Hakam, Muhammad Haris
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MELACAK PEMIKIRAN KRITIS MUHAMMAD HAMIDULLAH: ANTARA ORIENTALISME DAN PENAFSIR QUR'AN-HADIS Nurhaidah, Siti Nuri; Rahman; Hakam, Muhammad Haris; Karim, Abdul; Suhaimi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jimrf.v13i2.12032

Abstract

This article examines Muhammad Hamidullah’s critical approach to the Quran and hadith, highlighting his significant contributions to Islamic scholarship. This literature-based study utilizes primary sources authored by Hamidullah, such as “Muhammad: The Prophet of Islam,” “A History of Muslim Philosophy,” “The Quran: A Critical Translation,” and “The Prophet’s Last Sermon,” complemented by secondary sources that contextualize his thoughts. Employing a juridical sociological approach, the research analyzes Hamidullah’s method of integrating critical and analytical perspectives within an Islamic framework. The findings reveal that Hamidullah’s work successfully bridges the intellectual gap between Western and Muslim scholarship through his application of critical historical methods. His contributions underscore the potential for a nuanced understanding of Islamic texts that respects both scholarly rigor and religious identity
Peran Strategis Dakwah MUI DKI Jakarta dalam Pengembangan Masyarakat Islam Nurhaidah, Siti Nuri; Hakam, Muhammad Haris; Yahya, Muhammad Ridwan; Umar, Usman; Kholid, Hidayat
Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa Vol 8, No 1 (2025): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v8i1.17307

Abstract

This study analyzes the role of da'wah (Islamic outreach) of the Indonesian Ulema Council (MUI) of Jakarta under the leadership of K.H. Faiz Syukron Makmun. The study focuses on the strategic transformation undertaken, particularly related to efforts to revitalize da'wah to make it more relevant and adaptive. Using a qualitative case study method, data was collected through literature review, web news analysis, and observation. The results show a significant shift from conventional da'wah to a collaborative, inclusive model utilizing digital technology. This innovation has succeeded in increasing public participation and strengthening the MUI's image as a dynamic institution. Despite facing challenges such as liberalism, radicalism, and digital dynamics, the new leadership has demonstrated initial success in establishing the MUI as a credible reference. This study concludes that the da'wah model promoted by the MUI of Jakarta can serve as a reference for other religious institutions in facing the challenges of da'wah in the modern era. 
MODEL PENAFSIRAN APRESIATIF INKLUSIF FAZLUR RAHMAN TENTANG AHLU KITAB Hakam, Muhammad Haris
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 9 No 01 (2024): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/at.v9i01.5994

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang penafsiran inklusif Fazlur Rahman terhadap ayat ahlu kitab, yang secara tegas menyatakan bahwa apresiasi terhadap tradisi dan agama lain itu sama dengan mengapresiasi agama sendiri, karena setiap agama memiliki kemungkinan adanya kebenaran. Model penafsiran Fazlur Rahman merupakan model tafsir apresiatif terhadap keimanan agama lain dan ahlu kitab juga bakal mendapatkan jaminan keselamatan. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode riset kepustakaan (library research) melalui pencarian dan pengumpulan literatur heterogen yang dibutuhkan. Tulisan ini berkesimpulan bahwa penafsiran Fazlur Rahman tentang ahlu kitab yang berkaitan dengan petunjuk dan keselamatan bukan monopoli agama dan kelompok tertentu. Petunjuk Tuhan bersifat universal bagi siapa saja dan agama apa saja. Yang terpenting adalah melakukan kebaikan. Fazlur Rahman tetap mengakui Islam sebagai agama yang paling benar dan tetap mengapresiasi keberadaan agama-agama lain.