Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Algorithmic Advancements in Heuristic Search for Enhanced Sudoku Puzzle Solving Across Difficulty Levels Pratama, Moch Deny; Abdillah, Rifqi; Herumurti, Darlis; Hidayati, Shintami Chusnul
Building of Informatics, Technology and Science (BITS) Vol 5 No 4 (2024): March 2024
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/bits.v5i4.4622

Abstract

Computer technology, particularly artificial intelligence, has found diverse applications in the rapidly evolving era of the industrial revolution, notably in gaming, delving into artificial intelligence and explicitly applying game-solving techniques to Sudoku puzzles. Sudoku, a popular game requiring logical precision, serves as an ideal platform for exploring algorithms such as depth-first search, breadth-first search, and heuristic search. This research identifies memory-intensive demands in breadth-first search and the potential issue of infinite traversal in depth-first search. To address these challenges, the study proposes implementing the heuristic search algorithm, which prioritizes promising paths based on estimations of proximity to the goal state made by a heuristic function. The primary objective is to enhance Sudoku puzzle-solving by comparing the performance of the heuristic search algorithm with traditional breadth-first and depth-first search methods, with a particular focus on improving efficiency and reducing memory usage, including time and steps. The results indicate that the heuristic search algorithm outperforms traditional methods, demonstrating faster completion times and reduced memory requirements, thereby contributing to the advancement of Sudoku-solving algorithms. The study evaluates their performance across different difficulty levels, utilizing data from sudoku.com and extremesudoku.info. Notably, the heuristic search algorithm emerges as a superior method, outperforming other algorithms in terms of completion steps and time efficiency. The implementation and analysis involved three types of Sudoku puzzle-solving methods, revealing that the heuristic search algorithm significantly outperforms other algorithms, optimizing its performance in solving Sudoku puzzles. The average time required to complete Sudoku puzzles from data sourced from Sudoku.com was 0.02, 0.05, and 0.61 seconds for each level, respectively. In contrast, according to extremesudoku.info, it took 0.31 seconds for the highest difficulty level. Furthermore, the average total steps needed on sudoku.com ranged from 43 to 1201 steps for each level, spanning from easy to hard. On extremesudoku.info, 509 steps were required for the highest difficulty level. These results affirm the reliability of heuristic search, consistently demonstrating encouraging outcomes and outperforming other algorithms across diverse conditions. This strategic selection facilitates a comprehensive analysis of Sudoku problem-solving algorithms, allowing for the exploration of algorithmic performance and providing a comprehensive range of Sudoku puzzles, thereby ensuring the study's robustness and validity
Water Quality Identification Using Ensemble Machine Learning and Hybrid Resampling SMOTE-ENN Algorithm Pratama, Moch Deny; Abdillah, Rifqi; Haq, Dina Zatusiva
Fountain of Informatics Journal Vol. 9 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Water is essential for all living organisms, yet only a small fraction is fresh and suitable for consumption. The limited availability of freshwater sources, worsened by pollution, overuse, and climate change, underscores the urgent need for sustainable water management. Traditional water quality identification methods are labour-intensive, slow, and costly. Water quality identification often struggles with data quality, imbalanced datasets, and model interpretability. These challenges lead to inaccuracies, especially in detecting minority classes, which is crucial for identifying pollution. This research explores machine learning (ML) techniques to address the limitations of water quality classification by integrating ensemble learning using LightGBM and hybrid Resampling using SMOTE-ENN. Ensemble learning techniques improve accuracy and robustness by aggregating the strengths of multiple models, effectively handling imbalanced data and reducing overfitting. Hybrid Resampling techniques enhance model sensitivity by generating synthetic minority-class samples and refining datasets through noise reduction. Together, these integrations provide a more reliable framework for water quality identification, enabling timely and accurate. This innovative method offers a robust solution for addressing data imbalance and overfitting, ensuring more effective detection of polluted conditions. This study highlights the importance of advanced ML techniques in improving water quality tasks and underscores LightGBM's effectiveness in handling imbalanced data post-SMOTE-ENN application. This method is known for its superior performance, achieving the highest performance evaluation metrics in water quality classification with accuracy, F1-Score, and increasing the recall value by 3% with values ​​of 94.50%, 94.76% and 93.00%, respectively. Keywords: Water Quality, Machine Learning, Imbalanced Data, LightGBM, SMOTE-ENN, Ensemble Learning, Hybrid Resampling.   Abstrak Air sangat penting bagi semua organisme hidup, namun hanya sebagian kecil yang segar dan layak untuk dikonsumsi. Terbatasnya ketersediaan sumber air bersih, yang diperburuk oleh polusi, penggunaan berlebihan, dan perubahan iklim, menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan pengelolaan air berkelanjutan. Metode identifikasi kualitas air tradisional memerlukan banyak tenaga kerja, lambat, dan mahal. Identifikasi kualitas air sering kali bermasalah dengan kualitas data, kumpulan data yang tidak seimbang, dan kemampuan interpretasi model. Tantangan-tantangan ini menyebabkan ketidakakuratan, terutama dalam mendeteksi kelompok minoritas, yang sangat penting dalam mengidentifikasi polusi. Penelitian ini mengeksplorasi teknik pembelajaran mesin (ML) untuk mengatasi keterbatasan klasifikasi kualitas air dengan mengintegrasikan pembelajaran ensembel menggunakan LightGBM dan pengambilan sampel hybrid menggunakan SMOTE-ENN. Teknik pembelajaran ensemble meningkatkan akurasi dan ketahanan dengan menggabungkan kekuatan beberapa model, menangani data yang tidak seimbang secara efektif, dan mengurangi overfitting. Teknik pengambilan sampel hibrid meningkatkan sensitivitas model dengan menghasilkan sampel kelas minoritas sintetik dan menyempurnakan kumpulan data melalui pengurangan noise. Bersama-sama, integrasi ini memberikan kerangka kerja yang lebih andal untuk identifikasi kualitas air, sehingga memungkinkan dilakukannya identifikasi secara tepat waktu dan akurat. Metode inovatif ini menawarkan solusi yang kuat untuk mengatasi ketidakseimbangan dan overfitting data, sehingga memastikan deteksi kondisi tercemar dengan lebih efektif. Studi ini menyoroti pentingnya teknik ML tingkat lanjut dalam meningkatkan tugas kualitas air dan menggarisbawahi efektivitas LightGBM dalam menangani data yang tidak seimbang pasca penerapan SMOTE-ENN. Metode ini dikenal dengan kinerjanya yang unggul, mencapai metrik evaluasi kinerja tertinggi dalam klasifikasi kualitas air dengan akurasi, F1-Score, dan meningkatkan nilai recall sebesar 3% dengan nilai masing-masing 94,50%, 94,76% dan 93,00%. Kata kunci: Kualitas Air, Pembelajaran Mesin, Data Ketidakseimbangan, LightGBM, SMOTE-ENN, Pembelajaran Ensemble, Pengambilan Sampel Hibrid.
Analisis Kinerja Sistem Pakar Diagnosis Coronavirus Disease Menggunakan Metode Certainty Factor Pratama, Moch Deny; Affandi, Luqman; Satya Dian Nugraha, Bagas
Jurnal Informatika Polinema Vol. 10 No. 2 (2024): Vol 10 No 2 (2024)
Publisher : UPT P2M State Polytechnic of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jip.v10i2.4702

