Harefa, Evelina
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Manajemen Dalam Upacara Adat Mbaba Belo Selambar Etnik Batak Karo : Kajian Sejarah Adat Dan Budaya Sitompul, Yulia Saftania; Saragih, Dinda Apriani; Hutauruk, Febri Ola; Harefa, Evelina; BrSimatupang, Nori Marta Marselina; Tampubolon, Flansius
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala Vol 10, No 2 (2025): JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala (Juni)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jupe.v10i2.8854

Abstract

This study examines the analysis of management in the traditional ceremony of Mbaba Belo Selambar, as one of the cultural traditions in the Batak Karo community. Mbaba Belo Selambar is a traditional ritual that has a deep meaning in the social structure system of the Batak Karo community. In this context, it can be explained how the concept of Mbaba Belo Selambar in the socio-cultural structure of the Batak Karo community and the values contained in the Mbaba Belo Selambar ceremony in the Batak Karo community. This study aims to examine in depth the concept of Mbaba Belo Selambar in the socio-cultural structure of the Batak Karo community and identify the values contained therein. This research method uses a qualitative approach with data collection on secondary data sources from literature studies and documents on Batak Karo cultural literature. Data collection techniques include in-depth interviews: conducting structured and semi-structured interviews with key informants of Mbaba Belo Selambar practices in various social contexts. The results of this study indicate that Mbaba Belo Selambar has a complex cultural management structure involving rakut sitelu in the Batak Karo community, including traditional elders, and local communities. This practice is managed through a mutual cooperation system that reflects the strong values of social solidarity in Karo culture. This study contributes to the understanding of the dynamics of traditional cultural management in the context of Indonesian society, especially in terms of how ethnic communities maintain and manage their cultural heritage. 
Perbandingan Lirik Lagu Duri Ni Dap-Dap Etnik Batak Simalungun dengan Lirik Lagu Aut Boi Nian Etnik Batak Toba Simatupang, Nori Marta Marsalina Br.; Harefa, Evelina; Saragih, Cristien Oktaviani; Sinulingga, Jekmen
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28771

Abstract

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat terungkap elemen-elemen yang serupa maupun berbeda dalam lirik lagu Duri Ni Dap-Dap karya Damma Silalahi (etnik Batak Simalungun) dengan lagu Aut Boi Nian karya Viky Sianipar (etnik Batak Toba). Penelitian ini memanfaatkan pendekatan sastra bandingan dalam kerangka metode deskriptif kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik dengar,simak dan catat terhadap kedua lirik lagu. Dalam menganalisis data, peneliti melalui serangkaian tahap, yaitu reduksi data, penyajian data secara sistematis, dan penarikan kesimpulan berdasarkan temuan. Berdasarkan hasil analisis, terdapat kesamaan antara kedua lagu dilihat dari segi latar belakang tokoh, nada, emosi, status sosial, dan sosok "aku" yang mengalami cinta yang terhalang oleh faktor eksternal. Tokoh laki-laki dalam kedua lagu sama-sama mencintai seorang perempuan, namun hubungan mereka tidak dapat bersatu karena tidak direstui atau terhalang kondisi ekonomi maupun status sosial . Perbedaan utama terdapat pada penyebab konflik lirik lagu Duri Ni Dap-Dap menyoroti penolakan dari pihak keluarga perempuan karena kekhawatiran akan kehidupan yang miskin setelah menikah, sedangkan lirik lagu Aut Boi Nian menggambarkan tokoh laki-laki yang memilih mundur karena menyadari keterbatasan ekonominya dan ingin kekasihnya hidup bahagia bersama lelaki lain.
Naskah Turi-Turian Sampuraga: Kajian Filologis Simarmata, Tioara Monika; Simatupang, Nori Marta; Siregar, Eka Silviana; Harefa, Evelina; Herlina, Herlina
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.28897

