Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Determinants of Capital Structure in Retail Companies Listed on The Indonesian Stock Exchange Sobir, Obing Zaid; Syah, Silvana; Buchdadi, Agung Dharmawan; Harisman
Journal of Business and Behavioural Entrepreneurship Vol 7 No 2 (2023): Journal of Business and Behavioural Entrepreneurship
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JOBBE.007.2.04

Abstract

The determinant of the capital structure of retail companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) is the factors that influence how companies in this sector decide to finance their operations, including how they incorporate debt and equity into their capital structure. The capital structure is the comparison between debt and equity used by companies to finance their activities. This research aims to construct a concept and model and analyze the determinants of capital structure in retail companies in Indonesia using a Panel Data Regression approach. The research population includes all retail sector companies in Indonesia listed on the Indonesia Stock Exchange from 2017 to 2022. The capital structure is proxied by Debt Equity Ratio (DER). Meanwhile, the determinants of capital structure in this study consist of Profitability, Size, Growth, Liquidity, and Distance From Bankruptcy (DFB). The research shows that Profitability, Size, Growth, Liquidity, and Distance From Bankruptcy (DFB) significantly influence the capital structure policy. The results of this research can assist companies in making more informed financial decisions and can serve as a foundation for the development of policies that support the growth of the retail sector in the Indonesian capital market.
Perancangan Kawasan Wisata Danau Sipin di Kota Jambi Harisman; Djatmiko Waloejono; Djoko Darmawan
SARGA: Journal of Architecture and Urbanism Vol. 14 No. 1 (2020): January 2020
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/sarga.v14i1.180

Abstract

Pada saat ini pariwisata merupakan salah satu industri yang banyak dikembangkan di berbagai negara sebagai salah satu sumber pendapatan negara atau daerah, sekaligus untuk penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kualitas hidup masyarakat setempat. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai manfaat terhadap masyarakat setempat. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai potensi yang luar biasa, yang mampu membuat masyarakat setempat mengalami perubahan dalam berbagai aspeknya. Manfaat pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek/segi yaitu manfaat pariwisata dari segi ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, nilai pergaulan & ilmu pengetahuan, peluang & kesempatan kerja. Obyek wisata Danau Sipin menawarkan pemandangan alam yang cukup bagus. Potensi yang dimiliki Danau Sipin berupa panorama alam yang indah dan alami dengan kondisi air cukup tenang. Namun hingga saat ini sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan wisata pada Danau Sipin belum tersedia. Tujuan perancangan pusat rekreasi adalah untuk menyediakan wadah wisata rekreasi bagi warga Kota Jambi dan sekitarnya untuk berekreasi serta menciptakan kesadaran wisatawan tentang konservasi sumber daya alam melalui pemanfaatan sumber daya wisata secara berkelanjutan dan menciptakan pencegahan dampak negatif lingkungan. Kawasan Wisata Danau Sipin di Kota Jambi dibangun menggunakan konsep Arsitektur Neo Vernakular yang akan diterapkan pada site maupun bentuk-bentuk fisik bangunannya.
Keabsahan dan Akibat Hukum Perjanjian Perkawinan Menurut Kompilasi Hukum Islam: Validity and Legal Consequences of Marriage Agreements According to Compilation of Islamic Law Harisman; Tanjung, Dhiauddin
Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 13 No. 2 (2024): Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34304/jf.v13i2.277

Abstract

Perjanjian perkawinan merupakan suatu perbuatan yang tidak dilarang dalam hukum Islam. Tapi dalam prakteknya perjanjian perkawina sering dipertanyaan dan bahkan sering diperdebatkan pula mengenai keabsahan dan akibat hukum keberlakuannya ditengah-tengah masyarakat. Untuk itu dilakukanlah penelitian hukum dengan pendekatan hukum normatif melalui pengkajian pada ketentuan Undang Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 serta Kompilasi Hukum Islam.dan termasuk pula dari berbagai literatur terkaitan dengan pembahasan ini. Bahan yang dipakai pada penelitian normatif ini ialah bahan sekunder yang bersumber pada kepustakaan. Dikumpulkannya bahan kepustakaan lalu kemudian dianalisis secara kualitatif dan hasilnya dideskriptifkan. Berdasarkan analisis yang dilakukan dapatlah diuraikan bahwa keabsahan perjanjian perkawina didasarkan pada terpenuhinya syarat formal sebagaimana telah ditetapkan dalam KHI. Adapun yang menjadi syarat formal perjanjian perkawinan, yaitu: pembuatannya harus ditulis, didaftarkan serta harus mendapatkan pengesahan dari Pegawai Pencatatan Nikah, dan apa yang diperjanjikan dilarang berlawanan dengan ketentuan hukum, agama, dan susila. Begitu pula dengan maksud untuk melakukan pencabutan perjanjian perkawinan dianggap sah setelah didaftarkan pada Kantor Pegawai Pencatatan Nikah. Dengan terpenuhinya syarat formal tersebut menyebabkan terikatnya para pihak yang membuatnya secara hukum, dan termasuk pula bagi pihak ketiga. Lebih jauh lagi dengan tidak dipenuhinya perjanjian perkawinan maka istri dapat mengajukan sebagai alasan untuk meminta pembatalan perkawinan.
LEGALISASI KAWIN BELUM TERCATAT (TINJAUAN TAFSIR GENDER) Maftuchah, Farichatul; Harisman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jimrf.v14i1.13186

Abstract

This article examines the legalization of unregistered marriages in Indonesia through the lens of a filogynous gender hermeneutic, with particular attention to the structural vulnerabilities faced by women within a patriarchal legal system. Employing a qualitative methodology that integrates policy analysis and critical discourse approaches, the study draws on document analysis and semi-structured interviews conducted with three Gender Study Centers in Purwokerto. The findings reveal that, although Ministry of Home Affairs Regulation No. 108 of 2019 provides administrative recognition of unregistered marital status, it fails to ensure substantive legal protection for women. The filogynous gender hermeneutic is proposed as an alternative epistemological framework that challenges structural subordination and affirms female agency within marital relations. The article recommends policy reformulation, strengthened gender literacy, and inter-institutional collaboration as strategic measures to secure women’s rights in the context of legally unregistered marriages
Eksistensi Akal Dalam Pembentukan Ijtihad Sebagai Dalil Hukum/ The Existence of Rational in the Formation of Ijtihad as a Legal Postulates Harisman
Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum Vol. 11 No. 2 (2022): Fundamental: Jurnal Ilmiah Hukum
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34304/jf.v11i2.85

Abstract

Abstrak: Artikel ini dimaksudkan untuk mengkaji eksistensi akal dalam pembentukan ijtihad sebagai dalil hukum. Pengunaan akal sudah menjadi alternatif pilihan bagi para ulama didalam menemukan jawaban atas persoalan-persolan kontemporer yang berkembang saat ini Meskipun sampai saat ini penggunaan akal dalam berijtihad masih ada perbedaan pendapat. Guna memahami penggunaan akal dalam berijtihad untuk melahirkan dalil hukum dilakukanlah penelitian normatife dengan menggunakan bahan hukum sekunder yang bersumber dari kepustakaan. Bahan yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dan kemudian dideskriptifkan. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh bahwa akal sebagai alat dan atau sumber untuk berfikir dalam ijtihad guna menemukan dalil dalil hukum baik yang didasarkan pada Al Qur’an dan hadist maupun yang tidak ada di jelaskan. Dalam kajian usul fikih, kata akal diidentikkan pula dengan kata ra’yu.