Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Naskah Turi-Turian Sampuraga: Kajian Filologis Simarmata, Tioara Monika; Simatupang, Nori Marta; Siregar, Eka Silviana; Harefa, Evelina; Herlina, Herlina
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28897

Abstract

Penelitian ini mengkaji Naskah Cerita Turi-Turian Sampuraga melalui pendekatan filologis untuk mengungkap isi, bentuk, serta nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Turi-turian merupakan bentuk sastra tradisional Batak Mandailing yang biasanya dituturkan secara lisan dan kemudian dituliskan dalam aksara Batak. Naskah Sampuraga mengisahkan tentang seorang anak yang durhaka kepada ibunya, yang akhirnya mendapat hukuman dari Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah melalui proses transliterasi, transkripsi, penyuntingan teks, dan terjemahan. Metode yang digunakan adalah metode filologi standar, dengan pendekatan kritik teks untuk merekonstruksi teks yang paling mendekati aslinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Turi-Turian Sampuraga tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media pendidikan moral dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal. Penelitian ini memperlihatkan pentingnya pelestarian naskah-naskah daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
Wacana Batak: Kajian Struktural Pasahat Ulos Bere pada Pernikahan Adat Batak Toba Sinulingga, Jekmen; Siregar, Eka Silviana; Tambunan, Abel Rotua
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara struktural tradisi Pasahat Ulos Bere dalam adat Batak Toba. Tradisi Pasahat Ulos Bere merupakan salah satu upacara adat yang penting dalam masyarakat Batak Toba, yang melibatkan pemberian ulos oleh paman (hula-hula) kepada keponakannya (bere) sebagai simbol kasih sayang dan harapan. Kajian ini menggunakan pendekatan strukturalisme untuk memahami pola dan makna yang terkandung dalam tradisi ini. Metode yang digunakan meliputi observasi, wawancara mendalam, dan analisis teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Pasahat Ulos Bere memiliki struktur yang kompleks, mencerminkan hubungan sosial, nilai-nilai budaya, dan sistem kepercayaan masyarakat Batak Toba. Studi ini berkontribusi dalam memperkaya pemahaman tentang budaya Batak Toba dan memperlihatkan pentingnya tradisi dalam menjaga keberlangsungan identitas budaya.
Kajian Semiotika Pada Kuliner Adat dalam Prosesi Pernikahan Adat Etnik Toba Sinulingga, Jekmen; Tambunan, Abel Rotua; Siregar, Eka Silviana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suku Batak Toba, yang tinggal di sekitar Danau Toba di Sumatera Utara, Indonesia, memiliki tradisi dan budaya yang kaya, salah satunya adalah upacara pernikahan adat yang melibatkan berbagai makanan tradisional dengan makna simbolis. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika untuk menganalisis makna di balik makanan yang disajikan dalam prosesi pernikahan Batak Toba. Menggunakan metode etnografi, data dikumpulkan melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan tokoh adat serta peserta upacara. Analisis semiotika mengidentifikasi bahwa makanan seperti Ikan Mas Arsik, Nasi Jambar, Sangsang, Dekke Si Mudur-Mudur, dan Lappet berfungsi sebagai tanda yang mengkomunikasikan nilai-nilai kemakmuran, kebersamaan, keberanian, kesucian, dan kebahagiaan dalam konteks budaya Batak Toba. Penelitian ini menyoroti pentingnya makanan tradisional sebagai alat komunikasi non-verbal yang memperkuat identitas budaya dan solidaritas komunitas.
Nilai –Nilai Kehidupan Batak Toba Pada Tradisi Mamboan Sipanganon Tu Tulang Tampubolon, Flansius; Sigiro, Dony; Tambunan, Abel; Hutagalung, Andreas; Siregar, Eka Silviana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi Mamboan Sipanganon tu Tulang dalam budaya Batak Toba memiliki peran yang sangat penting dalam menyampaikan nilai-nilai kehidupan, kearifan lokal, dan identitas budaya melalui seni lisan. Tulang, yang dalam konteks ini merujuk pada ungkapan atau istilah dalam sastra tradisional Batak, berfungsi sebagai media untuk menyampaikan pesan moral, filosofis, dan sejarah masyarakat Batak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tulang dalam Mamboan Sipanganon diimplementasikan dalam bentuk puisi atau syair yang diwariskan secara turun-temurun, baik dalam konteks ritual, perayaan, maupun kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif terhadap teks-teks tulang yang ditemukan dalam masyarakat Batak, khususnya yang digunakan dalam acara adat dan upacara. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk menggali makna dan fungsi sosial dari Mamboan Sipanganon serta bagaimana penerapan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang terkandung di dalamnya dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat Batak Toba saat ini.
Analisis Novel Cerita Rakyat Karo Pawang Ternalem Karya Joey Kajian : Sosiologi Sastra Halimahtussakdiah, Halimahtussakdiah; Siregar, Eka Silviana; Tambunan, Abel Rotua
