Articles
Analisa Keandalan Suplai Listrik Dampak Pemasangan Gardu Hubung dan Pecah Beban pada Jaringan Distribusi PLN UP3 Semarang Guna Meningkatkan Keandalan Sistem Kelistrikan
Ryandityo, Stephanus;
Setiadji, Julius Sentosa;
Hosea, Emmy
Techné : Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 23 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31358/techne.v23i1.385
Tingkat keandalan dari suatu sistem distribusi adalah sangat penting guna menjamin kontinuitas supply tenaga listrik kepada konsumen. Semakin meningkatnya tuntutan dan kebutuhan pelanggan terhadap suplai daya listrik di daerah Unit Layanan Pelanggan (ULP) Semarang Barat dan Kendal, menuntut PLN UP3 Semarang untuk mampu mencapai target keandalan jaringan yang telah ditetapkan oleh PT. PLN (Persero). Penilitian dilakukan di ULP Semarang Barat dan Kendal sebelum dan sesudah pembangunan gardu hubung Mangkang. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data terkait frekuensi dan durasi gangguan yang terjadi pada November tahun 2021 sampai dengan Oktober 2022, kemudian data dianalisis sehingga didapatkan keandalan jaringan distribusi tenaga listrik sebelum dan sesudah dibangunnya gardu hubung Mangkang di ULP Semarang Barat dan Kendal. Indeks keandalan sebelum pembangunan gardu hubung yang memiliki nilai rata-rata SAIDI 1,157 jam/pelanggan/tahun dan rata-rata SAIFI yakni 1,085 kali/pelanggan/tahun, sedangkan sesudah pembangunan nilai rata-rata SAIDI yaitu 0,377 jam/pelanggan/tahun dan rata-rata SAIFI 0,377 kali/pelanggan/tahun.
PERENCANAAN GAMBAR LISTRIK UNTUK RENOVASI KELISTRIKAN GEREJA “X” DI SURABAYA
Limanto, James;
Setiadji, Julius Sentosa;
Hosea, Emmy
Jurnal Teknik Elektro Vol. 17 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Institute of Research and Community Outreach
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.9744/jte.17.1.11-15
Gereja “X” berencana melakukan renovasi sistem kelistrikan bangunan. Renovasi sistem kelistrikan tersebut bertujuan untuk mengganti dan menata ulang sistem kelistrikan di bangunan gereja. Sebelum merancang sistem kelistrikan bangunan terlebih dahulu dilakukan penataan sistem pencahayaan dengan bantuan software calculux indoor 5.0b untuk mensimulasikan sistem pencahayaan yang baru. Hasil simulasi menunjukkan pencahayaan pada rancangan baru sudah memenuhi standar SNI pencahayaan dengan rata – rata selisih keseluruhan ruangan sebesar 3,22%. Dalam pengerjaan rancangan sistem kelistrikan yang baru, terdapat 5 panel meliputi 1 LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel) dan 4 SDP (Sub Distribution Panel). Untuk SDP, panel A dan B mengatur beban penerangan dan stop kontak lantai 1 dan 2, panel C mengatur beban yang menyala pada malam hari, panel D mengatur beban air conditioner.
Analisis Profesionalisme Pada Proyek Konstruksi Restoran X di Bali
Hudaya, Ronny Gondo;
Setiadji, Julius Sentosa;
Lesmana, Aditya Lazuardi
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 2 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Petra Christian University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.9744/jdip.2.2.15-22
Dengan berkembangnya zaman, pembangunan konstruksi menjadi tidak terhindarkan. Pembangunan konstruksimerupakan salah satu faktor peningkat infrastruktur negara. Saat ini, banyak kontraktor yang tidak bertanggung jawab dalammenyelesaikan pekerjaan. Kontraktor lebih fokus pada cara mendapatkan keuntungan daripada mengutamakan hasil dan kualitaspekerjaan. Proyek konstruksi Restoran X di Bali menghadapi beberapa permasalahan, seperti perencanaan yang kurang matangdan sering terjadi perubahan desain yang mengakibatkan penundaan pekerjaan. Selain itu, absennya kontrak kerja dengankontraktor pelaksana menyebabkan proyek tidak kunjung selesai, dan hasil pekerjaan sering tidak sesuai dengan harapan.Pengawasan yang kurang optimal dan kurangnya SOP yang memadai juga menjadi masalah. Karena kurangnya profesionalismedalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi, proyek ini masih belum selesai hingga saat ini. Penelitian ini lebih menitikberatkan pada profesionalisme dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan konstruksi Restoran X di Bali. Solusi-solusi yang ditemukan akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang masih belum selesai dan menjadi panduan dalam proyek konstruksi selanjutnya.
