Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN PERS WANITA DALAM INDUSTRI PERS Kusumastuti, Frida
Jurnal Bestari No 16 (1994)
Publisher : Jurnal Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2461.638 KB)

Abstract

In general, press has four functions, namely education, information, social control, and entertainment. In Indonesia knowing the history of women's press is rather difficult because we are lack of the data. In early of 20 th century there were some women megazines namely, poetri Hindia, soenting Melayu, doenia isteri, poetri merdeka etc. Those women megazines, however, seem that they not given much meaningfulness to the women yet.
GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH BERBASIS PONDOK PESANTREN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN MENENGAH DI SMA NURUL JADID Muhtadi, Farhan; Kusumastuti, Frida
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 7, No 1 (2019): Juni
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v7i1.12043

Abstract

Abstract: In facing the challenges of an increasingly liberal era, many Islamic boarding schools form public schools by applying them together to give birth to generations who master the science of religion and knowledge in general. In its implementation, of course, it takes a figure who has reliable leadership in both fields. This research aims to describe and analyze (1) the leadership style of Senior High School Nurul Jadid principals in the implementation of education in school; (2) the leadership style of Senior High School Nurul Jadid Principal at the school policy retrieval process; (3) the typical leadership style of Senior High School Nurul Jadid principals. The approach of this research is qualitative descriptive. Data collection was done through structured interviews, observations, and documentation. Data analysis techniques use the Miles and Huberman model, namely: data reduction, data presentation, and verification/conclusion. The results showed that 1) the leadership style of principals in organizing education which included inputs, processes, and outputs of schools in Nurul Jadid High School was using delegating leadership style, this leadership style was used because principals considered the maturity level of subordinates to be good and ready to carry out tasks. 2)While the policy retrieval process, the principal of Senior High School Nurul Jadid uses a democratic leadership style, because when making policies in schools there was still an element of coordination between superiors and subordinates, subordinates were still allowed to make decisions based on suggestions and criticism. Both of leadership styles that are jointly run by the principal have elements of the pesantren's distinctive leadership style, which are dedicated, serving leadership and a high sense of kinship by applying Nurul Jadid's rules and Islamic values, namely trilogy santri, and panca awareness santri.Keywords: Leadership Style, Delegative, Democratic, Islamic Boarding School Abstrak: Dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin liberal banyak pondok pesantren yang membentuk sekolah umum dengan diterapkan secara bersama demi melahirkan generasi yang menguasai ilmu agama dan pengetahuan secara umum. Dalam pelaksanaannya tentunya dibutuhkan sosok yang memiliki kepemimpinan yang handaldikedua bidang.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis gaya kepemimpinan kepala sekolah SMA Nurul Jadid(1) dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah; (2) dalam proses pengambilan kebijakan di sekolah; (3) gaya kepemimpinan khas pesantren kepala sekolah SMA Nurul Jadid. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan dilakukan dengan cara wawancara terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Teknik analis data menggunakan model Miles and Huberman yaitu: reduksi data, penyajian data dan verifikasi/simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi input, proses dan output sekolah di SMA Nurul Jadid menggunakan gaya kepemimpinan delegasi, gaya kepemimpinan ini digunakan karena kepala sekolah menganggap tingkat kematangan bawahan sudah bagus dan siap untuk melaksanakan tugas.2)  pada saat proses pengambilan kebijakan, kepala sekolah SMA Nurul Jadid menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, karena pada saat membuat kebijakan-kebijakan di sekolah masih ada unsur koordinasi antara atasan dan bawahan, bawahan masih diberi kesempatan untuk mengambil keputusan atas dasar saran dan kritik yang diberikan. 3) Gaya kepemimpinan yang bersama-sama dijalankan oleh kepala sekolah tersebut terdapat unsur gaya kepemimpinan khas pesantren yaitu kepemimpinan yang bersifat mengabdi, melayani dan rasa kekeluargaan yang tinggi dengan menerapkan nilai-nilai keislaman dan kepesantrenan Nurul Jadid yaitu trilogi santri dan panca kesadaran santri.Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Delegasi, Demokratis, Pesantren
EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSIF DI SDN BETET 1 KOTA KEDIRI Dewantara, Yusuf Juniar; Kusumastuti, Frida
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 8, No 1 (2020): Juni
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v8i1.12066

