Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

TINJAUAN POLA ASUH IBU DAN STUNTING PADA ANAK UMUR 12-36 BULAN DI DESA TOLUTU KECAMATAN TOMINI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Hadi, Novian Swasono; Sapii, Prahmanawati
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 4, No 2 (2018): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.783 KB)

Abstract

ABSTRACT According to the Basic Health Research in Indonesia in 2013, national prevalence of stunting in 2013 was 37.2 percent (18.0 percent severely stunting and 19.2 percent stunting) which meant an increase compared to 2010 (35.6%) and 2007 (36.8%). In 2013, the prevalence of severely stunting showed a decline, from 18.8 percent in 2007 and 18.5 percent in 2010. Meanwhile, the stunting prevalence increased from 18.0 percent in 2007 to 19.2 percent in 2013 (Ministry of Health, 2013). Research objectives: To find out the description of mother and stunting parenting children aged 12-36 months in Tolutu Village, Tomini District, South BolaangMongondow Regency. The study design used a descriptive observational study design. This approach is intended to describe parenting and stunting. The results showed that a number of 12 children (80%) did not exclusive breastfed, 7 children (46.6%) consumed mostlyrice, fish and vegetables,8 children (53.3%) had eating frequency 1-3 times per day plus snacks, and 8 children (53.3%) consumed ½ portion size. The results showed eight children (53.5%) were in the non-stunting category and 7 children (46.6%) in the stunting category. Keywords: Parenting, Stunting ABSTRAK Hasil Riset Kesehatan Dasar di Indonesia tahun 2013 menunjukkan prevalensi pendek secara nasional tahun 2013 adalah 37,2 persen, yang berarti terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Prevalensi pendek sebesar 37,2 persen terdiri dari 18,0 persen sangat pendek dan 19,2 persen pendek. Pada tahun 2013 prevalensi sangat pendek menunjukkan penurunan, dari 18,8 persen tahun 2007 dan 18,5 persen tahun 2010. Prevalensi pendek meningkat dari 18,0 persen pada tahun 2007 menjadi 19,2 persen pada tahun 2013 (Kemenkes, 2013).Tujuan penelitianMengetahui gambaran tentang pola asuh ibu dan stunting anak usia 12-36 bulan di Desa Tolutu Kecamatan Tomini Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.Desain penelitianmenggunakan desain studi observational deskriptif dengan melakukan pendekatan. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menggambarkan pola asuh dan stunting.Hasildidapatkan bahwa sejumlah 12 anak (80%) tidak berikan ASI Ekslusif, jenis makanan yang dikonsumsi sebagian besar mengkonsumsi nasi, ikan dan sayur yakni sebanyak 7 anak (46.6%), frekuensi makan anak sebagian besar 1 ? 3 kali ditambah selingan yakni sebanyak 8 anak (53.3%) dan jumlah makanan yang dikonsumsi anak dalam sehari sebagian besar mengkonsumsi ½ piring yakni sebanyak 8 anak (53.3%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bahwa terdapat 8 balita (53.5%) dalam kategori tidak stunting dan 7 balita (46.6%) dalam kategori stunting. Kata Kunci : Pola Asuh, Stunting
PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP KOLESTEROL TOTAL PADA PENDERITA HIPERLIPIDEMIA DI RSUD DR. MM. DUNDA LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Hadi, Novian Swasono
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 2, No 2 (2016): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT TERHADAP KOLESTEROL TOTAL PADA PENDERITA HIPERLIPIDEMIA DI RSUD DR. MM. DUNDA LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO
PERBEDAAN AKTIVITAS FISIK PADA ANAK OBESITAS DAN TIDAK OBESITAS DI SEKOLAH AL-ISLAH KOTA GORONTALO Arbie, Fitri Yani; Labatjo, Rahma; Hadi, Novian Swasono
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 4, No 1 (2018): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.976 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Obesity at children may impact health negatively for instance coronary heart disease and hypertension. Number of obesity suffering at children keeps increasing as change of eating pattern and life style. Less physical activity can influence weight. Data of Riskesdas in 2010 shows that prevalence of obesity at babies in Gorontalo Province is 7,8%. Objective: it aims to investigate risk factor of physical activity on obesity at children of TK Al-Islah of Gorontalo City in 2017. Research Methodology: research design applies case control. Research samples are 50 children of pre-school. The research samples are divided into 25 children with normal nutritional status and 25 children with obesity nutritional status. Nutritional status is determined by calculation of z-score of IMT/U. Variable of physical activity is determined based on calculation of questionnaire result that is adapted from Baecke?s research. The research is conducted in TK Al-Islah, Kota Tengah, Gorontalo City. It is conducted from July to August 2017. Research finding: Physical activity at students of TK Al-Ishlah, Gorontalo City, physical activity category is good for 56,0%, less good physical activity is 44,0%. Good physical activity and not obesity is 80,0% while good physical activity and obesity is 32,0%. Less good physical activity and not obesity is 20,0% while less good physical activity and obesity is 68,0%. There is correlation of physical activity with students? nutritional status (IMT/U) at TK Al-Islah in 2017. Keywords: physical activity, obesity, school-aged children ABSTRAK Latar Belakang: Obesitas pada anak dapat berdampak negative bagi kesehatan. Contohnya penyakit jantung koroner dan hipertensi. Jumlah penderita obesitas pada anak semakin meningkat seiring perubahan pola makan dan gaya hidup. Gaya hidup yang kurang aktivitas fisik dapat mempengaruhi berat badan. Data dari Riskesdas 2010 menyatakan bahwa prevalensi obesitas pada balita di provinsi Gorontalo mencapai 7,8%. Tujuan: Diketahuinya faktor risiko aktivitas fisik terhadap obesitas pada anak di TK Al-Islah Kota Gorontalo tahun 2017. Metodologi Penelitian: Desain penelitian menggunakan case control. Sebanyak 50 anak pra sekolah dijadikan sampel penelitian. Sampel penelitian dibagi menjadi 25 anak dengan status gizi normal dan 25 anak berstatus gizi obesitas. Status gizi ditentukan berdasarkan perhitungan z-score IMT/U. Variabel aktivitas fisik ditentukan berdasarkan perhitungan dari hasil kuesioner yang diadaptasi dari penelitian Baecke. Penelitian bertempat di TK Al Islah Kota Tengah Kota Gorontalo. Penelitian dilakukan selama bulan Juli sampai dengan Agustus 2017. Hasil Penelitian: Aktivitas fisik pada siswa TK Al-Islah Kota Gorontalo, kategori aktivitas fisik baik 56,0% kategori aktivitas fisik kurang baik 44,0%. Aktivitas fisik baik dan tidak obesitas 80,0% aktivitas fisik baik dan obesitas 32,0%. Aktivitas fisik kurang baik dan tidak obesitas 20,0% dan aktivitas fisik kurang baik dan obesitas 68,0%. Ada hubungan aktivitas fisik dengan status gizi (IMT/U) siswa di TK Al-Islah tahun 2017. Kata Kunci: aktivitas fisik, obesitas, anak sekolah
KORELASI GLUKOSA DARAH PUASA DENGAN KOMPOSISI TUBUH PADA SUBJEK WANITA DENGAN KELEBIHAN BERAT BADAN DAN OBESITAS Sugiyanto, Maya Kumalasari; Nawai, Fatmayanti; Hadi, Novian Swasono; Setiawan, Denny Indra
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol. 8 No. 1 (2024): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51873/jhhs.v8i1.283

