Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Harmonisasi Hukum Adat dan Regulasi Modern: Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Kerjasama Berkelanjutan dalam Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Junus, Nirwan; Puluhulawa, Fenty U; Mustika, Waode; Elfikri, Nurul Fazri; Mamu, Karlin; Amrain, Fitran; Kadir, Muhamad Khairun Kurniawan; Kamba, Sri Nanang Meiske
Jurnal Abdidas Vol. 5 No. 4 (2024): August, Pages 301 - 449
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v5i4.990

Abstract

Harmonisasi antara hukum adat dan regulasi modern menimbulkan konflik budaya, perspektif, dan kepentingan. Pembangunan Indonesia bertujuan mensejahterakan rakyat dengan pemerataan pembangunan dan memanfaatkan potensi alam dan manusia. Meskipun potensi alam dan manusia di desa besar, pengembangan ekonomi pedesaan belum optimal karena ketergantungan pada bantuan pemerintah dan kurangnya inovasi. Pemberdayaan masyarakat pedesaan sebagai subjek pembangunan adalah tujuan, tetapi masih terkendala pemahaman dan keterampilan dalam pengelolaan potensi alam serta keterbatasan dalam menerima modernisasi dan teknologi baru. Regulasi desa bertujuan mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi dan mengatasi kesenjangan. Namun, desa masih mengandalkan bantuan pemerintah pusat dan memiliki rendahnya kreativitas sumber daya manusia karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan. BUMDes merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan desa melalui penguatan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan potensi desa. Namun, tantangan yang dihadapi termasuk kurangnya pemahaman masyarakat tentang BUMDes, lemahnya sistem dan tata kelola, kekurangan SDM dan aparat desa, serta minimnya penguasaan IT. Memperhatikan permasalahan diatas maka tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Hukum Universitas Negeri Gorontalo melakukan kegiatan pengabdian ini sebagai upaya untuk meningkatkan Kapasistas Masyarakat Desa Melalui  Kerjasama sama berkelanjutan dalam pengelolaan BUMDes. Adapun luaran yang nantinya akan dihasilkan melalui pengabdian ini ialah kegiatan Penyuluhan dan Penegmbangan kapasitas Masyarakat, Artikel Ilmiah di Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Publikasi di Media Masa (Cetak/Online), selanjutnya Laporan Wajib berupa Laporan Hasil Pelaksanaan Pengabdian, Buku Catatan Keuangan.
Kemampuan Membangun Kreatifitas Masyarakat Desa Biluhu Timur Mewujudkan Transformasi Digital Elfikri, Nurul Fazri; Junus, Nirwan; Badu, Linawaty Wadju; Mamu, Karlin; Puluhulawa, Irlan; Kai, Muh. Iksan Putra
DAS SEIN: Jurnal Pengabdian Hukum dan Humaniora (Journal of Legal Services and Humanities) Vol. 4 No. 2 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33756/jds.v4i2.23119

Abstract

Kemampuan Membangun Kreatifitas Masyarakat Desa Biluhu Timur Mewujudkan Transformasi DigitalAbstrak: Salah satu permasalahan yang dialami masyarakat desa Biluhu Timur terkait pelayanan administrasi yang masih lambat dan membutuhkan proses yang lama. Hal ini diperkuat pernyataan kepala desa, dimana masih terdapat kendala dalam pelayanan yang disebabkan oleh keterbatasan sumber daya manusia dan infrastruktur serta sarana prasarana desa. Terbatasnya sistem jaringan dan sulitnya akses menuju Kantor desa juga masuk dalam permasalahan yang dihadapi oleh desa biluhu timur. Secara geografis letak Desa Biluhu Timur mestinya dapat memberikan keuntungan lebih bagi masyarakat khususnya dalam mengembangkan potensi laut, baik melalui pengelolaan destinasi wisata maupun sumber daya alam lainnya. Olehnya, melihat permasalahan yang ada di daerah tersebut, tim Organisasi Mahasiswa melahirkan solusi yang sifatnya konstruktif dan searah dengan visi dan misi kepala desa berkaitan dengan digitalisasi desa. Solusi ini berkenaan dengan keberadaan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) di Desa Biluhu Timur untuk dikembangkan agar lebih optimal dan berkesinambungan.  Ability to Build Community Creativity in Biluhu Timur Village to Realise Digital Transformation                                                                                        Abstract: One of the problems experienced by the people of Biluhu Timur village is related to administrative services that are still slow and require a long process. This is reinforced by the statement of the village head, where there are still obstacles in services caused by limited human resources and village infrastructure and facilities. limited network systems and difficult access to the village office are also included in the problems faced by East Biluhu village. The geographical location of Biluhu Timur Village should be able to provide more benefits for the community, especially in developing the potential of the sea, both through the management of tourist destinations and other natural resources. Therefore, seeing the problems that exist in the area, the Student Organization team came up with a solution that is constructive and in line with the vision and mission of the village head related to village digitalization. This solution is related to the existence of BUMDes (Village-Owned Enterprises) in Biluhu Timur Village to be developed to be more optimal and sustainable. 
Pelatihan Pemanfaatan Buah Pisang Sebagai Makanan Pencegah Stunting Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang di Desa Lamu Junus, Nirwan; Mamu, Karlin
DAS SEIN: Jurnal Pengabdian Hukum dan Humaniora (Journal of Legal Services and Humanities) Vol. 2 No. 1 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.28 KB) | DOI: 10.33756/jds.v2i1.12067

