p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Saintifik
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBANYAKAN TANAMAN JERUK LEMON DENGAN METODE STEK DAN SAMBUNG PUCUK DI UPT PENGEMBANGAN BENIH HORTIKULTURA KOTA MEDAN Habil Akbar; Widya Arwita; Rizka Juliana Siregar; Widya Purnama Sitanggang
Jurnal Saintifik (Multi Science Journal) Vol 23 No 2 (2025): MEI
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/js.v23i2.442

Abstract

Perbanyakan tanaman jeruk lemon (Citrus limon) merupakan langkah penting dalam meningkatkan produksi dan kualitas tanaman. Dua metode yang umum digunakan adalah stek dan sambung pucuk. Metode stek dilakukan dengan mengambil bagian tanaman berupa batang atau cabang yang kemudian ditanam hingga tumbuh akar. Keunggulan metode ini adalah kemampuannya mempertahankan sifat genetik induk secara utuh serta proses yang relatif mudah dilakukan. Sementara itu, metode sambung pucuk mengombinasikan batang bawah dari tanaman yang memiliki perakaran kuat dengan batang atas yang berasal dari varietas unggul. Teknik ini bertujuan untuk memperoleh tanaman yang lebih tahan terhadap penyakit serta memiliki produktivitas yang tinggi. Keberhasilan sambung pucuk dipengaruhi oleh kesesuaian antara batang bawah dan batang atas, teknik penyambungan yang benar, serta kondisi lingkungan yang mendukung proses penyatuan jaringan tanaman. Di UPT Pengembangan Benih Hortikultura Kota Medan, kedua metode ini digunakan untuk menghasilkan bibit jeruk lemon berkualitas tinggi. Dengan penerapan teknik yang tepat, perbanyakan menggunakan stek dan sambung pucuk dapat mempercepat produksi bibit serta mendukung pengembangan budidaya jeruk lemon secara lebih luas. Metode ini menjadi pilihan utama dalam memperbanyak tanaman secara vegetatif guna memenuhi permintaan pasar serta meningkatkan hasil pertanian hortikultura.
KAJIAN ETIKA DALAM PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK DAN ANORGANIK PADA MEDIA KULTUR JARINGAN ANGGREK Habil Akbar; Nurbaity Situmorang; Rizka Juliana Siregar; Widya Purnama Sitanggang
Jurnal Saintifik (Multi Science Journal) Vol 23 No 2 (2025): MEI
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/js.v23i2.443

Abstract

Kultur jaringan anggrek merupakan teknik perbanyakan tanaman yang penting, namun penggunaan bahan organik dan anorganik dalam media kultur menimbulkan permasalahan etika terkait keberlanjutan dan dampak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip etika dalam penggunaan bahan organik (seperti ekstrak pisang, air kelapa) dan anorganik (seperti garam mineral, ZPT sintetik) pada media kultur jaringan anggrek. Dampak penggunaan kedua jenis bahan terhadap lingkungan dan keseimbangan ekosistem juga dikaji. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menemukan solusi optimal dalam pembuatan media kultur jaringan anggrek yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman tentang prinsip etika, potensi dampak lingkungan, dan alternatif media kultur yang lebih berkelanjutan bagi industri dan konservasi tanaman anggrek. Penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka dan analisis mendalam terhadap berbagai penelitian terkait, serta mempertimbangkan aspek bioetika dalam pemilihan bahan media kultur.
PERAN DNA BARCODING DALAM IDENTIFIKASI SPESIES TANAMAN LANGKA DALAM UPAYA KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI Habil Akbar; Sailana Mira Rangkuty; Rizka Juliana Siregar; Widya Purnama Sitanggang
Jurnal Saintifik (Multi Science Journal) Vol 23 No 2 (2025): MEI
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/js.v23i2.444

Abstract

Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman ekosistem, yang berbeda kepunahan akibat aktivitas humana dan perubahan lingkungan. DNA barcoding adalah teknik identifikasi spesies berdasarkan analisis fragmen pendek DNA yang relatif stabil dan dapat dibedakan antarspesies. Marker genetik seperti matK, rbcL, ITS, dan trnH-psbA telah digunakan untuk mengidentifikasi berbagai spesies tanaman. Studi pustaka menunjukkan bahwa DNA barcoding mempengaruhi akurasi identifikasi spesies yang sebelumnya sulit dibedakan dengan metode konvensional. DNA barcoding memiliki peran dalam mendukung upaya konservasi, seperti pemetaan hayati, monitoring populasi tanaman langka, dan restorasi habitat. Implementasi metode ini memudahkan peneliti, konservasionis, dan otoritas terkait dalam mengambil kebijakan berbasis data yang lebih akurat dan efektif. DNA barcoding berkontribusi signifikan terhadap perlindungan spesies langka dan keberlanjutan hayati di masa mendatang.
PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum Frutescens L.) DENGAN PENAMBAHAN SERBUK KOPI Selvia Dewi Pohan; Nurul Huda Panggabean; Husniatunnisa; Indah Nurkhofifah; Rizka Juliana Siregar; Siti Fathiya Dwinda Sastra; Widya Purnama Sitanggang
Jurnal Saintifik (Multi Science Journal) Vol 23 No 3 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/js.v23i3.521

Abstract

Kopi mengandung zat nitrogen, selain itu, kandungan dari serbuk kopi mengandung 2,28% nitrogen, fosfor 0,06% dan 0,6% kalium yang bermanfaat untuk menambah unsur hara pada tanaman, dan menyuburkan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk kopi pada media tanam terhadap pertumbuhan vegetatif cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (3g), P2 (6g), P3 (9g), P4 (12g). Parameter yang diamati adalah jumlah daun, tinggi tanaman, luas daun, diameter batang, dan panjang akar selama 28 HST. Pada p1 (3g serbuk kopi) menunjukkan rata-rata pertumbuhan terbaik pada jumlah daun (4,5 helai), tinggi tanaman (6,13), luas daun (3,55 cm2), dan diameter batang (0,35 cm). Secara statistik hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa pemberian serbuk kopi tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap semua parameter pertumbuhan yang diamati. Penambahan serbuk kopi dalam dosis rendah (3g) mampu mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman cabai rawit sedangkan pada dosis yang lebih tinggi cenderung menurunkan pertumbuhan.