Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kekambuhan pada Pasien Halusinasi Pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Prof. dr. Muhammad Ildrem Medan Muhajir, Rahmat; Aceh, Arif Rahman
JURNAL KEBIDANAN, KEPERAWATAN DAN KESEHATAN (BIKES) Vol 4, No 1 (2024): J-BIKES JULI
Publisher : Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-bikes.v4i1.59

Abstract

Halusinasi adalah persepsi yang salah atau palsu tetapi tidak ada rangsangan yang menimbulkannya(tidak ada objek nya). Salah satu faktor predisposisi kekambuhan penyakit skizofrenia mengalami halusinasi adalah lingkungan yang berupa suasana rumah yang tidak nyaman, kurangnya dukungan sosial maupun dukungan keluarga.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pada pasien halusinasi di unit rawat jalan rumah sakit jiwa Prof. Muhammad Grand Medan 2014. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kolerasi. Populasi yaitu seluruh pasien yang dirawat Jalan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara yang mengalami halusinasi yang berjumlah 122 orang pasien. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan kuesioner dan dianalisis dengan uji korelasi sperman rank atau rho.Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien kolerasi yang didapat antara dukungan keluarga dengan kekambuhan klien halusinasi adalah sebesar- 0. 7 23 dengan p Value a (0, 0000, 5) dengan taraf signifikansi 5% sehingga Terdapat hubungan dan perlawanan arah antara dukungan keluarga dengan kekambuhan pada pasien halusinasi di unit rawat jalan rumah sakit jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildren medan. Di mana semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin rendah tingkat kekambuhan klien halusinasi.Diharapkan bagi keluarga agar menerima penderita halusinasi pendengaran selama di rumah sakit atau di rumah dan sering mengunjungi pasien sehingga proses kekambuhan dapat berjalan dengan baik
Perilaku Pencegahan Stunting Menggunakan Health Promotion Model Edayani, Safrina; Muhazir, Rahmat; Mauliana, Riska
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5403

Abstract

Stunting merujuk pada gagalnya pertumbuhan fisik anak usia dibawah lima tahun karena kekurangan gizi secara kronis serta terjadinya infeksi pada anak sehingga balita menjadi pendek. Stunting pada balita perlu mendapatkan perhatian khusus karena berkaitan dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas, penurunan kapasitas fisik, gangguan perkembangan dan fungsi kondisi motorik dan mental anak. Stunting provinsi Aceh tahun 2022 menduduki peringkat 5 dari 34 provinsi di Indonesia dengan persentase angka 31,2%, sedangkan Kota Lhokseumawe prevalensi stunting sebesar 28,1%. Salah satu faktor yang mempengaruhi stunting adalah makanan sehari- hari yang diberikan oleh orang tua, sehingga peran perilaku orang tua, terutama ibu sangat penting dalam pencegahan stunting. Teori Health Promotion Model menganalisis faktor-faktor yang memperngaruhi perilaku kesehatan pada balita, terutama faktor ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana perilaku pencegahan stunting menggunakan health promotion model pada 10 ibu yang mempunyai balita di Kota Lhokseumawe. Desain penelitian kualitatif, jenis fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dengan metode wawancara dan observasi. Data di analisa menggunakan analysis content. Hasil analisa didapatkan tiga tema yaitu masa hamil, masa menyusui, masa tumbuh kembang anak. Kesimpulan perlu adanya peningkatan dalam upaya pencegahan stunting di masyarakat, baik oleh keluarga, masyarakat, maupun tenaga kesehatan, serta pemerintah.
Hubungan Keluarga Sebagai Caregiver Pada Pasien Tuberkolusis Dengan Kualitas Hidup di Wilayah Kerja Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireuen Yudi Akbar; Muhazir, Rahmat; Anita Safitri
Jurnal Assyifa: Jurnal Ilmu Kesehatan Lhokseumawe Vol. 7 No. 1 (2022): Juni2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54460/jifa.v7i1.30

