Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Tata Ruang Penyimpanan Berkas Rekam Medis Rawat Inap terhadap Kinerja Petugas di RSUD Al-Ihsan Khairunnisa, Nadya; Ulfah, Annisa; Soelistijaningroem, Matoeari
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tata ruang penyimpanan berkas rekam medis rawat inap terhadap kinerja petugas di RSUD Al-Ihsan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan penyebaran kuesioner, observasi, dan studi pustaka. Jumlah responden sebanyak 45 petugas rekam medis dan pengolahan data menggunakan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh tata ruang penyimpanan berkas rekam medis rawat inap terhadap variabel kinerja petugas sebesar 72,9%, sedangkan sisanya 27,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Adapun permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini: 1) terdapat rak penyimpanan rekam medis yang sudah penuh. 2) banyak berkas rekam medis yang menumpuk dilantai. 3) jarak antar rak tingkat 4 belum sesuai standar jarak minimal. 4) beberapa lorong ruangan jarang dibersihkan dan kotor. Adapun saran yang diberikan kepada pihak rumah sakit: 1) menambah rak penyimpanan berkas rekam medis. 2) melakukan perluasan ruang penyimpanan berkas rekam medis. 3) mengatur ulang jarak rak tingkat 4 sesuai dengan standar jarak minimal yaitu 90 cm. 4) melakukan pembersihan rutin di seluruh ruangan penyimpanan berkas rekam medis.
Analisis Penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di Bagian Assembling terhadap Produktivitas Kerja Perekam Medis RSUD AL Ihsan Provinsi Jawa Barat Putri, Medina Hasna; Ulfah, Annisa; Soelistijaningroem, Matoeari
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan keselamatan kesehatan kerja (K3) di bagian assembling terhadap produktivitas kerja perekam medis RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, kuesioner dan studi pustaka. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin dengan derajat penyimpanan terhadap populasi yang diinginkan sebesar 10%, sehingga mengambil sampel responden sebanyak 31 orang petugas unit rekam medis.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh penerapan keselamatan kesehatan kerja (K3) di bagian assembling terhadap produktivitas kerja perekam medis sebesar 93,2% sedangkan sisanya 6,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis. Adapun permasalah yang ditemukan pada penelitian ini adalah 1) Belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus, 2) kurangnya tingkat kesadaran pegawai rekam medis di bagian assembling dalam menggunakan APD, 3) Kurangnya kehati-hatian dalam penggunaan peralatan kerja, 4) adanya fasilitas yang tidak memadai di ruangan assembling.Adapun saran yang diberikan kepada pihak rumah sakit sebaiknya: 1) membuat dan memberlakukan SOP khusus mengenai (K3) di bagian assembling, 2) saling mengingatkan antar pegawai dalam menggunakan APD, 3) berhati-hati dalam penggunaan peralatan kerja, 4) mengajukan pembetulan fasilitas yang tidak memadai.
Analisis Penggunaan Fitur Keamanan Dan Privasi Data Dalam Sistem Rekam Medis Elektronik (RME) Di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat Prastawa, Rafif Hanan; Monica, Rizqy Dimas; Soelistijaningroem, Matoeari
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2040

Abstract

Keamanan sistem informasi rekam medis tercantum dalam Permenkes No.24 Tahun 2022,terdapat 3 pasal yang menjelaskan keamanan rekam medis elektronik ialah dari Pasal 29 hingga Pasal 31. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana prinsip-prinsip keamanan informasi diterapkan dalam sistem RME di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Sasaran subjek penelitian yaitu 13 orang petugas Rekam Medis RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan objek penelitiannya adalah keamanan dan privasi dalam RME. Penelitian dilakukan di Instalasi rekam medis RSUD Al Ihsan pada bulan Juni 2025. Implementasi RME di RSUD Al-Ihsan sangat positif dan memberikan berbagai keuntungan dalam meningkatkan efisiensi operasional serta layanan kepada pasien. Keamanan data rekam medis harus mengacu pada CIA TRIAD yaitu confidentiality yaitu memastikan bahwa informasi pasien hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang; integrity mengacu pada menjaga keakuratan dan kelengkapan informasi sehingga data tidak boleh diubah atau dihapus; avaibility memastikan bahwa informasi rekam medis harus tersedia. Efektivitas RME bisa ditingkatkan melalui pendekatan berbasis pengguna, integrasi teknologi, keamanan yang kuat, serta komitmen manajerial untuk terus berinovasi dan menyesuaikan dengan regulasi.
ANALISIS PENYEBAB PENDING KLAIM BPJS KESEHATAN RAWAT JALAN DI RSUD WELAS ASIH BANDUNG Subastian, Ilham Alvin; Lestariyowidodo, Sapta; Soelistijaningroem, Matoeari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49750

