Abdullah, Muhammad Raoul Taufiq
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Thrombositosis sebagai Prediktor Kanker pada Keganasan Ginekologi: a Narrative Review Kusuma, Fitriyadi; Suryoadji, Kemal Akbar; Abdullah, Muhammad Raoul Taufiq; Putra, Abdul Hafiidh Surya; Purwoto, Gatot; Winarto, Hariyono; Utami, Tofan Widya
Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia Vol 13 No 02 (2023): Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia (Indonesian Midwifery Scientific Journal) Uni
Publisher : Q PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jiki.v13i02.2616

Abstract

Thrombositosis, peningkatan jumlah trombosit dalam darah, telah dikaitkan dengan kanker pada keganasan ginekologi. Trombositosis dapat dipicu oleh pelepasan sitokin oleh tumor ganas, seperti IL-6. Trombositosis berperan dalam perkembangan kanker melalui perlindungan terhadap sel tumor, produksi faktor pertumbuhan, dan angiogenesis. Tinjauan literatur ini mengumpulkan dan menganalisis penelitian terkait trombositosis sebagai prediktor kanker pada keganasan ginekologi. Pemahaman yang komprehensif tentang hubungan ini dapat membantu pengembangan metode deteksi dini dan terapi yang lebih efektif untuk kanker pada keganasan ginekologi.
The impact of micronutrient supplementation on the outcome of In Vitro Fertilization: A comprehensive systematic review of current studies Abdullah, Muhammad Raoul Taufiq; Suryoadji, Kemal Akbar; Fakhri, Aldithya; Hestiantoro, Andon
Majalah Obstetri & Ginekologi Vol. 33 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mog.V33I12025.65-73

Abstract

HIGHLIGHTS Potential benefits of vitamin D3 supplementation >20 ng/ml, along with myo-inositol, folic acid, and melatonin, on implantation rates. Subsequent studies revealed no substantial enhancement in pregnancy rates when specific supplements were used. Further research is needed to provide more definitive conclusions.   ABSTRACT Objective: In vitro fertilization is the most common form of assisted reproductive and fertility technology. However, it is important to note the success rates of IVF generally decrease as a person gets older. Identifying modifiable factors affecting human fertility, including diet, is significant for clinical and community wellness. This systematic review investigates the role of micronutrients supplementation in fertility and its potential impact on in vitro fertilization (IVF) outcomes. Materials and Methods: A systematic search in multiple databases using specific keywords related to in vitro fertilization, micronutrient supplementation, and outcome measures. Results: Out of 1462 retrieved studies, 8 were included in the systematic review. These studies covered a range of micronutrients and their effects on different IVF outcomes. Findings indicated potential benefits of vitamin D3 supplementation. Vitamin D3 supplementation was associated with a significant improvement in implantation rates (p < 0.05) in two studies, while no significant effect was observed in clinical pregnancy rates in other micronutrients. The systematic review highlights the diverse effects of various micronutrient supplements on IVF outcomes. While some supplements showed potential benefits, others did not significantly improve pregnancy rates. Further research with larger cohorts is necessary to establish conclusive evidence. Keywords: micronutrient supplements, IVF outcomes, pregnancy rates. Conclusion: In conclusion, this systematic review sheds light on the impact of micronutrients on IVF outcomes. Some studies suggested potential benefits of vitamin D3 supplementation >20 ng/ml, further research is needed to provide more definitive conclusions. Understanding the function of micronutrients in fertility could have significant implications for IVF treatment and female infertility management.
Prevalensi Infeksi Human Papilloma Virus Risiko Tinggi Pada Wanita dengan Positif Human Immunodeficiency Virus di Dunia: Tinjauan Sistematis Berdasarkan Studi Terkini Kusuma, Fitriyadi; Suryoadji, Kemal Akbar; Abdullah, Muhammad Raoul Taufiq; Fauzi, Ahmad; Ridwan, Alifaturrasyid Syafaatullah; Purwoto, Gatot; Winarto, Hariyono; Anggraeni, Tricia Dewi; Utami, Tofan Widya
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 22 No 02 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Agustus Volume 22 Nomor 02 Tahun 2023
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v22i02.2652

