Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Involution of Community Empowerment in Strengthening the Household Economy of Homeless and Beggars in Topeng Village, Malang City Aji, Anggraito Wisnu; Susilo, Rachmad Kristiono Dwi; Kusumastuti, Frida
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um021v8i2p96-115

Abstract

One of the problems in Malang City is that there are still marginalized groups such as homeless people and beggars. Through the Desaku Menanti program initiated by the Ministry of Social Affairs and managed by the Malang City P3AP2KB Social Service, they are placed in Kampung Topeng to be empowered. This coaching has been going on for 4 years (starting from 2016 to 2020). However, in 2019 this area had no productive activities or an involution process occurred. This research uses a qualitative approach with ethnography. With the AGIL scheme (Adaptation, Goal-attainment, Integration, Latency) which is part of Talcott Parsons' Functional Structural Theory, this research produced several findings. Based on data collection about homeless people and beggars in Kampung Topeng. The findings of this study state that the form of empowerment involution is in the form of program unsustainability. The factors causing involution come from program implementation and target beneficiaries. From the program implementer's side, it is closely related to changes in the priority scale of the agency's program, changes in the head of the agency, limited resources, deterioration of collaboration, the issue of location far from the city center. Meanwhile, from the community side, the culture of poverty and non-standardized quality. Involusi Pemberdayaan Masyarakat dalam Penguatan Ekonomi Rumah Tangga Gelandangan dan Pengemis di Kampung Topeng, Kota MalangSalah satu permasalahan di Kota Malang adalah masih terdapat kelompok marginal seperti gelandangan dan pengemis. Melalui program Desaku Menanti yang digagas oleh Kementerian Sosial dan dikelola oleh Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang mereka ditempatkan di Kampung Topeng untuk diberdayakan. Pembinaan ini sudah berlangsung selama 4 tahun (mulai dari tahun 2016 sampai 2020). Namun pada 2019 kawasan ini tidak ada aktivitas yang produktif atau  terjadi proses involusi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis etnografi. Dengan skema AGIL (Adaptation, Goal-attainment, Integration, Latency) yang merupakan bagian dari Teori Struktural Fungsional milik Talcott Parsons penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Berdasarkan pengumpulan data mengenai gelandangan dan pengemis yang ada di Kampung Topeng. Temuan-temuan penelitian ini menyatakan bentuk involusi pemberdayaan berupa ketidakberlanjutan program. Faktor-faktor penyebab involusi berasal dari pelaksanaan program dan warga binaan sasaran. Dari sisi pelaksana program terkait erat dengan perubahan skala prioritas program dinas, pergantian kepala dinas, keterbatasan sumber daya,  kemerosotan kolaborasi persoalan lokasi yang jauh dari pusat kota. Sedangkan dari sisi masyarakat kebudayaan kemiskinan dan kualitas tidak terstandar.
Pandangan Revolusioner Generasi Z Terhadap Praktik Money Politik: Tinjauan Literatur Putri, Aan Iminullah Eka; Sukmana, Oman; Susilo, Rachmad Kristiono Dwi
Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 5 No. 1 (2024): Oktober
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/aksiologi.v5i2.247

Abstract

Praktik money politik masih mengakar di berbagai negara demokrasi, termasuk Indonesia, meskipun upaya pemberantasan korupsi terus dilakukan. Generasi Z, yang tumbuh di era digital dan memiliki akses informasi yang luas, semakin kritis terhadap praktik ini. Namun, masih terdapat kesenjangan antara kesadaran dan tindakan nyata Generasi Z dalam menentang money politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mensintesis temuan dari berbagai studi empiris dan konseptual terkait pandangan revolusioner Generasi Z terhadap praktik money politik, serta mengidentifikasi tantangan dan strategi dalam mewujudkan perubahan nyata dalam proses politik yang lebih berintegritas. Penelitian ini menggunakan pendekatan tinjauan literatur (literature review) dengan menganalisis artikel jurnal, buku, laporan penelitian, dan sumber terkait lainnya yang diterbitkan dalam rentang waktu 2019 hingga 2024. Pencarian literatur dilakukan melalui database akademik dengan menggunakan kata kunci yang relevan. Generasi Z memiliki kesadaran yang tinggi terhadap bahaya money politik dan dampaknya terhadap demokrasi. Mereka aktif menggunakan media sosial untuk mengkritisi praktik tersebut dan mempromosikan transparansi dalam proses politik. Namun, masih terdapat tantangan seperti pengaruh lingkungan, kurangnya pendidikan politik, dan budaya yang permisif terhadap money politik. Solusi yang dibutuhkan meliputi pendidikan politik yang intensif, penegakan hukum yang kuat, kampanye publik yang efektif, dan kerjasama antara semua pemangku kepentingan.
Menjelajahi Potensi Media Sosial dalam Memperkaya Literasi Politik Generasi Muda: Tinjauan Pustaka Jannah, Miftahul; Sukmana, Oman; Susilo, Rachmad Kristiono Dwi
Aksiologi : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 5 No. 1 (2024): Oktober
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/aksiologi.v5i2.248

