Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Characteristics of Tuna Sausage with The Addition of Yellow Pumpkin Flour as a Source of Protein and Vitamin A in COVID-19 Pandemic Amalia, Mutia Reski; Sugiyanto, Maya Kumalasari; Umar, Pepi Sugianto; Hadi, Novian Swasono
Media Gizi Indonesia Vol. 18 No. 2SP (2023): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: 1st Interna
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v18i2SP.32-36

Abstract

Enhancing immunity is crucial against COVID-19, achieved through improved nutrition, especially protein and vitamin A. Protein aids in antibody production, which is vital for infection defence. Malnourished children have weakened immunity due to inadequate antibody formation, leading to higher mortality rates. Vitamin A also bolsters immunity. This study focused on tuna sausages enriched with pumpkin flour to enhance nutritional value and visual appeal. The aim was to boost agricultural and fisheries productivity for food security during the pandemic, offering a healthy, cost-effective protein and vitamin A source from local resources. The study assessed the characteristics of these sausages through a randomized design with three formulations: 10%, 20%, and 30% pumpkin flour. Nutritional analysis was conducted using the proximate method. Results favoured the second formula, showing significant differences in taste, colour, and texture. The third formula had the highest protein content, while the second one excelled in fat and vitamin A.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting di Desa Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo Talibo, Sofyawati D.; Tumenggung, Imran; Misnati, Misnati; Amalia, Mutia Reski; Nuryani, Nuryani; Hadi, Novian Swasono
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol. 8 No. 2 (2024): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51873/jhhs.v8i2.336

Abstract

Latar belakang: Balita merupakan kelompok yang rawan mengalami masalah gizi, salah satunya stunting. Salah satu penyebab stunting adalah pola asuh ibu terhadap balitanya. Pola asuh ibu terkait dengan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu. Pengetahuan yang kurang dapat menjadikan pola asuh ibu kurang sehingga memengaruhi kejadian stunting pada balita. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan. Metode penelitian: Jenis Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu seluruh ibu yang memiliki balita stunting usia 24- 59 bulan sebanyak 96 orang. Analisis data mengunakan uji Chi Square dan Fisher Exact. Hasil: Karakteristik keluarga balita yang menggambarkan pekerjaan ayah dan ibu, pendidikan ayah dan ibu serta penghasilan kepala keluarga perbulan ditemukan bahwa 99% ayah balita bekerja. Sedangkan data pekerjaan ibu menunjukkan bahwa sebagian besar ibu balita tidak bekerja. Pendidikan ayah dan ibu balita sebagian besar memiliki pendidikan tinggi. Data jumlah penghasilan kepala keluarga perbulan menunjukkan sebagian besar di bawah UMR. Sebagian besar tingkat pengetahuan responden kurang yaitu 59 orang (61,5%), sebagian besar bersikap positif yaitu sebanyak 70 orang (72,9%), tetapi sebagian besar berperilaku kurang baik yaitu sebanyak 89 orang (92,7%), dan angka kejadian stunting yaitu 24 orang (25,0%). Analisis bivariat didapatkan bahwa ada hubungan antara penghasilan rata-rata perbulan rumah tangga dengan kejadian stunting. Ibu yang memiliki pengetahuan yang baik diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Simpulan: Pendidikan ayah dan penghasilan rata-rata per bulan keluarga menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kejadian stunting.
Pemberdayaan Unit Mahasiswa Melalui Pelatihan Pembuatan Produk dan Pendampingan Usaha Olahan Ikan Asap Sebagai Pangan Lokal Gorontalo Dewi, Ayu Bulan Febry Kurnia; Arbie, Fitriyan; Amalia, Mutia Reski; Utama, Deddy Alif; Maharani, Dyah Fitri; Ahmad, Rodiyatan Mardiyah R; Ntau, Liean A
Jurnal Abmas Negeri (JAGRI) Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jagri.v5i1.884

