Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Factors Causing Anxiety of Pregnant Women in Delivery Rizky Vaira; Merlin Karinda; Rabia Wahdah
International Journal of Public Health Excellence (IJPHE) Vol. 2 No. 2 (2023): January-May
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijphe.v2i2.313

Abstract

A woman will experience anxiety in facing labor, especially in the first pregnancy. This study aims to determine the factors that cause anxiety in pregnant women in facing labor. This type of research method with a cross-sectional study. The sample in this study were all pregnant women who made a pregnancy check-up visit to the Independent Midwife Practice (PMB) in the Banjarmasin City Region, totaling 80 people. Sampling technique with Accidental Sampling. The research instrument used a questionnaire consisting of the age of the pregnant woman, the number of children born, the gestational age and the husband's role. Data analysis using a computer program. The results showed that pregnant women experienced more anxiety (66.3%), compared to pregnant women who did not experience anxiety (33, 8%). There is a relationship between the age of pregnant women with a p-value of 0.033 (<0.05), the number of children with a p-value of 0.039 (<0.05), the gestational age of the p-value of 0.020 (<0.05) and the role of the husband p-value 0.039 (<0.05) with anxiety of pregnant women in facing labor. Pregnant women experience anxiety in facing childbirth and need a husband as a companion. Midwives need to educate husbands so that they always accompany their wives in the process of pregnancy and delivery.
Pengaruh Edukasi Kesehatan Pranikah Terhadap Pengetahuan Wanita Dalam Menyiapkan Kehamilan Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin Ayu Fitri Ani; Elvine Ivana Kabuhung; Putri Yuliantie; Rabia Wahdah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.189

Abstract

Menurut WHO AKI adalah kematian selama kehamilan hingga dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kematian. WHO juga mencatat 40% ada terjadinya kematian ibu di negara berkembang yang berkaitan dengan KEK. Berdasarkan Profil Dinkes di Provinsi Kalimantan Selatan pada 2021 yaitu terdapat 14,2% sasaran ibu hamil KEK. Data di kota Banjarmasin tahun 2021 terdapat 534 orang ibu hamil 12,0% yang mengalami kejadian KEK. Jumlah catin dengan data tertinggi adalah di Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin dengan jumlah 184 tahun 2023 dan puskesmas urutan ke 7 dengan jumlah KEK terbanyak di Banjarmasin. Untuk mengetahui pengaruh edukasi Kesehatan pranikah terhadap pengetahuan Wanita dalam menyiapkan kehamilan sehat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin. Metode pra eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest. Populasinya adalah Wanita pranikah di wilayah kerja Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 35 orang. Instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Pengetahuan responden sebelum diberikan edukasi Kesehatan terdapat pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 34 responden (97,1%). Setelah diberikan edukasi Kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan kategori baik yaitu sebanyak 35 responden (100%). Uji Wilcoxon Signed Rank Test di dapatkan hasil p value=0,000 (<0,05), yang artinya ada pengaruh edukasi Kesehatan pranikah terhadap pengetahuan. Terdapat adanya pengaruh edukasi Kesehatan pranikah terhadap pengetahuan Wanita dalam menyiapkan kehamilan sehat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin
Analisis Kejadian Penggunaan IUD Pasca Salin di RSUD DR. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2023 Agnes Monica; Novita Dewi Iswandari; Istiqamah; Rabia Wahdah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.268

