Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kenakalan Remaja di Masa Pandemi Covid-19: Perilaku Menyimpang Balap Liar di Kalangan Remaja Kecamatan Sipis-Pis, Serdang Bedagai Nurleli Paujiah; Nur’ani Ramadhani; Muhtadiah Hasibuan; Paisal Ipanda Ritonga; Dika Sahputra
Abdi Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): Juli
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.933 KB) | DOI: 10.61253/abdicendekia.v1i2.46

Abstract

Artikel ini ditulis berdasarkan penelitian penulis mengenai faktor-faktor yang mendorong balap liar pada remaja di Sipis-pis Kabupaten Serdang Bedagai. Teori yang membantu menganalisis temuan ini ialah teori struktural fungsional yang dikemukakan oleh Talcon Parsons. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling, jumlah informan 4 pemuda yang terlibat balap liar tersebut, data yang diperoleh, yaitu melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara yang dilakukan, yaitu wawancara mendalam, dan observasi yang dilakukan yaitu observasi non partisipan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong balap liar pada remaja di Sipis-pis Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang terlibat dalam balap liar di Kabupaten Serdang Bedagai dengan sejumlah 30 remaja yang terlibat balap liar, yaitu jenis analisis faktor yang berdasarkan teori atau konsep penelitian sebelumnya. Hasil analisis membuktikan bahwa ada 5 faktor yang memicu terjadinya balap liar di kalangan remaja, yang terdiri dari faktor keluarga, faktor lingkungan sosial, faktor tingkat pendidikan, faktor kejiwaan, dan faktor perhatian orang tua. Kelima faktor terbentuk mampu menjelaskan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain.
Implementasi Prinsip Qaulan Sadidan dan Qaulan Ma'rufan dalam Komunikasi Pembangunan di Pedesaan Sumatera Utara Muhtadiah Hasibuan; Rudi Salam; Muhammad Ihsan; Muhammad Yazid; Zainun
As-Syar i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga  Vol. 7 No. 2 (2025): As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/as.v7i2.6782

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi prinsip komunikasi Islam, yaitu Qaulan Sadidan (perkataan yang benar) dan Qaulan Ma’rufan (perkataan yang baik), dalam mendukung program pembangunan di pedesaan Sumatera Utara. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif melalui studi literatur yang mengacu pada teks Al-Qur’an, hadis, dan berbagai kajian terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Qaulan Sadidan diterapkan melalui kejujuran dan transparansi dalam penyampaian informasi, penyelesaian konflik secara terbuka, serta upaya mencegah penyebaran informasi palsu. Sementara itu, Qaulan Ma’rufan diwujudkan dalam bentuk komunikasi yang santun dan konstruktif, yang efektif meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan sekaligus meminimalkan konflik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan kedua prinsip tersebut mendukung keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan, menciptakan komunikasi yang harmonis, serta membangun kepercayaan antara pelaksana program dan masyarakat. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya mengintegrasikan prinsip-prinsip komunikasi Islam ke dalam strategi pembangunan untuk mendorong perubahan sosial yang positif dan memberdayakan masyarakat sebagai subjek pembangunan.
Representasi Budaya Islam Kontemporer dalam Kajian Dhuha: Perspektif Semiotika Muhtadiah Hasibuan; Sulaiman RM; Fakhrur Rozi
As-Syar i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga  Vol. 7 No. 3 (2025): As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga
Publisher : Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/as.v7i3.7019

Abstract

 This study aims to analyze the representation of contemporary Islamic culture in the Dhuha program aired on the AW Sumut Channel YouTube, using Roland Barthes' semiotic analysis, which allows the researcher to interpret the symbols and signs used in the program. The findings reveal that Dhuha presents Islamic culture by combining traditional and contemporary symbols, such as the use of colors, clothing, and words in the sermons that are relevant to current social dynamics. Further discussion uncovers that the program not only conveys religious messages but also plays a role in shaping Islamic cultural identity in the digital era, by adjusting visual and narrative elements to attract an audience from diverse backgrounds. In conclusion, the representation of Islamic culture in Dhuha Online reflects the adaptation and modernization of Islamic preaching, which continues to uphold religious values while being tailored to the development of technology and the needs of modern society.