Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Struktur Bangunan Gedung Menggunakan Software Bim Revit (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Graha Pemuda Kompleks Katedral Jakarta) Hakim, Zikril; Purnomo, Adi; Yasinta, Rezi Berliana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.10832

Abstract

Building Information Modeling (BIM) BIM adalah seperangkat teknologi, proses, kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara kolaborasi dan integrasi dala sebuah model digital. BIM 3D itu disebut juga dengan model digital 3 dimensi. Banyak yang sudah mengetahui tapi kadang masih banyak orang yang salah memahaminya. Jika orang pada umumnya kenal gambar 3D itu hanya sebatas gambar yang mempunyai 3 sisi maka yang dimaksud dengan BIM 3D adalah Model 3D bangunan yang sudah berisi parameter informasi, komponen yang lebih detail dan pastinya bisa diintegrasikan ke berbagai platform dan bisa ditingkatkan ke dimensi selanjutnya. Pada pembangunan proyek Graha Pemuda Kompleks Katedral Pemuda saat ini menggunakan bim 2D yaitu autocad, pada bim 2D yaitu seperti autocad memiliki kekurangan yaitu harus menghitung volume dengan manual dan juga dalam permodelan tulangan. Pada bim 3D dapat menampilkan permodelan keseluruhan gedung dan juga memudahkan menghitung volume suatu bangunan gedung. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memudahkan menghitung volume bangunan gedung dan mempermudah memahami gambar perancangan. Pada penelitian ini peneliti dalam pengumpulan datanya menggunakan metode kuantitatif. Dari hasil pemodelan yang telah dilakukan dengan menggunakan konsep Building Information Modeling (BIM) menjadi lebih efektif dan efisien dikarenakan semua informasi seperti elemen struktur dapat dimodelkan dengan lebih cepat, akurat, rinci seperti pemodelan tulangan sebuah struktur dan juga dapat mengetahui tabrakan elemen struktur dengan elemen MEP. Konsep BIM juga dapat menampilkan perhitungan dan analisis volume struktur.
Obat Tradisional dari Satwa di Desa Batu Beriga, Perlang, dan Lampur Syafutra, Randi; Dalimunthe, Nurzaidah Putri; Priyansah, Sujadi; Zacky, Muhammad Ichsan; Apriyanti, Apriyanti; Dewi, Wulan; Hakim, Zikril; Julfiani, Julfiani; Wulandari, Fika; Fatmawati, Fatmawati; Apriyani, Ririn; Handayani, Helvina
Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi Vol. 9 No. 2 (2024): BIOMA: JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v9i2.2431

Abstract

Pulau Bangka memiliki keanekaragaman satwai yang tinggi dalam pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi penggunaan satwa sebagai obat tradisional oleh masyarakat Desa Batu Beriga, Perlang, dan Lampur di Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian dilaksanakan dari 1 Maret hingga 31 Mei 2024 menggunakan snowball sampling dan wawancara. Data dianalisis secara kualitatif deskriptif dan kuantitatif dengan menghitung RFC dan ICF. Sebanyak 17 spesies dari 6 kelas satwa tercatat, dengan kelas Mammalia mendominasi (47,1%). Malayopython reticulatus memiliki nilai RFC tertinggi (0,900), sementara Pontoscolex corethrurus, Manouria emys, dan Eretmochelys imbricata mencatat nilai RFC terendah (0,100). Penyakit seperti kelelahan dan demam, menunjukkan nilai ICF maksimum (1). Penelitian ini menyoroti perlunya konservasi bagi spesies yang terancam dan kolaborasi dalam menjaga keberlanjutan pengobatan tradisional berbasis satwa.  
Analisis pengaruh angin dan arus terhadap olah gerak kapal pada saat melakukan sandar di pelabuhan Dewi, Astri Kustina; Bintari, Pramudyasari Nur; Hakim, Zikril
Journal Marine Inside Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Politeknik Pelayaran Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62391/ejmi.v7i2.145

Abstract

Manuver sandar kapal merupakan salah satu fase paling kritis dalam operasi pelayaran karena dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, khususnya angin dan arus. Kondisi lingkungan yang tidak terkendali dapat memengaruhi olah gerak kapal dan meningkatkan risiko kecelakaan di pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh angin dan arus terhadap olah gerak kapal saat melakukan manuver sandar di pelabuhan dengan studi kasus pada MV Sinar Bintan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi kasus, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung selama operasi sandar, wawancara dengan perwira kapal, serta studi dokumentasi. Data dianalisis dengan mengaitkan kondisi angin dan arus terhadap respons manuver kapal selama proses sandar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angin dan arus memiliki pengaruh signifikan terhadap stabilitas dan arah gerak kapal, terutama pada kecepatan rendah saat mendekati dermaga. Angin samping dan arus menyilang terbukti meningkatkan kesulitan pengendalian kapal dan membutuhkan koordinasi yang lebih baik antara nahkoda, perwira jaga, serta penggunaan bantuan tugboat. Penelitian ini memberikan kontribusi praktis dalam meningkatkan pemahaman tentang mitigasi risiko manuver sandar kapal di pelabuhan, khususnya dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Berthing maneuver is one of the most critical phases in ship operations, as it is strongly influenced by external environmental factors, particularly wind and current. Uncontrolled environmental conditions can affect ship maneuverability and increase the risk of accidents in port areas. This study aims to analyze the effects of wind and current on ship maneuverability during berthing operations, using MV Sinar Bintan as a case study. This research adopts a qualitative descriptive approach through a case study method. Data were collected through direct observation during berthing operations, interviews with ship officers, and documentation review. The analysis focuses on examining the relationship between wind and current conditions and the ship’s maneuvering response during the berthing process. The results indicate that wind and current significantly influence ship stability and directional control, particularly at low speeds when approaching the berth. Crosswinds and transverse currents were found to increase maneuvering difficulty and require enhanced coordination between the master, deck officers, and tugboat assistance. This study provides practical insights for improving risk mitigation strategies during ship berthing operations under challenging environmental conditions.