Abstract

Latar Belakang: Setiap penggunaan alat kontrasepsi terdapat efek samping, termasuk penggunaan IUD, salah satu komplikasi IUD adalah terjadinya ekspulsi. Data menunjukkan bahwa pengguna IUD pasca salin di RSUD Dr. Moch Ansari Saleh Banjarmasin pada tahun 2022 adalah sebanyak 135 orang dan pada tahun 2023 menjadi sebanyak 153 orang. Hal ini menunjukkan peningkatan pengguna IUD pasca salin di RSUD Dr. Moch Ansari Saleh Banjarmasin yaitu sebanyak 6,25%. Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan IUD pasca salin di RSUD Dr. Moch Ansari saleh Banjarmasin tahun 2023. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan case control. Populasi penelitian adalah semua ibu yang bersalin di RSUD Dr. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2023 sebanyak 428 orang. Sampel sebanyak 306 orang yang diambil menggunakan teknik simple random sampling dibagi menjadi kelompok kasus dan kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil uji statistik menggunakan chi square menunjukkan bahwa usia (p value 0,039), paritas (p value 0,000) dan jenis persalinan (p value 0,000) pada penelitian ini berhubungan dengan penggunaan IUD Pasca Salin di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Tahun 2023, sedangkan jaminan kesehatan tidak berhubungan dengan penggunaan IUD Pasca Salin di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Tahun 2023 (p value 0,072). Kesimpulan: Faktor usia, paritas dan jenis persalinan merupakan faktor yang berhubungan dengan penggunaan IUD Pasca Salin di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Tahun 2023. Disarankan agar ibu bersalin tetap diberikan edukasi mengenai manfaat penggunaan IUD Pasca Salin disertai media informasinya.
Gambaran Penatalaksanaan Skrining Preeklamsia Di Puskesmas Alalak Selatan Kota Banjarmasin Siti Mutiah; Ika Avrilina Haryono; Rabia Wahdah; Laurensia Yunita
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.281

Abstract

Latar Belakang: Preeklamsia merupakan salah satu penyebab tertinggi morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi. Menurut WHO Angka Kematian ibu sangat tinggi sekitar 287.000. Pada tahun 2021 AKI di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai 205 kelahiran hidup, meningkat dibanding tahun 2020 yaitu sebesar 135/100.000 kelahiran hidup. Ada beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi atau meningkatkan preeklamsia yaitu umur, paritas, obesitas, riwayat hipertensi, dan riwayat preeklamsia. Tujuan: Mengetahui Gambaran Penatalaksanaan Skrining Preeklamsia Pada Buku KIA Sebagai Deteksi Awal Resiko Preeklamsia Pada Usia Kehamilan kurang lebih 20 Minggu Di Puskesmas Alalak Selatan dan mengidentifikasi Pengisian buku KIA pada lembar skrining preeklamsia. Metode: Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dengan tenaga kesehatan, dan observasi pelaksanaan skrining. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa skrining preeklamsia telah dilakukan pada setiap ibu hamil di Puskesmas Alalak Selatan, namun pencatatan hasil skrining dalam buku KIA masih kurang optimal. Untuk meningkatkan kualitas skrining preeklamsia sebagai deteksi dini risiko preeklamsia, perlu adanya peningkatan kesadaran, dan keterampilan tenaga kesehatan serta pemberdayaan kader kesehatan. Selain itu, pengawasan dan evaluasi rutin serta penyediaan fasilitas dan alat skrining yang memadai juga penting untuk mendukung pelaksanaan skrining yang optimal.
Beyond Painkillers: A Meta-Analysis of Non-Pharmacological Approaches for Managing Dysmenorrhea Symptoms Rabia Wahdah
Archives of The Medicine and Case Reports Vol. 5 No. 4 (2024): Archives of The Medicine and Case Reports
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/amcr.v5i4.648

