Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Effect of Pictorial Health Warnings on Fear and Intensity Smoking Cessation Lasari, Hadrianti H.D.; Pandji Winata Nurikhwan; Maulina, Dessy; Fakhriadi, Rudi; Ahsan, Abdillah; Medyna, Ikrima; Astuti, Verinda Ghea Ayu; Firani, Dewi
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 12 No. SI2 (2024): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Educat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V12.ISI2.2024.155-162

Abstract

Background: World Health Organization (2020) states that the number of smokers aged 15 years and over in the world is 991 million people. The highest number of smokers in ASEAN is in Indonesia (46.16%). Riskesdas South Kalimantan (2018) states that the prevalence of smokers in South Kalimantan is 24.42%. The highest prevalence of smoking in South Kalimantan Province in 2018 with a frequency of every day was in Kotabaru Regency at 27.37%, Hulu Sungai Tengah at 22.03%, and Banjar Regency at 20.88%. Aims: Explain and analyze the effect of pictorial health warnings on cigarette packaging on fear and intensity of smoking cessation in Kotabaru, Hulu Sungai Tengah, and Banjar districts. Method: The study used a cross-sectional design. Accidental sampling was used with a sample of 164 Kotabaru districts, 112 Hulu Sungai Tengah samples, and 224 Banjar samples. The research instrument was a modified questionnaire from WHO STEPwise and previous research which were then tested for validity and reliability. Data analysis was univariate and bivariate analysis using linear regression analysis. Results: There was a relationship between pictorial health warnings on cigarette packaging with fear (p-value = 0.0001, r = 0.731) and smoking cessation intensity (p-value = 0.0001, r = 0.771). There is a positive influence between pictorial health warnings on cigarette packaging on fear by 53.4% and smoking cessation intensity by 59.4%. Conclusion: There is an influence between pictorial health warnings on cigarette packaging on fear and smoking cessation intensity in Kotabaru, Hulu Sungai Tengah, and Banjar districts.
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KONSUMSI JUNK FOOD PADA REMAJA Tazkiah, Misna; Fakhriadi, Rudi; Rosadi, Dian; Lasari, Hadrianti H.D.; Cahyani, Lenny Indah; Rifaldi, Rifaldi; Nyssa, Talitha Nuzul
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 8, No 3 (2024): JULI: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMUNIT
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v8i3.24180

Abstract

Junk food adalah makanan yang mengandung tinggi kalori. Tidak hanya mengandung lemak dan gula, tetapi juga memiliki kandungan zat tidak baik bagi kesehatan. Konsumsi makanan berlemak provinsi Kalimantan Selatan melebihi indikator nasional kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak. Kebaruan dalam penelitian karena menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuensi konsumsi junk food pada remaja. Tujuan penelitian menganalisis hubungan antara niat, sikap, norma subjektif, dan kontrol diri dengan frekuensi junk food pada masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan. Metode penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik pendekatan cross sectional.  Populasi dari penelitian ini adalah seluruh remaja yang tinggal di Provinsi Kalimantan Selatan selama ≥ 1 tahun. Sampel dalam penelitian ini diambil sebagian dari remaja yang tinggal di Provinsi Kalimantan Selatan selama ≥1 tahun sebanyak 93 orang. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji fisher exact (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa  tidak ada hubungan antara niat dengan perilaku konsumsi junkfood  (P-value=0,059), ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku konsumsi junkfood (P-value=0,009), ada hubungan anatara norma subjektif dengan perilaku konsumsi junkfood (P-value=0,041),  tidak ada hubungan antara kontrol perilaku dengan perilaku konsumsi junkfood. (P-value=0,353). Kesimpulan bahwa faktor sikap dan norma subjektif sangat berpengaruh dengan frekuensi remaja dalam mengkonsumsi junk food.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Aktivitas Fisik Pada Remaja di Kota Banjarbaru Tahun 2021 Sujarwati, Annisa; Agustina, Emelia; Azmiyannoor, Muhammad; Rosadi, Dian; Fakhriyadi, Rudi; Fadillah, Noor Ahda; Lasari, Hadrianti H.D.; Nisa, Mufatihatul Aziza
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan Vol. 3, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data Riskesdas 2013-2018 menunjukkan peningkatan aktivitas fisik yang kurang pada penduduk usia ≥10 tahun di Indonesia. Kurangnya aktivitas fisik dapat disebabkan dari berbagai hal. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kurangnya aktfitas fisik pada remaja 10-24 tahun di Kota Banjarbaru melalui pendekatan teori perilaku Lawrence Green. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasinya adalah seluruh remaja usia 10-24 tahun di Kota Banjarbaru. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dengan jumlah sampel 80 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan dinyatakan valid. Variabel bebas yang diteliti adalah jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, ketersediaan sarana aktivitas fisik, dan dukungan sosial. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku aktivitas fisik. Penelitian dilakukan September-November 2021. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis menggunakan uji bivariat. Hasil uji Fisher’s exact test didapati hubungan bermakna antara jenis kelamin (nilai P=0,001; PR=21,3) dan pengetahuan (nilai P=0,001; PR=10,2) terhadap perilaku aktivitas fisik. Sebaliknya, tidak terdapat hubungan bermakna antara pendidikan terakhir (nilai P=0,679), ketersediaan sarana aktivitas fisik (nilai P=0,408) dan dukungan sosial (nilai P=0,679) dengan perilaku aktivitas fisik. Disimpulkan bahwa perilaku aktifitas fisik dapat dipengaruhi dari faktor yang menjadi dasar motivasi seseorang melakukan sesuatu berupa pengetahuan dibandingkan faktor lainnya.
ASSISTANCE IN CREATING A NUTRITION STATUS DASHBOARD FOR DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Lasari, Hadrianti H.D.; Sahamuddin, Sahamuddin; Nurikhwan, Pandji Winata; Juwita Hasri, Amalia; Firani, Dewi
HEARTY Vol 13 No 2 (2025): APRIL
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i2.15580