Abstract

Literasi politik generasi muda menjadi isu penting dalam menjaga keberlanjutan partisipasi politik yang sehat dan bertanggung jawab di masa depan. Media sosial, dengan jangkauannya yang luas dan sifatnya yang interaktif, berpotensi menjadi sarana efektif untuk meningkatkan literasi politik di kalangan generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam peran media sosial dalam meningkatkan literasi politik generasi muda serta mengidentifikasi strategi efektif untuk mengoptimalkan potensi media sosial dalam hal ini. Metode penelitian yang digunakan adalah literatur review dengan menganalisis artikel jurnal, buku, dan laporan penelitian terkait. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki peran penting dalam meningkatkan akses informasi politik, memfasilitasi diskusi dan pertukaran ide, serta mendorong aktivisme politik secara online. Namun, tantangan seperti misinformasi, polarisasi pendapat, dan regulasi yang belum memadai juga perlu diatasi. Strategi yang direkomendasikan meliputi pendidikan literasi media, kolaborasi antara pemangku kepentingan, penyediaan konten yang akurat dan berimbang, serta moderasi yang efektif dalam diskusi online.
Individualisme Gen Z sebagai Tantangan Kolektivisme di Indonesia Rahmatia, Ashari; Sukmana, Oman; Susilo, Rachmad Kristiono Dwi
Journal of Society Bridge Vol. 2 No. 3 (2024): Journal of Society Bridge
Publisher : Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59012/jsb.v2i3.55

Abstract

This article aims to explore how Generation Z's individualism has implications for the collectivism of the Indonesian nation, the study was conducted using a qualitative descriptive method where data was obtained through the collection of library studies from various literature such as books, articles, journals, news portals, and official websites. This article shows that Generation Z's individualism is caused by the complexity of the current of modernization marked by technological advances and globalization, resulting in materialistic and consumerist attitudes towards young people, this makes it easy for foreign values ​​and cultures to be easily accessed and makes local cultures which are the identity of the nation such as mutual cooperation slowly forgotten by the younger generation.
Pendampingan Analisis Kelayakan Sosial Pasar Tradisional Landungsari: Assistance for Social Feasibility Analysis of Landungsari Tradisional Markets Sulistyowati, Tutik; Susilo, Rachmad Kristiono Dwi; Prismadani, Zikri; Sabilillah, Abdul Aziz; Mawarid, Ahmad Farhan; Fuadi, Farhan; Wahyudi, Oky Firman; Az-Zahro, Divanda Nilam
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 9 No. 5 (2024): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v9i5.5555

Abstract

The market is a collection of all buyers and sellers interacting socially in selling and purchasing goods. The existence of markets, especially traditional markets, supports economic activities that can contribute to the economic growth of the surrounding community. The traditional market is the center of buying and selling transactions directly in the community. One of its functions is as a center for the socio-economic activities of the local community. The traditional market of Landungsari Village is an economic forum for the Landungsari community in buying and selling transactions between buyers and sellers. Market development must adjust to the development of the surrounding community. The problem in the traditional market of Landungsari Village is that there is no social feasibility study in developing and realigning the Landungsari Market in the surrounding community. The service aims to solve the problems by conducting a social feasibility study survey of the development and improvement plan and realignment of the Landungsari Market. In its implementation, the service team partnered with the Landungsari Market Manager and the Landungsari Village Government. The result of the service was that 76% of the subjects expected an improvement in the cleanliness of the Landungsari Market, and 100% of the subjects also expected the provision of evacuation routes, symbols, and disaster mitigation tools.
Persepsi dan Pengalaman Siswa SMA tentang Kekerasan Seksual Daring di SMA Swasta Harapan Mandiri, Medan Damanik, Fritz Hotman Syahmahita; Sukmana, Oman; Rianto, Agus; Kauli, Ilham; Salmin, Salmin; Susilo, Rachmad Kristiono Dwi
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 19, No 1 (2025)
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jsu.v19i1.45577