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis novel cerita rakyat Karo Pawang Ternalem karya Joey dilakukan dengan menggunakan kajian sosiologi sastra. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis novel yang mengisahkan tentang seseorang yang menemukan rahasia besar mengenai asal-usul desanya dan mengungkapkan bahwa bencana yang melanda desa mereka bukanlah kutukan, /melainkan akibat ulah manusia yang merusak keseimbangan alam. Dengan keberanian dan kebijaksanaannya, tokoh utama berusaha mengembalikan harmoni antara manusia dan alam, meskipun harus mengorbankan dirinya. Penelitian ini menganalisis unsur-unsur intrinsik yang ada dalam cerita, serta pandangan masyarakat terhadap cerita rakyat Karo Pawang Ternalem dan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam cerita tersebut. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui teknik membaca dan mencatat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel ini mencerminkan konteks sosial masyarakat Karo, yang diangkat sebagai refleksi kehidupan mereka. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berkontribusi dalam pelestarian budaya dan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya
Legenda Si Baroar Etnik Batak Angkola / Mandailing Kajian : Psikologi Sastra Sinulingga, Jekmen; Tambunan, Abel Rotua; Siregar, Eka Silviana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji legenda Si Baroar dari perspektif psikologi sastra, dengan fokus pada tema identitas, penolakan, dan perjuangan individu dalam konteks budaya Batak Angkola/Mandailing. Legenda ini menceritakan perjalanan hidup Si Baroar, seorang bayi tampan yang ditemukan dan diasuh oleh Si Saua, pembantu raja. Meskipun diangkat sebagai anak raja, Si Baroar mengalami perlakuan diskriminatif yang mendalam, menciptakan konflik identitas dan ketidakadilan sosial. Melalui analisis karakter dan narasi, penelitian ini mengungkap bagaimana pengalaman masa kecil dan stigma sosial membentuk kepribadian Si Baroar. Diskriminasi yang dialaminya tidak hanya berpengaruh pada perkembangan psikologisnya, tetapi juga menggambarkan dinamika kekuasaan dalam masyarakat. Ketika Sutan Pulungan dan permaisurinya berusaha membunuh Si Baroar, rencana mereka berbalik dan mengarah pada tragedi yang menggugah kesadaran tentang keadilan dan keberanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa legenda Si Baroar berfungsi sebagai cerminan dari realitas sosial dan budaya, mengajak pembaca untuk merenungkan isu-isu relevan seperti ketidakadilan dan pencarian identitas. Melalui pendekatan ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada kajian sastra dan psikologi, serta meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai yang terkandung dalam warisan budaya Batak Angkola/Mandailing.
Changes in the Architectural Function of the Bolon House of the Toba Batak Ethnic Group from Social Function to Tourism Object Lubis, Alpiani; Silaban, Immanuel; Siregar, Eka Silviana; Manullang, Doan Yohannes; Saragih, Anggun Yuni Sarah
Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 6 (2025): November 2025: in progress
Publisher : Raja Zulkarnain Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55909/jpbs.v4i6.956

Abstract

This study aims to uncover changes in the social function of the Bolon House, the factors causing the changes, and their impact on the meaning and cultural values of the Toba Batak people. This study uses a descriptive qualitative approach with document-based analysis (documentary research). This approach was chosen because the study focuses on literature reviews and secondary data relevant to the changes in the function of the Bolon House, without conducting direct observations in the field. Data sources in this study consist of primary and secondary data, namely books, scientific articles, undergraduate theses, dissertations, and academic journals on Toba Batak architecture, as well as cultural tourism, as well as documentary data, namely digital archives, reports from local governments/tourism offices, and policy documents related to cultural preservation and tourism development. Data analysis was carried out through data reduction stages, sorting information from literature and documents relevant to the topic of changes in the function of the Bolon House. Categorization groups the data into themes: the traditional social function of the Bolon House, factors of change, implications for tourism, and cultural preservation. Although the change in function has the potential to reduce its sacred and social value, the existence of the Bolon House in the tourism sector also opens up opportunities for preservation, promotion of cultural identity, and empowerment of the local economy. Thus, this transformation needs to be managed wisely so that the Bolon House continues to function as a traditional architectural heritage that has sustainable social, cultural, and economic significance.