Abstract

Indonesia continues to face nutritional problems that impact the lost generation. The prevalence of stunting, based on data from the Provincial Health Office of South Kalimantan, has decreased from 34.13% (2021) to 31.12% (2022). Similarly, the prevalence of underweight has also decreased from 24.3% (2021) to 22.1% (2022). If nutrition status data is not presented in real-time, it will result in slow handling of nutrition cases. Therefore, the community service team offered assistance in creating a nutrition status dashboard using Google Studio. The target audience for this activity was the staff and nutrition program managers at the Provincial Health Office of South Kalimantan. The community service method used was training and evaluation through pre and post-tests related to the assistance in creating the nutrition status dashboard. The results of both pre-test and post-test scores of the respondents did not follow a normal distribution due to the p-value being less than 0.05. Consequently, the Wilcoxon test was used, which showed a significant difference between the respondents' knowledge before and after receiving the material on creating a nutrition status dashboard at the Provincial Health Office of South Kalimantan.
Perspektif Logika Ekologi Generasi Z Sebagai Upaya Harm Reduction Lingkungan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045 Sonda, Septia Widyana; Inaya, Arneta Meihua; Agnesia, Cindy; Renald, Adam Fathir; Lasari, Hadrianti H.D.
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.15945

Abstract

Pemerintah Indonesia saat ini memiliki misi untuk mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang. Diketahui bahwa generasi yang akan mendominasi penduduk Indonesia pada tahun tersebut adalah generasi Z yang memiliki pengetahuan dan minat yang besar dalam mengatasi berbagai isu, termasuk isu lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran perspektif logika ekologi generasi Z berdasarkan aspek antroposentrisme, biosentrisme, dan ekosentrisme. Penelitian ini menggunakan mixed method research dengan desain convergent parallel yang dilaksanakan di SMAN 6 Banjarmasin. Sampel penelitian kuantitatif sebanyak 100 orang dan kualitatif sebanyak 3 orang. Teknik analisis data meliputi, reduksi data, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan serta analisis data kualitatif. Dari analisis yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pada aspek ekosentrisme dan antroposentrisme cenderung masuk kategori negatif untuk prospek upaya harm reduction lingkungan. Sehingga prospek upaya pemeliharaan lingkungan menuju Indonesia Emas 2045 masih perlu ditekankan, khususnya pada keterlibatan generasi Z dalam membuat atau mengkampanyekan teknologi tepat guna untuk mencapai kesehatan lingkungan.