Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MEMAHAMI HUBUNGAN ANTARA FENOMENA CANCEL CULTURE DAN PEMBENTUKKAN KETERAMPILAN RESOLUSI KONFLIK DALAM PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (MEDIA SOSIAL SEBAGAI ARENA KONFLIK) Khairunniza, Liza Dwi Eftiza; Maftuh, Bunyamin; Setiadi, Elly Malihah
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v5i2.51349

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi hubungan antara fenomena Cancel Culture dan pembentukan keterampilan resolusi konflik pada pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di era digital. Fokusnya adalah memahami fenomena Cancel Culture di media sosial pada lingkup pendidikan serta upaya integrasi konsep ini dalam kurikulum IPS untuk membentuk keterampilan resolusi konflik secara konstruktif. Metode studi literatur dilakukan menggunakan kata kunci terkait di platform riset seperti Scimago Journal & Country Rank (SJR) dan Science and Technology Index (SINTA). Data terpilih disaring dari 15 September 2023 hingga 10 November 2023 dari jurnal-jurnal terkait pendidikan, ilmu sosial, dan komunikasi. Temuan menunjukkan bahwa adanya hubungan antra fenomena Cancel Culture, pembatasan ekspresi dan penilaian berbeda dalam lingkungan daring, serta potensi penyebab dampak emosional seperti kecemasan dan penurunan harga diri peserta didik. Integrasi konsep Cancel Culture dalam kurikulum IPS dapat memberikan landasan bagi peserta didik untuk memahami, menganalisis, dan menangani konflik di media sosial dengan cara yang lebih bijaksana. Rekomendasi studi ini menyoroti perlunya pendekatan holistik dalam pendidikan IPS yang responsif terhadap dinamika media sosial yang melibatkan peran guru, orang tua, dan pendekatan interdisipliner untuk membentuk keterampilan resolusi konflik. Kurikulum juga perlu mengadaptasi model peran serta dan diskusi terbuka tentang etika online guna menghadapi Cancel Culture dengan kecerdasan dan empati yang lebih besar. Hal ini akan membekali peserta didik untuk berdialog sehat, memahami keberagaman pendapat, dan menangani konflik dengan cara yang lebih konstruktif dalam era media sosial yang kompleks. This research investigates the relationship between the Cancel Culture phenomenon and the formation of conflict resolution skills in Social Sciences (IPS) education in the digital era. The focus is on understanding the phenomenon of Cancel Culture on social media in the educational sphere as well as efforts to integrate this concept in the Social Sciences curriculum to build constructive conflict resolution skills. The literature study method was carried out using related keywords on research platforms such as Scimago Journal & Country Rank (SJR) and Science and Technology Index (SINTA). Selected data was filtered from September 15, 2023 to November 10, 2023 from journals related to education, social sciences, and communication. The findings show that there is a relationship between the Cancel Culture phenomenon, restrictions on expression and different judgments in the online environment, as well as potential causes of emotional impacts such as anxiety and reduced self-esteem in students. The integration of the concept of Cancel Culture in the Social Sciences curriculum can provide a foundation for students to understand, analyze and handle conflicts on social media in a wiser way. The recommendations of this study highlight the need for a holistic approach in social studies education that is responsive to the dynamics of social media involving the roles of teachers, parents, and an interdisciplinary approach to forming conflict resolution skills. The curriculum also needs to adapt models of participation and open discussions about online ethics to face Cancel Culture with greater intelligence and empathy. This will equip students to have healthy dialogue, understand diversity of opinion, and handle conflict in a more constructive way in the complex era of social media.
RUMAH ADAT CIKONDANG DALAM KONTEKS PELESTARIAN BUDAYA DAN LINGKUNGAN DI ERA MODERN Khairunniza, Liza Dwi Eftiza; Handani, Sari Sri
TSAQIFA NUSANTARA: Jurnal Pembelajaran dan Isu-Isu Sosial Vol 3, No 02 (2024): Vol. 03. No. 02 2024 (September)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/tsaqifa.v3i2.32616