Abstract

Abstract: This study aims to evaluate the implementation of inclusive education programs. The method used is a qualitative analysis that is describing and interpreting data from each component evaluated using the CIPP evaluation model (Context, Input, Process, Product). Data sources in this study include the principal, principal teacher, special assistant teacher (GPK), school committee, parents of students and special needs students. Data collection is done by interview, observation, a document study, and documentation. The findings in the context component show that the legal basis for implementing inclusive education is by the prevailing Education System Law in Indonesia. The objectives of inclusive education are by the established formula. The findings of the input component show that there are quite a several ABK inputs in school with a variety of types of disability by the Inclusive Education Law. However, the SDM component especially GPK and infrastructure still need attention to improve and complete it. The findings of the process component show that the process of student acceptance, teaching and learning activities and student assessment have adjusted to the applicable regulations. But there are still students who are not supposed to go to an inclusive school to study at the school. The findings of the product component indicate that there are achievements achieved by inclusive students and the positive impact of implementing inclusive education. This research provides recommendations for the government and schools implementing inclusive education to continue implementing the program and continue to communicate and collaborate with institutions and several related parties in carrying out inclusive education programs to be more optimal.Key Words: Program Evaluation, Inclusive Education, CIPP Model Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program pendidikan inklusif. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu mendeskripsikan dan memaknai data dari masing-masing komponen yang dievaluasi dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru utama, guru pendamping khusus (GPK), komite sekolah, orang tua/wali murid dan siswa ABK. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, studi dokumen dan dokumentasi. Hasil temuan pada komponen konteks menunjukkan bahwa landasan hukum penyelenggaraan pendidikan inklusif sudah sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan yang berlaku di Indonesia. Tujuan pendidikan inklusif sudah sesuai dengan rumusan yang telah ditetapkan. Hasil temuan komponen input menunjukkan input ABK yang bersekolah jumlahnya cukup banyak dengan berbagai jenis ketunaannya sesuai yang tercantum pada Undang-Undang Pendidikan Inklusif. Namun pada komponen SDM terutama GPK dan sarana prasarana masih memerlukan perhatian untuk meningkatkan dan melengkapinya. Hasil temuan komponen proses menunjukkan proses penerimaan siswa, kegiatan belajar mengajar dan penilaian siswa telah menyesuaikan dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Namun masih ada siswa yang tidak seharusnya masuk di sekolah inklusif menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Hasil temuan komponen produk menunjukkan terdapat prestasi yang berhasil diraih oleh siswa inklusif dan dampak positif dari pelaksanaan pendidikan inklusif. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk pemerintah dan pihak sekolah penyelenggara pendidikan inklusif agar tetap melaksanakan program tersebut dan terus berkomunikasi serta berkolaborasi dengan lembaga dan beberapa pihak terkait dalam menjalankan program pendidikan inklusif agar lebih optimal.Kata Kunci: Evaluasi Program, Pendidikan Inklusif, Model CIPP
NARASI TENTANG AUTISM DI FACEBOOK (Studi Autoetnografi pada Status K.W) Kusumastuti, Frida; Leonardo, Jeanne; Widiatmojo, Radityo
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 8, No 2 (2019): December 2019
Publisher : Master of Communication Science Program, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.962 KB) | DOI: 10.14710/interaksi.8.2.57-67

