Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEBERADAAN ARTHROPODA MUSUH ALAMI PADA TANAMAN BERBUNGA DAN PELLET YANG DIAPLIKASIKAN DI PERTANAMAN PADI Chaeriyah, Naeilul; Okasa, Andi Muliarni; Desriani, Desriani; Jumardi, Jumardi; Munawarah, Munawarah
PLANTKLOPEDIA: Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 1 (2024): Maret
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Siddenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/plantklopedia.v4i1.995

Abstract

Keberadaan dan peranan musuh alami di alam semakin berkurang karena penggunaan pestisida sintetik yang tidak bijaksana sehingga perlu diadakan kegiatan konservasi. Konservasi musuh alami dengan cara penanaman tanaman berbunga, penambahan suplemen buatan serta sistem tanam tumpang sari adalah beberapa kegiatan dalam meningkatkan peranan musuh alami yang ada di ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pellet dan tanaman berbunga terhadap keberadaan arthropoda musuh alami di sawah. Pengambilan sampel dilaksanakan di area persawahan Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dan dilanjutkan di Laboratorium Hama, Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman, Universitas Hasanuddin, Makassar. Percobaan dilakukan di lahan petani seluas kira-kira 25 are lalu dibagi menjadi tiga petak dengan luas 12 m × 25 m untuk masing-masing perlakuan yang dibatasi dengan plastik putih. Pemberian pellet dan tanaman berbunga kenikir merupakan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis musuh alami yang di temukan pada perlakuan kombinasi pellet dan kenikir adalah Semut, Larva Coccinella, Laba-laba loncat, Laba-laba rahang panjang, Belalang, Laba-laba kerdil, dan Laba-laba serigala. Jenis Arthropoda tersebut lebih banyak bila di bandingkan dengan perlakuan pellet atau bunga kenikir secara sendiri-sendiri.
IDENTIFIKASI SENYAWA VOLATIL DENGAN SIFAT ANTIMIKROBA PADA PADI AROMATIK Okasa, Andi Muliarni; Jumardi, Jumardi
PLANTKLOPEDIA: Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 2 (2024): September
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Siddenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/plantklopedia.v4i2.1643

Abstract

Senyawa volatil yang terdapat pada tanaman padi telah mendapatkan perhatian sebagai agen antimikroba alami yang dapat memengaruhi mikroorganisme patogen pada tanah dan biji padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi untuk menginvestigasi senyawa volatil yang dihasilkan oleh benih padi aromatik dan potensi pengaruhnya terhadap penyakit hawar daun bakteri. Ekstraksi volatil dilakukan dengan menggunakan metode headspace solid-phase microextraction (HS-SPME) dan dianalisis dengan instrumen Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GC-MS). Dari hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 senyawa yang diduga sebagai senyawa anti mikroba pada padi aromatik, yaitu 1-Octen-3-ol, heksanal, nonanal, dan benzaldehid.
Effectiveness of Botanical Pesticides in Managing Pests in Shallot Cultivation Desriani, Desriani; Okasa, Andi Muliarni
PLANTKLOPEDIA: Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian Vol 4 No 2 (2024): September
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Siddenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/plantklopedia.v4i2.1647

Abstract

Botanical pesticides have emerged as a sustainable alternative to synthetic chemical pesticides in agricultural production. These plant-derived compounds offer various advantages, including efficacy against different crop pests, biodegradability, and low toxicity to non-target organisms. This literature review examines the potential of botanical pesticides for managing pests in shallot cultivation, a vital crop in many regions. The review synthesizes research on the phytochemical composition, modes of action, and practical applications of botanical pesticides in shallot pest management. Botanical pesticides contain a diverse array of phytochemicals, such as alkaloids, terpenes, and phenolic compounds, which can exhibit insecticidal, antifeedant, and repellent properties against a range of shallot pests. These natural compounds often target multiple physiological and behavioral processes in pests, reducing the likelihood of developing resistance. Furthermore, botanical pesticides are generally less persistent in the environment and have a lower impact on beneficial organisms, making them a more ecologically sustainable option for integrated pest management in shallot cultivation.
PREFERENSI MUSUH ALAMI Coccinella sp TERHADAP SIRUP TUMBUHAN BERBUNGA Chaeriyah, Naeilul; Desriani, Desriani; Okasa, Andi Muliarni; Sulaiman, Sulaiman
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 8, No 2 (2024): September
Publisher : Percetakan Umi Toaha Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/agrotek.v8i2.621

Abstract

The need for rice as one of the main food sources increases along with the population of Indonesia. One of the obstacles to increasing rice productivity is pest attacks. In the rice fields, there are predatory insects which are important as pest control agents in rice plants. Coccinella sp is a type of predator that is often found in rice plantations. The urgency of this research is the need to conserve natural enemies such as managing flowering plants and providing additional food (supplements) to predators. This is because planting flowering plants in rice fields will hinder or disrupt farmers' roads and if flowering plants are not managed properly they will become nesting places for mice, so it would be better to formulate these flowering plants into artificial syrup. This study aimed to determine the preferences of insect predators for various forms of pellets and various types of flowers. The treatments in this study were kenikir and Zinnia (Zinnia elegans). In each experiment, all treatments were put into a petri dish and a predatory imago, Coccinella sp., was released in the middle. From testing the predator response of Coccinella sp. for Kenikir and Zinnia flower syrup which were rated the best by observing the average frequency of Coccinella sp. attending each treatment with the length of time used. The experiment was arranged using a completely randomized design (CRD) treated with ANNOVA. The results showed that the response of the natural enemy Coccinella sp. frequency of visits was most often to white Zinnia flower syrup which was sweetened with brown sugar solution and the longest was to yellow kenikir flower syrup which was added to honey solution.
EVALUASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG SINTETIK (Zea mays L.) Okasa, Andi Muliarni
PLANTKLOPEDIA: Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian Vol 3 No 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Siddenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/plantklopedia.v3i1.994

Abstract

Permintaan jagung terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Oleh sebab itu perakitan varietas jagung sintetik berdaya hasil tinggi merupakan upaya yang efektif untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genotipe jagung sintetik yang memiliki pertumbuhan dan produktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balitsereal, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang berlangsung dari bulan Oktober 2016 sampai Januari 2017. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Adapun perlakuan adalah berbagai macam genotipe yang terdiri dari 6 genotipe jagung sintetik yaitu Syn 2-3, Syn 2-4, Syn 2-5, Syn 2-6, Syn 2-7, Syn 2-8 dan 3 jagung sintetik yaitu Bisma, Lamuru, dan Sukmaraga sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe Syn 2-8, Syn 2-7, dan Syn 2-5 merupakan genotipe yang memiliki produktivitas lebih baik dibandingkan dengan kontrol yaitu 9,23 ton ha-1, 8,21 ton ha-1 dan 7,78 ton ha-1.