Andriyani, Wiwik Dyah
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENDEKATAN BIMBINGAN KONSELING Andriyani, Wiwik Dyah; Salsabila, Iis; Suparmika, Yeti; Syammach, Helmi Khalid; Azizah, Nur
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 3, No 5 (2023): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v2i4.234

Abstract

This research is motivated by the existence of various problems on this earth, Guidance counseling is present as an institution that provides assistance and therapy for troubled people, provides guidance and counseling and helps solve the problems they face. The purpose of the research is to develop knowledge about various counseling guidance approaches that can be used in the counseling process. The results of the discussion show that the approach in counseling guidance is the basis for a counseling practice, there are 11 counseling guidance approaches that are clearly outlined that can help counselors in the process of providing assistance to counselees. One of the approaches is the behavioral approach which is widely used in counseling guidance in schools. Many counseling techniques are found in the behavioral approach, 3 of which are often used are self-management techniques, homework techniques and funishment techniques.ABSTRAKPenelitian ini di latarbelakangi oleh adanya masalah yang bervariasi di muka bumi ini, Bimbingan konseling hadir sebagai lembaga pemberian bantuan dan terapi terhadap insan insan bermasalah, memberikan bimbingan dan konseling serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi nya. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang berbagai pendekatan bimbingan konseling yang dapat digunakan dalam proses konseling. Penilitian menggunakan metode study kepustakaan atau litelature review.Hasil pembahasan menunjukan bahwa Pendekatan dalam Bimbingan konseling merupakan dasar bagi suatu praktek konseling, terdapat 11 pendekatan bimbingan konseling yang diuraikan secara jelas yang dapat membantu konselor dalam proses pemberian bantuan terhadap konseli. Salah satu pendekatan dimaksud adalah pendekatan behavioral yang banyak digunakan pada bimbingan konseling di sekolah. Banyak tehnik konseling yang terdapat pada pendekatan behavioral, 3 diantara yang sering digunakan adalah tehnik self manajemen, tehnik pekerjaan rumah dan tehnik funishment.
STANDARISASI BIMBINGAN KONSELING PADA SEKOLAH (STUDI ANALISIS DI MTS NURUL HUDA) Andriyani, Wiwik Dyah; Nurzaman, Cepi; Nurfarid, Cucu; Sapulloh, Asep
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 2, No 4 (2022): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v2i4.229

Abstract

This research aims to answer the following questions: 1) What is the definition of school counseling? 2) What is the right standard of counseling guidance to be applied in schools? The writing objectives are as follows: 1) To find out the purpose or definition of counseling guidance in schools. 2) To know the right counseling guidance standards to be applied in schools. The method in this research uses a qualitative approach. The results showed that there are four important elements for the creation of counseling guidance in accordance with the standards, especially in the school environment. (1) The right counseling teacher, (2) The appropriate program (3) Adequate space (4) Support from the school and other teachers. The right counseling guidance teacher is one who understands the code of ethics of counseling guidance, has the competence to be a counseling guidance teacher and understands his/her duties. Support from the school and other teachers is the participation of the school as well as other teachers to create successful counseling guidance.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1) Apa yang di maksud/depinisi bimbingan konseling pada sekolah? 2) Bagaimana standar bimbingan konseling yang tepat untuk di terapkan pada sekolah? Adapun tujuan penulisannya adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui maksud atau depinisi dari bimbingan konseling pada sekolah. 2) Untuk menegtahui standar bimbingan konseling yang tepat untuk di terapkan pada sekolah. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Ada empat elemen penting demi terciptanya bimbingan konseling yang sesuai dengan standar terutama di lingkungan sekolah. (1) Guru bimbingan konseling yang tepat, (2) Program yang sesuai (3) Ruangan yang memadai (4) Dukungan dari sekolah dan guru-guru lainnya. Guru bimbingan konseling yang tepat ialah yang memahami kode etik bimbingan konseling, memiliki kompetensi menjadi guru bimbingan konseling dan memahami tugas yang dipikulnya. Dukungan dari sekolah dan guru-guru lainnya adalah turut sertanya sekolah juga guru lain demi menciptakan bimbingan konseling yang sukses.
BIMBINGAN MENGATASI LAMBAT BELAJAR, KURANG MOTIVASI DAN GANGGUAN EMOSIONAL Andriyani, Wiwik Dyah; Liana, Fitry; Nurjanah, Dedeh; Nursafitri, Tuti
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 2, No 3 (2022): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v2i3.228