Analisis Pengaruh Profesionalisme Terhadap Keterlambatan Proyek Konstruksi (Studi Kasus Proyek Kantor X di Surabaya)
Santosa, Angelina Tjandra;
Setiadji, Julius Sentosa;
Lesmana, Aditya Lazuardi
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 2 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Petra Christian University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.9744/jdip.2.2.37-44
Pada umumnya suatu proyek konstruksi memiliki rencana dan jadwal pelaksanaan untuk membatasi waktupenyelesaian pekerjaan proyek. Namun tidak jarang rencana dan jadwal pelaksanaan yang telah dibuat tidak sesuai dengankenyataan di lapangan, sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam penyelesaian proyek. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh profesionalisme terhadap keterlambatan proyek di proyek Kantor X di Surabaya. Metode penelitian yangdilakukan adalah penelitian kuantitatif dan induktif, yang terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer didapatkan darihasil wawancara, kuisioner, dan pengamatan langsung, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur yang mendukung.Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara profesionalisme dengan keterlambatan proyek. Faktor-faktor yangmenjadi penyebab utama yang memengaruhi keterlambatan penyelesaian proyek pembangunan Kantor X di Surabaya yaitukurangnya pengalaman owner dalam bidang konstruksi, konsultan yang kurang memahami kebutuhan owner, dan kurangnyamanajemen proyek dan pengawasan oleh kontraktor. Dari faktor-faktor keterlambatan yang telah didapat disarankan beberapaalternatif penyelesaian agar semua pihak dapat meningkatkan profesionalisme dan mencegah keterlambatan proyek.
Aplikasi Katodik Proteksi Dengan Sistem Anoda Korban Untuk Mencegah Korosi Pada Pipa Logam
Kuswara, Kuswara;
Setiadji, Julius Sentosa
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 3 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Petra Christian University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.9744/jdip.3.1.9-15
Ketika sebuah logam atau paduan mengalami korosi, maka akan ada bagian yang berfungsi sebagai anoda di manakorosi berlangsung, serta ada yang berfungsi selaku katoda di mana tidak berlangsungnya korosi. Arus listrik yang menjauhilogam mengarah ke elektrolit menyebabkan korosi, sedangkan arus listrik yang masuk ke logam tidak menyebabkan korosi.Berdasarkan gejala tersebut maka diharapkan seluruh logam berperan sebagai katoda sehingga logam tersebut akan tahanterhadap korosi. Perlakuan ini mengharuskan dilakukan pemindahan atau pemisahan bagian yang berperan sebagai anoda ketempat lain dalam lingkungan elektrolitiknya yang sama dan menghubungkannya secara elektrikal dengan logam tersebut. Dalamkeadaan terproteksi katodik, jika menggunakan sistem arus paksa maka logam yang terproteksi dialiri arus listrik lewatlingkungan dan anodanya menuju logam, sedangkan jika menggunakan sistem anoda korban maka logam dibanjiri denganelektron. Dalam sistem anoda korban, logam yang lebih reaktif akan berfungsi sebagai anoda dan mengalami korosi, sementaraelektron yang tertinggal pada logam akan mengalir lewat konduktor ke logam yang dilindungi atau katoda. Besaran arus listrikyang dihasilkan oleh anoda menentukan tingkat proteksi. Semakin besar arus listrik yang diproduksi, semakin tinggi tingkatproteksi di dalamnya. Arus listrik akan bertambah besar apabila anoda lebih besar atau perbedaan potensial di antara logamyang diproteksi dan anoda lebih tinggi. Hasil penelitian untuk pipa yang berdekatan digunakan sistem anoda korban karena lebihefektif melindungi pipa dari karat dengan menggunakan magnesium sebagai anodanya sedangkan untuk pipa baru digunakansistem arus tanding sebesar 0,5 mA/m untuk melindungi pipa dari karat selama 20 tahun.
