Bengkulu salah satu daerah yang beresiko tinggi terhadap ancaman bencana gempa bumi. Berdasarkan hal tersebut dilakukan upaya untuk mewujudkan kota siaga bencana, contohnya tempat evakuasi sementara. Salah satunya Universitas Bengkulu, berdasarkan observasi yang dilakukan terdapat 4 titik kumpul yang ada di lingkungan Universitas Bengkulu. Ada yang fungsional dan ada beberapa yang tidak fungsional karena belum memenuhi kriteria penentuan titik kumpul evakuasi bencana, termasuk indeks kerentanan tanah yang belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan zona indeks kerentanan seismik di lingkungan Universitas Bengkulu. Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur mikrotremor periode pendek yang menghasilkan data mikrotremor. Analisis mikrotremor dilakukan dengan penerapan metode Horizontal To Vertical Spectrum Ratio (HVSR) menggunakan software Geopsy. Pengukuran dilakukan pada 12 stasiun pengukuran. Hasilnya menunjukkan data indeks kerentanan seismik diperoleh tiga kategori, untuk indeks kerentanan seismik kategori rendah terdapat pada stasiun pengukuran ST 2, ST 3, ST 4, ST 6, ST 7, ST 8, ST 9, ST 10, ST 11 dan ST 12 dengan rentan nilai < 3. Indeks kerentanan seismik kategori sedang terdapat pada stasiun pengukuran ST 1 dan ST 5 dengan rentan nilai 3 – 6. Pengukuran pada penelitian ini tidak terdapat stasiun pengukuran yang termasuk zona kerentanan seismik kategori tinggi, karena nilai indeks kerentanan seismik pada semua stasiun pengukuran bernilai < 6. Zona yang memiliki indeks kerentanan yang rendah dapat dijadikan sebagai titik kumpul.KATA KUNCI: gempa bumi, geopsy; indeks kerentanan seismik; mikrotremor