Abstract

Data tracer study yang dilakukan oleh Poltekkes Gorontalo pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 33,56% lulusan belum bekerja. Lulusan yang memiliki usaha sendiri masih sedikit yaitu 0,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sedikitnya minat lulusan dalam memulai wirausaha yang saat ini menjadi salah satu pekerjan menjanjikan. Permasalahan yang dihadapi oleh calon wirausahawan yaitu ide, inovasi produk, sumber daya, manajemen, permodalan, produksi, pengemasan, pemasaran, hingga perijinan. Hal ini melatarbelakangi pengembangan kewirausahaan Poltekkes pelatihan pembuatan produk dan pendampingan usaha olahan ikan asap sebagai pangan lokal Gorontalo. Tujuan: Pengembangan kewirausahaan Poltekkes dengan pemberdayaan unit mahasiswa melalui pelatihan pembuatan produk dan pendampingan usaha olahan ikan asap sebagai pangan lokal Gorontalo. Metode pelaksanaan: Perekrutan mahasiswa melalui seleksi, diskusi penyadaran kewirausahaan, pelatihan pembuatan olahan ikan, pembuatan bisnis plan dan praktek pemasaran produk. Hasil yang dicapai yaitu terpilihnya 10 orang peserta melalui seleksi, tersusunnya 4 bisnis plan produk olahan ikan asap, terlaksananya diskusi motivasi kewirausahaan dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo, adanya produk olahan ikan asap yang layak dipasarkan (Papica, Panada Tore, Sambal Roa, dan Basreng Roa), terlaksananya praktek pemasaran produk olahan ikan asap di Pojok Gizi HIMAJU, ruang Publik Gelanggang Remaja, secara digital. Selain itu peserta terfasilitasi pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) dan sertifikat halal oleh Dinas Kumperindag. Simpulan: Pengabdian kepada masyarakat ini telah memberikan motivasi kewirausahaan, mendampingi pembuatan bisnis plan produk olahan ikan asap, pemberian pelatihan pembuatan produk olahan ikan asap serta praktek pemasarannya pada mahasiswa.
Analisis Determinan Kejadian Stunting di Wilayah Pesisir Danau Limboto Amalia, Mutia Reski; Nuryani, Nuryani; Talibo, Sofyawati D.; Setiawan, Denny Indra; Alimuddin, Alimuddin
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 4, No 1 (2023): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/mjnf.4.1.65-73

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronik yang ditandai dengan tinggi badan dibawah standar menurut usia dengan indikator z score TB/U –2SD. Stunting dapat disebabkan oleh faktor langsung (pemberian makan dan infeksi) dan faktor tidak langsung (lingkungan dan sosial ekonomi). Tujuan: Untuk mengetahui faktor determinan kejadian stunting pada balita di wilayah pesisir Kota Gorontalo. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel secara accidental sampling hingga diperoleh 225 balita. Determinan kejadian stunting berupa karakteristik sosial ekonomi, sanitasi lingkungan, riwayat status kesehatan dan pemberian makan pada balita. Analisis data menggunakan uji chi square dengan nilai α = 0,05. Hasil: Studi menemukan sebanyak 49,8% balita mengalami status gizi stunting. Analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan (p value 0,05) antara penghasilan kepala keluarga, penerimaan bantuan sosial, penggunaan jamban, kualitas air, riwayat pemberian kolostrum, ASI eksklusif  dan imunisasi dasar  dengan kejadian stunting pada balita. Sementara berat lahir, panjang lahir, riwayat pengukuran status gizi dalam waktu 3 bulan terakhir yang diamati dari KMS balita, riwayat menderita sakit dalam 12 bulan terakhir berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (p value 0,05). Simpulan: Terdapat hubungan berat dan panjang lahir, riwayat sakit dan pemantauan status gizi dengan kejadian stunting.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM GERAKAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DI DESA TENGGELA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO Pomalingo, Anna; Amalia, Mutia Reski; Lasunte, Astita; Pakaya, Meyske; Daud, Shinta
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 1 (2025): Mei: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jpkm.v6i1.30505

Abstract

Status gizi akan mempengaruhi kualitas kesehatan, intelektual, dan produktivitas balita pada masa yang akan datang. Ibu dan bayi memerlukan gizi yang cukup dan berkualitas untuk menjamin status gizi dan status kesehatan (kemampuan motorik, sosial, dan kognitif), kemampuan belajar dan produktivitas balita. Kebaruan kegiatan ini karena melakukan demonstrasi pembuatan makanan bersumber bahan pangan lokal untuk pelatihan kader kesehatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan kader dalam gerakan keluarga sadar gizi. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yakni pemberian materi dengan metode ceramah (materi dari narasumber), pembagian media informasi kesehatan (leaflet dan poster) serta diskusi dua arah, dan demonstrasi pembuatan makanan bersumber bahan pangan lokal. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dari 10 peserta terdapat 4 orang (40%) yang hasil pre test sama dengan post test, dan sebanyak 6 orang (60%) yang hasil post testnya mengalami. Kesimpulannya yaitu kegiatan pelatihan ini efektif dalam meningkatkan kemahiran kader kesehatan desa dalam peningkatan pengetahuan.Kata Kunci: Intelektual; Kader kesehatan; Status gizi.
ANALISIS MUTU ORGANOLEPTIK DAN MUTU KIMIA PIA BLACKPINK DENGAN PENAMBAHAN KULIT BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) Febry K.D, Ayu Bulan; Amalia, Mutia Reski; Hadi, Novian Swasono; Setiawan, Denny Indra; Nuryani, Nuryani; R Ahmad, Rodiyatan Mardiyah
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 11, No 2 (2025): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v11i2.1463