Abstract

Dysmenorrhea, commonly known as painful menstruation, is a highly prevalent gynecological condition affecting millions of women globally. While pharmacological interventions offer temporary relief, they often come with undesirable side effects. Non-pharmacological approaches present a potentially safer and more sustainable alternative for managing dysmenorrhea symptoms. A comprehensive search of electronic databases, including PubMed, Scopus, and Web of Science, was conducted to identify randomized controlled trials (RCTs) published between 2014 and 2024 that investigated the effectiveness of non-pharmacological interventions for dysmenorrhea. The primary outcome was pain intensity reduction, while secondary outcomes included quality of life, absenteeism, and medication use. Data were pooled using a random-effects model, and standardized mean differences (SMDs) were calculated. Six RCTs met the inclusion criteria, encompassing a total of 600 participants. The non-pharmacological interventions evaluated included aerobic exercise, yoga, acupuncture, transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), heat therapy, and relaxation techniques. The pooled analysis revealed significant reductions in pain intensity across all interventions compared to control groups (SMD = -2.00, 95% CI: -2.39 to -1.61, p < 0.001). Aerobic exercise and yoga demonstrated the largest effect sizes (SMD = -2.5 and -2.5, respectively). Significant improvements were also observed in quality of life, absenteeism, and medication use. Non-pharmacological approaches, particularly aerobic exercise and yoga, are effective in managing dysmenorrhea symptoms. These findings strongly support the integration of non-pharmacological interventions into clinical practice as a first-line or adjunctive treatment option for dysmenorrhea.
Beyond Clinical Care: The Role of Midwives in Providing Holistic Support through Continuity of Care - A Case Study Nanda Pratama Putri; Rabia Wahdah; Nita Hestiyana; Winda Maolinda
Archives of The Medicine and Case Reports Vol. 6 No. 1 (2025): Archives of The Medicine and Case Reports
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/amcr.v6i1.657

Abstract

Continuity of care (COC) in midwifery is a model that emphasizes a continuous and trusting relationship between a midwife and a woman throughout her pregnancy, childbirth, postpartum period, and beyond. This approach fosters holistic support, encompassing not only clinical care but also emotional, psychological, and social well-being. This case study explores the role of midwives in providing such comprehensive care within the COC framework. This study presents the case of Mrs. A, a 22-year-old primiparous woman who received COC midwifery care at TPMB Delima Winda Maolinda in Banjarmasin City, Indonesia. The care spanned her pregnancy, childbirth, postpartum period, newborn care, and family planning counseling. Data were collected through direct observation and interviews during midwifery care encounters. The study highlights the various dimensions of care provided, including antenatal check-ups, childbirth assistance, postpartum monitoring, newborn care education, and family planning guidance. It also explores the challenges and benefits of implementing COC in this particular context. In conclusion, this study demonstrates the positive impact of COC midwifery care on maternal and neonatal outcomes. The continuous support and personalized guidance provided by the midwife contributed to Mrs. A's emotional well-being, facilitated informed decision-making, and promoted healthy behaviors. This study underscores the importance of COC in midwifery practice and its potential to enhance the overall quality of care for women and their newborns.
Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Durasi Waktu Persalinan Kala I Fase Aktif Di TPMB WM Banjarmasin Jami’atur Rasyidah; Lisda Handayani; Rabia Wahdah; Adriana Palimbo
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.291