Evaluasi Geometri Jalan Hauling Overburden Pit X untuk Menunjang Operasional yang Aman
Ashari, Rahmat Hanif;
Setiadji, Julius Sentosa
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 3 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Petra Christian University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.9744/jdip.3.1.48-53
Pada proses penambangan, khususnya penambangan Batubara kegiatan pemindahan material overburden dari Pitke disposal menjadi salah satu proses utama. Dibutuhkan jalan penghubung sebagai jalur transportasi dari area penting diKawasan pertambangan. Untuk mendukung hal itu, maka dibutuhkan jalan penghubung yang memiliki standar yang baik. Halini telah ditetapkan dalam KEPMEN ESDM No 1827 K/30/MEM/2018 dimana salah satunya berisi ketentuan terkait lebar jalan,grade, dan superelevasi. Standar tersebut selanjutnya diadopsi ke dalam standar prosedur bagi perusahaan pemilik izin usahapertambangan terkait pengelolaan jalan tambang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi segmen-segmenjalan yang kondisi aktualnya belum memenuhi standar Perusahaan.Penelitian ini dilakukan mulai dari pengambilan data situasi tambang dengan metode fotogrametri menggunakan wahanapesawat udara tanpa awak (UAV), pengolahan data, hingga proses analisa data untuk mengidentifikasi geometri jalan yang belummasuk standar. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah terdapat 2% segmen jalan yang memiliki lebar jalan di bawahstandar, 2% segmen jalan yang memiliki grade lebih tinggi dari standar, 2% segmen jalan yang memiliki cross fall di luar standar,dan 24% tikungan memiliki superelevasi di luar standar.
KONTROL LAMPU PJU YANG DISUPLAI SOLAR CELL DENGAN ARDUINO
Sucipto, Waldy;
Setiadji, Julius Sentosa;
Khoswanto, Handry
Jurnal Teknik Elektro Vol. 18 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Institute of Research and Community Outreach
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.9744/jte.18.1.18-24
Solar cell berfungsi untuk menangkap cahaya matahari yang akan diubah menjadi energi listrik melalui proses photovoltaic. Listrik yang dihasikan oleh solar cell langsung disimpan di dalam baterai. Saat solar cell bekerja (mengecas), tegangan solar cell dinaikkan maka kondisi relay dalam keadaan tertutup dan baterai dalam proses diisi. Jika proses pengisian energi dari solar cell ke baterai sudah penuh maka kondisi relay dalam keadaan terbuka secara otomatis. Sistem charging/discharging dan on / off lampu PJU menggunakan 2 relai yang dikendalikan oleh microcontroller yaitu Arduino Mega yang menerima, mengelola, dan mengirim data dari pembacaan sensor. Hasil dari pembacaan akan ditampilkan pada LCD yang telah terpasang. Pengujian dilakukan dengan melakukan beberapa percobaan yaitu dengan mengambil data pengisian menggunakan solar cell untuk sistem charge/discharge. Secara keseluruhan alat yang dibuat dapat bekerja dan berfungsi sebagaimana yang diharapkan tetapi kekurangan alat ini adalah menggunakan solar cell dimana daya pengisiannya kecil saat musim hujan. Berdasarkan perhitungan analisa kecukupan dibutuhkan minimal panel surya 135 Wp untuk dapat memenuhi kebutuhan energi lampu PJU dan membuat baterai tidak terkuras habis yang dapat merusak komponen baterai.
Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Untuk Mengatasi Tingkat Kebisingan Pada Mesin Slitting Coil Baja (Studi Kasus: Pabrik Baja PT X)
Gary, Christopher;
Setiadji, Julius Sentosa
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 3 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Petra Christian University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.9744/jdip.3.2.9-14
Dunia industri baja tidak asing dengan lapangan kerja yang penuh dengan keberisikan. Semakin berkembangnyateknologi industri, semakin banyak mesin dan peralatan industri operasional yang menjadi akumulasi sumber kebisingan.Khususnya di sebuah pabrik baja yang memproduksi baja ringan seperti PT X, mesin slitting adalah salah satu sumber kebisinganyang sangat tinggi. Teknisi mesin slitting sering kali terganggu dengan tingkat kebisingan yang tinggi hingga harus meninggalkantempat pos monitoring mesin untuk menghindari kebisingan tersebut dan saat ini belum ada tindakan Keselamatan dan KesehatanKerja dari PT X. Peninggalan pos ini sering kali menjadi faktor utama kelalaian operasional dan monitoring mesin. Nilai AmbangBatas kebisingan yang aman untuk kesehatan seorang pekerja sudah ditetapkan oleh pemerintah dan NIOSH di 85 dBA. PT Xperlu mengevaluasi tingkat kebisingan area mesin. Perlu adanya beberapa penanggulangan dari PT X untuk mengatasi masalahkebisingan ini untuk menguntungkan kedua pihak perusahaan dan karyawan. Ditemukan tingkat kebisingan di area mesin slittingrata-rata adalah 100 dBA ke atas dan sumber utama kebisingan yang paling tinggi adalah bagian mesin slitter. Maka dari itu PTX perlu segera mengatasi masalah ini dengan memberi ear protector sebagai K3 kebisingan dan tindakan lainnya yang diperlukan.
Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pada Proyek Konstruksi dan Dampaknya
Tjahyana, Angela Jasmine Tanya;
Setiadji, Julius Sentosa
Jurnal Dimensi Insinyur Profesional Vol. 3 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Petra Christian University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.9744/jdip.3.2.46-50
Di Surabaya ada banyak pemilik rumah, Gedung dan tanah kosong yang ingin merenovasi untuk menambah suaturuangan atau membangun sebuah rumah tinggal untuk kalangan pribadi maupun komersial. Sebelum melaksanakanPembangunan, diharapkan pemilik telah merencanakan mulai dari gambar desain hingga rencana anggaran biayanya. Namunsering kali perencanaan yang ada belum matang untuk dilaksanakan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya keterlambatanproyek konstruksi. Artikel ini akan menganalisis dari 2 lokasi proyek yang berbeda. Pengambilan data merupakan dari studiPustaka dan observasi serta wawancara. Ada 7 faktor penyebab keterlambatan proyek yang dipakai di artikel ini dan sebanyak23.8% menjawab faktor penyebab keterlambatan proyek ada pada perubahan desain selama proyek konstruksi. Hal iniditunjukkan dengan faktor tersebut merupakan urutan pertama pada proyek di Margomulyo. Ada 5 faktor penyebabketerlambatan proyek yang diambil sebagai faktor dominan yang menyebabkan keterlambatan proyek pada tiap lokasi.Perencanaan desain awal yang matang dan penjadwalan proyek adalah 2 hal yang disarankan untuk dilaksanakan.
Audit Energi Tipe-1 Motor Induksi TEFC: Studi Kasus pada Perusahaan Industri Makanan Ringan di Jawa Timur
Tanoto, Yusak;
Setiadji, Julius Sentosa
Techné : Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 24 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31358/techne.v24i2.636
Audit energi pada motor listrik merupakan salah satu aspek prosedur penting dalam rangka implementasi menajemen sistem energi listrik. Audit energi pada motor sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi kinerja motor, terutama terkait dengan konsumsi energi listrik aktual motor yang dipengaruhi oleh tingkat pembebanan dan efisiensi aktual motor pada tingkat pembebanan tertentu. Makalah ini membahas pelaksanaan audit energi tipe-1 (walk through audit) motor listrik induksi TEFC (Totally Enclosed Fan Cooled) pada sebuah industri manufaktur makanan ringan di Jawa Timur. Pembahasan mencakup identifikasi masalah, perencanaan, termasuk prosedur pelaksanaan, analisa rekomendasi alternatif solusi, hingga penerapan, evaluasi, dan rencana perbaikan. Analisa penghematan energi dan biaya operasional energi listrik yang dilakukan didasarkan pada pendekatan pengukuran arus motor dalam rangka mendapatkan estimasi pembebanan. Dari hasil analisa didapatkan potensi penghematan biaya listrik hingga Rp. 210,000,000 per tahun jika rekomendasi audit diimplementasikan terhadap sekitar 50% dari total jumlah motor. Dengan asumsi penghematan daya listrik rata-rata per motor sebesar 0.2 kW, didapatkan potensi pengembalian modal investasi yang cukup atraktif, yaitu antara 1-5 tahun.