Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi

Proyeksi Kebutuhan Pangan (Beras) dan Air Bersih di Wilayah Penyangga IKN Tahun 2045 Trees Sandy, Aisyah; Khotimah, Khusnul; Saputri, Eka; Wulandari, Nani; Maharini, Maulidiya; Prawiguna, Erick; Sofi, Ernanda; Kumalaningrum, Amalia Nur
geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sensus Penduduk tahun 2020 mencatat penduduk Kalimantan Timur pada bulan September 2020 sebanyak 3,77 juta jiwa. Sejak tahun 2010, jumlah penduduk Kalimantan Timur mengalami penambahan sekitar 737.552 jiwa, atau rata-rata sebanyak 73.755 jiwa setiap tahun. Pertumbuhan penduduk pada periode 2010-2020 adalah sebesar 2,13%. Dengan semakin meningkatnya pertambahan penduduk maka kebutuhan pangan terutama kebutuhan beras dan air bersih juga semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proyeksi kebutuhan pangan (beras) dan air bersih di daerah penyangga IKN Penajam Paser Utara (PPU), Balikpapan dan Samarinda) tahun 2045. Metode penelitian ini adalah deskriptif. Teknik analisis data menggunakan rumus aritmatik (proyeksi penduduk), 113,48 kg/kapita/tahun (kebutuhan beras) dan 70 liter/kapita/hari (kebutuhan air menurut Permenkes No. 32 tahun 2017) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyeksi kebutuhan pangan (beras) di daerah penyangga IKN tahun 2045 yaitu Kota Balikpapan sebesar116.316 ton, Kabupaten PPU sebesar 34.856 ton, dan Kota Samarinda sebesar 120.699 ton. Proyeksi kebutuhan air bersih di wilayah penyangga IKN tahun 2045 yaitu Kota Balikpapan sebesar 71.749.720 liter/hari, Kabupaten PPU sebesar 21.506.800 liter/hari dan Samarinda sebesar 74.453.190 liter/hari. Data proyeksi kebutuhan pangan (beras) dan air bersih tersebut dapat dijadikan acuan bagi pemerintah untuk melakukan berbagai inovasi dan strategi dalam memenuhinya, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi surplus sehingga tidak terjadi kelangkaan pangan dan air di wilayah penyangga IKN