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi tantangan pelestarian budaya dan lingkungan di Rumah Adat Cikondang, yang terletak di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah: (1) Bagaimana sejarah adat budaya di Rumah Adat Cikondang? (2) Bagaimana tantangan pelestarian budaya di Rumah Adat Cikondang? (3) Bagaimana tantangan pelestarian lingkungan di sekitar rumah adat ini? Penelitian ini menempatkan Rumah Adat Cikondang sebagai salah satu representasi penting dari kearifan lokal masyarakat Sunda dan simbol harmoni antara manusia dan alam, yang menghadapi ancaman modernisasi dan perubahan lingkungan. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, metode yang digunakan adalah analisis literatur serta observasi lapangan yang dilakukan di Kampung Adat Cikondang. Penelitian ini menemukan bahwa sejarah rumah adat tersebut erat kaitannya dengan perjalanan masyarakat Sunda dalam menjaga adat dan lingkungan, meskipun mengalami banyak tantangan sejak masa kolonial. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi bahwa tantangan utama dalam pelestarian budaya dan lingkungan adalah pengaruh modernisasi, urbanisasi, serta kurangnya dukungan konkret dalam menjaga nilai-nilai tradisional dan lingkungan alam. Hasil diskusi menunjukkan bahwa upaya pelestarian memerlukan pendekatan terpadu yang menggabungkan aspek budaya dan lingkungan. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan wawasan holistik tentang bagaimana budaya dan lingkungan dapat dilestarikan secara bersama-sama dalam menghadapi tantangan modernisasi, sehingga memberikan pandangan baru dalam studi pelestarian budaya tradisional.
Peran Guru Dalam Pendidikan Inklusi Pada Homeschooling Smart di Kota Makassar Torro, Supriadi; Khairunniza, Liza Dwi Eftiza; Sofia, Sofia; Ropu, Muh. Homsur Homang
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2025 : PROSIDING EDISI 3
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Peran Guru dalam pendidikan Inklusi anak homeschooling di Homeschooling Smart Makassar, 2) Faktor Pendukung dan Penghambat pendidikan inklusi anak homeschooling di Homeschooling Smart Makassar. Jenis penitian ini adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria yaitu 1) Keluarga yang telah melaksanakan pendidikan Inklusi pada Homeschooling Smart Makassar, 2) Guru homeschooling Yang ditugaskan dalam mengajar pendidikan Inklusi. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara membercheck. Analisis data yang digunakan yaitu Kondensasi data, Penyajian data, dan Penarikan Kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 1) peran guru dalam pendidikan inklusi anak homeschooling di Homeschooling Smart  Makassar a) Guru sebagai katalisator ilmu, b) Guru sebagai pembentuk karakter anak, c) Guru sebagai motivator anak dalam pendidikan Inklusi, d) Guru berkolaborasi dengan orang tua, 2) Faktor pendukung dan penghambat pendidikan inklusi anak homeschooling di Homschooling Smart  Makassar 1) Faktor pendukung; komitmen guru dan orang tua terhadap kebutuhan anak, lingkungan belajar yang aman dan non-diskriminatif, fleksibilitas kurikulum dan metode pembelajaran, 2) Faktor penghambat; mispersepsi orang tua terkait homeschooling, keterbatasan interaksi sosial anak, keterbatasan sumber daya dan fasilitas pembelajaranKata Kunci: Homeschooling, Pendidikan Inklusi, Peran Guru
Pendidikan IPS dalam Memahami Perubahan Sosial melalui Berpikir Kritis untuk Menghadapi Fenomena Cancel Culture Khairunniza, Liza Dwi Eftiza; Abdulkarim, Aim
Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 25 No 2 (2025): Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/pedagogi.v25i2.2631

Abstract

In an increasingly digitalized and globalized world, social studies education plays a pivotal role in shaping students’ critical thinking and understanding of social change. This study explores how social studies can be a platform for addressing contemporary issues, particularly the phenomenon of Cancel Culture. By referring to sources indexed in Scimago Journal & Country Rank (SJR) and Science and Technology Index (SINTA), the research emphasizes the urgency of integrating innovative learning methods. The findings show that critical thinking, interdisciplinary strategies, and the integration of technology empower students to analyze complex social phenomena. Social studies teachers are essential in facilitating meaningful discussions that highlight the impact of globalization, individualization, and digital transformation. Ultimately, fostering critical thinking within social studies not only deepens students' understanding of social realities but also prepares them to act as reflective, ethical, and responsible agents of change in an ever-evolving society