Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendekatan Supervisi Direktif dalam Pembinaan Guru Habibillah, Habibillah; Maunah, Binti; Mutihar, Prim Masrokan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.12048

Abstract

Metode pengawasan yang tegas dapat meningkatkan mutu pengajaran guru. Supervisor harus memahami perbedaan individu guru dan menentukan metode supervisi yang tepat. Tahapan supervisi direktif meliputi memberikan arahan, menjelaskan dengan jelas, mengawasi, mengevaluasi, dan memberikan bantuan yang sesuai. Tantangan penerapan pendekatan supervisi yang direktif adalah kurangnya pemahaman para guru tentang pentingnya supervisi, keterbatasan waktu dan area supervisi, serta perbedaan individual guru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan atau library research untuk menemukan dan mengkaji tulisan-tulisan serta literatur-literatur yang berkaitan dengan fokus permasalahan yang sedang diperiksa. Hasil dan pembahasan penelitian yaitu Metode pengawasan yang tegas dapat meningkatkan mutu pengajaran guru. Supervisor harus memahami perbedaan individu guru dan menentukan metode supervisi yang tepat. Tahapan supervisi direktif meliputi memberikan arahan, menjelaskan dengan jelas, mengawasi, mengevaluasi, dan memberikan bantuan yang sesuai. Tantangan penerapan pendekatan supervisi yang direktif adalah kurangnya pemahaman para guru tentang pentingnya supervisi, keterbatasan waktu dan area supervisi, serta perbedaan individual guru.
SENI MURAL DI BANDA ACEH Habibillah, Habibillah; Selian, Rida Safuan; Zuriana, Cut
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Sendratasik Vol 5, No 3 (2020): AGUSTUS
Publisher : Program Studi Pendidkan Seni Drama, Tari dan Musik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/sendratasik.v5i3.22552

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul Seni Mural di Banda Aceh. Adapun yang menjadi masalah pada penelitian ini adalah bagaimana fenomena Seni Mural di Banda Aceh mulai dari tahun 2013 hingga 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan seni mural di Banda Aceh. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif penelitian ini melihat perkembangan seni mural di Banda Aceh. Subjek penelitian ini adalah komunitas Apotek Warena dan Mr. Doff Indonesia. Data diperoleh dengan teknik observasi secara langsung, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian seni mural adalah seni lukis dinding yang bersifat permanen dibuat dengan media dinding yang tidak bisa berpindah tempat. Seni mural merupakan media komunikasi antara seniman dan khalayak umum, menjadi alternative untuk penyampaian nilai-nilai estetis dan etis. Keberadaan mural di ruang publik tentunya mempunyai fungsi sebagai media penyampaian aspirasi, sebagai fungsi estetik, ekonomi dan pendidikan. Oleh karena itu kesimpulan yang dapat diambil ialah mural di Banda Aceh sudah berkembang mulai dari tahun 2013 hingga kini. Awalnya mural dianggap sebagai vandalisme, butuh waktu yang lama hingga vandalisme itu berubah menjadi keindahan atau ungkapan yang di tuangkan kedalam media dinding yang akhirnya menjadi sorotan publik. Kini mural dapat ditemui di setiap sudut kota Banda Aceh mulai dari Sekolah, coffee shop, cafe, perkantoran, tempat sarana umum, toko, dan halte.Kata Kunci: Mural, Seni
Pemanfaatan Kotoran Hewan, Batang Pisang dan Eceng Gondok Menjadi Pupuk Kompos di Desa Bagan Baru Kecamatan Nibung Hangus Kabupaten Batubara Heri Purwanto; Simbolon, Hasanal Fachri Satia; Prayoga, Angga Eldi; Sembiring, Eko Sawitra; Habibillah, Habibillah; Maulana, Imron; Dianca, Jimmy Carlos; Iqbal, Julfan Maulana
Wahana Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/wahana.v2i2.428

Abstract

Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan. Selain itu, kompos juga mempunyai prospek dan peluang yang besar untuk dipasarkan secara lebih meluas untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Kompos yang baik adalah yang sudah cukup mengalami pelapukan dan dicirikan oleh warna yang sudah berbeda dengan warna bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah dan sesuai suhu ruang. Pupuk organik yang berbahan kotoran sapi, batang pisang dan eceng gondok mempunyai beberapa kelebihan. Pupuk kandang adalah jenis pupuk organik yang berbahan dasar kotoran ternak, baik kotoran padat maupun campuran sisa makanan dan air seni ternak. Pupuk kandang juga berperan dalam perbaikan struktur tanah, pengoptimalan penyerapan unsur hara dan mempertahankan suhu tanah. Batang pisang merupakan bahan organik yang memiliki beberapa kandungan unsur hara baik makro maupun mikro, beberapa diantaranya adalah unsur hara makro, serta mengandung kandungan kimia berupa karbohidrat yang dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme di dalam tanah. Eceng gondok tergolong dalam makrofita yang terletak di atas permukaan air, yang di dalamnya terdapat lapisan rongga udara dan berfungsi sebagai alat pengapung tanaman. Dengan kandungan bahan organik dan unsur hara yang tinggi, eceng gondok dapat dijadikan sebagai alternatif sumber pupuk kompos. Penyediaan kompos organik yang berkelanjutan dan praktis dapat mempermudah petani untuk memanfaatkannya sebagai penyubur tanah dan tanaman pertaniannya.