Abstract

The narrative of a mother who is directly involved in living with a child with an autistic child's lifetime is worth noting because it can complement the narrative of the Professionals (doctors, psychiatrists, psychologists, educators). Especially if the narrative is done openly on social media such as Facebook. Social Media gives the opportunity of public voices that were originally being repossessed by large narratives. Thus the purpose of this research is to interpret the narrative of the subject about autism based on daily experience (everyday life). Narrative is the way someone tells his experience. The narrative about Autism, commonly referred to as "disability", is not necessarily the same as the people's narration or family. The narrative of experts and the general public about defects is often done in a dichotomistic, i.e. only when defects – including autism – are seen as sadness or suffering, and when a defective individual is successful with extraordinary achievement. This research was conducted on a Facebook social account, which is a KW account – a single-parent mother claiming to have five children, of which three of them (15 years old, 10 years old and 7 years old) were autistic. The choice on the subject of the study because the KW handled the children's autism with a full involvement with no shadower nor professional caregiver. Secondly, KW is capable of conducting autism narrative through social media (Facebook) which is open. The results showed (1) Narrative about the nature, attitudes, and principles of Autism, (2) narrative on the achievement of autism.
Pemanfaatan Akun Twitter @ARMYTEAMIID Sebagai Media Komunikasi Di Kalangan Fans BTS (ARMY) Karmila Rahma Yuniasti; Frida Kusumastuti
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 25 No 2 (2021): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46426/jp2kp.v25i2.168

Abstract

Kepopuleran K-pop Idol di Indonesia semakin hari semakin bertambah menjadikan kebutuhan informasi yang cepat dan tepat tentang idola favorit mereka semakin tinggi. Namun, perbedaan bahasa acap kali menjadi masalah untuk mereka karena sulit memahami arti kata yang tepat untuk informasi yang mereka baca. Oleh karena itu banyak akun twitter fanbase yang membantu penggemar mendapatkan informasi yang mereka inginkan salah satunya akun @ARMTEAMIID. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat akun twitter ARMY Team Indonesia sebagai media komunikasi untuk fans BTS (ARMY). Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan akun twitter @ARMYTEAMIID sebagai media komunikasi antar Fans BTS atau ARMY ini terbukti sangat efektif sesuai dengan kebutuhan yang mereka perlukan.
Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Pondok Pesantren Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Di SMA Nurul Jadid Farhan Muhtadi; Frida Kusumastuti
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v7i1.12043

Abstract

Abstract: In facing the challenges of an increasingly liberal era, many Islamic boarding schools form public schools by applying them together to give birth to generations who master the science of religion and knowledge in general. In its implementation, of course, it takes a figure who has reliable leadership in both fields. This research aims to describe and analyze (1) the leadership style of Senior High School Nurul Jadid principals in the implementation of education in school; (2) the leadership style of Senior High School Nurul Jadid Principal at the school policy retrieval process; (3) the typical leadership style of Senior High School Nurul Jadid principals. The approach of this research is qualitative descriptive. Data collection was done through structured interviews, observations, and documentation. Data analysis techniques use the Miles and Huberman model, namely: data reduction, data presentation, and verification/conclusion. The results showed that 1) the leadership style of principals in organizing education which included inputs, processes, and outputs of schools in Nurul Jadid High School was using delegating leadership style, this leadership style was used because principals considered the maturity level of subordinates to be good and ready to carry out tasks. 2)While the policy retrieval process, the principal of Senior High School Nurul Jadid uses a democratic leadership style, because when making policies in schools there was still an element of coordination between superiors and subordinates, subordinates were still allowed to make decisions based on suggestions and criticism. Both of leadership styles that are jointly run by the principal have elements of the pesantren's distinctive leadership style, which are dedicated, serving leadership and a high sense of kinship by applying Nurul Jadid's rules and Islamic values, namely trilogy santri, and panca awareness santri.Keywords: Leadership Style, Delegative, Democratic, Islamic Boarding School Abstrak: Dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin liberal banyak pondok pesantren yang membentuk sekolah umum dengan diterapkan secara bersama demi melahirkan generasi yang menguasai ilmu agama dan pengetahuan secara umum. Dalam pelaksanaannya tentunya dibutuhkan sosok yang memiliki kepemimpinan yang handaldikedua bidang.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis gaya kepemimpinan kepala sekolah SMA Nurul Jadid(1) dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah; (2) dalam proses pengambilan kebijakan di sekolah; (3) gaya kepemimpinan khas pesantren kepala sekolah SMA Nurul Jadid. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan dilakukan dengan cara wawancara terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Teknik analis data menggunakan model Miles and Huberman yaitu: reduksi data, penyajian data dan verifikasi/simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi input, proses dan output sekolah di SMA Nurul Jadid menggunakan gaya kepemimpinan delegasi, gaya kepemimpinan ini digunakan karena kepala sekolah menganggap tingkat kematangan bawahan sudah bagus dan siap untuk melaksanakan tugas.2)  pada saat proses pengambilan kebijakan, kepala sekolah SMA Nurul Jadid menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, karena pada saat membuat kebijakan-kebijakan di sekolah masih ada unsur koordinasi antara atasan dan bawahan, bawahan masih diberi kesempatan untuk mengambil keputusan atas dasar saran dan kritik yang diberikan. 3) Gaya kepemimpinan yang bersama-sama dijalankan oleh kepala sekolah tersebut terdapat unsur gaya kepemimpinan khas pesantren yaitu kepemimpinan yang bersifat mengabdi, melayani dan rasa kekeluargaan yang tinggi dengan menerapkan nilai-nilai keislaman dan kepesantrenan Nurul Jadid yaitu trilogi santri dan panca kesadaran santri.Kata kunci: Gaya Kepemimpinan, Delegasi, Demokratis, Pesantren
Evaluasi Kebijakan Program Pendidikan Inklusif Di SDN Betet 1 Kota Kediri Yusuf Juniar Dewantara; Frida Kusumastuti
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v8i1.12066