Abstract

Kegiatan Program Pengabdian Kolaboratif ini berupa Penyuluhan dan diskusi dengan masyarakat Desa Lamu Kecamatan Batudaa Pantai tentang proses pengolahan pangan lokal menjadi makanan bergizi untuk anak usia dini, Penyampaian materi serta praktek langsung dengan masyarakat, Pelatihan Pemanfaatan sumber daya pangan lokal dengan menggunakan bahan pisang lokal. Tujuan khusus dalam program pengabdian ini diharapkan mampu menjadi masukan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan permasalahan stunting yang harus dicegah sejak dini. Salah satu hasil dari program pelatihan pemanfaatan bahan pangan lokal ini yakni berbentuk produk Makanan Pendamping ASI berbahan pisang. Pemilihan bahan pisang sendiri dikarenakan rasanya yang manis dan lembut, bayi senang memakannya, selain teksturnya yang mudah dikonsumsi saat pemberian MP-ASI, buah pisang juga kaya akan nutrisi dan memiliki beragam manfaat yang dapat membantu perkembangan bayi. Tawaran ini  juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mencegah permasalahan stunting. Adapun tujuan lain pada program pengabdian kolaboratif ini yakni upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan, yang kemudian diharapkan mampu menunjang perkembangan ekonomi kreatif oleh ibu-ibu rumah tangga dalam memanfaatkan sumber daya pangan lokal.
Vonis Bebas Terduga Pelaku Pencabulan terhadap Anak : Telaah terhadap Putusan Nomor 329/Pid.Sus/2024/PN Jap Firmayanto; Mamu, Karlin
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1177

Abstract

Adanya  Putusan Nomor 329/Pid.Sus/2024/PN Jap berupa vonis bebas kepada terduga pelaku kekerasan seksual terhadap anak menimbulkan persoalan yang harus ditelaah lebih lanjut. Oleh sebab itu, kajian akan dititikberatkan pada apa dasar pertimbangan majelis hakim memutus bebas dalam Putusan Nomor 329/Pid.Sus/2024/PN Jap?, dan bagaimana bagaimana dampak dari Putusan bebas dalam Putusan Nomor 329/Pid.Sus/2024/PN Jap?. Kajian terhadap Putusan Nomor 329/Pid.Sus/2024/PN Jap merupakan penelian hukum yang tergolong dalam penelitian normatif. Analisis dengan cara normatif dilakukan dengan cara analisis kepustakaan terhadap putusan tersebut serta menggunakan pendekatan kasus dan pendakatan perundang-undangan. Hasil kajian yang dilakukan penulis adalah keterangan anak korban atau para saksi tidak mengetahui secara langsung kejadian dimaksud, maka kesaksian anak korban menjadi satu-satunya alat bukti bagi adanya unsur perbuatan pidana atas unsur melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga berdasarkan Pasal 183 KUHAP maka keterangan seorang saksi saja tanpa adanya alat bukti yang lain mendukung kebenaran kesaksian tersebut haruslah dipandang tidak cukup untuk membuktikan adanya unsur dakwaan alternatif kesatu dan dakwaan alternatif kedua. Hal ini tentu berdampak pada korban dan keluarga korban. Secara khusus terhadap korban memang tidak akan merasakan dampaknya saat ini, namun juga akan berdampak pada masa depan korban. Adanya kekerasan seksual yang berdampak pada psikis dan fisik akan semakin kompleks dengan adanya putusan bebas terhadap terdakwa dalam Putusan Nomor 329/Pid.Sus/2024/PN Jap.