Abstract

Penelitian ini mengkaji Naskah Cerita Turi-Turian Sampuraga melalui pendekatan filologis untuk mengungkap isi, bentuk, serta nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Turi-turian merupakan bentuk sastra tradisional Batak Mandailing yang biasanya dituturkan secara lisan dan kemudian dituliskan dalam aksara Batak. Naskah Sampuraga mengisahkan tentang seorang anak yang durhaka kepada ibunya, yang akhirnya mendapat hukuman dari Tuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan suntingan teks yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah melalui proses transliterasi, transkripsi, penyuntingan teks, dan terjemahan. Metode yang digunakan adalah metode filologi standar, dengan pendekatan kritik teks untuk merekonstruksi teks yang paling mendekati aslinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Turi-Turian Sampuraga tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media pendidikan moral dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal. Penelitian ini memperlihatkan pentingnya pelestarian naskah-naskah daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
Pasahat Napuran dalam Upacara Pernikahan Etnik Batak Toba : Kajian Wacana Struktural Sinulingga, Jekmen; Hutauruk, Febri Ola; Harefa, Evelina
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui suatu konteks Pasahat Napuran Dalam Upacara Pernikahan Etnik Batak Toba kajian Wacana Struktural.Terkait pada konteks dapat diuraikan pada suatu makna dan fungsi yang ditekankan oleh teori SPEAKING Dell Hymes.Metode pengumpulan data kualitatif deskriptif dari hasil penelitian secara Observasi,Wawancara,Dan Dokumentasi menjadi data primer,Lokasi pengambilan data di Desa Meat Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba Sumatera Utara.Sedangkan data sekunder dari studi literatur.Pasahat Napuran dalam Upacara Pernikahan Etnik Batak Toba menjadi suatu tradisi yang sudah lama sejak Nenek Moyang orang Batak.Makna dalam suatu Napuran (Sirih) adalah suatu bentuk ucapan terima kasih,kasih sayang,serta bentuk persatuan pada saat menjalani suatu acara adat termasuk saat upacara pernikahan.Sehingga di setiap tradisi sangatlah penting untuk mengetahuinya serta dapat menjaga dan melestarikan norma dan nilai budaya pada peningkatan keberlanjutan tradisi adat Batak Toba.
Bentuk dan Fungsi Ulos Passamot Etnik Batak Toba Kajian Semiotika Sinulingga, Jekmen; Hutauruk, Febri Ola; Harefa, Evelina
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kain ulos pada Batak Toba menjadi pusaka budaya yang selalu dibanggakan.khususnya,pada Ulos Passamot yang memiliki nilai dan makna yang sangat mendalam.kain ulos merupakan warisan budaya yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Batak Toba.Itu sebabnya dalam penelitian ini berfokus memahami Bentuk Dan Fungsi Ulos Passamot Etnik Batak Toba.Teori yang dipakai pada pendekatan Roland Barthes.Serta penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.Pada penggumpulan data menggunakan sumber data sekunder dari studi literatur serta dokumen yang berkaitan pada topik yang dibahas.Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ulos Passamot adalah ulos yang diserahkan oleh orang tua dari pihak perempuan kepada orang tua pihak laki-laki sebagai fungsi upacara pernikahan adat Batak Toba.Serta warna,ukuran,motif pada bentuk ulos.Ulos Passamot yang mengandung makna dalam memberikan suatu rezeki serta kedekatan agar kedua keluarga menjadi rukun dan satu.
Pasu-Pasu Raja dalam Perkawinan Masyarakat Adat Batak Toba : Kajian Norma dan Etika Hutauruk, Febri Ola; Harefa, Evelina; Batubara, Monika Uli; Manulang, Doan; Tampubolon, Flansius
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Pasu-Pasu Raja dalam perkawinan adat Batak Toba. Pasu-Pasu Raja merupakan suatu perkawinan yang sudah ada sejak nenek moyang dahulu, sehingga pada proses perkawinan pasu-pasu raja hanya di berkati oleh penatua adat atau raja-raja ni huta (orang tua-tua kampung) setempat. Teori yang digunakan pada penelitian ini ialah pendekatan H. Burhanudin tentang suatu nilai-nilai dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam kehidupanya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang diperlukan pada penelitian ini adalah membahas norma dan etika pasu-pasu raja dan faktor penyebab terjadinya pasu-pasu raja. Perkawinan pasu-pasu raja memiliki aturan dan pembelajaran agar dapat di terima secara agama. Maka sebab itu perkawinan pasu-pasu raja memberikan pandangan kepada anak muda serta masyarakat Batak Toba agar tidak melanggar aturan hukum yang tidak diterima oleh agama dan negara.
Analisis Cerita Siboru Deak Parujar Etnik Batak Toba Kajian: Psikologi Sastra Sinulingga, Jekmen; Harefa, Evelina; Batubara, Monica Uli
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cerita Siboru Deak Parujar dalam kajian Psikologi Sastra melalui Id. Ego dan Superego yang terkandung dalam cerita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pustaka yang menggunakan bahan-bahan Pustaka atau literatur sebagai sumber utama dalam mengumpulkan data dan informasi. Dalam metode ini peneliti menggali informasi dari berbagai sumber tertulis yang sudah ada sebelumnya. Dengan pendekatan Psikologi Sastra, Peneliti menganalisis karakter dari tokoh dalam cerita ini melalui konsep Id, Ego dan Superego. Penelitian ini menunjukkan bahwa Siboru Deak Parujar merupakan simbol dari Perempuan yang terperangkap dalam pergulatan antara identitaa pribadi dan kewajiban social,dimana kesetiaan terhadap keluarga dan tradisi menjadi faktor utama yang membentuk kehidupannya.Dengan demikian, kisah Siboru Deak Parujar tidak hanya mencerminkan nilai-nilai social, tetapi juga menggambarkan konflik psikologis yang relevan dengan teori psikoanalisis,yang berfokus pada bagaimana individu dapat berjuang untuk menemukan keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan tekanan social.