Abstract

Latar Belakang: Metabolisme tidak normal dikaitkan dengan perubahan komposisi tubuh, yaitu massa otot rangka kombinasikan dengan lemak tubuh, yang membantu beban metabolisme ganda dan meningkatkan risiko mengembangkan penyakit tidak menular. Tujuan: Menganalisis korelasi glukosa darah puasa dengan komposisi tubuh pada subjek wanita dengan kelebihan berat badan dan obesitas Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre eksperimen, dilaksanakan pada bulan Maret- Mei tahun 2024 di Poltekkes Kemenkes Gorontalo. Teknik pengumpulan data dengan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa vena dan pengukuran komposisi tubuh tanpa ada intervensi. Analisis data menggunakan uji korelasi pearson dan spearman. Hasil: Tidak ada korelasi glukosa darah puasa dengan lemak total dan massa otot, namun ada korelasi glukosa darah puasa dengan lingkar perut, lemak perut, dan IMT pada subjek wanita dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Simpulan: Lemak perut mempunyai tingkat korelasi sangat rendah terhadap kadar gula darah (0,315), lingkar perut mempunyai tingkat korelasi cukup kuat terhadap gula darah (0,499), IMT mempunyai tingkat korelasi rendah (0,391).
Nutritional Value of Mackerel Fish Flour (Rastrelliger Sp.) Wet Noodles Fortified with Vegetable Flour Febry, Ayu Bulan; Ntau, Liean A; Bami, Mahyudin; Hadi, Novian Swasono
Media Gizi Indonesia Vol. 18 No. 2SP (2023): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: 1st Interna
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v18i2SP.19-26

