Pemahaman konsep merupakan aspek penting dalam pembelajaran integral karena materi ini tidak hanya menuntut kemampuan prosedural, tetapi juga pemaknaan konsep antiturunan, konstanta integrasi, batas integral, serta keterkaitannya dengan konsep turunan dan luas daerah. Namun, pada praktik pembelajaran matematika di kelas XII, siswa sering kali mampu menyelesaikan soal integral secara mekanis tanpa memahami makna konseptual di balik prosedur yang digunakan. Kondisi ini menunjukkan perlunya analisis mendalam terhadap pemahaman konsep integral siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemahaman konsep siswa kelas XII dalam menyelesaikan soal integral tentu dan integral tak tentu. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan subjek sebanyak 33 siswa kelas XII MIPA 2 MAN 3 Medan yang dipilih melalui teknik cluster sampling. Instrumen penelitian berupa tes uraian yang disusun berdasarkan empat indikator pemahaman konsep, yaitu menyatakan ulang konsep, mengelompokkan objek berdasarkan sifat tertentu, menggunakan konsep secara algoritmik, dan menghubungkan antar konsep matematika. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif berupa rata-rata dan persentase capaian setiap indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan pemahaman konsep siswa berada pada kategori rendah (61,95%). Indikator mengelompokkan objek dan menggunakan konsep secara algoritmik memiliki capaian tinggi, sedangkan indikator menyatakan ulang konsep dan menghubungkan antar konsep menunjukkan capaian rendah. Pola ini mengindikasikan adanya ketimpangan antara pemahaman prosedural dan pemahaman konseptual siswa pada materi integral. Temuan penelitian ini memberikan gambaran empiris mengenai profil pemahaman konsep integral siswa dan dapat menjadi dasar bagi penelitian lanjutan yang berfokus pada pengembangan pemahaman konseptual.