pada FWC (p=0,44). Strategi coping menunjukkan perbedaan signifikan pada pengelolaan stres (p=0,03) dan pengalaman pemecahan masalah (p<0,01) antara kelompok tingkat konflik rendah. Kesimpulan: Ibu bekerja menghadapi WFC yang lebih tinggi dibandingkan pekerja wanita non-IRT, sementara FWC tidak berbeda signifikan. Strategi coping seperti pengelolaan stres dan pemecahan masalah berperan penting dalam mengurangi konflik peran ganda
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENYAJIAN DATA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA SD Ma’rifah, Siti; Sunarno, Sunarno
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6412

Abstract

“This study aims to improve the mathematics learning outcomes of grade V students of SDN Teluk Dalam 9 Data Presentation material by applying the Problem Based Learning model. The main problems found are the lack of understanding of basic concepts and the lack of active involvement of students in the learning process. This research uses a qualitative approach with the type of Classroom Action Research (PTK) which uses a cycle model design by Kemmis and Taggart which is carried out for two cycles. The type of data used is qualitative data in the form of observations, interviews and quantitative data in the form of student learning outcomes. Data analysis is calculated based on the percentage scale and indicators of classical learning completeness that have been set. The results showed a significant improvement in students' cognitive, affective, and psychomotor learning outcomes. The number of students who were cognitively complete increased from 56.52% of students in the first cycle to 100% of students in the second cycle. In the affective realm, students who showed a positive learning attitude increased from 60.86% to 86.95% of students, while in the psychomotor realm, students' ability to present data increased from 47.82% to 91.30% of students. In addition to increasing learning outcomes, there is also an increase in student and teacher activities in the learning process. Based on the results of this study, it can be concluded that learning using the Problem Based Learning model is effectively used to improve student learning outcomes in mathematics learning, especially in data presentation materials. ABSTRAK Penelitian ini dirancang untuk meningkatkan pembelajaran matematika pada siswa kelas V SDN Teluk Dalam 9, khususnya mengenai materi Penyajian Data melalui penerapan model Problem Based Learning. Masalah utama yang teridentifikasi adalah rendahnya pemahaman terhadap konsep dan minimnya partisipasi aktif para siswa dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan model siklus seperti yang dirancang oleh Kemmis dan Taggart, dilaksanakan dalam dua siklus. Data yang dikumpulkan terdiri dari data kualitatif yang berupa observasi dan wawancara, serta data kuantitatif yang mencakup hasil belajar siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan skala persentase dan indikator ketuntasan belajar secara klasikal yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya kemajuan signifikan dalam kinerja kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa  Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan secara kognitif bertambah dari 56,52% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Dalam aspek afektif, proporsi siswa yang menunjukkan sikap belajar positif meningkat dari 60,86% menjadi 86,95%, sementara dalam aspek psikomotorik, kemampuan siswa dalam penyajian data meluas dari 47,82% menjadi 91,30%. Selain peningkatan hasil belajar, terdapat pula peningkatan dalam aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning terbukti efektif untuk memperbaiki hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika, terutama pada materi penyajian data.
BIMBINGAN LITERASI KEUANGAN SEJAK DINI SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN BUDAYA MENABUNG PADA SISWA DI DESA BULU SUGIHWARAS BOJONEGORO Faizin, Muhammad; Sugito, Sugito; Kamaliya, Niha; Marsanda, Meliy; Chofifah, Ulya; Virnanda, Nandita Aprilia Ayu; Sya’diyah, Lailatus; Yuliana, Widya Ayu; Ilmy, Rintan Aulal; Ma’rifah, Siti; Arfianda P A, Velly Ika; Soimah, Siti Maghfirotin; Cahyatilmasamah, Sofia; Ruslina, Ayuni
Pandalungan: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62097/pandalungan.v4i1.2503

Abstract

This study aims to analyze the effectiveness of early financial literacy guidance activities in fostering a saving culture among elementary school students in Bulu Village, Sugihwaras, Bojonegoro. Using a descriptive-quantitative approach, the study measures changes in students’ knowledge, attitudes, and saving behavior after participating in the program. Data were collected through observation, pretest–posttest questionnaires, and teacher and parent assessments using a Likert scale. The results show a significant increase in students’ knowledge and attitudes toward financial literacy, with the average pretest score rising from 62.8 to 83.5 in the posttest (p-value = 0.001 < 0.05). This indicates that the guidance activities positively influenced students’ understanding and attitudes in managing their pocket money. In terms of saving behavior, 78.3% of students began saving regularly with an average weekly balance of IDR 12,000. This behavioral change is also reflected in the increased frequency of saving, consistency in maintaining savings, and the ability to set simple financial goals. In addition to the impact on students, the program also received positive responses from teachers and parents. The average teacher satisfaction score reached 4.47, while parental support scored 4.04. The highest-rated aspects among teachers were the material (4.83) and the program’s results (4.76), while parents gave the highest score to the results (4.59). These findings indicate that the financial literacy guidance was perceived as relevant, engaging, and impactful in changing students’ behavior. The implications of this study show that early financial literacy education not only enhances knowledge but also fosters responsible financial character through sustainable saving habits. The program’s success was supported by collaboration among schools, teachers, and parents, contributing to the strengthening of economic character education in elementary schools. Evaluation through weekly savings monitoring, pretest–posttest comparisons, and reflections from teachers and parents showed that the program effectively instilled values of discipline, responsibility, and financial awareness in children. Thus, the activity successfully established a sustainable saving culture as the foundation for healthy economic behavior among the younger generation.
FORMULASI HARD CANDY TINGGI ANTIOKSIDAN DENGAN PENAMBAHAN CABE JAMU (Piper retrofractum Vahl) Supriyanto, Supriyanto; Mojiono, Mojiono; Ma’rifah, Siti
Jurnal Agroindustri Vol. 15 No. 1 (2025): May 2025
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jagroindustri.15.1.40-52

Abstract

Cabe jamu mengandung antioksidan yang tinggi sehingga mampu menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Namun, konsumsi langsung produk herbal seringkali kurang menarik bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan antioksidan permen keras melalui penambahan ekstrak cabe jamu dan untuk mengkarakterisasi sifat fisik, kimia, dan sensorik dari produk yang dihasilkan. Permen keras diformulasikan dengan berbagai konsentrasi ekstrak cabe jamu (0 g, 10 g, dan 16 g) dan rasio sukrosa-ke-glukosa yang berbeda (60:50 g dan 70:40 g), menghasilkan enam formulasi. Desain faktorial acak (CRD) sepenuhnya digunakan. Permen yang dihasilkan dianalisis untuk pH, warna (RGB), waktu pembubaran, aktivitas antioksidan, dan atribut sensorik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi 4 yang terdiri dari 10 g ekstrak cabe jamu dan rasio sukrosa-ke-glukosa 70:40 adalah yang paling disukai oleh panelis. Formulasi ini menunjukkan aktivitas antioksidan 49,44%, kandungan gula pereduksi 9,03%, nilai pH 4,46, waktu pelarutan 23 menit, dan nilai warna RGB 67,59. Penambahan ekstrak cabe jamu berhasil meningkatkan sifat fungsional permen keras, dengan formulasi 4 menunjukkan karakteristik keseluruhan terbaik berdasarkan aktivitas antioksidan dan penerimaan sensorik.