Abstract

Wet noodles available on the market are often lacking in adequate nutrition, with higher carbohydrates, lower protein, and fewer vitamins. Thus, develop a healthy, economical, and nutritious wet noodles using local ingredients is needed. The study aimed to investigate the enhancement of nutritional value in wet noodles by fortifying them with vegetable flour and mackerel flour. The study useda true experimental design with a posttest-only control group. The design used a complete randomized design consisting of three treatments and four replications. The three treatments were as follows: F0 (wet noodles with fish flour increased by 10 grams of vegetable flour); F1 (wet noodles with fish flour increased by 15 grams of vegetable flour);and F2 (wet noodles with fish flour increased by 20 grams of vegetable flour). The researchers analyzed the nutritional composition of the noodles, focusing on carbohydrates, proteins, fats, and iron. The findings of the study showed that the carbohydrate content in the three treatments of wet noodles with increased vegetable flour ranged from 14.3% to 16.7%. The protein content in the treatments ranged from 8.61% to 9.22%. The fat content varied from 2.62% to 2.9%. Moreover, the iron content in the treatment of wet noodles with increased vegetable flour ranged from 22.08 mg/kg to 25.76 mg/kg. The result of the ANOVA statistical test showed that there was a significant difference in the addition of vegetable flour to the iron content of mackerel meal wet noodles.
Characteristics of Tuna Sausage with The Addition of Yellow Pumpkin Flour as a Source of Protein and Vitamin A in COVID-19 Pandemic Amalia, Mutia Reski; Sugiyanto, Maya Kumalasari; Umar, Pepi Sugianto; Hadi, Novian Swasono
Media Gizi Indonesia Vol. 18 No. 2SP (2023): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: 1st Interna
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v18i2SP.32-36

Abstract

Enhancing immunity is crucial against COVID-19, achieved through improved nutrition, especially protein and vitamin A. Protein aids in antibody production, which is vital for infection defence. Malnourished children have weakened immunity due to inadequate antibody formation, leading to higher mortality rates. Vitamin A also bolsters immunity. This study focused on tuna sausages enriched with pumpkin flour to enhance nutritional value and visual appeal. The aim was to boost agricultural and fisheries productivity for food security during the pandemic, offering a healthy, cost-effective protein and vitamin A source from local resources. The study assessed the characteristics of these sausages through a randomized design with three formulations: 10%, 20%, and 30% pumpkin flour. Nutritional analysis was conducted using the proximate method. Results favoured the second formula, showing significant differences in taste, colour, and texture. The third formula had the highest protein content, while the second one excelled in fat and vitamin A.
The effect of rosella tea on weight loss among overweight women in Yogyakarta, Indonesia: An interventional pilot study Mayasari, Noor Rohmah; Aline, Sabrina; Hadi, Novian Swasono
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 12, No 2 (2024): June
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgi.12.2.53-59