Abstract

The research was conducted with the aim of knowing the various problems that arise in the teaching and learning process at the elementary level. The research method used in this research is a qualitative approach. The qualitative approach is carried out by means of literature studies from various theoretical studies then adjusted to the situation in the field and data collection techniques, namely observation, documentation studies and interviews with related parties.  The results of this study indicate that the problems that usually arise in the learning process are slow learning, lack of motivation and emotional disturbances. Slow learning occurs due to several factors, namely genetic, prenatal, perinatal, postnatal and environmental. Lack of motivation greatly affects the success of students in learning, then emotional disturbances mostly occur due to environmental influences.ABSTRAKPenelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui berbagai permasalahan yang timbul dalam proses belajar mengajar pada jenjang SD. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan cara studi Pustaka dari berbagai kajian-kajian terori kemudian disesuaikan dengan keadaan dilapangan dan tekhnik pengumpulan data yaitu observasi, studi dokumentasi serta interview pihak terkait.  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa permasalahan yang biasa muncul dalam proses belajar ialah lambat belajar, kurang motivasi dan gangguan emosional. Lambat belajar terjadi karena beberapa faktor yaitu genetik, prenatal, perinatal, postnatal dan lingkungan. Kurang motivasi sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, selanjutnya gangguan emosional lebih banyak terjadi karena pengaruh lingkungan.
PENDEKATAN DAN MODEL BIMBINGAN KONSELING Andriyani, Wiwik Dyah; Muttaqin, Moch Zaenal
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 2, No 5 (2022): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v2i5.264

Abstract

The writing of this journal is a type of library research, or often also called a literature study or library research, which is a type of research conducted by reading books or magazines and other data sources to collect data from various literatures, both libraries and in other places.  Data collection in research is carried out by reviewing and / or exploring several journals, books, and documents (both in print and electronic form) as well as other sources of data and / or information that are considered relevant to research or study.We are entering an era called era 5.0 or society where this era is more as the direction of the main goal. Various global, national and local challenges arise with the development of the current era, in the form of speed, convenience, generational waves etc. With these challenges, innovations are made in facing these challenges.ABSTRAKPenulisan jurnal ini merupakan jenis riset kepustakaan (library research), atau sering juga disebut studi pustaka atau penelitian kepustakaan, yaitu jenis penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-buku atau majalah dan sumber data lainnya untuk menghimpun data dari berbagai literatur, baik perpustakaan maupun di tempat-tempat lain. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menelaah dan/atau mengekplorasi beberapa Jurnal, buku, dan dokumen-dokumen (baik yang berbentuk cetak maupun elektronik) serta sumber-sumber data dan atau informasi lainnya yang dianggap relevan dengan penelitian atau kajian.Kita memasuki era yang disebur era 5.0 atau society dimana era ini lebih  sebagai arah tujuan utama. Bebagagai tantangan global, nasioana dan lokal muncul seiring perkembangnya era saat ini, berupa kecepatan, kenyamanan, gelombang generasi dll. Dengan adanya tantanganan tersebut membuat inovasi-inovasi dalam menghadapi tantangan tesebut.
ORIENTASI BIMBINGAN KONSELING DALAM PERSPEKTIF METODE SENTUHAN KALBU DI MTs NURUL HUDA LEMBANG Salsabila, Iis; Andriyani, Wiwik Dyah; Mujianto, Heri; Muplihati Sa’adah, Eulis; Nuraeni, Iroh
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 2, No 5 (2022): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v2i5.235

Abstract

The purpose of this study is to determine the orientation of counseling guidance at MTs Nurul Huda Lembang and analyze the efforts made in the process of guidance and counseling to be successful. The research method used is descriptive method with field research. The results obtained from this study are that MTs Nurul Huda Lembang implements guidance and counseling services oriented to individual orientation, development orientation and problem orientation, using methods adopted from Abbas As Siisiy's da'wah approach method, namely touching the heart called the heart touch method. This method has proven to be more effective in changing the behavior of students for the better in an effort to achieve development.ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui orientasi bimbingan konseling di MTs Nurul Huda Lembang serta menganalisis upaya yang dilakukan dalam proses bimbingan dan konseling agar berhasil. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan field research (penelitian lapangan). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa di MTs Nurul Huda Lembang melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dengan berorientasi pada orientasi perseorangan, orientasi perkembangan dan orientasi permasalahan, dengan menggunakan metode yang diadopsi dari metode pendekatan dakwah Abbas As Siisiy yaitu menyentuh hati yang disebut dengan metode sentuhan kalbu. Dengan metode ini terbukti lebih efektif mengubah tingkah laku peserta didik menjadi lebih baik dalam upaya mencapai perkembangan.
PENGEMBANGAN KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL Andriyani, Wiwik Dyah; Yuniar, Dianti; Fauziyah, Annisa Shivia; Karlina, Titin
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 2, No 4 (2022): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v2i4.225

