Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Service Quality in Maja Baru Village, Maja, Lebak Regency Wulansari, Ratu Diah; Setiabudi, Tardi; Aziz, Anggi Fauzan
GOVERNABILITAS (Jurnal Ilmu Pemerintahan Semesta) Vol 4 No 2 (2023): Bringing the Government Back in
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan - Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47431/governabilitas.v4i2.346

Abstract

The problems behind the researchers in conducting this study include the effectiveness of services still not achieving the desired results, lack of discipline of sub-district employees in attendance when entering and leaving the office, and lack of response of service officers to the community who want to perform services. This study was conducted to determine how and to what extent the quality of service in Maja Baru Village, Maja District, Lebak Regency. The method used in this research is qualitative research, namely to understand the phenomena experienced by research subjects holistically in a descriptive way in the form of words and language. Researchers use in-depth interviews, documentation and observations in data collection. Research informants are determined by Purposive Sampling, where researchers determine for themselves who are research informants. The research instrument is based on Service Quality from the theory of Zeithaml where there are 5 (five) dimensions of quality, namely Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, and empathy. Data processing and analysis techniques use qualitative data analysis techniques that are carried out from the first data until the research ends by following the concepts of Miles and Huberman. The results of the research analysis of service quality in Maja Baru Village, Maja District, Lebak Regency in its implementation have been good, although the limitations and level of Service Quality in Maja Baru Village, Maja District, Lebak Regency are still not optimal.
Konsumsi Tanda pada Merchandise K-Pop (Studi Kasus Mahasiswa Penggemar K-Pop di Jurusan Pendidikan Sosiologi UNTIRTA) Irawan, Nabila Agustin; Wulansari, Ratu Diah; Kuntari, Septi
EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI ) Vol 7 No 1 (2024): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : EDU SOCIATA ( JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v7i1.2026

Abstract

Musik Korea atau yang dikenal dengan K-Pop, menjadi salah produk budaya Korea yang sangat diminati oleh banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kepopuleran K-Pop di Indonesia mendorong para remaja hingga dewasa untuk mengidolakan para boy group atau girl group K-Pop dengan antusias yang tinggi. Penggemar K-Pop atau biasa disebut K-Popers rela mengeluarkan uang untuk membeli berbagai merchandise, mulai dari harga terjangkau hingga yang paling mahal. Berangkat dari masalah tersebut, penulis bermaksud melakukan penelitian untuk memahami pola konsumsi penggemar K-Pop dalam mengonsumsi merchandise K-Pop. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori masyarakat konsumsi Jean Baudrillard, yang menyatakan bahwa pola konsumsi masyarakat post-modern saat ini tidak lagi didasarkan pada fungsi dan nilai guna, melainkan nilai tanda dan citra pada suatu barang. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa popularitas budaya Korea, khususnya musik K-Pop telah mempengaruhi pola konsumsi mahasiswa penggemar K-Pop di jurusan Pendidikan Sosiologi Untirta hingga membentuk konsumsi tanda. Dengan mengonsumsi berbagai jenis merchandise K-Pop, mereka berupaya membangun citra dan identitas yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Di Objek Wisata Saba Budaya Suku Baduy Desa Kanekes Kabupaten Lebak Provinsi Banten Saprudin, Endin; Sartika, Ika; Tjenreng, M. Zubakhrum; Wulansari, Ratu Diah
TheJournalish: Social and Government Vol. 5 No. 4 (2024): Social and Government
Publisher : CV The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/tsg.v5i4.872

Abstract

Desa Kanekes yang berada di Kabupaten Lebak memiliki potensi wisata saba budaya yang terkenal dengan upacara Seba dan Ngaseuk serta tata cara kehidupan suku Baduy yang unik ditunjang dengan keindahan alam yang masih natural. Setelah Desa Kanekes menjadi objek wisata, hal ini berdampak positif terhadap Baduy yang semakin banyak dikunjungi para wisatawan sehingga ekonomi masyarakat pun semakin meningkat, meski demikian banyak pula permasalahan-permasalahan yang timbul terutama ketika tamu yang datang seringkali melakukan pelanggaran adat setempat, dan berpengaruh bagi lunturnya budaya yang ada, banyaknya pemandu wisata dari luar Baduy yang kurang paham aturan adat setempat kerap menjadi persoalan sekaligus menjadi pesaing yang tidak seimbang bagi masyarakat lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan pariwisata berbasis masyarakat dengan melihat peran para stakeholders serta rencana tindak lanjut dalam pengembangan pariwisata. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif melalui observasi yang cukup intens dan wawancara dengan para informan kunci, akhirnya diperoleh hasil sebagai berikut: pengembangan pariwisata berbasis masyarakat belum optimal dilihat dari rendahnya dukungan pemerintah, partisipasi masyarakat, penggunaan sumberdaya lokal, dan penguatan institusi lokal. Perlu adanya peningkatan pelatihan dan pendampingan yang khusus, memperketat aturan adat berikut sanksi, serta menyiapkan peraturan pendukung. Peran serta stakeholders juga belum berjalan dengan optimal. Belum terlihatnya pengembangan pariwisata yang diinisiasi oleh masyarakat dan terlibatnya swasta sebagai investor dengan skema yang jelas, dan peran pemerintah sebagai fasilitator sekaligus koordinator. Rencana tindak lanjut pengembangan pariwisata berbasis masyarakat belum menyentuh pada pembuatan peraturan pendukung dan peningkatan pelatihan serta pendampingan sehingga diperlukan adanya evaluasi master plan yang direncanakan, pemerintah sebagai manajer harus dapat menjadi koordinator dan kontroler untuk memastikan terjadinya pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan
Efektivitas Program Desa Mandiri Pangan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa di Kecamatan Baros Kabupaten Serang Fatmawati, Siti Euis; Sutisna, Agus; Setiabudi, Tardi; Wulansari, Ratu Diah; Sanen; Aziz, Anggie Fauzan; Cahyono, Habib; Assayid, Wandi S
TheJournalish: Social and Government Vol. 6 No. 3 (2025): Social and Government
Publisher : CV The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/tsg.v6i3.1033

Abstract

Program Desa Mandiri Pangan (Demapan) dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketimpangan akses pangan di wilayah pedesaan. Namun, implementasinya menghadapi sejumlah tantangan, seperti minimnya sosialisasi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Serang, pelatihan yang belum menjangkau seluruh klaster, serta pendampingan yang kurang aktif. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas program dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan kuantitatif komparatif. Lokasi studi mencakup Desa Panyirapan dan Desa Sidamukti, masing-masing melibatkan 30 responden. Analisis menggunakan teori efektivitas Duncan, dengan indikator pencapaian tujuan, integrasi, dan adaptasi. Hasil menunjukkan efektivitas program sebesar 70,55% di Panyirapan dan 75,12% di Sidamukti. Meskipun berdampak positif, terdapat hambatan seperti ketidaksesuaian fasilitas, rendahnya partisipasi masyarakat, dan kualitas sumber daya manusia yang belum optimal. Banyak anggota kelompok menjadikan pertanian sebagai pekerjaan sampingan. Penulis merekomendasikan peningkatan sosialisasi, pendampingan aktif, serta penguatan infrastruktur desa agar program dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.