Abstract

Latar Belakang :“Melakukan prenatal yoga selama kehamilan dapat mempengaruhi durasi waktu persalinan, dikarenakan adanya latihan olah nafas dan latihan olah tubuh yang berpengaruh terhadap power, passage, passanger dan psikologis pada ibu bersalin untuk mengurangi durasi waktu persalinan kala I. Selain itu, ibu hamil yang mengikuti latihan prenatal yoga secara teratur juga dapat mengurangi terjadinya nyeri dan kecemasan, sehingga dapat diketahui prenatal yoga sangat berpengaruh terhadap outcome persalinan.”. Tujuan : “Menganalisis pengaruh prenatal yoga terhadap durasi waktu persalinan kala I fase aktif di TPMB WM Banjarmasin”. Metode : Penelitian kuantitatif menggunakan jenis penelitian pra-eksperimen dengan rancangan non equivalent with control group design dengan sampel 10 ibu inpartu kala I yang dibagi menjadi 5 orang kelompok intervensi dan 5 orang kelompok kontrol dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan berupa lembar kuesioner dan lembar partograf yang hasilnya dianalisis menggunakan uji Mann Withney. Hasil : Didapatkan hasil bahwa responden yang melakukan prenatal yoga saat hamil sebanyak 5 orang (100%) dengan nilai rata-rata persalinan kala I fase aktif berlangsung dalam 108 menit (2 Jam) dengan std. deviation 50,2 menit, hal ini menunjukan bahwa ibu hamil yang melakukan prenatal yoga, persalinan kala I fase aktif menjadi lebih cepat di bandingkan dengan seharusnya yang dimana berdasarkan teori persalinan normal kala I fase aktif terjadi dalam waktu 6 Jam. Sedangkan 5 orang (100%) lainnya tidak melakukan prenatal yoga pada saat hamil dengan nilai rata-rata persalinan kala I fase aktif berlangsung dalam waktu 396 menit (6 Jam) dengan std. deviation 124,42 menit, dimana persalinan ini merupakan persalinan yang normal. Pada kedua kelompok yang melakukan dan tidak melakukan prenatal yoga saat hamil memiliki perbedaan durasi waktu persalinan kala I fase aktif. Kesimpulan : Terdapat pengaruh durasi waktu persalinan kala I pada ibu yang melakukan prenatal yoga pada saat hamil di TPMB WM Banjarmasin.
Factors Causing Anxiety of Pregnant Women in Delivery Rizky Vaira; Merlin Karinda; Rabia Wahdah
International Journal of Public Health Excellence (IJPHE) Vol. 2 No. 2 (2023): January-May
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijphe.v2i2.313

Abstract

A woman will experience anxiety in facing labor, especially in the first pregnancy. This study aims to determine the factors that cause anxiety in pregnant women in facing labor. This type of research method with a cross-sectional study. The sample in this study were all pregnant women who made a pregnancy check-up visit to the Independent Midwife Practice (PMB) in the Banjarmasin City Region, totaling 80 people. Sampling technique with Accidental Sampling. The research instrument used a questionnaire consisting of the age of the pregnant woman, the number of children born, the gestational age and the husband's role. Data analysis using a computer program. The results showed that pregnant women experienced more anxiety (66.3%), compared to pregnant women who did not experience anxiety (33, 8%). There is a relationship between the age of pregnant women with a p-value of 0.033 (<0.05), the number of children with a p-value of 0.039 (<0.05), the gestational age of the p-value of 0.020 (<0.05) and the role of the husband p-value 0.039 (<0.05) with anxiety of pregnant women in facing labor. Pregnant women experience anxiety in facing childbirth and need a husband as a companion. Midwives need to educate husbands so that they always accompany their wives in the process of pregnancy and delivery.
Empowering a Young Mother Through Continuity of Care: A Case Report of a Primiparous Woman's Journey Zahra Amalia; Rabia Wahdah; Nita Hestiyana; Winda Maolinda
Open Access Indonesian Journal of Medical Reviews Vol. 4 No. 5 (2024): Open Access Indonesian Journal of Medical Reviews
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/oaijmr.v4i5.654

Abstract

Continuity of midwifery care (CoMC) is a model of care in which a woman is supported by the same midwife, or a small team of midwives, throughout her pregnancy, childbirth, and the postpartum period. This model has been shown to have several benefits for women and their babies, including reduced rates of intervention, increased satisfaction with care, and improved maternal and neonatal outcomes. This case report describes the experiences of a 21-year-old primiparous woman who received CoMC from a midwife in a community setting. The woman was highly satisfied with the care she received, reporting that she felt empowered and in control of her pregnancy and childbirth experience. She also felt that the midwife was a trusted source of support throughout her journey. In conclusion, this case report provides further evidence of the benefits of CoMC for women and their babies, particularly for young mothers who may require additional support and guidance. It highlights the importance of providing woman-centered care that is responsive to the individual needs of each woman.