Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI LAPORAN SEMESTER DOKUMEN LINGKUNGAN DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LEBAK A, Sanen; Aldi Lubis, Muhammad; Aziz, Anggie Fauzan
TheJournalish: Social and Government Vol. 5 No. 2 (2024): Social and Government
Publisher : CV The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/tsg.v5i2.779

Abstract

Penelitian ini menjelaskan setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan/usahanya diwajibkan untuk memiliki dokumen lingkungan hidup untuk mendapatkan ijin lingkungan untuk kegiatan/usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isi dokumen lingkungan dan laporan semester dengan aktual pengelolaan dan pemantauan lingkungannya; dan mengetahui usaha dan/atau kegiatan yang sudah dan belum menyampaikan laporan semester dokumen lingkungan. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dan penelitian ini menggunakan teknik analisis penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengumpulkan data dengan teknik pengumpulan data, wawancara dan observasi (pengamatan), Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari Informan melalui hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dilapangan untuk selanjutnya di deskripsikan dalam bentuk laporan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat perusahaan/ pelaku usaha yang belum atau tidak konsisten menyampaikan laporan semester dokumen lingkungan. Kesimpulan dari penelitian ini bentuk komitmen dari diterbitkannya Dokumen Lingkungan Hidup bagi setiap kegiatan/usaha diwajibkan melakukan pelaporan semester lingkungan hidup 6 (enam) bulan sekali, sehingga itu merupakan bentuk ketaatan dan komitmen bagi pelaku usaha dalam menjaga lingkungan dan mengurangi dan/atau tidak menimbulkan pencemaran lingkungan bagi masyarakat.
Analisis Kualitas Pelayanan Publik Di Provinsi Banten Aziz, Anggie Fauzan
TheJournalish: Social and Government Vol. 5 No. 3 (2024): Social and Government
Publisher : CV The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/tsg.v5i3.795

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas pelayanan publik di Provinsi Banten dengan fokus pada berbagai dimensi layanan yang disediakan oleh instansi pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan survei yang melibatkan 500 responden dari berbagai daerah di Provinsi Banten. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner yang dirancang untuk mengukur kepuasan masyarakat terhadap lima dimensi utama pelayanan publik: keterjangkauan, kecepatan, efisiensi, transparansi, dan responsivitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kualitas pelayanan publik di Provinsi Banten masih memerlukan perbaikan signifikan, terutama dalam hal kecepatan dan transparansi. Terdapat variasi signifikan dalam kepuasan masyarakat antara daerah perkotaan dan pedesaan, dengan daerah perkotaan umumnya melaporkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan pelatihan bagi pegawai negeri, perbaikan sistem informasi publik, serta penguatan mekanisme pengaduan untuk meningkatkan kualitas layanan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembuat kebijakan dalam merancang strategi perbaikan pelayanan publik di masa depan.
Evaluasi Efektivitas Kebijakan Pengentasan Kemiskinan di Desa Panyaungan Kecamatan Cihara Assayid, Wandi S.; Hapid TA, Ahmad; Lubis, Muhammad Aldi; Sutisna, Agus; A, Sanen; Aziz, Anggie Fauzan
TheJournalish: Social and Government Vol. 5 No. 4 (2024): Social and Government
Publisher : CV The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/tsg.v5i4.888

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan pengentasan kemiskinan di Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis implementasi program, dampak yang dihasilkan, serta tantangan yang dihadapi dalam upaya mengurangi angka kemiskinan di wilayah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengentasan kemiskinan yang diterapkan telah memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam peningkatan akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial. Namun, masih terdapat beberapa kendala, seperti ketidaksesuaian program dengan kebutuhan lokal, keterbatasan anggaran, serta kurangnya partisipasi aktif masyarakat dalam program yang dijalankan. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang lebih adaptif dan berbasis partisipasi masyarakat agar kebijakan pengentasan kemiskinan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Efektivitas Program Desa Mandiri Pangan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa di Kecamatan Baros Kabupaten Serang Fatmawati, Siti Euis; Sutisna, Agus; Setiabudi, Tardi; Wulansari, Ratu Diah; Sanen; Aziz, Anggie Fauzan; Cahyono, Habib; Assayid, Wandi S
TheJournalish: Social and Government Vol. 6 No. 3 (2025): Social and Government
Publisher : CV The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/tsg.v6i3.1033

Abstract

Program Desa Mandiri Pangan (Demapan) dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketimpangan akses pangan di wilayah pedesaan. Namun, implementasinya menghadapi sejumlah tantangan, seperti minimnya sosialisasi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Serang, pelatihan yang belum menjangkau seluruh klaster, serta pendampingan yang kurang aktif. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas program dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan kuantitatif komparatif. Lokasi studi mencakup Desa Panyirapan dan Desa Sidamukti, masing-masing melibatkan 30 responden. Analisis menggunakan teori efektivitas Duncan, dengan indikator pencapaian tujuan, integrasi, dan adaptasi. Hasil menunjukkan efektivitas program sebesar 70,55% di Panyirapan dan 75,12% di Sidamukti. Meskipun berdampak positif, terdapat hambatan seperti ketidaksesuaian fasilitas, rendahnya partisipasi masyarakat, dan kualitas sumber daya manusia yang belum optimal. Banyak anggota kelompok menjadikan pertanian sebagai pekerjaan sampingan. Penulis merekomendasikan peningkatan sosialisasi, pendampingan aktif, serta penguatan infrastruktur desa agar program dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.