Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen guna memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai pelaksanaan Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini meliputi guru Bahasa Indonesia, siswa, serta tenaga kependidikan dari berbagai sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka meliputi keterbatasan sumber daya, adaptasi terhadap perubahan kurikulum, dan resistensi dari berbagai pihak terkait. Berdasarkan hasil penelitian ini, tampak jelas bahwa penerapan Kurikulum Merdeka dalam pengajaran Bahasa Indonesia memberikan efek yang menguntungkan dalam meningkatkan partisipasi siswa. Khususnya, metode pembelajaran berbasis proyek menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dalam kurikulum ini membuka peluang yang sangat besar untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Meskipun demikian, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi, yakni terkait dengan kesiapan infrastruktur dan perlunya pelatihan bagi para guru. Penelitian ini juga menemukan berbagai inovasi yang telah berhasil diterapkan oleh guru untuk mengatasi tantangan tersebut, seperti penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran, pengembangan bahan ajar kontekstual, dan kolaborasi antara guru serta pihak sekolah. Inovasi-inovasi ini tidak hanya membantu dalam mengatasi tantangan, tetapi juga meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan pada kemandirian, kreativitas, dan relevansi terhadap kebutuhan peserta didik.