Abstract

Background: Rosella tea is an anthocyanin-rich herbal remedy known to have an anti-obesity effect. Overweight women are expected to lose weight by consuming herbal tea without improving their lifestyles.Objectives: This pilot study evaluated the effects of rosella tea on reducing body weight among overweight women without improving their lifestyle.Materials and Methods: A quasi-experimental design pre-post intervention was used in this study. Twenty-three overweight women aged 30-60 years were involved. The control and treatment groups consisted of twelve and eleven respondents, respectively. The treatment group consumed ± 250 ml rosella tea twice a day for 14 days. During the study, both groups were instructed to not change their lifestyles. Paired t-test and independent t-test were performed to test the effect of rosella tea consumption within and between groups, respectively.Results: After 14 days of consumption of rosella tea, the body weight was decreased by - 0.15 ± 0.24 kg (from 63.5 ± 10.35 kg to 63.35 ± 10.33 kg) for the treatment group and - 0.21 ± 0.25 (from 64.65 ± 9.54 kg to 65.65 ± 9.99 kg) for the control group but the difference did not reach significant levels (p>0.05). In both groups, dietary intake (e.g., calorie, carbohydrate, protein, and fat) and sedentary behaviour in the initial study were not different compared to at the end of the study, except for the lesser extent of dietary fibre in the control group.Conclusion: Administration of rosella tea for 14 days did not induce weight loss in overweight women without any lifestyle improvement (increase dietary fibre). 
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting di Desa Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo Talibo, Sofyawati D.; Tumenggung, Imran; Misnati, Misnati; Amalia, Mutia Reski; Nuryani, Nuryani; Hadi, Novian Swasono
Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan) Vol. 8 No. 2 (2024): Journal of Holistic and Health Sciences (Jurnal Ilmu Holistik dan Kesehatan)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51873/jhhs.v8i2.336

Abstract

Latar belakang: Balita merupakan kelompok yang rawan mengalami masalah gizi, salah satunya stunting. Salah satu penyebab stunting adalah pola asuh ibu terhadap balitanya. Pola asuh ibu terkait dengan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu. Pengetahuan yang kurang dapat menjadikan pola asuh ibu kurang sehingga memengaruhi kejadian stunting pada balita. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan. Metode penelitian: Jenis Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu seluruh ibu yang memiliki balita stunting usia 24- 59 bulan sebanyak 96 orang. Analisis data mengunakan uji Chi Square dan Fisher Exact. Hasil: Karakteristik keluarga balita yang menggambarkan pekerjaan ayah dan ibu, pendidikan ayah dan ibu serta penghasilan kepala keluarga perbulan ditemukan bahwa 99% ayah balita bekerja. Sedangkan data pekerjaan ibu menunjukkan bahwa sebagian besar ibu balita tidak bekerja. Pendidikan ayah dan ibu balita sebagian besar memiliki pendidikan tinggi. Data jumlah penghasilan kepala keluarga perbulan menunjukkan sebagian besar di bawah UMR. Sebagian besar tingkat pengetahuan responden kurang yaitu 59 orang (61,5%), sebagian besar bersikap positif yaitu sebanyak 70 orang (72,9%), tetapi sebagian besar berperilaku kurang baik yaitu sebanyak 89 orang (92,7%), dan angka kejadian stunting yaitu 24 orang (25,0%). Analisis bivariat didapatkan bahwa ada hubungan antara penghasilan rata-rata perbulan rumah tangga dengan kejadian stunting. Ibu yang memiliki pengetahuan yang baik diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. Simpulan: Pendidikan ayah dan penghasilan rata-rata per bulan keluarga menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kejadian stunting.
ANALISIS FAKTOR DETERMINAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS PILOLODAA KOTA GORONTALO napu, arifasno; Dewi, Ayu Bulan Febry Kurnia; Hadi, Novian Swasono
Darussalam Nutrition Journal Vol. 8 No. 2 (2024): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v8i2.11975