Abstract

This research aims to find out how the development of intellectual, emotional and spiritual intelligence. The method used in this research uses a qualitative approach by compiling a design that is continuously adjusted to the state of the field and data collection techniques with observation and documentation studies. The results of the study explain that the development of intellectual, emotional and spiritual intelligence can be developed in accordance with the times so that intellectual intelligence is not only limited to knowing but can be done by observing, imitating and modifying and creativity that can produce inventiveness in everything. Furthermore, emotional intelligence can be developed with the ability of sensitivity from stimuli caught on human feelings themselves, then the development of spiritual intelligence can be done with a sense of self-consciousness of humans as weak creatures and need extraordinary powers that are abstract beyond human reason, because with his awareness humans since birth have a religious soul that is used to always seek God and truth.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengembangan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan keadaan lapangan dan teknik pengumpulan data dengan observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pengembangan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman sehingga kecerdasan intelektual tidak hanya sebatas mengetahui namun dapat dilakukan dengan amati, tiru dan modifikasi serta kreativitas yang dapat menghasilkan daya cipta terhadap segala sesuatu. Selanjutnya kecerdasan emosional dapat dikembangkan dengan kemampuan kepekaan dari rangsangan yang tertangkap terhadap perasaan manusia itu sendiri, kemudian pengembangan kecerdasan spiritual dapat dilakukan dengan rasa sadar diri akan manusia sebagai makhluk yang lemah dan membutuhkan kekuatan yang luar biasa yang bersifat abstrak di luar nalar manusia, karena dengan kesadarannya manusia sejak lahir memiliki jiwa keagamaan yang digunakan untuk selalu mencari Tuhan dan kebenaran.
PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL (Kajian Studi Literasi Pada Quran Surat Luqman Ayat 16, 17, 18 dan 19) Andriyani, Wiwik Dyah; Salsabilah, Iis; Mubarok, H E. S; Saripudin, Saripudin; Nurdin, Dudung Ali
Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, dan Inovasi Vol 2, No 2 (2022): Jurnal pendidikan Indonesia: Teori, Penelitian, dan Inovasi
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpi.v2i2.249

Abstract

In fact, every child is born intelligent, carrying their own potential and uniqueness which allows them to become intelligent. Howard Gardner in his book Multiple Intelligences, states that there are eight intelligences in humans, namely: linguistic/verbal/language intelligence, logical religious intelligence, visual/spatial/spatial intelligence, musical/rhythmic intelligence, physical kinesthetic intelligence, interpersonal intelligence, intrapersonal intelligence, and intelligence. naturalist. The task of parents and educators is to maintain the characteristics that form the basis of children's intelligence so that they survive until they grow up, by providing good environmental factors and stimulation to stimulate and optimize children's brain function and intelligence. Religious intelligence peaks in adolescence and early adulthood. Some high-level Religious abilities will decline after the age of 40. Logical religious intelligence is categorized as spiritual intelligence, because of its high support in the success of a person's studies. In the IQ test, logical religious intelligence is given priority. Therefore, religion becomes "meaningful" in the lives of individual humans.ABSTRAKSesungguhnya setiap anak dilahirkan cerdas dengan membawa potensi dan keunikan masing- masing yang memungkinkan mereka untuk menjadi cerdas. Howard Gardner dalam bukunya Multiple Intelligences, menyatakan terdapat delapan kecerdasan pada manusia yaitu: kecerdasan linguistik/verbal/bahasa, kecerdasan Agama logis, kecerdasan visual/ruang/spasial, kecerdasan musikal/ritmis, kecerdasan kinestetik jasmani, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Tugas orangtua dan pendidik lah mempertahankan sifat-sifat yang menjadi dasar kecerdasan anak agar bertahan sampai tumbuh dewasa, dengan memberikan faktor lingkungan dan stimulasi yang baik untuk merangsang dan mengoptimalkan fungsi otak dan kecerdasan anak. Kecerdasan Agama memuncak pada masa remaja dan masa awal dewasa. Beberapa kemampuan Agama tingkat tinggi akan menurun setelah usia 40 tahun. Kecerdasan Agama logis dikategorikan sebagai kecerdasan spiritual, karena dukungannya yang tinggi dalam keberhasilan studi seseorang. Dalam tes IQ, kecerdasan Agama logis sangat diutamakan. Oleh karenanya, Agama menjadi “bermakna” dalam kehidupan individu manusia.