Abstract

This study aims to explore students' perceptions and experiences regarding online sexual violence (OSV) at Harapan Mandiri Senior High School in Medan. Employing a qualitative approach with in-depth interviews, the research involved six students and two teachers as key informants. The findings reveal that while most students are familiar with the term OSV, their understanding remains limited and largely shaped by personal experiences or peer observations. Social media platforms such as Instagram, WhatsApp, and TikTok are identified as the most vulnerable spaces for OSV, including inappropriate messages, requests for sexual content, and the non-consensual distribution of images. Although the school has implemented preventive efforts such as seminars and counseling services, students perceive these measures as inconsistent and lacking in depth. Fear of blame, social stigma, and the absence of secure reporting mechanisms have discouraged students from speaking up. This study underscores the need for a comprehensive strategy that includes continuous digital literacy education, psychosocial support, and strengthened communication among students, teachers, and parents. The research offers empirical insights into the realities of OSV among high school students and highlights the urgent need for schools to take a more active and context-sensitive role in protecting students in digital environments.AbstrakPenelitian ini bertujuan mengungkap persepsi dan pengalaman siswa terkait kekerasan seksual daring di SMA Harapan Mandiri Medan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik wawancara mendalam, penelitian ini melibatkan enam siswa dan dua guru sebagai informan utama. Hasil temuan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah mengenal istilah kekerasan seksual daring, namun pemahaman tersebut masih bersifat terbatas dan banyak diperoleh melalui pengalaman pribadi maupun pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Media sosial seperti Instagram, WhatsApp, dan TikTok diidentifikasi sebagai platform yang paling rentan terhadap perilaku kekerasan seksual daring, termasuk pesan yang tidak pantas, permintaan konten seksual, dan penyebaran gambar tanpa persetujuan. Meskipun sekolah telah melakukan upaya preventif melalui seminar dan layanan konseling, siswa menilai pendekatan tersebut belum konsisten dan belum menyentuh akar persoalan. Rasa takut disalahkan, stigma sosial, dan minimnya mekanisme pelaporan yang aman membuat banyak siswa enggan melapor. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan menyeluruh yang mencakup pendidikan digital berkelanjutan, dukungan psikososial, serta penguatan komunikasi antara siswa, guru, dan orang tua. Penelitian ini memberikan gambaran empiris mengenai dinamika kekerasan seksual daring di kalangan pelajar serta menunjukkan perlunya peran aktif sekolah dalam membangun sistem perlindungan yang lebih relevan dan kontekstual dengan kehidupan digital siswa.
Dampak Globalisasi: Menelusuri Perubahan Moral dan Karakter dalam Masyarakat Indonesia Quraysyi, Moh. Nurul Ilmi; Sukma, Oman; Susilo, Rachmad Kristiono Dwi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Globalisasi telah membawa perubahan signifikan terhadap moral dan karakter masyarakat Indonesia, menimbulkan tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai tradisional sekaligus mengadopsi nilai-nilai global yang positif. Tujuan penelitian Mengkaji dampak globalisasi terhadap perubahan moral dan karakter masyarakat Indonesia serta mengidentifikasi strategi penguatan identitas budaya dalam menghadapi arus globalisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan literature review sistematis, melibatkan analisis tematik terhadap publikasi ilmiah terkini tentang dampak globalisasi di Indonesia. Globalisasi memiliki dampak ganda, yaitu mengikis nilai-nilai tradisional sekaligus membuka peluang untuk integrasi nilai-nilai positif global. Strategi penguatan identitas budaya yang efektif melibatkan pendekatan multidimensi, termasuk revitalisasi pendidikan berbasis kearifan lokal, pemanfaatan teknologi digital, dan pengembangan industri kreatif berbasis budaya
SIKAP APATIS GENERASI MUDA TERHADAP MONEY POLITIC Ekasari, Fitria Juliana; Sukmana, Oman; Susilo, Rachmad Kristiono Dwi
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.30317

Abstract

Pada pemilu 2024, banyak generasi muda yang masih antusias dengan money politic Mereka tidak lagi mempertimbangkan dampak buruk money politic karena yang menjadi perhatian utama mereka adalah memperoleh uang dalam jumlah besar. Adapun tujuan penulisan dalam penelitian untuk mengetahui factor dan dampak yang mempengaruhi sikap apatis generasi muda terhadap money politic dalam sistem demokrasi di Indonesia. Penelitian ini dirancang dengan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Penulisan ini tergolong sebagai kajian studi literatur, dimana penulis mengandalkan berbagai literatur untuk memperoleh data penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan factor yang menyebabkan generasi muda bersikap apatis terhadap money politic, diantaranya (1) Factor kebiasaan yang diturunkan dari generasi ke generasi. (2) Faktor ekonomi, generasi muda yang belum mempunyai penghasilan tetap (3) Kurangnya pengetahuan politik generasi muda sehingga sulit memahami iklim politik saat ini. (4) Rendahnya penegak hukum yang tidak melakukan pengawasan dengan serius dan kurang tegas dalam proses pelaksaan pemilu. Dampak yang terjadi dengan adanya money politic adalah, (1) Menyebabkan perilaku politik tidak etis dan korupsi yang dilakukan oleh paslon yang menang, (2) Menciptakan ketidakadilan social, (3) Kebijakan publik yang seharusnya mengedepankan kepentingan rakyat terhambat oleh ketergantungan pada money politic, (4) Rusaknya hubungan internasional dalam konteks global.