Abstract

Latar belakang: Stunting adalah kondisi gizi kurang dengan indikator TB/U yang mengindikasikan masalah gizi bersifat kronis. Hasil wawancara yang dilakukan dengan petugas gizi dari Puskesmas Pilolodaa diperoleh data bahwa penyebab stunting di wilayah tersebut disebabkan pemberian makan dan ASI eksklusif yang kurang tepat. Hal ini terkait dengan pendidikan ibu dan sosial ekonomi keluarga. Namun, saat ini hubungan pola pemberian makan dan ASI eksklusif terhadap kejadian stunting pada balita di Kelurahan Pilolodaa  masih belum diteliti.  Tujuan: Penelitian bertujuan menganalisis hubungan faktor determinan stunting yakni karakteristik ibu (usia, pendidikan, dan pekerjaan), penghasilan keluarga, pola pemberian makanan, dan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting di Kelurahan Pilolodaa. Metode: Metode yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross-sectional dengan teknik total sampling sejumlah 43 responden.. Penelitian dilakukan di Kelurahan Pilolodaa yang dilakukan  pada 26 Juni  hingga 7 Juli 2023. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan balita diukur tinggi badan  menggunakan microtoise yang dikonversikan ke dalam nilai terstandar (z-score). Data dianalisa menggunakan uji Spearmen’s Rho dengan signifikansi α=0,05. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan faktor determinan stunting balita yaitu karakteristik ibu (usia, pendidikan, dan pekerjaan) tidak signifikan p>0.05 terhadap kejadian stunting. Namun faktor pola pemberian makanan, pemberian ASI eksklusif, dan penghasilan keluarga menjadi determinan yang signifikan p<0.05 terhadap kejadian stunting. Simpulan: Terdapat hubungan pola pemberian makanan, pemberian ASI eksklusif, dan penghasilan keluarga terhadap kejadian stunting pada balita di kelurahan Pilolodaa Kota Gorontalo, sedangkan untuk karakteristik ibu (usia, pendidikan, status pekerjaan) tidak ada hubungan.
ANALISIS MUTU ORGANOLEPTIK DAN MUTU KIMIA PIA BLACKPINK DENGAN PENAMBAHAN KULIT BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) Febry K.D, Ayu Bulan; Amalia, Mutia Reski; Hadi, Novian Swasono; Setiawan, Denny Indra; Nuryani, Nuryani; R Ahmad, Rodiyatan Mardiyah
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 11, No 2 (2025): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v11i2.1463

Abstract

Pia is a traditional delicacy from Gorontalo that has been innovatively developed through the addition of red dragon fruit peel as a natural coloring agent and antioxidant source. This innovation aims to enhance the nutritional value and visual appeal of the product while utilizing dragon fruit peel waste, which is rich in anthocyanins. Objective of study was analyzed the organoleptic qualities (taste, color, aroma, and texture) and chemical composition of pia blackpink supplemented with 50 g, 60 g, 70 g, and 80 g of red dragon fruit peel. The methods of study was an experimental study employed a Completely Randomized Design (CRD) with four treatment levels and four replications. A total of 30 semi-trained panelists participated in the organoleptic evaluation. Proximate analysis was conducted to determine the content of protein, fat, carbohydrates, fiber, moisture, ash, and vitamin C. Results revealed that addition of red dragon fruit peel significantly improved organoleptic qualities, with the best results observed in the 80g treatment group (P4). The chemical composition of this variant included protein (8.12%), fat (5.20%), carbohydrates (72.58%), fiber (0.91%), moisture (13.24%), ash (0.86%), and vitamin C (225 mg/1000 g). The conclusion of the study was addition of red dragon fruit peel enhances both the sensory attributes and nutritional quality of pia, making it more appealing and beneficial to consumers. Pia adalah makanan khas Gorontalo yang dikembangkan dengan inovasi penambahan kulit buah naga merah sebagai pewarna alami sekaligus sumber antioksidan. Inovasi ini bertujuan meningkatkan nilai gizi dan daya tarik produk, sekaligus memanfaatkan limbah kulit buah naga yang kaya antosianin. Tujuan penelitian untuk menganalisis mutu organoleptik (rasa, warna, aroma, dan tekstur) serta kandungan kimia pia blackpink yang diberi tambahan kulit buah naga merah sebanyak 50 g, 60 g, 70 g, dan 80 g. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat replikasi, serta melibatkan 30 panelis agak terlatih dalam uji organoleptik. Uji kimia menggunakan analisis proksimat untuk mengetahui kadar protein, lemak, karbohidrat, serat, air, abu dan vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kulit buah naga merah secara signifikan meningkatkan mutu organoleptik, dengan hasil terbaik pada penambahan 80 g (P4). Komposisi kimia pia tersebut meliputi protein 8,12%, lemak 5,20%, karbohidrat 72,58%, serat 0,91%, air 13,24%, abu 0,86%, dan vitamin C 225 mg/1000 g. Kesimpulan menunjukkan penambahan kulit buah naga tidak hanya meningkatkan rasa dan penampilan pia, tetapi juga menjadikannya lebih bergizi dan menarik bagi konsumen.