Abstract

RSUD Welas Asih Bandung merupakan rumah sakit provider Badan Penyelenggara Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS), di mana pada implementasi kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masih terdapat masalah-masalah terutama terkait pending klaim seperti adanya miss komunikasi, kurangnya kerja sama/komitmen (disposisi) petugas dalam menjalankan peraturan sehingga berdampak pada kelancaran klaim/besaran klaim yang dapat merugikan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menggali secara mendalam penyebab pending klaim BPJS Kesehatan pada pelayanan rawat jalan di RSUD Welas Asih Bandung serta upaya yang dilakukan rumah sakit dan BPJS Kesehatan dalam mengatasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melalui wawancara mendalam kepada informan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur pengajuan klaim BPJS Kesehatan di RSUD Welas Asih Bandung telah berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur. Namun, masih ditemukan kendala pending klaim yang disebabkan oleh tiga aspek utama, yaitu aspek medis (resume medis tidak lengkap, ketidaksesuaian diagnosis dan tindakan, serta kurangnya justifikasi medis), aspek koding (kesalahan kode ICD-10/ICD-9, overcoding atau undercoding, serta kesalahan grouping INA-CBGs), dan aspek administrasi (kelengkapan berkas tidak terpenuhi, keterlambatan input data, ketidaksesuaian identitas, dan keterlambatan pengajuan klaim). Pending klaim berdampak pada cashflow rumah sakit, menghambat pembayaran operasional dan gaji pegawai, serta menurunkan kualitas pelayanan kesehatan. Upaya yang dilakukan rumah sakit untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan meningkatkan koordinasi antar bagian, melakukan evaluasi rutin, dan memperkuat manajemen klaim.
TINJAUAN PENGELOLAAN REKAM MEDIS PASIEN HIV/AIDS BERDASARKAN ASPEK KEAMANAN DAN KERAHASIAAN GUNA MELINDUNGI HAK PASIEN DI RSUD WELAS ASIH PROVINSI JAWA BARAT Choirunnisa, Adinda; Monica, Rizqy Dimas; Soelistijaningroem, Matoeari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49764

Abstract

Rekam medis merupakan sumber data yang dikumpulkan untuk diolah menjadi informasi medis yang terus bertambah setiap harinya sejalan dengan pelayanan kesehatan yang berlangsung di rumah sakit. Pengelolaan rekam medis pasien HIV/AIDS menjadi perhatian utama karena menyangkut informasi sensitif yang berkaitan langsung dengan status kesehatan pribadi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan rekam medis pasien HIV/AIDS berdasarkan prinsip keamanan dan kerahasiaan yang menjamin perlindungan hak pasien. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus serta pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan Poli VCT RSUD Welas Asih Provinsi Jawa Barat dari tahun 2022 hingga tahun 2024. Pengelolaan rekam medis pasien HIV/AIDS telah terintegrasi ke dalam SIMRS, namun ikhtisar perawatan masih dicatat manual. Pelaporan ke Dinas Kesehatan melalui SIHA dengan identitas pasien disamarkan, sementara akses data dibatasi sesuai kewenangan. Meskipun perlindungan hak pasien telah berjalan efektif, penggunaan spreadsheet eksternal dan belum adanya pemisahan khusus menunjukkan perlunya penguatan keamanan dan SOP yang jelas. Diharapkan dengan adanya penelitian ini menjadi dasar dalam penguatan kebijakan internal dan peningkatan sistem pengelolaan rekam medis HIV/AIDS sebagai upaya melindungi hak pasien.
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN ICD-10 TERHADAP KETEPATAN LAPORAN MORTALITAS RAWAT INAP PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2025 DI RSUD WELAS ASIH PROVINSI JAWA BARAT Azzahra, Salsadilla Recka; Monica, Rizqy Dimas; Soelistijaningroem, Matoeari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49791

Abstract

Laporan mortalitas pasien rawat inap merupakan komponen penting dalam evaluasi mutu pelayanan serta perencanaan kesehatan di rumah sakit. Penggunaan International Classification of Diseases, Tenth Revision (ICD-10) sebagai sistem klasifikasi diagnosis kematian bertujuan meningkatkan ketepatan dan keseragaman pelaporan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang menghambat dan mendukung proses pengkodean serta pelaporan mortalitas, menilai keberadaan dan penerapan Standard Operating Procedure (SOP), mengidentifikasi kendala dalam penyusunan laporan, serta menilai pengaruh pelatihan petugas terhadap ketepatan laporan. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan desain cross sectional. Teknik purposive sampling digunakan untuk menentukan informan, yaitu petugas coder yang terlibat langsung dalam pengkodean dan pelaporan. Variabel utama penelitian adalah implementasi ICD-10 terhadap ketepatan laporan mortalitas dengan sub-variabel mencakup proses pengkodean diagnosis penyebab kematian, faktor penghambat dan pendukung pengkodean, faktor pelaporan, serta dukungan profesional dan pelatihan. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi, observasi dan wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengkodean telah memanfaatkan ICD-10 Browser, namun versi aplikasi belum diperbarui. Hambatan utama meliputi penulisan diagnosis yang tidak lengkap atau menggunakan singkatan oleh dokter, serta keterbatasan integrasi aplikasi pelaporan sehingga pengolahan masih dilakukan secara manual. Faktor pendukung meliputi keberadaan SOP, penggunaan ICD-10 berbasis elektronik, serta pelatihan dan pembinaan meskipun belum merata. Motivasi mandiri petugas dalam meningkatkan kompetensi turut mendukung akurasi laporan. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa implementasi ICD-10 telah berjalan, namun perlu peningkatan integrasi sistem informasi, perbaikan kualitas pencatatan diagnosis, serta pemerataan pelatihan untuk meningkatkan kualitas laporan mortalitas bagi kepentingan perencanaan kesehatan rumah sakit maupun nasional.