Abstract

Tipe Human Papilloma Virus (HPV) risiko tinggi merupakan etiologi dari kanker serviks yang menjadi kanker kedua terbesar pada wanita. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) menjadi salah satu faktor risiko infeksi HPV. Pada pasien dengan HIV terjadi penurunan sistem imun yang dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi terlebih jika kadar CD4+ rendah. Untuk menelusuri seberapa banyak wanita dengan HIV yang terinfeksi virus HPV risiko tinggi pada berbagai penelitian terkini. Penelusuran dilakukan dengan metode systematic review menggunakan database Pubmed, Cochrane, dan ScienceDirect. Digunakan kata kunci “((HPV Positive) AND (HIV) AND (Cervical Cancer))”.Dalam systematic reviews ini, didapatkan hasil akhir 3 penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Di antaranya penelitian di Kenya tahun 2012 menunjukkan 52,6% dari 498 wanita dengan HIV terinfeksi HPV risiko tinggi, penelitian di Nigeria pada 2017 menunjukkan 29% dari 449 wanita dengan HIV terinfeksi HPV risiko tinggi dan juga terdapat hubungan signifikan antara HIV pada pasien wanita dengan infeksi HPV risiko tinggi dibandingkan dengan pasien wanita tanpa HIV dengan dengan OR 3,38 (95% CI 2,34–4,87, p < 0,001), dan penelitian di Nigeria tahun 2014 menunjukkan prevalensi HPV risiko tinggi lebih besar pada pasien dengan HIV positif (24,5%) dibandingkan HIV negatif (15,9%) secara bermakna (P<0,005; OR=1,7; 95% CI=1,1-2,7), serta terdapat penurunan dari prevalensi infeksi HPV risiko tinggi pada wanita dengan HIV positif apabila jumlah CD4 pasien lebih dari 500 sel/mm3 (OR = 0,7; 95% CI: 0,5-0,8). Prevalensi yang besar dan hubungan signifikan antara infeksi HPV risiko tinggi dengan HIV pada pasien wanita menunjukkan diperlukannya skrining HPV tipe risiko tinggi pada pasien wanita dengan HIV sebagai strategi pencegahan yang lebih awal terhadap kanker serviks dan dibutuhkan pemberian terapi yang rutin kepada wanita dengan HIV positif untuk memiliki angka CD4 >500 sel/mm3.
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA EALES DISEASE : A LITERATURE REVIEW Victor, Andi Arus; Suryoadji, Kemal Akbar; Adishabri, Ananda Kukuh; Abdullah, Muhammad Raoul Taufiq
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 23 No 02 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Agustus Volume 23 Nomor 02 Tahun 2024
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v23i02.2657

Abstract

Penyakit Eales adalah vaskulopati retina oklusif idiopatik yang utamanya memengaruhi retina perifer. Penyakit Eales ditandai oleh vaskulitis retina dan perdarahan vitreus berulang, iskemia retina, dan neovaskularisasi yang disertai nyeri kepala, konstipasi, dan epistaksis. Penyebab pasti belum sepenuhnya dipahami namun diduga terkait reaksi imunologis terhadap agen eksogen seperti tuberkulosis. Patofisiologi melibatkan periflebitis retina, iskemia retina, dan neovaskularisasi. Tinjauan pustaka menggunakan sumber data dari NCBI atau PubMed dengan kata kunci "Eales disease" dan kriteria inklusi berupa naskah lengkap dan berbahasa Inggris. Studi ini bertujuan untuk meninjau pustaka mengenai diagnosis dan tatalaksana penyakit Eales, serta menyajikan informasi berbagai pilihan pengobatan berdasarkan tahap penyakit guna meningkatkan prognosis visual. Diagnosis penyakit Eales didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan oftalmologis meliputi tajam penglihatan, pemeriksaan segmen anterior, vitreus, saraf optik, dan retina. Pemeriksaan penunjang seperti fundus fluorescein angiography (FFA), B-scan ultrasonography, dan tomografi koherensi optik (OCT) membantu memastikan diagnosis. Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk menyingkirkan penyakit lain penyebab vasculitis. Tatalaksana penyakit Eales melibatkan terapi medis dengan steroid (oral atau periokular) pada tahap inflamasi, fotokoagulasi laser pada tahap proliferasi untuk mengatasi neovaskularisasi, dan pembedahan vitreoretinal (vitrektomi) pada kasus dengan perdarahan vitreus persisten atau retinal detachment. Komplikasi termasuk perdarahan vitreus berulang, neovaskularisasi iris, katarak, dan glaukoma neovaskular. Penyakit Eales adalah vaskulopati retina dengan gejala vaskulitis dan perdarahan vitreus berulang. Diagnosis didukung oleh pemeriksaan seperti FFA, B-scan ultrasonography, dan OCT. Tatalaksana melibatkan penggunaan steroid, fotokoagulasi laser, dan pembedahan vitreoretinal.
PENDEKATAN DIAGNOSIS SINDROM OHVIRA PADA FASILITAS KESEHATAN TERBATAS: SEBUAH TINJAUAN SISTEMATIS Hakim, Surahman; Kadarusman, Adib Kamil Putra; Fadhly, RM Ali; Suryoadji, Kemal Akbar; Hadinata, Valencia; Zahra, Reihana; Abdullah, Muhammad Raoul Taufiq; Kusuma, Fitriyadi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 23 No 03 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Desember Volume 23 Nomor 03 Tahun 2024
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v23i03.3631