Abstract

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2), atau Covid-19, merupakan penyakit virus yang sangat menular melalui kontak fisik atau sentuhan dengan benda yang telah tersentuh oleh individu terjangkit. Pandemi ini memberikan dampak besar, termasuk perubahan signifikan dalam gaya hidup sehari-hari dan pembatasan kontak sosial dengan banyak orang. Kesulitan dalam mendeteksi keberadaan penyakit ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat, memungkinkan penyebarannya menjadi sangat cepat. Terdapat kendala dengan adanya keterbatasan konsultasi dan fasilitas Rapid Test dan Swab Test yang belum merata dan harganya relatif mahal sehingga tidak semua orang mau melakukan pemeriksaan. Tujuan penelitian ini adalah membangun Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis awal terhadap penyakit virus corona menggunakan Metode Certainty Factor yang mempermudah dalam memberikan hasil diagnosis, pengetahuan, serta solusi. Certainty Factor dapat bekerja dengan ketidakpastian melalui pemrosesan data untuk mengambil kesimpulan hasil diagnosis penyakit dengan persentase perhitungan nilai kepastian. Penelitian ini berfokus pada gejala klinis Covid-19, sistem ini diharapkan dapat membantu dalam mengantisipasi penyebaran virus dengan memberikan solusi yang tepat waktu. Metode Certainty Factor dipilih karena kemampuannya mengolah data yang memiliki ketidakpastian, menjaga keakuratan hasil, dan dianggap cocok untuk implementasi sistem pakar dengan input data yang tidak pasti. Penelitian ini mengusulkan solusi yang relevan dengan data kondisi beberapa gejala komorbid, agnosmia, dan ageusia untuk melakukan identifikasi penyakit menjadi dua rule kelas yaitu Suspect dan Probable Covid-19. Berdasarkan pengujian fungsionalitas secara black box, didapatkan tingkat akurasi sebesar 100%, sementara berdasarkan pengujian validitas pakar, tingkat akurasi sebesar 100%, dan pengujian validitas perhitungan memiliki tingkat akurasi uji validitas sebesar 87.5%.