Abstract

Pia is a traditional delicacy from Gorontalo that has been innovatively developed through the addition of red dragon fruit peel as a natural coloring agent and antioxidant source. This innovation aims to enhance the nutritional value and visual appeal of the product while utilizing dragon fruit peel waste, which is rich in anthocyanins. Objective of study was analyzed the organoleptic qualities (taste, color, aroma, and texture) and chemical composition of pia blackpink supplemented with 50 g, 60 g, 70 g, and 80 g of red dragon fruit peel. The methods of study was an experimental study employed a Completely Randomized Design (CRD) with four treatment levels and four replications. A total of 30 semi-trained panelists participated in the organoleptic evaluation. Proximate analysis was conducted to determine the content of protein, fat, carbohydrates, fiber, moisture, ash, and vitamin C. Results revealed that addition of red dragon fruit peel significantly improved organoleptic qualities, with the best results observed in the 80g treatment group (P4). The chemical composition of this variant included protein (8.12%), fat (5.20%), carbohydrates (72.58%), fiber (0.91%), moisture (13.24%), ash (0.86%), and vitamin C (225 mg/1000 g). The conclusion of the study was addition of red dragon fruit peel enhances both the sensory attributes and nutritional quality of pia, making it more appealing and beneficial to consumers. Pia adalah makanan khas Gorontalo yang dikembangkan dengan inovasi penambahan kulit buah naga merah sebagai pewarna alami sekaligus sumber antioksidan. Inovasi ini bertujuan meningkatkan nilai gizi dan daya tarik produk, sekaligus memanfaatkan limbah kulit buah naga yang kaya antosianin. Tujuan penelitian untuk menganalisis mutu organoleptik (rasa, warna, aroma, dan tekstur) serta kandungan kimia pia blackpink yang diberi tambahan kulit buah naga merah sebanyak 50 g, 60 g, 70 g, dan 80 g. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat replikasi, serta melibatkan 30 panelis agak terlatih dalam uji organoleptik. Uji kimia menggunakan analisis proksimat untuk mengetahui kadar protein, lemak, karbohidrat, serat, air, abu dan vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kulit buah naga merah secara signifikan meningkatkan mutu organoleptik, dengan hasil terbaik pada penambahan 80 g (P4). Komposisi kimia pia tersebut meliputi protein 8,12%, lemak 5,20%, karbohidrat 72,58%, serat 0,91%, air 13,24%, abu 0,86%, dan vitamin C 225 mg/1000 g. Kesimpulan menunjukkan penambahan kulit buah naga tidak hanya meningkatkan rasa dan penampilan pia, tetapi juga menjadikannya lebih bergizi dan menarik bagi konsumen.
Increasing the Knowledge and Skills of Cadres and Mothers of Toddlers in Utilizing Local Food in Pilolodaa Village Misnati, Misnati; Setiawan, Denny Indra; Amalia, Mutia Reski
Jurnal Abmas Negeri (JAGRI) Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jagri.v6i1.1105

Abstract

Stunting is a national problem that has not been solved until now. This problem requires handling that involves all health professions and health education. Pilolodaa Village is one of the loci of stunting in the Gorontalo City area. The results of PPGBM data from posyandu data from January to June 2022 show that Pilolodaa Village has 30 stunting cases (TB/U) of toddlers. Based on data from nutritionists at the Pilolodaa Health Center, there are still mothers under five who lack knowledge about stunting prevention and lack skills to use local food to make highly nutritious food. The activity aimed to improve the knowledge and skills of mothers and cadres in utilizing local food to increase family independence in preventing stunting. Counseling was given to 30 mothers of toddlers and 5 posyandu cadres. The method implemented was to provide counseling and education on stunting prevention and demonstrations of making local food-based foods using leaflet media and videos of product making as well as direct demonstrations. The results of the activity showed an increase in the knowledge of posyandu cadres and mothers under five about stunting prevention by 65% as measured from pre-post tests and an increase in the skills of posyandu cadres and mothers of toddlers in processing local food-based food by 100%. As a result of the Community Service activities conducted in Pilolodaa Village, West Kota District, Gorontalo City, the knowledge of cadres and mothers of toddlers about stunting increased by 65%.