Silaen, Upa
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemuridan yang Berpusat pada Yesus bagi Generasi Z dalam Menghadapi Tantangan Relativisme Marisi, Candra Gunawan; Silaen, Upa; Simanjuntak, Fredy
Jurnal EFATA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 10, No 2: Juni 2024
Publisher : STT Iman Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47543/efata.v10i2.133

Abstract

The philosophy of relativism has infiltrated Z-generation through various media to provide its views so that it is accepted by this generation, the way of thinking and lifestyle of Z-generation in the postmodern era has undergone significant changes in many aspects. His main complaint is that there is no absolute truth, Jesus Christ is not the only savior, the Bible is considered outdated, meaningless, monotonous, authoritarian, and difficult to understand. This study aims to examine how effective discipleship for Z-generation is to counteract relativism and its implementation for the church today. A qualitative research method with a descriptive approach to formulate findings about the Z-generation situation and re-develop the propositions of an effective discipleship model. It can be found that vocational and personal discipleship who share their lives as teachers, friends, and trainers effectively shape Z-generation Christian spirituality. This discipleship can be applied to Z-generation discipleship with adjustments from various sides to form strong Christian spirituality to counteract the influence of relativism philosophy on Z-generation. Abstrak Filsafat relativisme telah menyusupi generasi Z melalui berbagai platform media sosial untuk memberikan pandangannya agar diterima oleh generasi ini, cara berpikir dan gaya hidup generasi Z di era postmodern telah mengalami perubahan besar dalam banyak aspek. Keluhan utamanya adalah tidak ada kebenaran yang absolut, Yesus Kristus bukan satu-satunya juruselamat, Alkitab dianggap ketinggalan zaman, tidak bermakna, monoton, otoriter, dan sulit dipahami. Penelitian ini bertujuan menemukan model pemuridan yang efektif bagi generasi Z guna menangkal relativisme dan implementasinya bagi gereja masa kini. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk memformulasikan temuan tentang situasi generasi Z dan melakukan pengembangan ulang proposisi model pemuridan yang efektif. Hasil penelitian, ditemukan bahwa pemuridan vokasi dan personal yang berbagi hidup sebagai guru, sahabat dan pelatih, efektif membetuk spiritualitas Kristen generasi Z. Pemuridan ini dapat diterapkan kepada pemuridan generasi Z dengan penyesuaian diberbagai sisi untuk membentuk spiritualitas kristen yang kuat guna menangkal pengaruh filsafat relativisme bagi generasi Z.
Merefleksi Konsep Tuhan Menurut Ulangan 6:4 dan Implikasinya dalam Pemahaman Trinitas Marisi, Candra Gunawan; Papay, Alex Djuang; Silaen, Upa; Pasaribu, Jabes
DIEGESIS: Jurnal Teologi Kharismatika Vol 7, No 2: Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/diegesis.v7i2.557

Abstract

The views of certain groups within Christianity include the arguments of Arius (Jehovah's Witnesses), who asserts that although Jesus possesses a special nature, He remains human and therefore should not be regarded as more than merely a "creation," like any other human. There is also a belief known as Jesus Only or Oneness, which resembles the heretical teachings of Sabellianism in a new form. Additionally, Islamic perspectives challenge the Christian belief in the Trinity by suggesting that Christians believe in three gods and interpreting the concept of the Trinity as a practice of tritheism. Deuteronomy 6:4 serves as the primary commandment that requires total commitment from the nation of Israel on a personal level, as well as for contemporary believers in Jesus Christ. The purpose of this research is to analyze Deuteronomy 6:4 to reflect on the meaning of the oneness of God. Through this research, it can also be affirmed that the LORD is the God worthy of worship by every believer, and that only God, and no other gods, deserve human worship. The research is conducted using a qualitative method with an inductive approach, specifically through exegesis and lexical and grammatical analysis of the studied verse, which is then reflected upon with other biblical verses, journals, or books to support the research findings. The results indicate that the doctrine of the Trinity affirms the unity of God in three persons, which is not a contradiction: God has one essence and three persons. The Bible affirms both the oneness of God and the divinity of the Father, the Son, and the Holy Spirit. The Trinity provides boundaries for human speculation about the nature of God. The oneness of God is expressed as His essence or existence, while His diversity is expressed in three persons. In the context of conveying God's laws, the oneness of God has several important implications: 1) When God speaks, there is no one else who can contradict Him. 2) When God promises, there is no one else who can retract it. 3) When God punishes disobedience, there is no one else who can protect against it. 4) The LORD is the only true God, not a god among other gods. Keywords: God is one; Trinity; the only true God; concept of LordAbstrak Pandangan beberapa kalangan umat ‘kristen’ mencakup argumen Arius (saksi Yehuwa) yang menyatakan bahwa meskipun Yesus memiliki sifat yang istimewa, Ia tetap merupakan manusia dan oleh karena itu tidak seharusnya dianggap lebih dari sekadar "ciptaan," seperti halnya manusia lainnya, ada juga pemahaman yang dikenal sebagai Jesus Only atau Oneness, yang menyerupai ajaran sesat Sabelianisme dalam bentuk yang baru. Selain itu, pandangan dari Islam menyerang keyakinan Kristen mengenai Allah Tritunggal dengan anggapan bahwa Kristen meyakini adanya tiga Allah, serta menafsirkan bahwa konsep Tritunggal adalah praktik triteisme. Ulangan 6:4 merupakan hukum utama yang mengharuskan komitmen total dari bangsa Israel secara personal demikian juga bagi orang percaya Yesus Kristus masa kini. Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk menganalisa Ulangan 6:4 untuk merefleksikan makna Tuhan itu esa, melalui penelitian ini juga dapat menegaskan bahwa TUHAN adalah Allah yang layak disembah oleh setiap orang percaya, hanya Tuhan dan allah yang lain tidak layak mendapatkan penyembahan dari manusia. Penelitian dilakukan dengan Metode Kualitatif dengan pendekatan induktif yakni, eksegesa dan analisa ayat secara leksikal dan gramatikal dari ayat yang diteliti, selanjutnya direfleksikan dengan ayat Alkitab yang lain, jurnal atau buku yang lain untuk mendukung hasil penelitian.  Hasil yang ditemukan, doktrin Trinitas meneguhkan kesatuan Allah di dalam tiga pribadi, bukan merupakan kontradiksi: Allah memiliki satu esensi dan tiga pribadi. Alkitab meneguhkan baik keesaan Allah dan keilahian Bapa, Anak dan Roh Kudus. Trinitas memberikan batasan kepada spekulasi manusia tentang natur Allah. Keesaan dari Allah dinyatakan sebagai esesnsiNya atau keberadaanNya, sedangkan keragamanNya diekspresikan dalam tiga pribadi. Dalam konteks penyampaian hukum-hukum Allah, keesaan Allah mempunyai beberapa implikasi yang penting: 1, Kalau Allah berfirman, tidak ada yang lain yang dapat menolaknya. 2, Kalau Allah berjanji, tidak ada yang lain yang dapat menariknya. 3, Kalau Allah menghukum ketidaktaatan, tidak ada yang lain yang dapat melindungi. 4, TUHAN adalah satu-satunya Allah yang benar, bukan Tuhan diantaran tuan yang lain.Kata kunci: Esa; Trinitas; satu-satunya Tuhan; konsep Tuhan