Vinda Verina Kartika Dewi Primasari
Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SECTIONAL DYNAMICS PROBLEMS AND GOVERNMENT INVOLVEMENT IN THE RESOLUTION PROCESS OF AHMADIYYA SECT IN WEST NUSA TENGGARA PROVINCE Gaol, Alhoma R. Lumban; Primasari, Vinda Verina Kartika Dewi; Malik, Ichsan; Widodo, Pujo
Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja Vol 16 No 1 (2023): Jurnal Politik Pemerintahan Dharma Praja
Publisher : Fakultas Politik Pemerintahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jppdp.v16i1.3216

Abstract

Ahmadiyah is not a new religious movement in Indonesia. This paper will focus on the conflict of the Ahmadiyya Congregation in West Nusa Tenggara which shows and explores the dynamics and resolution of the conflict that occurred. This research uses descriptive qualitative approach. The data collection technique was carried out by interviewing via zoom meeting with informants by Prof. Suprapto (Deputy Chair of the West Nusa Tenggara Religious Harmony Forum). The secondary data in this study used the library research method. The data collected and processed comes from books, journal articles, and other sources that are credible and related to this research. The conclusion obtained is that the Ahmadiyya conflict in West Nusa Tenggara is one of the protracted conflicts. From 1998 to 2018 it took 20 years with an unpredictable conflict process that barely ended because the local government was not yet functioning in handling the Ahmadiyya case. The Pattern of Conflict Handling carried out by FKUB NTB in the Ahmadiyya case uses Conflict Management. However, it has not been developed thoughtfully, especially peace-building because the peacekeeping and peace-making stages have not produced results, so it isn't easy to encourage peace-building in West Nusa Tenggara In the context of conditions for the recovery of the social community in West Nusa Tenggara, it is best if the integration of the lives of the people of West Nusa Tenggara is made on the government's agenda in various related agencies. An agenda that is not only about religion but involves and involves various levels of society to build relations between communities.
PELATIHAN PEMANFAATAN WHATSAPP BUSINESS DALAM PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT DESA DI KECAMATAN KERTAJATI Rosshad, Anwar; Dewi Primasari, Vinda Verina Kartika; Suryapuspita, Merintha; Rahmah, Mutia
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 3 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i3.53691

Abstract

The realization of public services that are fast, easy, and accessible from anywhere is a concern for the village government as the institution closest to the community. The aim of this community service is to provide skills for service providers in villages through training in the use of WhatsApp Business in Kertajati District. To achieve this goal, this service activity is carried out using the introduction and training method through the pre-implementation, implementation, and post-implementation stages. This activity was attended by 42 people who were representatives from 14 villages in Kertajati District including village officials, BPD representatives, neighborhood chairman and representatives of Kertajati District employees. The results of community service show that there has been an increase in the participants' understanding and skills through training on the use of WhatsApp Business in services to village communities in Kertajati District. This can be seen from measuring the average pre-test and post-test scores of the participants through surveys. In the future, there is a need to increase the capacity of village officials in a planned and sustainable manner in realizing the expected public services. Apart from also providing village facilities to optimize the implementation of services in the village.Perwujudan pelayanan publik yang cepat, mudah, dan dapat diakses dari manapun menjadi perhatian bagi pemerintah desa sebagai institusi yang paling dekat dengan masyarakat. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan keterampilan bagi penyelenggara pelayanan di desa melalui pelatihan pemanfaatan WhatsApp Business di Kecamatan Kertajati. Untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan metode pengenalan dan pelatihan melalui tahap pra pelaksanaan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan. Kegiatan ini diikuti sebanyak 42 orang yang merupakan perwakilan dari 14 desa di Kecamatan Kertajati meliputi aparat desa, perwakilan BPD, kepala dusun dan perwakilan pegawai Kecamatan Kertajati. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman dan keterampilan para peserta melalui pelatihan pemanfaatan WhatsApp Business dalam pelayanan kepada masyarakat desa di Kecamatan Kertajati. Hal ini terlihat dari pengukuran nilai rata-rata pre-test dan post-test para peserta melalui survei. Ke depan, perlu adanya peningkatan kapasitas bagi aparatur desa yang terencana dan berkelanjutan dalam mewujudkan pelayanan publik yang diharapkan. Selain juga penyediaan sarana dan fasilitas desa untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pelayanan di desa.
Jaringan Aktor dalam Tata Kelola Kolaborasi Industri Pariwisata di Kabupaten Kuningan Anwar Rosshad; Nur Saribulan; Vinda Verina Kartika Dewi Primasari
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 13 No 3 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v13i3.83716

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan jaringan aktor dalam tata kelola kolaborasi industri pariwisata dengan mengidentifikasi siapa saja aktor yang terlibat dan seberapa besar peran jaringan aktor tersebut dalam pencapaian tujuan industri pariwisata yang di Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Social Network Analysis (SNA). Adapun teknik pengumpulan data menggunakan in-depth interview pada aktor yang terlibat dalam tata kelola industri pariwisata di kabupaten Kuningan serta didukung data sekunder berupa aturan, laporan, dokumen   atau informasi pada website yang relevan. Analisis data dilaksanakan dengan mengidentifikasi hubungan antar aktor dengan melihat koneksi struktur antar jaringan antar aktor dengan menggunakan software R-studio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penyelenggaraan industri pariwisata di kabupaten Kuningan tata kelola kolaborasi penyelenggaraan pariwisata telah dilaksanakan namun belum terjadi secara optimal, karena perspektif masing-masing aktor yang melaksanakan kolaborasi didasarkan atas perspektif normatif, dimana kesadaran kolaborasi masih dilaksanakan karena didasarkan pembagian urusan, tugas dan fungsi sesuai bidang masing-masing. Sehingga, terlihat aktor yang paling dominan adalah DISPORAPAR selaku penanggung jawab urusan kepariwisataan serta BAPPEDA selaku badan yang menginventasir perencanaan dan pengganggaraan kegiatan atau program pariwisata pada masing-masing dinas terkait.