Abstract

Abstract: This study aims to evaluate the implementation of inclusive education programs. The method used is a qualitative analysis that is describing and interpreting data from each component evaluated using the CIPP evaluation model (Context, Input, Process, Product). Data sources in this study include the principal, principal teacher, special assistant teacher (GPK), school committee, parents of students and special needs students. Data collection is done by interview, observation, a document study, and documentation. The findings in the context component show that the legal basis for implementing inclusive education is by the prevailing Education System Law in Indonesia. The objectives of inclusive education are by the established formula. The findings of the input component show that there are quite a several ABK inputs in school with a variety of types of disability by the Inclusive Education Law. However, the SDM component especially GPK and infrastructure still need attention to improve and complete it. The findings of the process component show that the process of student acceptance, teaching and learning activities and student assessment have adjusted to the applicable regulations. But there are still students who are not supposed to go to an inclusive school to study at the school. The findings of the product component indicate that there are achievements achieved by inclusive students and the positive impact of implementing inclusive education. This research provides recommendations for the government and schools implementing inclusive education to continue implementing the program and continue to communicate and collaborate with institutions and several related parties in carrying out inclusive education programs to be more optimal.Key Words: Program Evaluation, Inclusive Education, CIPP Model Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program pendidikan inklusif. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu mendeskripsikan dan memaknai data dari masing-masing komponen yang dievaluasi dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru utama, guru pendamping khusus (GPK), komite sekolah, orang tua/wali murid dan siswa ABK. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, studi dokumen dan dokumentasi. Hasil temuan pada komponen konteks menunjukkan bahwa landasan hukum penyelenggaraan pendidikan inklusif sudah sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan yang berlaku di Indonesia. Tujuan pendidikan inklusif sudah sesuai dengan rumusan yang telah ditetapkan. Hasil temuan komponen input menunjukkan input ABK yang bersekolah jumlahnya cukup banyak dengan berbagai jenis ketunaannya sesuai yang tercantum pada Undang-Undang Pendidikan Inklusif. Namun pada komponen SDM terutama GPK dan sarana prasarana masih memerlukan perhatian untuk meningkatkan dan melengkapinya. Hasil temuan komponen proses menunjukkan proses penerimaan siswa, kegiatan belajar mengajar dan penilaian siswa telah menyesuaikan dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Namun masih ada siswa yang tidak seharusnya masuk di sekolah inklusif menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Hasil temuan komponen produk menunjukkan terdapat prestasi yang berhasil diraih oleh siswa inklusif dan dampak positif dari pelaksanaan pendidikan inklusif. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk pemerintah dan pihak sekolah penyelenggara pendidikan inklusif agar tetap melaksanakan program tersebut dan terus berkomunikasi serta berkolaborasi dengan lembaga dan beberapa pihak terkait dalam menjalankan program pendidikan inklusif agar lebih optimal.Kata Kunci: Evaluasi Program, Pendidikan Inklusif, Model CIPP
Pengalihan Isu Coca Cola dalam Anthem FIFA World Cup South Africa 2010, Wavin’ Flag Celebration Mix Devi Anggraini Oktavika; Frida Kusumastuti; Nurudin Nurudin
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 1 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i1.85