Abstract

Sindrom OHVIRA merupakan kelainan kongenital yang langka terjadi pada saluran reproduksi wanita. OHVIRA merupakan salah satu kelompok kelainan duktus mullerian yang terdiri dari trias uterus didelfis, obstruksi hemivagina, dan agenesis renal. Diagnosis menjadi sebuah tantangan, terutama pada fasilitas kesehatan yang memiliki keterbatasan sarana prasarana dikarnakan tingkat prevalensi yang rendah dan menifestasi klinis yang beragam. Tinjauan sistematis dilakukan dengan pencarian menggunakan kata kunci yang terstruktur pada beberapa database seperti PubMed, Cochrane, ScienceDirect, dan Google Scholar , scopus, dan cochrane. Seleksi artikel dilakukan menggunakan kriteria kelayakan yang ditetapkan. Berdasarkan pencarian artikel didapatkan 6 studi yang menunjukkan manifestasi klinis dari sindrom OHVIRA. Beberapa manifestasi klinis yang ada berupa nyeri punggung belakang kronis, nyeri perut, dyspareunia, dan adanya keputihan yang berbau. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya abnormalitas seperti massa kistik, benjolan pada abdomen, anomali uterus, dan kelainan dinding vagina. Beragam keluhan dan temuan tersebut dapat menjadi landasan untuk menjadikan sindrom OHVIRA sebagai diagnosis banding untuk proses rujukan segera dan tatalaksana awal. Sindrom OHVIRA memiliki manifestasi klinis yang beragam, sehingga menjadikan keadaan ini sebuah tantangan untuk didiagnosis. Dokter pada layanan terbatas berperan penting dalam mengenali keluhan khususnya keluhan ginekologi kronis, dan menjadikan sindrom ini sebagai diagnosis banding untuk melakukan perujukan kasus ke fasilitas layanan kesehatan tingkat lanjut, dan memberikan tatalaksana untuk meringankan gejala.
Exploring the Potential of Lifestyle and Dietary Intervention to Improve In Vitro Fertilization Outcomes in Overweight and Obese Women: Systematic Review and Meta-Analysis Abdullah, Muhammad Raoul Taufiq; Hestiantoro, Andon
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 06 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v14i06.4346

Abstract

Lifestyle and dietary interventions have been proposed to improve in vitro fertilization (IVF) outcomes in women with overweight and obesity, conditions known to reduce reproductive success. This systematic review followed PRISMA guidelines and searched PubMed, MEDLINE, and Scopus up to July 2025. Four randomized controlled trials involving 433 participants met inclusion criteria. A fixed-effects meta-analysis showed that weight loss interventions significantly increased clinical pregnancy rates (OR 1.55; 95% CI 1.03–2.35; p=0.04), with low heterogeneity (I²=32%). The strongest effect was reported in Sim 2014 (OR 5.07; 95% CI 1.21–21.28). Improvement in IVF outcomes is likely mediated through enhanced insulin sensitivity, reduced inflammation, and better hormonal regulation. Although both obesity and advanced maternal age reduce fertility, obesity has a greater impact on IVF success in younger women; therefore, weight reduction may be particularly beneficial for women under 35–38 years. In contrast, delaying treatment for weight loss may disadvantage older women due to age-related fertility decline. Overall, lifestyle-based weight loss significantly improves IVF outcomes and should be integrated into treatment planning for overweight and obese patients.