Desa Selat adalah salah satu desa utama penghasil beras di Kecamatan Narmada menghadapi berbagai tantangan seperti produktivitas tanaman dan ketergantungan pada pupuk kimia. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) memperkenalkan Biosaka sebagai inovasi berbasis bahan baku lokal untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman bagi petani di Dusun Montong Lauq, Desa Selat, Kecamatan Narmada. Metode pengumpulan data melibatkan wawancara partisipatif dan observasi langsung di lapangan. Pelatihan mencakup diskusi kelompok, praktek pembuatan Biosaka, dan evaluasi. Kegiatan ini melibatkan 23 anggota kelompok tani “Pamansam” Dusun Montong Lauq. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebelum pelatihan, 47% petani memiliki pemahaman sangat rendah tentang Biosaka, dan hanya 3% yang sangat baik. Setelah pelatihan, hasil post-test menunjukkan 36% petani kini memahami Biosaka dengan sangat baik, 37% baik, dan hanya 9% yang tetap pada pemahaman rendah. Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan kegiatan PkM dalam meningkatkan pengetahuan petani.  Socialization and Training on Biosaka Production for Pakcoy Plants in Montong Lauq, Selat Village, Narmada Abstract Selat Village is one of the primary rice-producing villages in the Narmada District, facing various challenges such as crop productivity and reliance on chemical fertilizers. The Community Service Program (PkM) introduced Biosaka as an innovation based on local raw materials to enhance plant growth and yields for farmers in Montong Lauq Hamlet, Selat Village, Narmada District. Data collection methods included participatory interviews and direct field observations. The training comprised group discussions, practical Biosaka production, and evaluations, involving 23 members of the "Pamansam" farmer group. Results indicated that prior to training, 47% of farmers had a very low understanding of Biosaka, with only 3% demonstrating a very good understanding. Post-training, the results showed that 36% of farmers now understood Biosaka very well, 37% well, and only 9% remained at a low understanding level. This improvement demonstrates the success of the PkM program in enhancing farmers' knowledge.