Abstract

Peneliti mencurigai bahwa dipilihnya lagu Wavin’ Flag Celebration Mix sebagai anthem FIFA World Cup South Africa 2010 merupakan sebuah produk manajemen isu The Coca Cola Company (Coca Cola) dalam upaya mempertahankan citra dirinya di mata publik. Pesan yang terkandung dalam lagu tema Piala Dunia tersebut menghilangkan “ruh” lagu Wavin’ Flag yang asli serta berusaha mengasosiasikannya beserta penuturnya, K’naan, dengan Coca Cola. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecurigaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif interpretif terhadap keseluruhan anthem FIFA World Cup South Africa 2010. Analisis data mengacu pada kerangka analisis Van Dijk dengan pendekatan kritis. Peneliti menemukan bahwa komunikasi yang dilakukan Coca Cola melalui lagu Wavin’ Flag Celebration Mix bermaksud memunculkan isu tandingan bagi isu laten negatif Coca Cola yang berpotensi muncul kembali sebagai dampak dari isu kemanusiaan yang diusung K’naan dalam versi asli lagu tersebut. Disampaikan melalui media yang efektif dan pemanfaatan momentum yang baik, Wavin’ Flag Celebration Mix pada akhirnya berhasil mengalihkan perhatian publik dari kemungkinan isu negatif tentang Coca Cola serta menghindarkan perusahaan tersebut dari opini negatif publik.
Framing Media Tentang Influencer Sebagai Jaringan Informasi Pemerintah : Analisis Media Republika.co.id, Detik.com dan Kompas.com Periode Agustus 2020 Shelma Salsabila; Frida Kusumastuti
IKOMIK: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Informasi Vol. 1 No. 2 (2021): December
Publisher : Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/ikomik.v1i2.2451

Abstract

News framing about influencers, it is known how the mass media fight for their interests. The study analyzed three news stories about government influencers from three different media during the period of August 2020. The study used a qualitative approach with the Pan & Kosicki framing analysis method. The results show that Republika.co.id's framing emphasizes on finding data that causes debate. While Detik.com's framing directs the existence of influencers as corruption events, and Kompas.com's framing provides an overview of influencers who have a strong position as an information network because they are key opinion leaders in the digital era.
Empowering UMKM through the Telkom Malang Regency BUMN Creative House Program Ryanantha Oka Caesario; Frida Kusumastuti; Mochamad Aan Sugiharto
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Vol 9, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Departement of Nonformal Education, Graduate Scholl of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jppm.v9i1.45879

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana upaya Rumah Kreatif BUMN Telkom Kabupaten Malang dalam memberdayakan UMKM Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, peneliti menggunakan jenis penelitian evaluasi karena ingin melihat bagaimana capaian dari program Rumah Kreatif BUMN Telkom Kabupaten Malang dalam memberdayakan UMKM. Penentuan subyek penelitian peneliti menggunakan purposive antara lain pengurus Rumah Kreatif BUMN Telkom dan Pelaku UMKM yang mengikuti Program Rumah Kreatif BUMN tersebut. sedangkan teori pada menggunakan teori Fungsionalis Struktural dari Talcott Parsons. Hasil dari penelitian ini adalah upaya yang dilakukan oleh Rumah Kreatif BUMN Telkom dalam mengembangkan usahanya adalah kegiatan berupa kurikulum yang telah dirancang dari Rumah Kreatif BUMN untuk membantu pelaku UMKM. Kurikulum tersebut adalah Go Modern yakni pelatihan-pelatihan dari segi produk, Go Digital yakni pelatihan penggunaan fitur-fitur digital atau digitalisasi dalam menjalankan usahanya, dan Go Online yakni pelatihan pengembangan usaha secara online seperti halnya membuka lapak usaha di MarketPlace.