Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Kampanye #PawaiBebasPlastik2021 Terhadap Perilaku Peduli Lingkungan Followers Instagram @iddkp Hanifah, Wanda; Prananingrum, Elisabeth Nugrahaeni; Sutjipto, Vera Wijayanti
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 5 No. 2 (2022): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/medialog.v5i2.1722

Abstract

ABSTRACT Since the Covid-19 pandemic, plastic problems have increased, because they are triggered by changes in behavior and consumption in the community. Environmental care behavior becomes a measuring tool to determine human behavior about the environment. Public awareness of the urgency of the issue of environmental pollution due to plastic waste is also growing, it can be seen from the emergence of various campaigns in Indonesia, thus this study aims to determine the effect of the #PawaiBebasPlastik2021 campaign on the environmental care behavior of Instagram followers iddk. This type of research is quantitative with a survey method. The number of respondents as many as 99. The results of this study indicate that the value of the correlation coefficient test is in the interval 0.61 – 0.80, this value indicates that the #PawaiBebasPlastik2021 campaign has a strong influence on the environmental care behavior of Instagram followers @Iddkp and is positive. Furthermore, based on the value of the results of the determination test, it is known that the coefficient of determination is 43.2% which shows that 43.2% of caring behavior is influenced by the campaign, but the remaining 56.8% is influenced by other factors. Keywords: Social Media, Campaigns, Plastic Waste, Caring Behavior
CATCALLING SEBAGAI BENTUK PELECEHAN VERBAL DALAM FILM DEAR DAVID: PENELITIAN SEMIOTIKA JOHN FISKE Hanifah, Wanda; Atikurrahman, Moh.
Pena Literasi Vol 6, No 2 (2023): Pena Literasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pl.6.2.132-140

Abstract

AbstrakMeski membawa dampak buruk bagi mentalitas seseorang, nyatanya pelaku pelecehan seksual makin merajalela. Alih-alih memikirkan kondisi korban yang amat terpuruk dengan beberapa kemungkinan bisa saja terjadi: trauma, introver bahkan bunuh diri. Artikel ini membahas fenomena catcalling dalam Dear David yang mengangkat isu orientasi seksual tiga remaja sekolah. Peran usia remaja mendominasi adanya berbagai tindakan seksual serta pengeksplorannya. Dalam perkembangannya, film juga menjadi cermin realita kehidupan bermasyarakat seperti Dear David memberikan wajah bahwa pelecehan tidak hanya berupa sentuhan fisik. Selain itu, Lucky Kuswandi juga mengangkat karakter laki-laki yang bisa menjadi korban pelecehan. Film tersebut dianalisis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan paradigma kritis untuk mengetahui catcalling sebagai bentuk pelecehan verbal menggunakan teori semiotika John Fiske. Rumusan masalah yang diangkat peneliti adalah bagaimana bentuk penerapan level semiotika yang diungkapkan Fiske dalam objek visual film Dear David. Fiske menyebutkan tanda terdiri dari tiga level: level realitas, level representasi, dan level ideologi. Hasil penelitian dengan teknik dokumentasi dan observasi menunjukkan bahwa film yang rilis pada Februari 2023 ini merepresentasikan bentuk catcalling sebagai pelecehan verbal berupa bercanda, tatapan mata menggoda, menyampaikan atau menanyakan, mengkritik atau mengomentari fisik lawan maupun sesama jenis yang mengarah pada seksualitas sehingga membuat orang tidak nyaman di depan publik. 
Tubuh Membengkak, Dunia Mengerut: Alice in Wonderland Syndrome dan Persepsi Plastis Protagonis dalam Not in Wonderland Ratri, Risalah Damar; Hanifah, Wanda; Mufid, Nur
SULUK : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 4 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/suluk.2022.4.1.24-33

Abstract

Tulisan ini berfokus pada representasi gangguan mental yang dialami protagonis Not in Wonderland. Novel Bellaanjni tersebut menggambarkan sindrom yang kerap dialami kalangan remaja, yakni Alice in Wonderland Syndrome (AIWS). Dalam psikologi kepribadian perkembangan mental seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksteral. Struktur mental (id, ego, superego) merupakan hal yang mendominasi tingkah laku manusia. Berkenaan dengan hal tersebut masalah dalam kajian ini berupa deskripsi dan penjelasan mengenai kondisi kejiwaan tokoh utama yang mengidap AIWS dalam Not In Wonderland yang akan dihubungkan dengan salah satu teori psikoanalisis, yaitu perkembangan kepribadian manusia. Dengan memanfaatkan psikonalisis freudian diketahui terdapat ketidakseimbangan antara id yang memiliki keinginan dominan yang mengakibatkan tindakan impulsif pada tokoh utama, ego yang tidak dapat menyimbangkan, dan norma superego yang mengalami kekalahan. Ketegangan akibat sindrom yang diidap tokoh utama novel gubahan Bellaanjni tersebut terkadang berupa perasaan tubuhnya menjadi lebih besar (makrosomatognosia) dan mendadak lebih kecil (mikrosomatognosia) dari ukuran sebenarnya.