Integrasi alat digital yang semakin berkembang dalam pendidikan telah berdampak besar pada keterampilan menulis akademik siswa yang kemudian menyoroti perlunya untuk melakukan peninjauan komprehensif terhadap efeknya. Meskipun studi-studi sebelumnya telah mengeksplorasi manfaat umum dari sumber daya digital, hanya sedikit yang secara sistematis mengevaluasi pengaruhnya terhadap keterampilan menulis dalam konteks akademik. Tinjauan literatur ini mengatasi kesenjangan tersebut, dengan mensintesis penelitian dari tahun 2019 hingga 2024 untuk menilai bagaimana alat digital, seperti pemeriksa tata bahasa, pengelola kutipan, detektor plagiarisme, dan platform kolaboratif, mengembangkan keterampilan menulis, keterlibatan akademik, dan hasil belajar siswa. Tinjauan ini menggunakan analisis sistematis untuk studi empiris dan penelitian kualitatif, dengan fokus pada bagaimana alat-alat ini mempengaruhi kejelasan, kepatuhan terhadap standar, dan argumentasi yang terstruktur dalam penulisan akademik siswa. Temuan menunjukkan bahwa alat digital secara signifikan meningkatkan keterampilan menulis teknis siswa dari berbagai latar belakang. Selain itu, asisten menulis berbasis AI muncul sebagai aset vital untuk mengurangi kesalahan tata bahasa dan memperkaya kosakata. Namun, tinjauan ini mengidentifikasi potensi kelemahan, termasuk ketergantungan siswa pada bantuan digital yang dapat menghambat perkembangan keterampilan analitis dan kreativitas. Tinjauan ini merekomendasikan pendekatan seimbang yang menggabungkan pengembangan keterampilan dasar dengan penggunaan teknologi digital yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, lembaga pendidikan berperan penting dalam menyediakan pelatihan literasi digital dan pedoman etika untuk mendukung pemikiran kritis dan integritas akademik. Temuan ini juga menawarkan wawasan bagi pendidik, pembuat kebijakan, dan peneliti untuk mendorong literasi digital dan keterampilan menulis dalam lanskap pendidikan modern.