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium Tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ tubuh manusia, terutama paru-paru. Jika penyakit ini tidak diobati atau dihentikan pencegahannya dapat menyebabkan komplikasi berbahaya yang dapat menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keluarga sebagai caregiver pasien tuberkulosis dengan kualitas hidup di Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireuen. Metode penelitian ini menggunakan penelitian analitik. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 124 pasien tuberkulosis. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling dengan jumlah responden 32 orang. Pengujian ini menggunakan uji chi square yang dilakukan mulai tanggal 16 Juli sampai dengan 5 Agustus 2020. Hasil uji statistik menggunakan Chi square diperoleh derajat signifikansi p-value = 0,034 dengan menetapkan derajat signifikansi = 0,05. Nilai p dalam penelitian ini adalah 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara keluarga sebagai pengasuh pasien tuberkulosis dengan kualitas hidup di wilayah kerja Puskesmas Jeumpa Kabupaten Bireuen memiliki hubungan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah keluarga memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien sehingga pasien tidak merasa stres dan terisolasi akibat penyakitnya, oleh karena itu pasien membutuhkan dukungan dari keluarga untuk proses penyembuhan.
Hubungan self care perawatan kaki dengan pencegahan luka diabetik pada pasien diabetes melitus Agusri, Agusri; Rezeki, Riky; Muhazir, Rahmat; Nadiya, Sarah; Wahyuni, Liza; Andala, Sri
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 4 (2025): Volume 19 Nomor 4
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i4.864

Abstract

Background: Common complications of diabetes mellitus are untreated feet and are prone to wounds that if not treated properly will develop into gangrene. Self care is a description of an individual's behavior that is done consciously, is universal, and is limited to oneself. Purpose: To determine the relationship between self care foot care and prevention of diabetic wounds in patients with diabetes mellitus. Method: This study used an analytical design with a cross-sectional approach, data collection was carried out simultaneously in June 2023 in all working areas of the Lhokseumawe City Health Center. The study population was all patients with type II Diabetes Mellitus recorded at the study location. The sampling technique used a non-probability sampling method through a purposive sampling approach with a set sample size of 244 respondents, calculated using the Open Epi application. Results: Showing that out of 163 respondents who had good foot self-care in preventing diabetic wounds and the majority carried out prevention, 114 respondents (69.9%) were found. Of the 81 respondents who had poor foot self-care in preventing diabetic wounds and the majority carried out prevention, 41 respondents (50.6%) were found with a p value of 0.003 (<0.05) meaning that there is a relationship between foot self-care and prevention of diabetic wounds in patients with diabetes mellitus. Conclusion: There is a relationship between self-care of the foot and prevention of diabetic wounds in patients with diabetes mellitus.   Keywords: Diabetes Mellitus; Foot Care; Prevention of Diabetic Wounds; Self Care.   Pendahuluan: Komplikasi umum dari diabetes melitus adalah masalah kaki yang tidak dirawat dengan baik dan mudah mengalami luka yang jika tidak dirawat dengan benar akan berkembang menjadi gangrene. Self care merupakan gambaran perilaku seseorang individu yang dilakukan dengan sadar, bersifat universal, dan terbatas pada diri sendiri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara self care perawatan kaki dengan pencegahan luka diabetik pasien diabetes melitus. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional, pengumpulan data dilakukan secara bersamaan pada bulan Juni 2023 diseluruh wilayah kerja Puskesmas Kota Lhokseumawe. Populasi penelitian mencakup seluruh penderita Diabetes Melitus tipe II yang tercatat di lokasi penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling melalui pendekatan purposive sampling dengan jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 244 responden, dihitung menggunakan aplikasi Open Epi. Hasil: Menunjukan bahwa dari 163 responden yang memiliki self care perawatan kaki baik dalam pencegahan luka diabetik dan mayoritas melakukan pencegahan sebanyak 114 responden (69.9%). Dari 81 memiliki self care perawatan kaki buruk dalam pencegahan luka diabetik dan mayoritas mencegah sebanyak 41 responden (50.6%) dengan p value 0.003 (<0.05), berarti terdapat hubungan antara self care perawatan kaki dengan pencegahan luka diabetik pada pasien diabetes melitus. Simpulan: Terdapat hubungan antara self care perawatan kaki dengan pencegahan luka diabetik pada pasien diabetes melitus.   Kata Kunci: Diabetes Mellitus; Pencegahan Luka Diabetik; Perawatan Kaki; Self Care.