Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Analisis Semiotika dalam Siaran Televisi Sekitaran Etam di TVRI Kalimantan Timur Alistia, Rafita; Indrahastuti, Tri; Ulwatunnisa, Marwah
Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 23 No. 2 (2024): BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 23 Nomor 2 Juli 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/bahtera.232.07

Abstract

This research aims to explain and describe the elements of semiotic theory by C.S. Pierce (icon, index, and symbol) in the Television Broadcast Sekitaran Etam for the November 2022 Period on TVRI East Kalimantan. The Sekitaran Etam uses the Kutai language with the Tenggarong dialect. This broadcast discusses the culture and local wisdom of the people of East Kalimantan. The method used in this research is a qualitative research method. Data and data sources in this research are quotes containing icons, indexes, and symbols in the script Sekitaran Etam for the November 2022 period on TVRI East Kalimantan. The data analysis technique uses qualitative research techniques, according to Miles and Huberman, namely data reduction, data presentation, and concluding/verification. The research results on television broadcasts Sekitaran Etam for November 2022 on TVRI East Kalimantan found five data. Based on the five data found, eight icons, eight indexes, and seven symbols exist
Pendampingan Menulis Puisi Metode Think-Pair-Share pada Siswa sebagai Penguatan Pendidikan Karakter Ulwatunnisa, Marwah; Arifin, Syaiful; Indrahastuti, Tri
Jurnal Pengabdian Nasional (JPN) Indonesia Vol. 6 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Indonesia Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jpni.v6i1.1182

Abstract

The aim of this community service activity is to provide education and learning to the students of SMAN 5 Samarinda, in order to enhance their writing skills and character education using the Think-Pair-Share method. This activity is particularly beneficial in developing potential and interest in literary works. The implementation of this PKM involves three stages: preparation, activity execution, and report preparation. During the execution phase, participants will be provided with materials on poetry, the building blocks or structure of poetry, and poetry writing techniques. The Think-Pair-Share method will then be applied as follows: Think; participants discuss the task in groups, Pair; participants work in groups to complete the task, and Share; participants present their group's writing results and listen to the opinions of other groups. Finally, participants will practice independently in groups under guidance to produce literary works, specifically poetry.
UNGKAPAN TRADISIONAL BAHASA DAYAK BAHAU BUSANG DI DESA LONG HUBUNG ULU KABUPATEN MAHAKAM ULU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Sulistyowati, Endang Dwi; Ulwatunnisa, Marwah; Tubun, Rensiana Kandida; Putri, Nina Queena Hadi; Zakaria, Masduki
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 13, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v13i3.12311

Abstract

Ungkapan dalam bahasa Dayak Bahau Busang juga terdapat ungkapan tradisional mengandung niilai-nilai sastra dan budaya. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan ungkapan tradisional Bahasa Dayak Bahau Busang Di Desa Long Hubung Kecamatan Long Hubung Kabupaten Mahakam Ulu Provinsi Kalimantan Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi data primer dan sekunder. Data primer yaitu ungkapan masyarakat desa Long Hubung Kecamatan Long Hubung Kabupaten Mahakam Ulu Provinsi Kalimantan Timur. Data sekunder berkaitan dengan documen-dokumen yang mendukung data primer. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara yaitu teknik observasi, teknik wawancara, teknik catat dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Berdasarkan analisis data bahwa bentuk ungkapan terbagi menjadi tiga bentuk yaitu 1) kata sebagai ungkapan, 2) gabungan kata sebagai ungkapan 3) kalimat sebagai ungkapan. Dari segi unsur pembentuknya ungkapan tradisional berunsur inti atau diterangkan (D) dan unsur penjelas atau menerangkan (M). Penggunaan ungkapan menjadi empat jenis yaitu 1) ungkapan menyatakan nasihat 2) ungkapan menyatakan sindiran 3) ungkapan menyatakan ejekan dan 4) ungkapan menyatakan makian. Kata kunci: Ungkapan Tradisional, Dayak Bahau Busang
Pendidikan Karakter dalam Tradisi Gelar Bangsawan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Arifin, Syaiful; Indrahastuti, Tri; Setyawati, Meita; Ulwatunnisa, Marwah; Azmi, Muhammad
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 10 No 2 (2025): Volume 10, Nomor 2 - Desember 2025
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v10i2.11486

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana tradisi gelar kebangsawanan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura mencerminkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam masyarakat Kutai. Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura merupakan kelanjutan dari Kerajaan Kutai Kuno kerajaan Hindu tertua di Nusantara yang memiliki tradisi turun-temurun. Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol status sosial, tetapi juga sebagai media pewarisan nilai kepemimpinan, tanggung jawab sosial, penghormatan terhadap leluhur, serta penghargaan terhadap jasa individu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan folklore. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gelar seperti Aji, Awang, dan Encek memiliki makna historis dan sosial yang mendalam, di mana setiap gelar diberikan berdasarkan keturunan, jasa, atau peran dalam pemerintahan kesultanan. Selain itu, praktik budaya seperti Beseprah menegaskan prinsip kesetaraan dan kebersamaan dalam kehidupan masyarakat. Meskipun modernisasi mengubah persepsi terhadap sistem gelar, nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya tetap relevan sebagai bagian dari identitas budaya. Oleh karena itu, integrasi nilai warisan budaya dan tradisi lokal dalam pendidikan formal dan nonformal menjadi penting untuk memperkuat karakter generasi muda dan menjaga warisan budaya Kutai agar tetap lestari dalam masyarakat yang terus berkembang.